Tragedi yang Tidak Direncanakan

...Episode V...

(Beberapa orang kini langsung berlari dengan kecepatan yang begitu laju)

Setelah mencapai kata sepakat diantara mereka semua, kini dengan segenap tenaga team peneliti berusaha untuk menyusul ke tempat Christ berada.

(Secara samar samar, terdengar suara beberapa orang yg berusaha menarik serta menghembuskan nafasnya secara cepat)

"Hadeh, capek banget sumpah." gumam salah satu anggota peneliti tersebut seraya terus mempercepat langkahnya.

"Ya mau bagaimana lagi, lagian kita harus cepat sampai di tempat itu." tutur salah satu anggota.

Sekitar beberapa meter sebelum mereka semua tiba di tempat tersebut, salah satu dari mereka lalu mengatakan.

"Eh, tunggu sebentar deh, saya memiliki suatu pertanyaan nih." ucap anggota tersebut pada rekan setimnya.

Lantas satu peneliti pun langsung mengatakan.

"Memangnya apa yang ingin kau tanyakan, kawan?" tanya orang yg jadi lawan bicaranya.

Sembari tetap fokus untuk berlari, orang yang mengajukan pertanyaan barusan kemudian berkata.

"Saya hanya ingin bertanya mengenai Christ."

"Jadi...... bagaimana jikalau di tempat tersebut, rupanya Christ berada dalam kondisi yang membutuhkan pertolongan medis?" tanya peneliti tersebut seraya memberi pertanyaan kepada mereka semua.

Alhasil mereka yang tadinya terus memacu kecepatan agar bisa lebih cepat sampai kini mulai memberhentikan langkah kakinya secara serentak.

(Suara decitan sepatu milik mereka semua)

"Ucapanmu barusan ada benarnya juga."

"Hmph.........." gumam mereka semua di dalam benaknya masing masing.

(Sejenak suasana sunyi mulai menyelimuti mereka semua)

Ketika mereka semua tengah asik melamun, salah satu peneliti yang ada disana dengan gagah berani kini berniat untuk menyampaikan akan pendapatnya.

(Karena tak ingin berlama lama lagi diam di tempat tersebut, dengan gagah berani orang tersebut mengangkat telunjuk kanannya setinggi mungkin)

"Mohon maaf, apakah saya boleh menyatakan akan pendapat saya?" tanya orang tersebut dengan sopan.

Sontak semua peneliti yg tengah diam membatu kini mulai tersadar dari lamunannya.

"Eh?"

"Emh--- boleh boleh saja sih, memangnya apa yang ingin kau tanyakan?" tanya salah satu orang yg kebetulan berada disana.

Spontan orang yang menjadi lawan bicaranya kemudian mengatakan.

"Begini, apa tak lebih baik kalau kita membawa kotak pertolongan pertama terlebih dahulu?"

"Ini berjaga jaga supaya Christ tidak mengalami suatu musibah di tempat tersebut." ujar orang tersebut dengan nada serius.

Sontak beberapa seluruh peneliti yang ada kini mulai terdiam memikirkan akan perkataannya tersebut.

"Hmph......"

Kemudian orang tersebut mulai bertanya kembali

"Bagaimana semuanya? apakah kalian setuju dengan ide saya?" tanya peneliti tersebut.

Tak lama kemudian, dengan nada sedikit bijak, peneliti ya g sedari tadi diam di samping peneliti yg menyatakan pendapatnya barusan lalu berkata.

"Saya sih setuju setuju saja dengan idemu. Toh ini juga cuman berjaga jaga saja." ucap peneliti tersebut.

"Bagaimana yang lainnya? kalian sependapat dengan saya bukan?" tanya peneliti itu dengan nada serius.

Serentak semua peneliti mulai menggaruk-garuk kepalanya sendiri menandakan bahwa mereka mengiyakan perkataannya.

"Baguslah, kalau begitu, biar saya yang akan kembali untuk mengambil kotak tersebut. Kalian bisa lanjutkan perjalanan tanpa saya." ucap peneliti barusan seraya pergi meninggalkan teman temannya.

(Suara langkah kaki akan sepatunya yang dimana semakin lama, semakin terdengar samar dari pendengaran team peneliti)

Setelah orang tersebut menghilang dari pandangan, sontak mereka semua melanjutkan kembali menuju ke arah pusat penemuan mayat tersebut.

Hingga saat ini, Christ masih terjebak, tanpa mengerti apa yang harus ia lakukan.

Parahnya lagi, ia mesti mengalami rasa pusing yang sangat kuat hingga membuat seluruh pikirannya menjadi kacau.

"Aduduh, kepala saya kenapa nambah pusing benar dah?" tanya Christ dalam benaknya tersebut.

(Secara tidak langsung, Christ kemudian mulai bergerak ke sana kemari secara acak, layaknya orang yang tengah mabuk khamar)

 

Menempuh perjalanan yang cukup panjang, seluruh anggota pada team peneliti kini berhasil tiba di tempat tersebut.

Namun baru juga mereka ingin menghirup udara segar, tepat di seberang, mereka melihat Christ dengan kulit robotnya yang tampak tengah mengelupas, dimana di sekeliling tubuhnya terdapat aliran listrik berwarnakan biru muda air laut.

Sontak mereka yang panik lantas berkata.

"Eh, Christ, kamu kenapa?!" tanya salah satu peneliti yang terkejut melihat kondisinya.

Mendengar ada seseorang dari balik badannya, secara perlahan ia pun mulai membalikkan badannya.

"Kawan-kawan?" tanya Christ dengan nada tidak percaya.

Peneliti tersebut kemudian bertanya lagi.

"Kamu baik baik saja kan?" tanya peneliti tersebut seraya berusaha mendekati Christ.

"Kamu ingin apa?" tanya Christ yang keheranan melihatnya.

Awalnya Christ mencoba untuk melarang dirinya agar tak mendekatinya.

"Kamu ingin apa? Ku mohon jangan dekati saya, nanti kamu bisa terkena aura listrik yg saya pancarkan!!" ujar Christ dengan serius.

Bukannya memilih mundur, peneliti tersebut bersikukuh untuk maju supaya dapat menolong Christ.

"Hentikan, jangan mendekat!!!"

(Secara perlahan suara langkah kemudian mulai terdengar di telinga Christ dan semua orang disana)

Selang beberapa saat, seorang peneliti mulai datang seraya membawa sebuah kotak pertolongan pertama.

"Hah...... Hah......... capeknya." ucap seorang peneliti yang sebelumnya kembali untuk membawa kotak pertolongan pertama.

Sontak team peneliti yang mendengar suaranya serempak langsung membalikkan badannya.

"Nah ini dia nih yang ditunggu-tunggu."

"Hah? Memangnya kenapa?"

"Kau tengok tuh......." ucap peneliti itu seraya menunjuk ke arah Christ.

Tak ada semenit selepas ia memalingkan pandangannya, peneliti yang membawa kotak P3K lalu bertanya pada semuanya.

"I- i - ituu--- Christ?!" tanyanya dengan nada tidak percaya.

"Dia kenapa bisa menjadi seperti itu?"

Ia tak menyangka bahwa Christ yg dikenal sebagai manusia setengah robot bisa mengalami insiden berupa tubuh terbakar.

Ingat tentang peneliti yanpg mencoba untuk mendekati Christ?

Kini orang tersebut telah berjarak sekitar 10 meter dari Christ.

Bukannya menunggu radiasi listrik milik Christ hilang sepenuhnya, peneliti tersebut malah nekat maju untuk membawa Christ pergi dari sana.

Alhasil, tanpa disengaja olehnya, efek samping dari aura listrik yg berada di dalam tubuh Christ kini mulai bereaksi.

(Sejenak sebuah lonjakan aura listrik milik Christ kini mulai menyebar ke area sekitar, termasuk ke salah seorang peneliti yang mencoba untuk mendekatinya)

Dengan sekejap peneliti yg berniat untuk menolong Christ, kini mulai tersengat aliran listrik cukup kuat sebelum pada akhirnya ambruk ke tanah.

(Sesaat peneliti yg tadinya bersikukuh untuk mendekati Christ sekarang malah berubah menjadi teri tak dikasih makan selama 1 minggu)

Akibat omongan Christ yang tak dituruti tak ayal membuat ia mengalami kejadian seperti itu.

Bak banteng yg dikibar-kibarkan bendera warna merah, spirit yg berada di dalam tubuhnya tiba-tiba mulai murka dan berniat untuk membunuh semua orang yg berada disana.

"Manusia brengsek......!!!!!"

"Jangan menggangu urusan orang lain......!!!!!"

(Sesaat aura listrik yg terpancar semakin lama semakin menjadi-jadi)

Sontak Christ yg menjadi tubuh inangnya langsung menjerit sekuat tenaga.

"Waaaa--- tolong saya........!!!!!"

Sementara itu, sebagian teman peneliti Christ yang berada di sekitar Christ hanya bisa diam dan tak tahu hendak berbuat apa.

"Eh, kenapa tidak ada yg mau untuk mengobatinya sih?" tanya salah satu peneliti yg ada.

Dalam benaknya, ia merasa kasihan akan kondisi Christ saat ini. Oleh sebab itu, ia berniat untuk menolong Christ.

Ketika ia berhasil merampas kotak pertolongan pertama yamg dibawa oleh rekannya, ia kemudian langsung bergegas lari mendekat ke arah Christ.

Namun, harapan terkadang tak sesuai dengan kenyataan di lapangan. Saat ia melangkahkan kakinya ke depan, seorang peneliti yg paham akan rencananya kemudian langsung menahan tangan daripada peneliti tersebut seraya berkata.

"A- apa yang ingin kau lakukan!?"

"Saya hanya ingin memberikan obat ini kepadanya, memangnya salah?"

Terkejut akan jawaban yang diberikan, orang itu pun lalu mencengkeram tangan rekannya tersebut seraya mengatakan.

"Ap- apa yang ada di pikiranmu? Apakah kau sudah gila, hah?!!"

"Ada lebih baik kalau kita menunggu sebentar dulu sebelum kamu menjadi korban seperti dirinya. Kalau kau tetep bersikukuh, maka silahkan lihat aura listrik miliknya itu."

Alhasil seluruh peneliti yang ada disana hanya bisa diam seraya pasrah memperhatikan Christ menderita di tempat tersebut.

Melihat bahwa seluruh peneliti malah menyaksikan dirinya tanpa bisa berbuat apa-apa lagi, dalam benak Christ kini ia merasa bahwa ajalnya sebentar lagi akan tiba.

"Haah----- mungkin ini adalah ajal ku, se- setidaknya saya telah berbuat baik kepada sesama manusia." ucap Christ, sembari tersenyum kecil ke arah rekan rekannya.

(Selang beberapa detik ketika Christ menggumamkan kalimat tersebut, aura listrik di tubuhnya secara berangsur-angsur mulai menurun)

Namun itu sama sekali bukanlah pertanda bagus. Karena sedari tadi stamina Christ telah dipakai hanya untuk berteriak tidak jelas, alhasil Christ pun mulai kehilangan keseimbangan.

"Aduduh, kepala saya kenapa terasa pusing lagi ya? Bahkan rasa pusingnya jauh lebih hebat dari sebelumnya." ujar Christ dalam benaknya.

(Seperti yg diperkirakan, karena sedari tadi Christ harus menahan luka yang diakibatkan okeh efek samping kekuatan milik roh tersebut, tanpa aba-aba Christ pun mulai ambruk ke tanah)

Melihat Christ ambruk ke tanah, sontak semua peneliti yang ada langsung panik dibuatnya.

"Eh, ayo tolongin dulu."

"Memangnya area sudah aman?" tanya peneliti disebelahnya.

Sejenak mereka memalingkan wajah kek kanan dan ke kiri guna memastikan apakah area di sekitar Christ sudah aman atau belum.

(Suasana hening nan sunyi kini mulai menerpa seluruh peneliti yg ada)

"Oke clear, rasanya kita boleh mendekati Christ sekarang."

Karena tak ada suatu hal yg bisa membahayakan nyawa mereka, peneliti tersebut kini mulai berlari mendekati Christ seraya mengambil kotak pertolongan pertama yang sempat dipegang oleh salah seorang prajurit.

(Suara langkah kaki milik mereka)

"Bawa nih." Salah satu peneliti lalu membawa kotak itu ke hadapan Christ.

Bersambung........

Episodes
1 Pengenalan Tokoh
2 Berangkat Menuju ke Tempat Kerja
3 Pergi Mencari yang Tidak Pasti
4 Pertemuan Tak Terduga
5 Tragedi yang Tidak Direncanakan
6 Dirawat Di Rumah Sakit Terdekat
7 Diskusi Dengan Agensi
8 Rencana Pemindahan
9 Awal dari Kehidupan yg Baru
10 Pelajaran Pertama di Sekolah Baru
11 Diganggu oleh Preman Kelas
12 Wanita Berambut Merah Delima
13 Kompetisi Antar Human Change (Semifinal)
14 Kompetisi Antar Human Change Final (Part I)
15 Kompetisi Antar Human Change Final (Part II)
16 Saya Dimana?
17 Kembali ke Rumah (Part I)
18 Kembali ke Rumah (Part II)
19 Keributan Di Taman Bermain
20 Pengalaman yg Sangat Menegangkan
21 Pahlawan Baru Kini Telah Hadir
22 Kekacauan pada Pusat Kota (Part I)
23 Kekacauan pada Pusat Kota (Part II)
24 Tugas Bagi Para Pahlawan (Part I)
25 Tugas bagi Para Pahlawan (Part II)
26 Kisah yg Teramat Kelam (Part I)
27 Kisah yang Teramat Kelam (Part II)
28 Bertindak diluar Naluri Manusia (Part I)
29 Bertindak diluar Naluri Manusia (Part II)
30 Kebenaran Mulai Terungkap (Part I)
31 Kebenaran Mulai Terungkap (Part II)
32 Menyusun Strategi di Kemudian Hari
33 Membongkar Kedok Pemerintah (Part I)
34 Membongkar Kedok Pemerintah (Part II)
35 Manusia Lepas Kendali (Part I)
36 Manusia Lepas Kendali (Part II)
37 Bungkam Semuanya Tanpa Terkecuali (Part I)
38 Bungkam Semuanya Tanpa Terkecuali (Part II)
39 Mendapat Sebuah Bantuan dari Rekan Sebaya (Part I)
40 Mendapat Sebuah Bantuan dari Rekan Sebaya (Part II)
41 Pertengkaran Antar Rekan Satu Team (Part I)
42 Pertengkaran Antar Rekan Satu Team (Part II)
43 Sahabat yg Begitu Pengertian (Part II)
44 Kedatangan Musuh Baru (Part I)
45 Kedatangan Musuh Baru (Part II)
46 Bertarung Melawan Mereka (Part I)
47 Bertarung Melawan Mereka (Part II)
48 Bertarung Melawan Mereka (Part III)
49 Bertarung Melawan Mereka (Part IV)
50 Kejadian Tak Terduga (Part I)
51 Kejadian Tak Terduga (Part II)
52 Kejadian Tak Terduga (Part III)
53 Pengumuman Penting
54 Pengkhianat Sialan (Part I)
55 Pengkhianat Sialan (Part II)
56 Pengkhianat Sialan (Part III)
57 Pengkhianat Sialan (Part IV)
58 Pengkhianat Sialan (Part V)
59 Pengkhianat Sialan (Part VI)
60 Pengkhianat Sialan (Part VII)
61 Curiga Dengannya (Part I)
62 Curiga Dengannya (Part II)
63 Curiga Dengannya (Part III)
64 Curiga Dengannya (Part IV)
65 Curiga Dengannya (Part V)
66 Dalang Dari Semua Ini (Part I)
67 Dalang Dari Semua Ini (Part II)
68 Dalang Dari Semua Ini (Part III)
69 Dalang Dari Semua Ini (Part IV)
70 Dalang Dari Semua Ini (Part V)
71 Dalang Dari Semua Ini (Part VI)
72 Dalang Dari Semua Ini (Part VII)
73 Dalang Dari Semua Ini (Part VIII)
74 Dalang Dari Semua Ini (Part IX)
75 Dalang Dari Semua Ini (Part X)
76 Apa Ini!? (Part I)
77 Announcement Penting
78 Apa Ini!? (Part II)
79 Apa Ini!? (Part III)
80 Apa Ini!? (Part IV)
81 Terjebak di Luar Ruangan (Part I)
82 Terjebak di Luar Ruangan (Part II)
83 Terjebak di Luar Ruangan (Part III)
84 Meledaknya Nusantara Empire (Part I)
85 Meledaknya Nusantara Empire (Part II)
86 Meledaknya Nusantara Empire (Part III)
