"Kamu sudah sadar.. tetap berbaring biar aku observasi.. " kata dokter Kamil
Saat kesadaran semakin penuh, William mengajukan pertanyaan yang mencenangkan,
"Kamu siapa... "
Dan dokter Kamil hanya menanggapi dengan senyuman,
"Nice joke dude.. " geleng geleng kepala sebentar sebelum melanjutkan pemeriksaan.
Wiliiam yang bertanya serius pun merasa jika dokter ini sangat kurang ajar.
berani sekali menertawakan seorang William..
"Semua kondisi tubuhmu bagus, paru paru bersih, dan seperti nya hanya luka dikepala yang butuh lebih banyak waktu untuk sembuh.. "
Dokter Kamil membereskan peralatan nya,
"Sekarang.. mau jenguk istrimu heh ??" tanya Dokter Kamil ramah.
"istri ??" mengangkat sebelah alisnya keheranan
Sejak kapan aku menikah, apa orang ini sedang bercanda... sialan...
"dude... jangan bilang kalau kamu lupa sama istri sendiri.. awas saja kalau sampai kamu sakiti Nurul, aku akan menghajarmu tanpa ampun!! "
tepuk tepuk pundak William lalu beranjak pergi meninggalkan ruang rawat suami sahabatnya..
Merasa penasaran dengan sosok "istri" yang dikatakan dokter, diam diam William menghampiri Nurul yang terbaring lemah, tenang, tidak berdaya, banyak alat medis yang menempel ditubuh nya.
Mesin yang menunjukkan aktivitas jantung tampak menunjukkan garis naik turun stabil.
Wanita ini seperti hanya tertidur.. dan apa iya dia istriku ? sejak kapan aku menikah dan tempat ini..
Memory William flashback pada masa dia berkunjung ke Sumba untuk mengecek progres pembangunan resort miliknya.
aku tidak seharusnya berada disini, kumuh...
William memutuskan untuk pergi dari Klinik dokter Kamil, Mencari alat transportasi untuk mengantarkannya ke suatu tempat. Namun seketika sadar jika saat ini William tidak membawa satupun kartu identitas dan uang apalagi ponsel..
sialan...
Mengusap wajahnya kasar lalu memutuskan untuk kembali ke Klinik.
"Dokter maaf... apa aku bisa pinjam ponsel sebentar saja ?" kata William saat berada diruangan Kamil.
"Tentu saja.. ini.. jangan lama lama dude karena 10 menit lagi aku ada kunjungan pasien.." tutur dokter Kamil tanpa curiga.
yaa gimana mau curiga kalau sejak awal dulu pria itu memang sudah mencurigakan, namun karena merasakan cinta dan ketulusan hati terhadap Nurul sahabatnya, jadi rasa curiga menguap begitu saja, hhmmm..
William menelpon satu satunya nomor yang selalu dia ingat, Iya Rocky sang orang kepercayaan.
William menghubung i Rocky supaya menjemput nya di Sumba,
"Bukankah baru beberapa hari yang lalu kamu bilang ingin pulang ke Sumba, " kata Rocky yang sedang sibuk mengawasi sistem keamanan perusahaan Adiguna yang berhasil diselamatkan dari Nyonya Erlin dan orang orangnya.
"Ada yang salah dengan diriku bro, aku gak bisa cerita lewat ponsel ini, Aku tunggu hari ini juga, bye.. "
William menutup panggilan lalu mengembalikan pada siempunya.
"Thanks dok.. biaya administrasi akan aku lunasi secepatnya .. "
"santai aja dude, yang terpenting kamu dan Nurul sehat dulu.. "
dokter Kamil nampak berjalan tergesa gesa setelah memasukkan ponsel kedalam saku jas dinasnya.
William hanya menatap punggung dokter Kamil yang semaki menjauh.
Rocky yang sudah menemukan koordinat lokasi tuan William segera pergi menggunakan pesawat helikopter , perjalanan lewat udara akan lebih cepat dan efisien.
Siang di telpon sorenya Rocky sudah berhasil membawa tuannya kembali ke Bali.
"Apa ada hal yang perlu aku ketahui tuan William?? " Tanya rocky cengengesan saat berhasil mendaratkan dengan selamat di helipad.
"Banyak.. tapi aku lagi malas cerita jadi sekarang bawa aku ke apartemen.. "
Sementara itu dokter Kamil terkejut karena satu pasien nya hilang, siapa lagi kalau bukan William.
Semakin terkejut saat melihat jumlah uang yang masuk kedalam rekening kliniknya..
