...Side Story : Change the Fate...
...Five Spirit of Origin...
...Episode I...
...Welcome to Dimensions 0,01...
...Nusantara Empire, 27 Januari 2030...
"Bagi sebagian orang, **me**njadi orang yang memiliki beberapa kekurangan mungkin terasa tidak begitu adil, akan tetapi........."
"....... Bila suatu saat engkau selaku orang yang merasa kurang beruntung diberikan sebuah kesempurnaan sekaligus rasa tanggung jawab yang begitu berat, akankah kamu akan menerima sekaligus memikul tanggung jawab itu senang dan susah, atau malah sebaliknya?"
"Anda menolak tawaran yang diberikan, dan memilih untuk tetap menjalani hidup yang telah digariskan, meski semua itu harus dilalui dengan perasaan suram selama-lamanya?"
...----------------...
...----------------...
...----------------...
Tahun 2030
Alkisah pada tahun tersebut, berdirilah sebuah negara modern yg terlihat sangat maju lagi makmur. Negara itu diberi nama dengan Nusantara Empire.
Nusantara Empire merupakan salah satu negara yg berbentuk sebagai kepulauan, dengan luas wilayah sekitar 1.899.990 km.
Dengan luas wilayah seluas itu, tak ayal kalau banyak kota yg berdiri serta berkembang di dalam negara tersebut.
Namun di antara semua kota yg terdapat di dalam Nusantara Empire, ada salah satu kota yg disebut-sebut sebagai kota kebudayaan paling maju di dunia.
Kota ini lalu dinamakan sebagai Kota New Bah Crown City, atau biasa disebut sebagai Kota NBC.
Karena kehebatan serta kejayaan yg ada di dalam kota tersebut, akhirnya Kota NBC ditetapkan oleh pemerintah setempat sebagai ibu kota dari Nusantara Empire.
Kini hiruk-pikuk kehidupan manusia modern akan segera dimulai.
Berfokus ke sisi lain
Pukul 07.10 Pagi
Di dalam Kota metropolitan tersebut, sekitar 200 meter dari pusat kota terdapat sebuah gang kecil yg hanya bisa dilewati oleh motor sahaja.
Jika kalian masuk ke dalam gang tersebut, sekitar 1 menit menuju ke dalam gang, maka kalian akan bertemu dengan rumah yg terletak pada ujung gang.
Rumah ini terbilang sangat unik karena baik itu dinding serta pagar rumahnya dipenuhi akan warna hijau tua.
Untuk luas dari rumah tersebut, rumah tersebut berukuran tidak begitu besar tapi juga tidak terlalu kecil.
Di balik kesejukan angin sepoi-sepoi yg berasal dari rimbunnya pepohonan pada sekeliling rumah tersebut, tinggallah seorang remaja yg memiliki wujud manusia setengah Cyborg, atau robot evolusi terakhir.
Ia bernama Frederick Christ dari keluarga besar Christ.
Di lingkungan tetangganya, Christ memang dikenal sebagai pemuda yg pintar sekaligus cerdas.
Meskipun begitu, jikalau ia diamati oleh para perempuan, dirinya tampak seperti orang culun karena Christ senantiasa memakai kacamata kemanapun ia pergi.
Mohon untuk dimaklumi karena dirinya ini menderita rabun jauh.
Selain itu, Christ memiliki ciri berkulit putih, baik, sopan santun kepada yg tua maupun yg muda, serta tidak gampang untuk marah.
Oke lanjutkan kembali
Disaat semua orang telah bersiap siap untuk menjalani kehidupannya di pagi yg cerah ini, Christ justru masih terlelap dalam buaian mimpinya sendiri.
Fokus ke dalam mimpinya.
Perlahan suara dengkuran mulai terdengar di ruangan tersebut.
Entah karena apa dirinya bisa tertidur sangat pulas, yg pasti kini Christ bermimpi tentang suatu hal yg sangat aneh.
Terdampar di sebuah tempat nan aneh, ketika Christ mencoba untuk mengucek matanya, secara mendadak ia sudah berada dalam kondisi pertarungan nan hebat.
Dengan sebuah pedang ditangannya, kini kedua orang itu saling beradu kemampuan mereka dengan sangat cepat.
"Kali ini, kamu akan ku kalahkan dengan sangat mudah," ucap orang tersebut.
"Tidak semudah itu kawan," kata orang yg menjadi lawannya.
Suara ledakan nan besar mulai terdengar di tempat tersebut.
Di dalam mimpinya tersebut, seolah olah Christ tengah menjadi seorang penonton di dalam pertarungan tersebut.
"Apa yg sedang terjadi?" tanya Christ dengan nada panik.
"Mengapa mereka bertarung tanpa adanya penjelasan?" seraya diam, Christ masih tetep fokus memperhatikan jalannya pertarungan nan menegangkan tersebut.
Adu kemampuan diantara mereka terus berlangsung sampai-sampai kondisi langit di sekitar menjadi sedikit berantakan karenanya.
"Tidak semudah itu untuk membunuhku, kawan,"
Tiba-tiba sebuah ledakan nan besar kini mulai terdengar sangat memekakkan telinga.
Sementara keduanya masih asik bertarung menggunakan senjata masing masing, Christ yg terjebak dalam pertarungan tersebut merasa dirinya hanya menjadi seorang penonton saja.
"Apa yg sedang terjadi?"
"Mengapa mereka bertarung tanpa adanya penjelasan?" tanya Christ seraya terus memperhatikan jalannya pertarungan tersebut.
Entah apa yg dirasakan oleh kedua orang tersebut, yg yg pasti kehadiran Christ disana seperti tidak ditanggap. Itu membuat Christ sedikit kesal.
"Oy, kalau orang nanya tuh dijawab." kata Christ dengan nada kesal.
Alih-alih menjawab pertanyaan yg dilontarkan, tak diduga keduanya malah terus bertarung tanpa henti.
Selang beberapa saat, sebuah ledakan nan besar kini mulai terdengar hingga menimbulkan kekacauan dimana-mana.
(Karena kuatnya adu kekuatan yg dihasilkan oleh mereka membuat berapa hal yg berada di sekitar mereka terlihat sangat berantakan)
Maksudnya bagaimana tuh?
Angin kencang mulai berhembus sangat kuat, tanah yg dipijak oleh keduanya terlihat hampir untuk retak, pepohonan yg memiliki tinggi mencapai 200 meter serentak langsung rubuh membuat keadaan sangat kacau pada saat itu.
Sesaat orang yg tengah bertarung itu mengatakan dengan cukup lantang.
"Lemparan bola berduri," ucap orang yg dipenuhi akan api pada tubuhnya.
Ia lalu mengeluarkan ratusan bola berapi dari telapak tangannya.
Dengan cepat bola bola tersebut kini mulai mengarah kepada orang yg tengah menjadi lawannya.
"Lumayan menghibur juga kamu ini," ujar orang yg dipenuhi akan aura listrik.
Sesaat kemudian ia pun ikut mengeluarkan sebagian kekuatannya kepada orang tersebut.
Merasakan akan adanya suatu potensi bahaya di sekitar pertarungan, Christ yg menyadari akan bahaya dengan cekatan langsung mengambil sebuah tindakan.
"Gawat." kata Christ setengah terkejut.
Dengan cepat, Christ pun bersembunyi di sebuah lubang tanah yg ada di dekatnya.
Beberapa saat kemudian, bak sambaran kilat, kedua serangan yg dilancarkan oleh keduanya kini mulai bertabrakan satu sama lain.
Alhasil terdengar suara nan menggelegar diikuti dengan sebuah ledakan hebat di sekitar mereka.
Naas, area sekitar pertarungan yg digunakan oleh keduanya kini menjadi berubah 180°
Beruntung Christ dapat selamat dari ledakan nan dashyat itu berkat berlindung di lubang terdekat.
"Fiuh, selamat saya." ucap Christ seraya mengelus dadanya.
Namun takdir berkata lain. Perlahan tapi pasti, Christ yg merasa kalau pertarungan telah berakhir kemudian mencoba untuk naik dari lubang tersebut.
"Sepertinya pertarungan barusan sudah berakhir."
"Hm---...... untuk berjaga jaga, lebih baik saya mengecek kondisi di luar deh." gumam Christ seraya merangkak naik dari lubang yg memiliki ketinggian sekitar 1,5 meter.
Di saat setengah Christ sudah keluar dari lubang tersebut, dari kejauhan, terdengar suara gemuruh yg menggetarkan permukaan tanah di sekitar Christ, yg dimana ini berasal dari salah satu gunung nan tinggi di sekitar tempat tersebut.
(Suara gemuruh disertai hujan abu vulkanik kini menyebar di sekitar area pertarungan tersebut)
Beberapa saat pasca suara ledakan terjadi, tak disangka-sangka gunung berapi yg letaknya jauh dari lokasi pertarungan rupanya ikut terkena dampak dari adu kekuatan yg dihasilkan oleh dua makhluk barusan.
Akibatnya, gunung tersebut lalu mulai mengeluarkan letusan erupsi disertai dengan menghempaskan banyak sekali batu berapi ke arah tak menentu.
(Pemandangan berupa lemparan batu nan panas kini telah tersaji sejauh mata memandang)
Sialnya, saat Christ tengah melamun memperhatikan kejadian tersebut, salah satu batu berapi yg keluar dari perut gunung tersebut kini langsung mengarah tepat pada Christ.
(Suara batu yg terdengar bergesekan dengan udara di sekitar)
Sontak Christ yg melihatnya pun menjerit ketakutan.
"Wa.............."
Beruntung, disaat batu tersebut hampir mengenai Christ, secara tiba tiba tubuh Christ mulai menghilang dan sekarang dirinya pindah ke tempat yg baru.
(Sepersekian detik sebelum batu menghantam dirinya, mendadak tubuh Christ dipenuhi oleh cahaya putih sebelum pada akhirnya ia dipindahkan begitu saja dari sana)
Dalam sekejap, Christ pun dinyatakan telah hilang dari tempat tersebut.
Disini Christ masih belum sadar kalau hal yg dialaminya saat ini tak lain hanyalah suatu mimpi belaka. Ia mengira kalau semua hal yg dialaminya saat ini merupakan perjalanan akhir bagi dirinya.
Lanjut........
Untuk saat ini, Christ terdampar di sebuah kota yg disuguhi dengan pemandangan nan mengerikan.
"Aduh, saya sedang berada di ma........." disaat Christ menengok keadaan di sekelilingnya, ekspresi Christ langsung pucat serta muntah-muntah karena tidak kuat dengan apa yg dilihatnya pada saat itu.
(Suara orang yg muntah muntah)
"Seriusan dah, disini mengapa banyak bangkai manusia berserakan, sih?" meski merasa sedikit jijik, mau tidak mau Christ harus melihat ke arah bangkai-bangkai manusia di depannya.
Seraya menutup hidungnya karena terlalu bau, kini Christ pun mulai melanjutkan petualangannya di kota yg dipenuhi akan mayat-mayat nan bergeletakan dimana-mana.
"Gila dah, sebenarnya apa yg terjadi pada kota ini?"
Tanpa ia sadari, di tengah Christ melihat-lihat mayat yg tergelatak di sekitar, dari kejauhan ada suatu bahaya yg tampak sangat mengancam nyawa Christ.
Lebih tepatnya, pada saat Christ telah masuk ke dalam kota yg dipenuhi dengan mayat dan darah itu, dari balik bayangan nan gelap, terdapat seseorang yg tengah memperhatikan Christ dengan tatapan begitu sinis.
"Tuan, saya ingin mengkonfirmasi... bahwa ada seorang manusia berhasil hidup dari pembantaian ini,"
"Apakah saya boleh membunuhnya, tuan?" tanya orang tersebut.
"Tentu saja! habisi semua manusia yg hidup di kota ini!" ujar dari orang yg tengah menjadi lawan bicaranya.
Sontak orang yg tadi tengah mengawasi Christ mulai menaikkan senyuman di alisnya hingga memperlihatkan senyuman orang tidak normal.
Seusai diberi arahan untuk membunuhnya, kini ia langsung membuntuti Christ dengan ekstra hati-hati.
Saat Christ tengah berjalan jalan di kota tersebut, Christ mulai penasaran dengan beberapa mayat yg ada ujung kota.
Karena penasaran, perlahan Christ pun mulai mendekat pada salah satu mayat yg tengah tergeletak disana.
"Hm........"
"Mereka semua bisa tewas menggemaskan seperti ini karena apa, ya?"
Di saat Christ tengah asik memperhatikan mayat tersebut, tiba tiba dari arah belakangnya muncul bayangan gelap, sangat gelap hingga mata manusia pun tidak akan tahu untuk mendeskripsikannya.
Dari dalam bayangan tersebut, muncul seseorang berpostur aneh yg tanpa basa-basi langsung menyapa Christ.
"Hello, manusia bodoh."
Merasa kalau nada bicara dari orang tersebut sangat tidak sopan, Christ kemudian hendak berbalik dan menasihati orang tersebut.
"Oy-- oy....... kalo mau menyapa seseorang, sepertinya nada bicara anda mesti lebih sop......" begitu Christ membalikkan badannya dan menatap wajahnya, seketika itu juga ia terkejut bukan main.
(Ekspresi orang yg ketakutan setengah mati)
Lantas Christ pun mengatakan.
"Ka- ka- kam- kamu siapa?" tanya Christ dengan nada panik.
Kali ini, lebih tepatnya di hadapan Christ terpampang sesosok makhluk aneh yg memiliki ciri ciri berupa punya tanduk tinggi di kepalanya, membawa sebuah sabit yg sangat tajam di salah satu tangannya serta membawa sebuah jubah hitam yg dimana pada seluruh permukaan nya telah dipenuhi dengan darah darah manusia.
Tanpa mempedulikan kepanikan lawan bicaranya, makhluk tersebut kemudian berkata kembali.
"Demi kejayaan tuan ku." Tak lama kemudian, orang tersebut mulai melayangkan sabit ke arah wajah Christ.
Spontan Christ yg memiliki naluri bertahan hidup lantas menghindar dan memutuskan untuk menjauh dari orang tersebut.
Christ mencoba untuk meminta tolong di sekitar tempat tersebut, namun percuma saja, sebab seluruh warga yg tinggal disana telah meninggal dan tergeletak menjadi mayat tak berguna.
Christ yg ketakutan kemudian meminta pertolongan dengan nada lebih kuat dari sebelumnya.
Namun sangat amat disayangkan, di saat Christ mencoba lari darinya, tiba tiba ia tersandung dan mendarat di permukaan tanah dengan kasar.
Christ yg sangat ceroboh lantas tersandung hingga membuat cidera kecil di lukanya.
"Aduh....... kaki ku."
Sontak orang yg sedari tadi mengejar Christ kini sudah tiba tepat di hadapan Christ.
"Hahaa..... tidak ada jalan lain untuk lari, dasar makhluk tak berguna."
Karena posisi Christ sudah terpojok, kini Christ pun hanya bisa terdiam sembari memperhatikan sabit yg tengah dipegang olehnya.
Dengan memasang ekspresi putus asa, ia hanya bisa terdiam jikalau orang tersebut ingin membunuh dirinya.
"Sekarang, matilah dengan tenang." ucap makhluk itu sembari mengayunkan sabit miliknya ke arah badan Christ.
"A............"
Christ yg merasa tidak ada jalan lain lantas menjerit dan menjerit hingga jeritannya bisa membuat ia berhasil terbangun dari tidurnya.
"A--- ampun......" Christ yg masih syok dengan mimpi yg ia alami lantas mengambil inisiatif berupa menenangkan diri terlebih dahulu.
Meski ia telah terbangun, namun sisa sisa mimpinya barusan benar benar membuat Christ hampir gagal jantung. Christ mencoba menarik nafas secara perlahan.
"Hadeh, untung saja tadi hanya sebuah mimpi sahaja." ucapnya seraya mengelus-elus dadanya.
Namun, ia mulai memikirkan akan mimpinya tersebut.
"Meksipun hanya sebuah mimpi, cuma......"
"Maksud dari mimpi saya yg barusan tuh apa, ya?" tanya Christ dalam benaknya sendiri.
Selang beberapa menit, Christ yg tadinya tengah gelisah kini tampak lebih rileks.
"Haah......."
"Buat apa saya memikirkan akan mimpi yg sangat aneh tersebut."
"Bukannya mimpi hanyalah kembang tidur sahaja kan?" katanya lagi sembari meyakinkan kalau dirinya hanya bermimpi buruk sahaja, tak lebih dari itu.
Kini ia sudah berhenti memikirkan mengenai makna dari mimpinya tersebut.
Ia yg terlihat sudah tidak panikan lantas bergumam.
"Omong-omong, sekarang sudah jam berapa sih?" ucapnya seraya menoleh ke jam dinding di sampingnya itu.
Begitu sepasang matanya melihat ke arah jarum panjang, ekspresi nan terkejut pun tergambar di raut wajahnya.
"What the......." ujarnya dengan nada tidak percaya.
"Karena saya banyak berfikir, dengan kata lain......
"Saya kesiangan......." ucap Christ seraya berlari masuk ke kamar mandi miliknya tergesa-gesa.
Dengan cepat ia pun bergegas untuk mandi.
...Episode II...
Tak butuh waktu lama Christ yg telah selesai mandi lantas memakai seragam kerjanya yang tampak terpasang rapi di lemari bajunya.
Sekitar lima menit setelah ia siap siap, ia pun langsung bergegas menuju ke tempatnya bekerja.
Christ yg sudah siap kini langsung mengendarai motor miliknya supaya bisa cepat sampai.
(Sejenak suara bising dari knalpot motor miliknya kini mulai terdengar hingga ke rumah sebelah Christ)
"Dah, waktunya berangkat......." ujar Christ seraya memacu kecepatan dari motor miliknya tersebut.
Sekitar 50 menit pasca Christ berangkat dari rumahnya, kini Christ telah sampai di museum tempatnya bekerja.
Buat yg belum tahu, sebenarnya Christ direkrut bekerja sebagai arkeolog lapangan pada museum ini.
Tujuannya agar Christ bisa menambah wawasannya mengenai Pengetahuan masa lalu pada museum tersebut.
Dengan langkah kaki yg tergesa gesa, Christ langsung masuk menerobos dari pos satpam begitu saja.
Beruntung saja kali ini ia tidak diberikan poin pelanggaran sama sekali oleh para petugas yg berjaga di depan museum.
Mungkin saja para petugas lagi males ataupun mereka tengah bersantai ria menatap pemandangan nan cantik yg ada diluar.
Seraya berjalan menuju ke dalam museum tersebut, dalam benaknya ia memikirkan mengenai nasibnya kali ini.
Hidup dengan bermodalkan kecerdasan dan juga memiliki tubuh manusia setengah robot, ia mesti berjuang sangat keras agar dapat menjalani hidupnya sebagai orang normal di dalam kota yg disebut sebagai NBC CITY (New Bah Crown City).
"Yah.... meskipun tubuhku tidak sepenuhnya manusia sempurna, tapi saya yakin kalau saya ini bisa menjalani kehidupan layaknya manusia normal," ujar Christ yg terlihat masih terus berlari.
"Akan tetapi......" sesaat ia mulai mengingat-ingat mengenai masa lalunya.
"Omong omong, mengapa saya ini tidak memiliki ingatan akan masa kecil ku sendiri, ya?" gumamnya didalam hati.
"Terlebih lagi dengan kasus kecelakaan yg pernah terjadi pada 5 tahun yg lalu, nasib dah, separuh tubuhku berubah menjadi seperti ini," ujar Christ seraya memerhatikan tubuh robotnya yg terus bergerak tersebut.
Dalam data kependudukan Kota NBC, diketahui bahwa Christ memiliki tubuh setengah Cyborg.
Untuk alasannya sendiri entah mengapa Christ justru tidak mengetahuinya sama sekali.
Christ bahkan tidak dapat mengingat alasan mengapa tubuhnya bisa berubah menjadi manusia setengah Cyborg.
Yg dirinya ketahui berupa ia mengalami sebuah kecelakaan mengerikan dari salah satu agensi pemerintahan yg biasanya bertugas untuk menangkap Human Change.
Nah dari kecelakaan itu Christ hampir saja kehilangan nyawanya. Namun berkat usaha serta kerja keras pemerintah NBC, ia akhirnya bisa hidup kembali meski wujudnya harus diubah menjadi manusia setengah Cyborg.
Ditambah lagi, ingatannya mengenai masa lalunya sendiri harus terpaksa tanpa sebab.
Para dokter mengatakan kalau Christ hanya mengalami amnesia untuk sementara waktu.
Alhasil kini Christ hanya bisa berdoa supaya ingatannya bisa kembali pulih.
Christ lalu bergumam dalam benaknya.
"Apakah memang ada sesuatu yg disembunyikan dariku, ya? Kalaupun ada, hal seperti apa itu?"
Hingga sekarang, ia selalu bertanya di dalam hatinya mengenai hal tersebut.
Mungkin saja ucapan Christ bagusan ada benar ataupun hanya perkiraan saja.
"Yah meski apapun kondisinya, kuncinya adalah semangat. Jangan menyerah hanya karena kondisi seperti ini." ucap Christ dengan lantang.
Ketika Christ mulai masuk kedalam. Tanpa basa basi lagi, ia pun langsung duduk di bangku yg tengah kosong.
Ketika dirinya hendak duduk di kursi tersebut,
secara mendadak dirinya diberi tugas penting oleh salah satu ketua sekaligus orang yg menjadi pemilik museum tersebut.
Pemerintah memilki niatan untuk meneliti akan suatu bagian yg dipercayai sebagai Mayat dari manusia purba dan Christ diminta untuk meneliti akan mayat tersebut.
Beruntung Christ diikutkan bersama dengan sahabat kecilnya yg bernama Maxx.
Mendengar kalau Maxx akan ikut serta dengannya, Christ sangat gembira.
Untuk kali ini, ia bisa diikutkan dalam misi penelitian bersama sahabatnya sendiri. Kini ia bersama rekannya langsung pergi ke area yg telah dituju menggunakan mobil Jeep sewaan pemerintah.
Owh iya, omong omong dalam penelitian dan penemuan mengenai mayat purba tersebut, setidaknya terdapat 30 anggota rekrutan yg berasal dari beberapa Museum Purba pada seluruh Kota NBC City.
Bukan main memang pemerintah kalau sudah bertindak.
Salah satu dari mereka adalah Christ yg ikut dalam ekspedisi itu bernama Maxx. Ia merupakan salah satu orang yg bekerja pada Museum Purba tersebut.
Buat yg belum tahu, Maxx sudah berteman dengan Christ sedari kecil.
Namun karena Christ mengalami kecelakaan yg sangat tragis, alhasil ingatan ia dengan Maxx langsung terhapus bagaikan kenangan.
Setelah Christ duduk di mobil tersebut, ia terkejut dengan orang yg ada di dalam. Orang orang tersebut sama seperti Christ, yakni diterjunkan untuk meneliti mayat tersebut.
Alhasil dikarenakan ramainya orang yg terjun ke dalam misi tersebut, sontak membuat Christ yg biasanya penuh semangat seketika berubah menjadi gugup tanpa sebab.
Ia lantas mengatakan.
"Untuk pertama kalinya aku kerja secara langsung seperti ini......"
"Apakah kalian yakin untuk meneruskannya? Bisa saja saya akan membebani kalian semua?" timpal Christ yang penuh dengan nada keraguan.
Terlebih Christ berfikir jikalau dirinya mungkin akan hanya menjadi beban saja bagi teamnya.
Inilah yg membuat dirinya tambah tidak percaya diri.
"Tenanglah, kita hanya berusaha untuk menggali akan mayat purba, bukan pencarian tentang kasus pembunuhan," sela Max sambil mengucapkan lelucon.
"Lagipula apa yg perlu kau khawatirkan?"
"Disaat kau telah tiba disana, nanti bakalan ramai orang yg akan membantu jika saja dirimu mengalami kesulitan." ujar Maxx yg mencoba untuk menenangkan Christ.
"Iya kau tenang saja, kami akan membantumu jika engkau mengalami kesulitan jika berada disana." ucap peneliti lain yg setuju dengan pendapat Maxx.
Christ berhasil ditenangkan oleh salah satu temannya yg bernama Max. Ia merupakan salah satu peneliti lapangan, yg dimana tugasnya memang langsung diterjunkan ke lokasi kejadian.
Bukan hanya Max, bahkan para peneliti yg ada pun ikut menenangkan Christ supaya dirinya bisa lebih santai dalam bekerja.
"Begitu ya, terima kasih atas sarannya." ujar Christ dengan penuh semangat.
"Bukan masalah kok." Maxx menanggapinya dengan tersenyum.
Christ akhirnya kembali tenang setelah mendengar perkataan temannya itu.
Selepas menempuh perjalanan yang tidak begitu singkat, kini mereka pun telah tiba di tempat yang dinyatakan sebagai makam dari mayat purba.
Team peneliti itu lalu langsung turun dari mobil Jeep yg telah mereka tumpangi selama beberapa jam.
Namun, ketika mereka menginjakkan kakinya disana, suasana terasa begitu berbeda.
"Apa yg sudah terjadi disini?" ujar Max dengan penuh keheranan.
"Iya, disini tampaknya bukan seperti kemajuan teknologi di masa Purba." Christ seakan kebingungan dengan apa yg telah terjadi.
Christ lalu melihat lihat akan sekitarnya. Nampak sebuah puing puing aneh yg memiliki bentuk layaknya pesawat.
Kemudian Christ menginjakkan kakinya ini ke sebuah rumput yg ada disana.
Setelah ia perhatikan, ia yakin sekali bahwa rerumputan yg kini ia pijak adalah sebuah badan pesawat yg sudah rusak.
"Ini tampak seperti badan pesawat, kan?"
"Kira kira, apakah ketika di zaman Purba teknologi sudah mulai dikenal ya?" timpal Christ dengan nada penasaran.
Sejauh mata memandang, terlihat banyak sekali puing-puing benda yg diyakini sebagai sebuah pesawat.
Sontak para peneliti sangat terkagum sekaligus keheranan dibuatnya.
Uniknya-- para peneliti termasuk Christ malah menduga bahwa kemungkinan itu semua diakibatkan oleh ulah alien.
"Pasti ini ulah dari alien." kata Christ dengan nada konyol.
"Bisa jadi Christ, soalnya banyak sekali puing puing yg nampak seperti pesawat. Berarti teori mengenai alien apa itu ben..." sayang, ucapan Maxx barusan langsung disela oleh bosnya.
"Sudah-- sudah, jangan membuat lelucon disini, ayo kerja kerja!" sela leader Albert.
"Siap komandan!" sontak, team peneliti mengucapkan akan hal yg sama.
Tanpa basa basi, pemimpin peneliti tersebut lalu memerintahkan seluruh peneliti untuk memulai penyelidikan.
Pemimpin peneliti itu bernama Albert. ia dikenal di dalam kelompoknya sebagai orang yg sangat tegas.
Sekali lagi, Christ terlihat sangat gugup. Ia takut jika saja sesuatu yg buruk akan menimpa anggota teamnya.
Namun Max menenangkan dirinya seraya mengatakan bahwa itu semua hanyalah firasatnya saja.
Dari hal itu, Christ langsung tenang kembali
"Baiklah akan saya mulai saja........."
"Disini kalian harus semaksimal mungkin untuk mencari keberadaan dari mayat purba itu,"
"Namun jika mayat itu tidak bisa ditemukan dalam waktu 1 hari, maka kalian akan dikeluarkan tanpa hormat. Paham kalian?" ucapnya seraya menggertak bawahannya.
"Paham Lead," ucap seluruh peneliti yg ada.
"Hadeh, mengapa diriku bisa mendapat bos setega ini," timpal Christ didalam hatinya.
Bersambung...........
...Episode III...
Pencarian makam mayat purba kini dimulai.
Christ beserta kawan-kawan diminta untuk menggali tanah disekitar dengan alat terbaru. Tanpa banyak omong ia pun menyanggupinya.
Seluruh peneliti yg ada, kini sibuk bekerja untuk mencari dimana lokasi mayat purba itu. Pencarian sekitar lokasi kemudian diperluas beberapa hektar.
Ini ditujukan untuk berjaga-jaga saja.
Setelah pencarian yg bisa dibilang memakan waktu berjam-jam, para peneliti akhirnya berhasil menemukan sebuah kerangka mayat manusia purba. Diperkirakan mayat itu berusia sekitar 30 tahun.
Sontak para peneliti bergembira melihat akan hal itu. Albert yg kebetulan berada disitu langsung memerintahkan bawahannya untuk memindahkan mayat itu ke dalam sebuah peti. Mereka pun menyanggupinya.
Setelah memberi arahan, Albert lalu meninggalkan mereka semua karena dirinya tengah ditelpon oleh seseorang.
Para peneliti yg lain tidak mempedulikan akan hal itu. Mereka kini tengah fokus untuk mengambil kerangka mayat tersebut.
Namun ada suatu hal yg sangat terbilang sangat tidak masuk akal. Ketika para peneliti tengah berusaha untuk memindahkan mayat itu ke dalam sebuah peti, tiba tiba mayat itu memancarkan aura yg aneh.
Aura yg dipancarkan oleh Mayat itu hampir saja untuk membunuh seluruh para peneliti.
Sontak para peneliti langsung lari dari tempat kejadian. Para peneliti itu lalu berniat melaporkan kejadian itu kepada leader Albert.
Albert yg bingung lalu menanyakan apa yg telah terjadi.
"Apa yg sudah terjadi?" tanya Albert keheranan.
"Mengapa kalian malah kesini tanpa membawa mayatnya?"
"Jangan bilang kalau kalian tinggal begitu saja?" tanya Leader Albert dengan pertanyaan yg lumayan berbobot.
Meski dalam keadaan panik, mereka tetep mengatakan apa yg telah terjadi.
"Ada yg aneh dengan mayat itu....
"Ketika kami hendak memindahkannya ke dalam peti, mayat itu malah memancarkan semacam aura,"
"Hampir saja kami terbunuh akibat aura yg dia pancarkan." ucap satu peneliti yg ada disana.
Untung saja, para peneliti berhasil menyelamatkan nyawanya masing masing.
Lucunya, Albert justru tidak percaya akan yg perkataan dari para bawahannya. Ia malah menganggap bahwa mereka semua itu hanya bercanda saja.
"Hah......!?" tampak raut wajah Albert yg tidak begitu senang.
"Kalian jangan bercanda!!"
"Mana ada mayat yg bisa mengeluarkan suatu aura? Kalian pikir mayat purba itu bisa hidup kembali begitu?!" bentak Leader Albert.
Christ yg sedari tadi geram akan ocehan dari Leadernya, kini mulai buka suara.
"Untuk apa kami bercanda leader!! Peristiwa ini sudah diluar dugaan kami!!!" timpal Christ dengan penuh emosi.
Kaget melihat temannya emosi, rekan setimnya lalu menenangkan dirinya.
"Sabar Christ, sabar dulu. Jangan terlampau emosi dulu,"
"Ini semua adalah tanggung jawab kita bersama, inget itu." sela peneliti di sebelahnya.
"Hmph...."
"Benar juga sih akan apa yg dikatakan oleh dirinya......"
"Aku tidak boleh terlampau emosi karena ucapan Komandan konyol itu," ucap Christ di dalam benaknya.
Disaat pikiran christ sudah tenang, ia baru menyadari akan sesuatu.
"Owh iya, diantara kalian ada yg melihat Max tidak?" ujar Christ yg baru sadar kalau temannya jelas tidak berada disisinya.
"Loh? Bukannya dia bersamamu?"
"Mana ada? Wait--- jangan bilang kalau dia......" Christ yg panik karena telah melupakan sahabat semasa kecilnya itu lalu hendak berbalik jalan kembali ke area tadi.
Namun salah satu peneliti malah menghalangi niatnya.
"A- apa yg kau lakukan!?" ujar Christ dengan nada tidak senang.
"Saya harus ke dalam untuk mencari Max!!" timpal Christ yg kukuh untuk masuk kedalam.
"Sudah, kau disini saja....."
"Memangnya kau ini ingin mati konyol di dalam sana?" cetus salah satu peneliti.
Kesal dihalangi oleh temannya, Christ lalu berlari dan mencoba untuk menerobos area tadi demi bisa mencari temannya.
Akan tetapi, yg ada ia malah dihalangi oleh seluruh peneliti yg ada disana.
"Hei, apa yg ingin kau lakukan?" ujar salah peneliti seraya memegangi lengan Christ.
"Apakah kau ingin mati konyol?"
"Sudah kau tunggu disini saja, jangan membuat kesalahan bodoh!!!"
"Berisik!!!"
"Temanku sedang berada disana. Ia pasti tertinggal disana....."
"Saya ingin pergi untuk memastikan apakah dia masih hidup atau......." ucap Christ. ia takut temannya itu kenapa-napa.
Namun, hal yg terjadi malah sesuai dengan yg ditakutkan oleh Christ.
Ketika ia tengah berdebat dengan rekannya, di hadapannya ia melihat seseorang berlari terseok-seok sembari menggotong Maxx menggunakan tandu.
"Maxx......?"
Saat itu, kondisi Maxx begitu memprihatinkan. 40% dari seluruh tubuhnya terbakar serius.
"Seriusan, Maxx kenapa? Ap- apa yg membuatnya menjadi seperti ini? Kumohon, tolong bawakan dia ke rumah sakit terdekat." timpal Christ penuh rasa khawatir.
Setelah diperiksa sebentar, Maxx dipastikan koma akibat tidak sempat menghindar dari aura yg terpancar dari mayat purba.
Karena penasaran akan kejadian ini, Christ lalu bertanya kepada orang yg menggotong Max.
Orang yg menggotong Max itu lalu mulai menceritakan lebih detail mengenai apa yg telah terjadi pada Max itu sendiri.
"Jadi, awalnya saya berusaha untuk memegangi kaki mayat tersebut untuk dipindahkan ke dalam peti. Anehnya mayat itu seolah menolak untuk dipindahkan, nah Maxx yg merasa heran lantas mendekati mayat itu tanpa memakai alat perlindungan sama sekali."
"Sesaat setelah ia mendekat, secara tiba-tiba mayat itu malah memancarkan aura listrik yg membuat tubuh dari Max tersengat listrik,"
"Beruntung diriku yg kebetulan tepat berada dibelakangnya langsung tiarap dan perlahan demi perlahan, menggotongnya keluar dari area sebelum ia dipastikan meninggal."
"Jika Max dibiarkan terkapar pada area mayat tadi, bisa dipastikan ia bakal langsung wafat."
Menyadari adanya keteledoran dari pemimpinnya, Christ yg tersulut emosi langsung membentaknya.
"Kau harus bertanggung jawab Leader!!"
"Ini merupakan bentuk dari tugasmu!!!" timpal Christ dengan emosi yg sudah meledak ledak.
Menyadari adanya kelalaian dari sang Leader, Christ lalu membentak dan mengajukan masalah ini.
"Ya ampun, malang sekali nasib Max......"
"Tanggung jawab Leader, ini kan adalah bentuk dari tanggung jawab mu!!!" ujar seluruh peneliti yg ada.