87 Announcement Pent-t-t-ing!!!
88 Meledaknya Nusantara Empire (Part IV)
89 Meledaknya Nusantara Empire (Part IV)
90 Masalah Tak Kunjung Selesai (Part I)
91 Masalah Tak Kunjung Selesai (Part II)
92 Tamu Tak Diundang (Part I)
93 Tamu Tak Diundang (Part II)
94 Tamu Tak Diundang (Part III)
95 Tamu Tak Diundang (Part IV)
96 Tamu Tak Diundang (Part V)
97 Motif Tersembunyi (Part I)
98 Motif Tersembunyi (Part II)
99 Gelud Kecil-kecilan (Part I)
100 Gelud Kecil-kecilan (Part II)
101 Gelud Kecil-kecilan (Part III)
102 Gelud Kecil-kecilan (Part IV)
103 Lumayan Mengesankan (Part I)
104 Lumayan Mengesankan (Part II)
105 Lumayan Mengesankan (Part III)
106 Lumayan Mengesankan (Part IV)
107 Lumayan Mengesankan (Part V)
108 Lumayan Mengesankan (Part VI)
109 Lumayan Mengesankan (Part VII)
110 Draft
111 Lumayan Mengesankan (Part VIII)
112 Lumayan Mengesankan (Part IX)
113 Mereka Ingin Melawanku? (Part I)
114 Mereka Ingin Melawanku? (Part II)
115 Mereka Ingin Melawanku? (Part III)
116 Mereka Ingin Melawanku? (Part IV)
117 Mereka Ingin Melawanku (Part V)
118 Mereka Ingin Melawanku (Part VI)
119 Cukup Menarik (Part I)
120 Cukup Menarik (Part II)
121 Cukup Menarik (Part III)
122 Cukup Menarik (Part IV)
123 Cukup Menarik (Part V)
124 Ini Belum Usai (Part I)
125 Ini Belum Usai (Part II)
126 Ini Belum Usai (Part III)
127 Ini Belum Usai (Part IV)
128 Ini Belum Usai (Part V)
129 Ini Belum Usai (Part VI)
130 Ini Belum Usai (Part VII)
131 Apa yg Sebenarnya Terjadi? (Part I)
132 Apa yg Sebenarnya Terjadi? (Part II)
133 Apa yg Sebenarnya Terjadi? (Part III)
134 Apa yg Sebenarnya Terjadi? (Part IV)
135 Apa yang Sebenarnya Terjadi? (Part V)
136 Apa yang Sebenarnya Terjadi? (Part VI)
137 Tak Ada Habis? (Part I)
138 Tak Ada Habis? (Part II)
139 Halo? Ini dimana? (Part I)
140 Halo? Ini dimana? (Part II)
141 Halo? Ini dimana? (Part III)
142 Halo? Ini dimana? (Part IV)
143 Halo? Ini Dimana? (Part V)
144 Halo? Ini Dimana? (Part VI)
145 Rumit Sekali (Part I)
146 Rumit Sekali (Part II)
147 Mengenang Masa Lalu (Part I)
148 Mengenang Masa Lalu (Part II)
149 Mengenang Masa Lalu (Part III)
150 Mengenang Masa Lalu (Part IV)
151 Xshashk Bertindak (Part I)
152 Xshashk Bertindak (Part II)
153 Kekacauan Menyelimuti Tempat Ini (Part I)
154 Kekacauan Menyelimuti Tempat Ini (Part II)
155 Kekacauan Menyelimuti Tempat Ini (Part III)
156 Kekacauan Menyelimuti Tempat Ini (Part IV)
157 Cek-cok Sedikit (Part I)
158 Cek-cok Sedikit (Part II)
159 Bertahan Hidup di Tempat Antah-berantah (Part I)
160 Bertahan Hidup di Tempat Antah-berantah (Part II)
161 Duel lagi (Part I)
162 Pusaran Topan (Part I)
163 Pusaran Topan (Part II)
164 Duel Lagi (Part II)
165 Duel Lagi (Part III)
166 Ini Mau Sampai Kapan?! (Part I)
167 Ini Mau Sampai Kapan?! (Part II)
168 Ini Mau Sampai Kapan?! (Part III)
169 Ini Mau Sampai Kapan?! (Part IV)
170 Keganasan Xshashk (Part I)
171 Keganasan Xshashk (Part II)
172 Keganasan Xshashk (Part III)
173 Ulangi Lagi! (Part I)
174 Ulangi Lagi (Part II)
175 Ulangi Lagi (Part III)
Episodes