Ini sepuluh kali lipat dari yang seharusnya..
Batin dokter Kamil semakin khawatir, apa yang sebenarnya terjadi.. Satu satunya jawaban adalah nanti saat Nurul siuman.
"Aku akan interogasi Nurul saja saat dia sadar dari koma.. huft.." gumam Dokter Kamil.
William berada di apartemen Rocky, setelah beristirahat mandi membersihkan diri dan memakai pakaian santai yang bersih.
William berada di ruang kerja Rahasia Rocky, mereka berdua sibuk mengumpulkan data tentang apa saja yang terjadi selama William pergi.
"Apa perlu aku panggilkan dokter khusus ? seperti nya syaraf otakmu perlu terapi.. " kata Rocky.
"Enak saja.. " sikut William.
"Aku perlu tidur sebentar.. " berjalan masuk kedalam sebuah kamar yang bersebelahan dengan kamar Rocky.
Rocky sebenarnya sudah mengetahui kondisi William sejak kepulangan dirinya bersama Nurul waktu itu namun tidak ingin bertindak gegabah Rocky menyimpan semua sendiri, sewaktu waktu bos sekaligus sahabatnya membutuhkan dia akan selalu siap.
Sementara itu di Sumba..
Nurul mengalami koma selama 2 minggu, dan ketika sadar hal pertama yang dia cari adalah suaminya,
"Tenanglah Nurul, kamu harus banyak istirahat.." kata dokter Kamil yang juga merasa kecewa karena pria itu pergi mencampakkan istrinya yang sedang koma.
"Tidak.. tidak.. Suamiku.. bagaimana kondisinya.. dia selamat kan ??" racau Nurul panik.
Karena sulit menghadapi Sikap Nurul yang terkena serangan panik, terpaksa dokter Kamil menyuntikkan obat penenang dosis Rendah.
"Maaf.. tapi ini yang terbaik untuk tubuhmu.. "
menatap Nurul yang semakin meredupkan netranya lalu tertidur.
"selalu awasi pasien 24 jam jangan lengah.. " perintah Dokter Kamil kepada beberapa perawat yang bertugas.
dirinya harus menyiapkan alasan yang tepat saat Nurul siuman,
Biar saja kehilangan suami tidak berguna, asalkan kamu tetap berjuang sembuh Nurul..
seminggu kemudian..
Nyonya Erlin sedang mengadakan rapat pemegang saham bulanan adiguan company, saat sedang menyimak laporan statistik keuangan tiba tiba..
William berjalan masuk dengan tatapan angkuh nya, berdiri sejajar tepat di hadapan Nyonya Erlin.
"Kamu bukan lagi pemilik perusahaan ini William.. "
"Bukankah kamu sudah secara resmi menyerahkan kepemilikan saham 70 pesen kepadaku secara sadar tanpa paksaan ?"
nyonya Erlin berani bersikap angkuh, Menurut nya William bukanlah apa apa saat ini di hanya pria miskin yang mengenaskan.
"Berani sekali maling teriak maling !!" bentak William
"Kamu mendapat kan tanda tanganku dengan cara yang licik, kamu tidak pantas mendapat sepersen pum harta peninggalan ayahku !!"
"Dasar wanita iblis !!"
Semua jajaran peserta rapat seperti menyaksikan drama pertengkaran keluarga yang menggelikan, seorang ibu tiri berusaha merebut hak pewaris resmi.
sang pewaris resmi nampak seperti aura ingin merebut kembali haknya.
"Jangan banyak bicara wahai pria miskin, tempatmu bukan di perusahaan ini melainkan jalanan sana!! hahahaaa. " tawa menghina nyonya Erlin
"Tertawalah sepuasmu wanita iblis karena setelah ini kamu tidak akan pernah bisa tertawa lagi, " William menyunggingkan bibirnya.
"Hadirin yang terhormat, kebetulan sekali kalian semua hadir disini, saya akan memberikan pertunjukan yang di bintangi oleh nyonya Erlin.. "
hening...
semua menunggu apa yang terjadi selanjutnya saat tiba tiba lampu ruang rapat mati, beberapa detik kemudian nampak sebuah lampu protektor menyala dan memainkan video rekaman percakapan antara Nyonya Erlin dengan orang bayarannya.
"hentikan !!!" teriak nyonya Erlin merengkuh lengan William
namun William tidak bergeming dan tetap melanjutkan isi rekaman.
...****************...
Bersambung
Vote & favorit untuk update selanjutnya
Jangan lupa like & komen bab ini,
Epanggawang 🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments