Change the Fate : Mystery of World

Change the Fate : Mystery of World

Pengenalan Tokoh

...Side Story : Change the Fate...

...Five Spirit of Origin...

...Episode I...

...Welcome to Dimensions 0,01...

...Nusantara Empire, 27 Januari 2030...

"Bagi sebagian orang, **me**njadi orang yang memiliki beberapa kekurangan mungkin terasa tidak begitu adil, akan tetapi........."

"....... Bila suatu saat engkau selaku orang yang merasa kurang beruntung diberikan sebuah kesempurnaan sekaligus rasa tanggung jawab yang begitu berat, akankah kamu akan menerima sekaligus memikul tanggung jawab itu senang dan susah, atau malah sebaliknya?"

"Anda menolak tawaran yang diberikan, dan memilih untuk tetap menjalani hidup yang telah digariskan, meski semua itu harus dilalui dengan perasaan suram selama-lamanya?"

...----------------...

...----------------...

...----------------...

Tahun 2030

Alkisah pada tahun tersebut, berdirilah sebuah negara modern yg terlihat sangat maju lagi makmur. Negara itu diberi nama dengan Nusantara Empire.

Nusantara Empire merupakan salah satu negara yg berbentuk sebagai kepulauan, dengan luas wilayah sekitar 1.899.990 km.

Dengan luas wilayah seluas itu, tak ayal kalau banyak kota yg berdiri serta berkembang di dalam negara tersebut.

Namun di antara semua kota yg terdapat di dalam Nusantara Empire, ada salah satu kota yg disebut-sebut sebagai kota kebudayaan paling maju di dunia.

Kota ini lalu dinamakan sebagai Kota New Bah Crown City, atau biasa disebut sebagai Kota NBC.

Karena kehebatan serta kejayaan yg ada di dalam kota tersebut, akhirnya Kota NBC ditetapkan oleh pemerintah setempat sebagai ibu kota dari Nusantara Empire.

Kini hiruk-pikuk kehidupan manusia modern akan segera dimulai.

Berfokus ke sisi lain

Pukul 07.10 Pagi

Di dalam Kota metropolitan tersebut, sekitar 200 meter dari pusat kota terdapat sebuah gang kecil yg hanya bisa dilewati oleh motor sahaja.

Jika kalian masuk ke dalam gang tersebut, sekitar 1 menit menuju ke dalam gang, maka kalian akan bertemu dengan rumah yg terletak pada ujung gang.

Rumah ini terbilang sangat unik karena baik itu dinding serta pagar rumahnya dipenuhi akan warna hijau tua.

Untuk luas dari rumah tersebut, rumah tersebut berukuran tidak begitu besar tapi juga tidak terlalu kecil.

Di balik kesejukan angin sepoi-sepoi yg berasal dari rimbunnya pepohonan pada sekeliling rumah tersebut, tinggallah seorang remaja yg memiliki wujud manusia setengah Cyborg, atau robot evolusi terakhir.

Ia bernama Frederick Christ dari keluarga besar Christ.

Di lingkungan tetangganya, Christ memang dikenal sebagai pemuda yg pintar sekaligus cerdas.

Meskipun begitu, jikalau ia diamati oleh para perempuan, dirinya tampak seperti orang culun karena Christ senantiasa memakai kacamata kemanapun ia pergi.

Mohon untuk dimaklumi karena dirinya ini menderita rabun jauh.

Selain itu, Christ memiliki ciri berkulit putih, baik, sopan santun kepada yg tua maupun yg muda, serta tidak gampang untuk marah.

Oke lanjutkan kembali

Disaat semua orang telah bersiap siap untuk menjalani kehidupannya di pagi yg cerah ini, Christ justru masih terlelap dalam buaian mimpinya sendiri.

Fokus ke dalam mimpinya.

Perlahan suara dengkuran mulai terdengar di ruangan tersebut.

Entah karena apa dirinya bisa tertidur sangat pulas, yg pasti kini Christ bermimpi tentang suatu hal yg sangat aneh.

Terdampar di sebuah tempat nan aneh, ketika Christ mencoba untuk mengucek matanya, secara mendadak ia sudah berada dalam kondisi pertarungan nan hebat.

Dengan sebuah pedang ditangannya, kini kedua orang itu saling beradu kemampuan mereka dengan sangat cepat.

"Kali ini, kamu akan ku kalahkan dengan sangat mudah," ucap orang tersebut.

"Tidak semudah itu kawan," kata orang yg menjadi lawannya.

Suara ledakan nan besar mulai terdengar di tempat tersebut.

Di dalam mimpinya tersebut, seolah olah Christ tengah menjadi seorang penonton di dalam pertarungan tersebut.

"Apa yg sedang terjadi?" tanya Christ dengan nada panik.

"Mengapa mereka bertarung tanpa adanya penjelasan?" seraya diam, Christ masih tetep fokus memperhatikan jalannya pertarungan nan menegangkan tersebut.

Adu kemampuan diantara mereka terus berlangsung sampai-sampai kondisi langit di sekitar menjadi sedikit berantakan karenanya.

"Tidak semudah itu untuk membunuhku, kawan,"

Tiba-tiba sebuah ledakan nan besar kini mulai terdengar sangat memekakkan telinga.

Sementara keduanya masih asik bertarung menggunakan senjata masing masing, Christ yg terjebak dalam pertarungan tersebut merasa dirinya hanya menjadi seorang penonton saja.

"Apa yg sedang terjadi?"

"Mengapa mereka bertarung tanpa adanya penjelasan?" tanya Christ seraya terus memperhatikan jalannya pertarungan tersebut.

Entah apa yg dirasakan oleh kedua orang tersebut, yg yg pasti kehadiran Christ disana seperti tidak ditanggap. Itu membuat Christ sedikit kesal.

"Oy, kalau orang nanya tuh dijawab." kata Christ dengan nada kesal.

Alih-alih menjawab pertanyaan yg dilontarkan, tak diduga keduanya malah terus bertarung tanpa henti.

Selang beberapa saat, sebuah ledakan nan besar kini mulai terdengar hingga menimbulkan kekacauan dimana-mana.

(Karena kuatnya adu kekuatan yg dihasilkan oleh mereka membuat berapa hal yg berada di sekitar mereka terlihat sangat berantakan)

Maksudnya bagaimana tuh?

Angin kencang mulai berhembus sangat kuat, tanah yg dipijak oleh keduanya terlihat hampir untuk retak, pepohonan yg memiliki tinggi mencapai 200 meter serentak langsung rubuh membuat keadaan sangat kacau pada saat itu.

Sesaat orang yg tengah bertarung itu mengatakan dengan cukup lantang.

"Lemparan bola berduri," ucap orang yg dipenuhi akan api pada tubuhnya.

Ia lalu mengeluarkan ratusan bola berapi dari telapak tangannya.

Dengan cepat bola bola tersebut kini mulai mengarah kepada orang yg tengah menjadi lawannya.

"Lumayan menghibur juga kamu ini," ujar orang yg dipenuhi akan aura listrik.

Sesaat kemudian ia pun ikut mengeluarkan sebagian kekuatannya kepada orang tersebut.

Merasakan akan adanya suatu potensi bahaya di sekitar pertarungan, Christ yg menyadari akan bahaya dengan cekatan langsung mengambil sebuah tindakan.

"Gawat." kata Christ setengah terkejut.

Dengan cepat, Christ pun bersembunyi di sebuah lubang tanah yg ada di dekatnya.

Beberapa saat kemudian, bak sambaran kilat, kedua serangan yg dilancarkan oleh keduanya kini mulai bertabrakan satu sama lain.

Alhasil terdengar suara nan menggelegar diikuti dengan sebuah ledakan hebat di sekitar mereka.

Naas, area sekitar pertarungan yg digunakan oleh keduanya kini menjadi berubah 180°

Beruntung Christ dapat selamat dari ledakan nan dashyat itu berkat berlindung di lubang terdekat.

"Fiuh, selamat saya." ucap Christ seraya mengelus dadanya.

Namun takdir berkata lain. Perlahan tapi pasti, Christ yg merasa kalau pertarungan telah berakhir kemudian mencoba untuk naik dari lubang tersebut.

"Sepertinya pertarungan barusan sudah berakhir."

"Hm---...... untuk berjaga jaga, lebih baik saya mengecek kondisi di luar deh." gumam Christ seraya merangkak naik dari lubang yg memiliki ketinggian sekitar 1,5 meter.

Di saat setengah Christ sudah keluar dari lubang tersebut, dari kejauhan, terdengar suara gemuruh yg menggetarkan permukaan tanah di sekitar Christ, yg dimana ini berasal dari salah satu gunung nan tinggi di sekitar tempat tersebut.

(Suara gemuruh disertai hujan abu vulkanik kini menyebar di sekitar area pertarungan tersebut)

Beberapa saat pasca suara ledakan terjadi, tak disangka-sangka gunung berapi yg letaknya jauh dari lokasi pertarungan rupanya ikut terkena dampak dari adu kekuatan yg dihasilkan oleh dua makhluk barusan.

Akibatnya, gunung tersebut lalu mulai mengeluarkan letusan erupsi disertai dengan menghempaskan banyak sekali batu berapi ke arah tak menentu.

(Pemandangan berupa lemparan batu nan panas kini telah tersaji sejauh mata memandang)

Sialnya, saat Christ tengah melamun memperhatikan kejadian tersebut, salah satu batu berapi yg keluar dari perut gunung tersebut kini langsung mengarah tepat pada Christ.

(Suara batu yg terdengar bergesekan dengan udara di sekitar)

Sontak Christ yg melihatnya pun menjerit ketakutan.

"Wa.............."

Beruntung, disaat batu tersebut hampir mengenai Christ, secara tiba tiba tubuh Christ mulai menghilang dan sekarang dirinya pindah ke tempat yg baru.

(Sepersekian detik sebelum batu menghantam dirinya, mendadak tubuh Christ dipenuhi oleh cahaya putih sebelum pada akhirnya ia dipindahkan begitu saja dari sana)

Dalam sekejap, Christ pun dinyatakan telah hilang dari tempat tersebut.

Disini Christ masih belum sadar kalau hal yg dialaminya saat ini tak lain hanyalah suatu mimpi belaka. Ia mengira kalau semua hal yg dialaminya saat ini merupakan perjalanan akhir bagi dirinya.

Lanjut........

Untuk saat ini, Christ terdampar di sebuah kota yg disuguhi dengan pemandangan nan mengerikan.

"Aduh, saya sedang berada di ma........." disaat Christ menengok keadaan di sekelilingnya, ekspresi Christ langsung pucat serta muntah-muntah karena tidak kuat dengan apa yg dilihatnya pada saat itu.

(Suara orang yg muntah muntah)

"Seriusan dah, disini mengapa banyak bangkai manusia berserakan, sih?" meski merasa sedikit jijik, mau tidak mau Christ harus melihat ke arah bangkai-bangkai manusia di depannya.

Seraya menutup hidungnya karena terlalu bau, kini Christ pun mulai melanjutkan petualangannya di kota yg dipenuhi akan mayat-mayat nan bergeletakan dimana-mana.

"Gila dah, sebenarnya apa yg terjadi pada kota ini?"

Tanpa ia sadari, di tengah Christ melihat-lihat mayat yg tergelatak di sekitar, dari kejauhan ada suatu bahaya yg tampak sangat mengancam nyawa Christ.

Lebih tepatnya, pada saat Christ telah masuk ke dalam kota yg dipenuhi dengan mayat dan darah itu, dari balik bayangan nan gelap, terdapat seseorang yg tengah memperhatikan Christ dengan tatapan begitu sinis.

"Tuan, saya ingin mengkonfirmasi... bahwa ada seorang manusia berhasil hidup dari pembantaian ini,"

"Apakah saya boleh membunuhnya, tuan?" tanya orang tersebut.

"Tentu saja! habisi semua manusia yg hidup di kota ini!" ujar dari orang yg tengah menjadi lawan bicaranya.

Sontak orang yg tadi tengah mengawasi Christ mulai menaikkan senyuman di alisnya hingga memperlihatkan senyuman orang tidak normal.

Seusai diberi arahan untuk membunuhnya, kini ia langsung membuntuti Christ dengan ekstra hati-hati.

Saat Christ tengah berjalan jalan di kota tersebut, Christ mulai penasaran dengan beberapa mayat yg ada ujung kota.

Karena penasaran, perlahan Christ pun mulai mendekat pada salah satu mayat yg tengah tergeletak disana.

"Hm........"

"Mereka semua bisa tewas menggemaskan seperti ini karena apa, ya?"

Di saat Christ tengah asik memperhatikan mayat tersebut, tiba tiba dari arah belakangnya muncul bayangan gelap, sangat gelap hingga mata manusia pun tidak akan tahu untuk mendeskripsikannya.

Dari dalam bayangan tersebut, muncul seseorang berpostur aneh yg tanpa basa-basi langsung menyapa Christ.

"Hello, manusia bodoh."

Merasa kalau nada bicara dari orang tersebut sangat tidak sopan, Christ kemudian hendak berbalik dan menasihati orang tersebut.

"Oy-- oy....... kalo mau menyapa seseorang, sepertinya nada bicara anda mesti lebih sop......" begitu Christ membalikkan badannya dan menatap wajahnya, seketika itu juga ia terkejut bukan main.

(Ekspresi orang yg ketakutan setengah mati)

Lantas Christ pun mengatakan.

"Ka- ka- kam- kamu siapa?" tanya Christ dengan nada panik.

Kali ini, lebih tepatnya di hadapan Christ terpampang sesosok makhluk aneh yg memiliki ciri ciri berupa punya tanduk tinggi di kepalanya, membawa sebuah sabit yg sangat tajam di salah satu tangannya serta membawa sebuah jubah hitam yg dimana pada seluruh permukaan nya telah dipenuhi dengan darah darah manusia.

Tanpa mempedulikan kepanikan lawan bicaranya, makhluk tersebut kemudian berkata kembali.

"Demi kejayaan tuan ku." Tak lama kemudian, orang tersebut mulai melayangkan sabit ke arah wajah Christ.

Spontan Christ yg memiliki naluri bertahan hidup lantas menghindar dan memutuskan untuk menjauh dari orang tersebut.

Christ mencoba untuk meminta tolong di sekitar tempat tersebut, namun percuma saja, sebab seluruh warga yg tinggal disana telah meninggal dan tergeletak menjadi mayat tak berguna.

Christ yg ketakutan kemudian meminta pertolongan dengan nada lebih kuat dari sebelumnya.

Namun sangat amat disayangkan, di saat Christ mencoba lari darinya, tiba tiba ia tersandung dan mendarat di permukaan tanah dengan kasar.

Christ yg sangat ceroboh lantas tersandung hingga membuat cidera kecil di lukanya.

"Aduh....... kaki ku."

Sontak orang yg sedari tadi mengejar Christ kini sudah tiba tepat di hadapan Christ.

"Hahaa..... tidak ada jalan lain untuk lari, dasar makhluk tak berguna."

Karena posisi Christ sudah terpojok, kini Christ pun hanya bisa terdiam sembari memperhatikan sabit yg tengah dipegang olehnya.

Dengan memasang ekspresi putus asa, ia hanya bisa terdiam jikalau orang tersebut ingin membunuh dirinya.

"Sekarang, matilah dengan tenang." ucap makhluk itu sembari mengayunkan sabit miliknya ke arah badan Christ.

"A............"

Christ yg merasa tidak ada jalan lain lantas menjerit dan menjerit hingga jeritannya bisa membuat ia berhasil terbangun dari tidurnya.

"A--- ampun......" Christ yg masih syok dengan mimpi yg ia alami lantas mengambil inisiatif berupa menenangkan diri terlebih dahulu.

Meski ia telah terbangun, namun sisa sisa mimpinya barusan benar benar membuat Christ hampir gagal jantung. Christ mencoba menarik nafas secara perlahan.

"Hadeh, untung saja tadi hanya sebuah mimpi sahaja." ucapnya seraya mengelus-elus dadanya.

Namun, ia mulai memikirkan akan mimpinya tersebut.

"Meksipun hanya sebuah mimpi, cuma......"

"Maksud dari mimpi saya yg barusan tuh apa, ya?" tanya Christ dalam benaknya sendiri.

Selang beberapa menit, Christ yg tadinya tengah gelisah kini tampak lebih rileks.

"Haah......."

"Buat apa saya memikirkan akan mimpi yg sangat aneh tersebut."

"Bukannya mimpi hanyalah kembang tidur sahaja kan?" katanya lagi sembari meyakinkan kalau dirinya hanya bermimpi buruk sahaja, tak lebih dari itu.

Kini ia sudah berhenti memikirkan mengenai makna dari mimpinya tersebut.

Ia yg terlihat sudah tidak panikan lantas bergumam.

"Omong-omong, sekarang sudah jam berapa sih?" ucapnya seraya menoleh ke jam dinding di sampingnya itu.

Begitu sepasang matanya melihat ke arah jarum panjang, ekspresi nan terkejut pun tergambar di raut wajahnya.

"What the......." ujarnya dengan nada tidak percaya.

"Karena saya banyak berfikir, dengan kata lain......

"Saya kesiangan......." ucap Christ seraya berlari masuk ke kamar mandi miliknya tergesa-gesa.

Dengan cepat ia pun bergegas untuk mandi.

 

Terpopuler

Comments

~The Libies ~

~The Libies ~

gw dari gc

2022-10-23

0

~The Libies ~

~The Libies ~

p

2022-10-23

0

StrosaV

StrosaV

Keren puh

2022-10-23

0

lihat semua
Episodes
1 Pengenalan Tokoh
2 Berangkat Menuju ke Tempat Kerja
3 Pergi Mencari yang Tidak Pasti
4 Pertemuan Tak Terduga
5 Tragedi yang Tidak Direncanakan
6 Dirawat Di Rumah Sakit Terdekat
7 Diskusi Dengan Agensi
8 Rencana Pemindahan
9 Awal dari Kehidupan yg Baru
10 Pelajaran Pertama di Sekolah Baru
11 Diganggu oleh Preman Kelas
12 Wanita Berambut Merah Delima
13 Kompetisi Antar Human Change (Semifinal)
14 Kompetisi Antar Human Change Final (Part I)
15 Kompetisi Antar Human Change Final (Part II)
16 Saya Dimana?
17 Kembali ke Rumah (Part I)
18 Kembali ke Rumah (Part II)
19 Keributan Di Taman Bermain
20 Pengalaman yg Sangat Menegangkan
21 Pahlawan Baru Kini Telah Hadir
22 Kekacauan pada Pusat Kota (Part I)
23 Kekacauan pada Pusat Kota (Part II)
24 Tugas Bagi Para Pahlawan (Part I)
25 Tugas bagi Para Pahlawan (Part II)
26 Kisah yg Teramat Kelam (Part I)
27 Kisah yang Teramat Kelam (Part II)
28 Bertindak diluar Naluri Manusia (Part I)
29 Bertindak diluar Naluri Manusia (Part II)
30 Kebenaran Mulai Terungkap (Part I)
31 Kebenaran Mulai Terungkap (Part II)
32 Menyusun Strategi di Kemudian Hari
33 Membongkar Kedok Pemerintah (Part I)
34 Membongkar Kedok Pemerintah (Part II)
35 Manusia Lepas Kendali (Part I)
36 Manusia Lepas Kendali (Part II)
37 Bungkam Semuanya Tanpa Terkecuali (Part I)
38 Bungkam Semuanya Tanpa Terkecuali (Part II)
39 Mendapat Sebuah Bantuan dari Rekan Sebaya (Part I)
40 Mendapat Sebuah Bantuan dari Rekan Sebaya (Part II)
41 Pertengkaran Antar Rekan Satu Team (Part I)
42 Pertengkaran Antar Rekan Satu Team (Part II)
43 Sahabat yg Begitu Pengertian (Part II)
44 Kedatangan Musuh Baru (Part I)
45 Kedatangan Musuh Baru (Part II)
46 Bertarung Melawan Mereka (Part I)
47 Bertarung Melawan Mereka (Part II)
48 Bertarung Melawan Mereka (Part III)
49 Bertarung Melawan Mereka (Part IV)
50 Kejadian Tak Terduga (Part I)
51 Kejadian Tak Terduga (Part II)
52 Kejadian Tak Terduga (Part III)
53 Pengumuman Penting
54 Pengkhianat Sialan (Part I)
55 Pengkhianat Sialan (Part II)
56 Pengkhianat Sialan (Part III)
57 Pengkhianat Sialan (Part IV)
58 Pengkhianat Sialan (Part V)
59 Pengkhianat Sialan (Part VI)
60 Pengkhianat Sialan (Part VII)
61 Curiga Dengannya (Part I)
62 Curiga Dengannya (Part II)
63 Curiga Dengannya (Part III)
64 Curiga Dengannya (Part IV)
65 Curiga Dengannya (Part V)
66 Dalang Dari Semua Ini (Part I)
67 Dalang Dari Semua Ini (Part II)
68 Dalang Dari Semua Ini (Part III)
69 Dalang Dari Semua Ini (Part IV)
70 Dalang Dari Semua Ini (Part V)
71 Dalang Dari Semua Ini (Part VI)
72 Dalang Dari Semua Ini (Part VII)
73 Dalang Dari Semua Ini (Part VIII)
74 Dalang Dari Semua Ini (Part IX)
75 Dalang Dari Semua Ini (Part X)
76 Apa Ini!? (Part I)
77 Announcement Penting
78 Apa Ini!? (Part II)
79 Apa Ini!? (Part III)
80 Apa Ini!? (Part IV)
81 Terjebak di Luar Ruangan (Part I)
82 Terjebak di Luar Ruangan (Part II)
83 Terjebak di Luar Ruangan (Part III)