Updated 175 Episodes

1
Pengenalan Tokoh
2
Berangkat Menuju ke Tempat Kerja
3
Pergi Mencari yang Tidak Pasti
4
Pertemuan Tak Terduga
5
Tragedi yang Tidak Direncanakan
6
Dirawat Di Rumah Sakit Terdekat
7
Diskusi Dengan Agensi
8
Rencana Pemindahan
9
Awal dari Kehidupan yg Baru
10
Pelajaran Pertama di Sekolah Baru
11
Diganggu oleh Preman Kelas
12
Wanita Berambut Merah Delima
13
Kompetisi Antar Human Change (Semifinal)
14
Kompetisi Antar Human Change Final (Part I)
15
Kompetisi Antar Human Change Final (Part II)
16
Saya Dimana?
17
Kembali ke Rumah (Part I)
18
Kembali ke Rumah (Part II)
19
Keributan Di Taman Bermain
20
Pengalaman yg Sangat Menegangkan
21
Pahlawan Baru Kini Telah Hadir
22
Kekacauan pada Pusat Kota (Part I)
23
Kekacauan pada Pusat Kota (Part II)
24
Tugas Bagi Para Pahlawan (Part I)
25
Tugas bagi Para Pahlawan (Part II)
26
Kisah yg Teramat Kelam (Part I)
27
Kisah yang Teramat Kelam (Part II)
28
Bertindak diluar Naluri Manusia (Part I)
29
Bertindak diluar Naluri Manusia (Part II)
30
Kebenaran Mulai Terungkap (Part I)
31
Kebenaran Mulai Terungkap (Part II)
32
Menyusun Strategi di Kemudian Hari
33
Membongkar Kedok Pemerintah (Part I)
34
Membongkar Kedok Pemerintah (Part II)
35
Manusia Lepas Kendali (Part I)
36
Manusia Lepas Kendali (Part II)
37
Bungkam Semuanya Tanpa Terkecuali (Part I)
38
Bungkam Semuanya Tanpa Terkecuali (Part II)
39
Mendapat Sebuah Bantuan dari Rekan Sebaya (Part I)
40
Mendapat Sebuah Bantuan dari Rekan Sebaya (Part II)
41
Pertengkaran Antar Rekan Satu Team (Part I)
42
Pertengkaran Antar Rekan Satu Team (Part II)
43
Sahabat yg Begitu Pengertian (Part II)
44
Kedatangan Musuh Baru (Part I)
45
Kedatangan Musuh Baru (Part II)
46
Bertarung Melawan Mereka (Part I)
47
Bertarung Melawan Mereka (Part II)
48
Bertarung Melawan Mereka (Part III)
49
Bertarung Melawan Mereka (Part IV)
50
Kejadian Tak Terduga (Part I)
51
Kejadian Tak Terduga (Part II)
52
Kejadian Tak Terduga (Part III)
53
Pengumuman Penting
54
Pengkhianat Sialan (Part I)
55
Pengkhianat Sialan (Part II)
56
Pengkhianat Sialan (Part III)
57
Pengkhianat Sialan (Part IV)
58
Pengkhianat Sialan (Part V)
59
Pengkhianat Sialan (Part VI)
60
Pengkhianat Sialan (Part VII)
61
Curiga Dengannya (Part I)
62
Curiga Dengannya (Part II)
63
Curiga Dengannya (Part III)
64
Curiga Dengannya (Part IV)
65
Curiga Dengannya (Part V)
66
Dalang Dari Semua Ini (Part I)
67
Dalang Dari Semua Ini (Part II)
68
Dalang Dari Semua Ini (Part III)
69
Dalang Dari Semua Ini (Part IV)
70
Dalang Dari Semua Ini (Part V)
71
Dalang Dari Semua Ini (Part VI)
72
Dalang Dari Semua Ini (Part VII)
73
Dalang Dari Semua Ini (Part VIII)
74
Dalang Dari Semua Ini (Part IX)
75
Dalang Dari Semua Ini (Part X)
76
Apa Ini!? (Part I)
77
Announcement Penting
78
Apa Ini!? (Part II)
79
Apa Ini!? (Part III)
80
Apa Ini!? (Part IV)
81
Terjebak di Luar Ruangan (Part I)
82
Terjebak di Luar Ruangan (Part II)
83
Terjebak di Luar Ruangan (Part III)
84
Meledaknya Nusantara Empire (Part I)
85
Meledaknya Nusantara Empire (Part II)
86
Meledaknya Nusantara Empire (Part III)
87