84 Meledaknya Nusantara Empire (Part I)
85 Meledaknya Nusantara Empire (Part II)
86 Meledaknya Nusantara Empire (Part III)
87 Announcement Pent-t-t-ing!!!
88 Meledaknya Nusantara Empire (Part IV)
89 Meledaknya Nusantara Empire (Part IV)
90 Masalah Tak Kunjung Selesai (Part I)
91 Masalah Tak Kunjung Selesai (Part II)
92 Tamu Tak Diundang (Part I)
93 Tamu Tak Diundang (Part II)
94 Tamu Tak Diundang (Part III)
95 Tamu Tak Diundang (Part IV)
96 Tamu Tak Diundang (Part V)
97 Motif Tersembunyi (Part I)
98 Motif Tersembunyi (Part II)
99 Gelud Kecil-kecilan (Part I)
100 Gelud Kecil-kecilan (Part II)
101 Gelud Kecil-kecilan (Part III)
102 Gelud Kecil-kecilan (Part IV)
103 Lumayan Mengesankan (Part I)
104 Lumayan Mengesankan (Part II)
105 Lumayan Mengesankan (Part III)
106 Lumayan Mengesankan (Part IV)
107 Lumayan Mengesankan (Part V)
108 Lumayan Mengesankan (Part VI)
109 Lumayan Mengesankan (Part VII)
110 Draft
111 Lumayan Mengesankan (Part VIII)
112 Lumayan Mengesankan (Part IX)
113 Mereka Ingin Melawanku? (Part I)
114 Mereka Ingin Melawanku? (Part II)
115 Mereka Ingin Melawanku? (Part III)
116 Mereka Ingin Melawanku? (Part IV)
117 Mereka Ingin Melawanku (Part V)
118 Mereka Ingin Melawanku (Part VI)
119 Cukup Menarik (Part I)
120 Cukup Menarik (Part II)
121 Cukup Menarik (Part III)
122 Cukup Menarik (Part IV)
123 Cukup Menarik (Part V)
124 Ini Belum Usai (Part I)
125 Ini Belum Usai (Part II)
126 Ini Belum Usai (Part III)
127 Ini Belum Usai (Part IV)
128 Ini Belum Usai (Part V)
129 Ini Belum Usai (Part VI)
130 Ini Belum Usai (Part VII)
131 Apa yg Sebenarnya Terjadi? (Part I)
132 Apa yg Sebenarnya Terjadi? (Part II)
133 Apa yg Sebenarnya Terjadi? (Part III)
134 Apa yg Sebenarnya Terjadi? (Part IV)
135 Apa yang Sebenarnya Terjadi? (Part V)
136 Apa yang Sebenarnya Terjadi? (Part VI)
137 Tak Ada Habis? (Part I)
138 Tak Ada Habis? (Part II)
139 Halo? Ini dimana? (Part I)
140 Halo? Ini dimana? (Part II)
141 Halo? Ini dimana? (Part III)
142 Halo? Ini dimana? (Part IV)
143 Halo? Ini Dimana? (Part V)
144 Halo? Ini Dimana? (Part VI)
145 Rumit Sekali (Part I)
146 Rumit Sekali (Part II)
147 Mengenang Masa Lalu (Part I)
148 Mengenang Masa Lalu (Part II)
149 Mengenang Masa Lalu (Part III)
150 Mengenang Masa Lalu (Part IV)
151 Xshashk Bertindak (Part I)
152 Xshashk Bertindak (Part II)
153 Kekacauan Menyelimuti Tempat Ini (Part I)
154 Kekacauan Menyelimuti Tempat Ini (Part II)
155 Kekacauan Menyelimuti Tempat Ini (Part III)
156 Kekacauan Menyelimuti Tempat Ini (Part IV)
157 Cek-cok Sedikit (Part I)
158 Cek-cok Sedikit (Part II)
159 Bertahan Hidup di Tempat Antah-berantah (Part I)
160 Bertahan Hidup di Tempat Antah-berantah (Part II)
161 Duel lagi (Part I)
162 Pusaran Topan (Part I)
163 Pusaran Topan (Part II)
164 Duel Lagi (Part II)
165 Duel Lagi (Part III)
166 Ini Mau Sampai Kapan?! (Part I)
167 Ini Mau Sampai Kapan?! (Part II)
168 Ini Mau Sampai Kapan?! (Part III)
169 Ini Mau Sampai Kapan?! (Part IV)
170 Keganasan Xshashk (Part I)
171 Keganasan Xshashk (Part II)
172 Keganasan Xshashk (Part III)
173 Ulangi Lagi! (Part I)
174 Ulangi Lagi (Part II)
175 Ulangi Lagi (Part III)
Episodes

Updated 175 Episodes

1
Pengenalan Tokoh
2
Berangkat Menuju ke Tempat Kerja
3
Pergi Mencari yang Tidak Pasti
4
Pertemuan Tak Terduga
5
Tragedi yang Tidak Direncanakan
6
Dirawat Di Rumah Sakit Terdekat
7
Diskusi Dengan Agensi
8
Rencana Pemindahan
9
Awal dari Kehidupan yg Baru
10
Pelajaran Pertama di Sekolah Baru
11
Diganggu oleh Preman Kelas
12
Wanita Berambut Merah Delima
13
Kompetisi Antar Human Change (Semifinal)
14
Kompetisi Antar Human Change Final (Part I)
15
Kompetisi Antar Human Change Final (Part II)
16
Saya Dimana?
17
Kembali ke Rumah (Part I)
18
Kembali ke Rumah (Part II)
19
Keributan Di Taman Bermain
20
Pengalaman yg Sangat Menegangkan
21
Pahlawan Baru Kini Telah Hadir
22
Kekacauan pada Pusat Kota (Part I)
23
Kekacauan pada Pusat Kota (Part II)
24
Tugas Bagi Para Pahlawan (Part I)
25
Tugas bagi Para Pahlawan (Part II)
26
Kisah yg Teramat Kelam (Part I)
27
Kisah yang Teramat Kelam (Part II)
28
Bertindak diluar Naluri Manusia (Part I)
29
Bertindak diluar Naluri Manusia (Part II)
30
Kebenaran Mulai Terungkap (Part I)
31
Kebenaran Mulai Terungkap (Part II)
32
Menyusun Strategi di Kemudian Hari
33
Membongkar Kedok Pemerintah (Part I)
34
Membongkar Kedok Pemerintah (Part II)
35
Manusia Lepas Kendali (Part I)
36
Manusia Lepas Kendali (Part II)
37
Bungkam Semuanya Tanpa Terkecuali (Part I)
38
Bungkam Semuanya Tanpa Terkecuali (Part II)
39
Mendapat Sebuah Bantuan dari Rekan Sebaya (Part I)
40
Mendapat Sebuah Bantuan dari Rekan Sebaya (Part II)
41
Pertengkaran Antar Rekan Satu Team (Part I)
42
Pertengkaran Antar Rekan Satu Team (Part II)
43
Sahabat yg Begitu Pengertian (Part II)
44
Kedatangan Musuh Baru (Part I)
45
Kedatangan Musuh Baru (Part II)
46
Bertarung Melawan Mereka (Part I)
47
Bertarung Melawan Mereka (Part II)
48
Bertarung Melawan Mereka (Part III)
49
Bertarung Melawan Mereka (Part IV)
50
Kejadian Tak Terduga (Part I)
51
Kejadian Tak Terduga (Part II)
52
Kejadian Tak Terduga (Part III)
53
Pengumuman Penting
54
Pengkhianat Sialan (Part I)
55
Pengkhianat Sialan (Part II)
56
Pengkhianat Sialan (Part III)
57
Pengkhianat Sialan (Part IV)
58
Pengkhianat Sialan (Part V)
59
Pengkhianat Sialan (Part VI)
60
Pengkhianat Sialan (Part VII)
61
Curiga Dengannya (Part I)
62
Curiga Dengannya (Part II)
63
Curiga Dengannya (Part III)
64
Curiga Dengannya (Part IV)
65
Curiga Dengannya (Part V)
66
Dalang Dari Semua Ini (Part I)
67
Dalang Dari Semua Ini (Part II)
68
Dalang Dari Semua Ini (Part III)
69
Dalang Dari Semua Ini (Part IV)
70
Dalang Dari Semua Ini (Part V)
71
Dalang Dari Semua Ini (Part VI)
72
Dalang Dari Semua Ini (Part VII)
73
Dalang Dari Semua Ini (Part VIII)
74
Dalang Dari Semua Ini (Part IX)
75
Dalang Dari Semua Ini (Part X)
76
Apa Ini!? (Part I)
77
Announcement Penting
78
Apa Ini!? (Part II)
79
Apa Ini!? (Part III)
80
Apa Ini!? (Part IV)
81
Terjebak di Luar Ruangan (Part I)
82
Terjebak di Luar Ruangan (Part II)
83
Terjebak di Luar Ruangan (Part III)
84
Meledaknya Nusantara Empire (Part I)
85
Meledaknya Nusantara Empire (Part II)
86
Meledaknya Nusantara Empire (Part III)
87