Announcement Pent-t-t-ing!!!
88
Meledaknya Nusantara Empire (Part IV)
89
Meledaknya Nusantara Empire (Part IV)
90
Masalah Tak Kunjung Selesai (Part I)
91
Masalah Tak Kunjung Selesai (Part II)
92
Tamu Tak Diundang (Part I)
93
Tamu Tak Diundang (Part II)
94
Tamu Tak Diundang (Part III)
95
Tamu Tak Diundang (Part IV)
96
Tamu Tak Diundang (Part V)
97
Motif Tersembunyi (Part I)
98
Motif Tersembunyi (Part II)
99
Gelud Kecil-kecilan (Part I)
100
Gelud Kecil-kecilan (Part II)
101
Gelud Kecil-kecilan (Part III)
102
Gelud Kecil-kecilan (Part IV)
103
Lumayan Mengesankan (Part I)
104
Lumayan Mengesankan (Part II)
105
Lumayan Mengesankan (Part III)
106
Lumayan Mengesankan (Part IV)
107
Lumayan Mengesankan (Part V)
108
Lumayan Mengesankan (Part VI)
109
Lumayan Mengesankan (Part VII)
110
Draft
111
Lumayan Mengesankan (Part VIII)
112
Lumayan Mengesankan (Part IX)
113
Mereka Ingin Melawanku? (Part I)
114
Mereka Ingin Melawanku? (Part II)
115
Mereka Ingin Melawanku? (Part III)
116
Mereka Ingin Melawanku? (Part IV)
117
Mereka Ingin Melawanku (Part V)
118
Mereka Ingin Melawanku (Part VI)
119
Cukup Menarik (Part I)
120
Cukup Menarik (Part II)
121
Cukup Menarik (Part III)
122
Cukup Menarik (Part IV)
123
Cukup Menarik (Part V)
124
Ini Belum Usai (Part I)
125
Ini Belum Usai (Part II)
126
Ini Belum Usai (Part III)
127
Ini Belum Usai (Part IV)
128
Ini Belum Usai (Part V)
129
Ini Belum Usai (Part VI)
130
Ini Belum Usai (Part VII)
131
Apa yg Sebenarnya Terjadi? (Part I)
132
Apa yg Sebenarnya Terjadi? (Part II)
133
Apa yg Sebenarnya Terjadi? (Part III)
134
Apa yg Sebenarnya Terjadi? (Part IV)
135
Apa yang Sebenarnya Terjadi? (Part V)
136
Apa yang Sebenarnya Terjadi? (Part VI)
137
Tak Ada Habis? (Part I)
138
Tak Ada Habis? (Part II)
139
Halo? Ini dimana? (Part I)
140
Halo? Ini dimana? (Part II)
141
Halo? Ini dimana? (Part III)
142
Halo? Ini dimana? (Part IV)
143
Halo? Ini Dimana? (Part V)
144
Halo? Ini Dimana? (Part VI)
145
Rumit Sekali (Part I)
146
Rumit Sekali (Part II)
147
Mengenang Masa Lalu (Part I)
148
Mengenang Masa Lalu (Part II)
149
Mengenang Masa Lalu (Part III)
150
Mengenang Masa Lalu (Part IV)
151
Xshashk Bertindak (Part I)
152
Xshashk Bertindak (Part II)
153
Kekacauan Menyelimuti Tempat Ini (Part I)
154
Kekacauan Menyelimuti Tempat Ini (Part II)
155
Kekacauan Menyelimuti Tempat Ini (Part III)
156
Kekacauan Menyelimuti Tempat Ini (Part IV)
157
Cek-cok Sedikit (Part I)
158
Cek-cok Sedikit (Part II)
159
Bertahan Hidup di Tempat Antah-berantah (Part I)
160
Bertahan Hidup di Tempat Antah-berantah (Part II)
161
Duel lagi (Part I)
162
Pusaran Topan (Part I)
163
Pusaran Topan (Part II)
164
Duel Lagi (Part II)
165
Duel Lagi (Part III)
166
Ini Mau Sampai Kapan?! (Part I)
167
Ini Mau Sampai Kapan?! (Part II)
168
Ini Mau Sampai Kapan?! (Part III)
169
Ini Mau Sampai Kapan?! (Part IV)
170
Keganasan Xshashk (Part I)
171
Keganasan Xshashk (Part II)
172
Keganasan Xshashk (Part III)
173
Ulangi Lagi! (Part I)
174
Ulangi Lagi (Part II)
175
Ulangi Lagi (Part III)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!