Announcement Pent-t-t-ing!!!
88
Meledaknya Nusantara Empire (Part IV)
89
Meledaknya Nusantara Empire (Part IV)
90
Masalah Tak Kunjung Selesai (Part I)
91
Masalah Tak Kunjung Selesai (Part II)
92
Tamu Tak Diundang (Part I)
93
Tamu Tak Diundang (Part II)
94
Tamu Tak Diundang (Part III)
95
Tamu Tak Diundang (Part IV)
96
Tamu Tak Diundang (Part V)
97
Motif Tersembunyi (Part I)
98
Motif Tersembunyi (Part II)
99
Gelud Kecil-kecilan (Part I)
100
Gelud Kecil-kecilan (Part II)
101
Gelud Kecil-kecilan (Part III)
102
Gelud Kecil-kecilan (Part IV)
103
Lumayan Mengesankan (Part I)
104
Lumayan Mengesankan (Part II)
105
Lumayan Mengesankan (Part III)
106
Lumayan Mengesankan (Part IV)
107
Lumayan Mengesankan (Part V)
108
Lumayan Mengesankan (Part VI)
109
Lumayan Mengesankan (Part VII)
110
Draft
111
Lumayan Mengesankan (Part VIII)
112
Lumayan Mengesankan (Part IX)
113
Mereka Ingin Melawanku? (Part I)
114
Mereka Ingin Melawanku? (Part II)
115
Mereka Ingin Melawanku? (Part III)
116
Mereka Ingin Melawanku? (Part IV)
117
Mereka Ingin Melawanku (Part V)
118
Mereka Ingin Melawanku (Part VI)
119
Cukup Menarik (Part I)
120
Cukup Menarik (Part II)
121
Cukup Menarik (Part III)
122
Cukup Menarik (Part IV)
123
Cukup Menarik (Part V)
124
Ini Belum Usai (Part I)
125
Ini Belum Usai (Part II)
126
Ini Belum Usai (Part III)
127
Ini Belum Usai (Part IV)
128
Ini Belum Usai (Part V)
129
Ini Belum Usai (Part VI)
130
Ini Belum Usai (Part VII)
131
Apa yg Sebenarnya Terjadi? (Part I)
132
Apa yg Sebenarnya Terjadi? (Part II)
133
Apa yg Sebenarnya Terjadi? (Part III)
134
Apa yg Sebenarnya Terjadi? (Part IV)
135
Apa yang Sebenarnya Terjadi? (Part V)
136
Apa yang Sebenarnya Terjadi? (Part VI)
137
Tak Ada Habis? (Part I)
138
Tak Ada Habis? (Part II)
139
Halo? Ini dimana? (Part I)
140
Halo? Ini dimana? (Part II)
141
Halo? Ini dimana? (Part III)
142
Halo? Ini dimana? (Part IV)
143
Halo? Ini Dimana? (Part V)
144
Halo? Ini Dimana? (Part VI)
145
Rumit Sekali (Part I)
146
Rumit Sekali (Part II)
147
Mengenang Masa Lalu (Part I)
148
Mengenang Masa Lalu (Part II)
149
Mengenang Masa Lalu (Part III)
150
Mengenang Masa Lalu (Part IV)
151
Xshashk Bertindak (Part I)
152
Xshashk Bertindak (Part II)
153
Kekacauan Menyelimuti Tempat Ini (Part I)
154
Kekacauan Menyelimuti Tempat Ini (Part II)
155
Kekacauan Menyelimuti Tempat Ini (Part III)
156
Kekacauan Menyelimuti Tempat Ini (Part IV)
157
Cek-cok Sedikit (Part I)
158
Cek-cok Sedikit (Part II)
159
Bertahan Hidup di Tempat Antah-berantah (Part I)
160
Bertahan Hidup di Tempat Antah-berantah (Part II)
161
Duel lagi (Part I)
162
Pusaran Topan (Part I)
163
Pusaran Topan (Part II)
164
Duel Lagi (Part II)
165
Duel Lagi (Part III)
166
Ini Mau Sampai Kapan?! (Part I)
167
Ini Mau Sampai Kapan?! (Part II)
168
Ini Mau Sampai Kapan?! (Part III)
169
Ini Mau Sampai Kapan?! (Part IV)
170
Keganasan Xshashk (Part I)
171
Keganasan Xshashk (Part II)
172
Keganasan Xshashk (Part III)
173
Ulangi Lagi! (Part I)
174
Ulangi Lagi (Part II)
175
Ulangi Lagi (Part III)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!