Christ lalu menuntut Leadernya untuk bertanggung jawab perihal Max. Begitu juga dengan para peneliti yg lain.
"Iya iya, saya akan bertanggung jawab," ujar Albert yg terdesak karena kalah jumlah.
"Namun sebelum itu, kita harus berdiskusi mengenai apa yg akan kita lakukan selanjutnya" timpalnya dengan rasa khawatir.
Terpaksa, Christ harus meredam amarahnya kembali. Kemudian Leader Albert mulai mengambil keputusan dengan mengadakan rapat mengenai akan hal ini.
"Begini saja....."
"Soal Mayat Purba itu, mau tidak mau kita harus melakukan penguburannya kembali.
"Sedangkan untuk Max itu sendiri, perihal akan kecelakaan yg membuatnya koma harus kita sembunyikan, nantinya ia akan dirawat di rumah sakit terdekat yg ada disini,"
"Untuk nasib keluarganya itu sendiri, akan saya urus semuanya," ujarnya dengan panjang lebar.
"Bagaimana? Ada pertanyaan?" Albert kemudian bertanya mengenai siapa yg tidak setuju dengan idenya ini.
"Lah?"
"Mana bisa seperti itu dong,"
"Kita harus memberi tahu perihal kecelakaan yg menimpa Max kepada keluarganya." cetus Christ dengan nada tidak puas.
"Iya benar, kita tidak mungkin untuk menyembunyikan kecelakaan yg menimpa pada salah satu anggota barusan dari keluarganya sendiri," ucap salah satu peneliti yg menyetujui perkataan Christ.
Alih alih setuju akan ide dari pemimpinnya, seluruh peneliti yg ada malah menolak secara mentah mentah akan ide itu. Ini membuat Albert agak sedikit jengkel.
"Memangnya kalian memiliki ide yg lebih bagus!?" ucap Albert dengan nada tinggi.
"Sudah ikut saja, nantinya akan ada orang yg menguburkan kembali mayat itu, ya." ujar Albert seraya membentak semuanya.
Setelah diberi saran oleh Pemimpin meski harus dibentak dulu, akhirnya mereka memutuskan untuk melakukan penguburan mayat itu kembali
Namun, Christ masih tidak sejalan dengan ide dari Leader Albert. Ia tetep melayangkan protesnya kepada pemimpin tersebut.
"Oke oke, kami akan menuruti soal penguburan mayat namun saya masih tetep tidak setuju mengenai nasib dari Max!!" timpal Christ yg masih kukuh pada pendiriannya.
"Sepertinya yg Christ ucap itu ada benarnya. Membohongi kecelakaan salah satu anggota adalah sebuah hal yg lucu." sebagian peneliti justru malah mendukung akan perkataan dari Christ.
Alhasil, situasi disana malah semakin tegang. Para peneliti yg ada meminta pemimpin peneliti itu untuk bertanggung jawab.
Namun pemimpin peneliti tersebut terlihat seolah tidak peduli akan kematian 1 pekerjanya.
Namun karena seluruh peneliti yg ada kehabisan ide dan akal, akhirnya mereka pun memulai untuk melakukan penguburan mayat purba itu kembali.
Cuman ada satu permasalahannya. Para peneliti tidak berani untuk kembali ke area penguburan tadi dengan alasan mereka takut nasibnya sama seperti Max.
Karena tidak ada yg mau untuk melakukan penguburan mayat itu, akhirnya pemimpin itu melakukan pengundian akan siapa yg bertugas untuk menguburkan mayat itu.
Sekitar beberapa menit setelah pengundian berjalan, pengundian tersebut justru malah mengarah kepada Christ.
Sontak christ menolak undian itu secara mentah mentah.
Tetapi karena banyaknya para peneliti yg memohon, terpaksalah Christ yg menguburkannya meski seorang diri.
Christ yg merasa keberatan secara mau tidak mau harus menerima tugas tersebut.
Ia lalu mendatangi mayat tadi untuk menguburkannya kembali.
"Ah sial, kenapa harus saya yg menguburkannya. Ini sama saja dengan mati konyol dengan gaya,"
"Hadeh....." timpal Christ dengan nada kesal.
Sembari berjalan, Christ terus menerus mengomel didalam hatinya.
Ia kemudian sampai di area penguburan tadi. Kini ia mendatangi mayat itu.
Sembari berdoa, Christ lalu hendak menguburkannya kembali
Semoga saja diriku bisa selamat sehabis menguburkannya......." ucap Christ seraya berdoa.
"Ngomong ngomong, ini alat keluaran terbaru diletakkan dimana lagi?"
Ia lalu mencari alat itu terlebih dahulu.
"Nah ketemu juga alatnya....." ucapnya setelah berhasil menemukan alat itu di tanah.
"Ah sudahlah, waktunya untuk menguburkan mayat ini kembali." Ia berharap bisa selamat dari situ tanpa mengalami kejadian aneh.
Ketika Christ tengah menutupi mayat itu dengan tanah, terjadi sebuah keanehan.
Setiap kali Christ berusaha untuk menutupinya dengan tanah, entah kenapa tanah disekitar Mayat itu justru malah menolak untuk menutupinya.
"Huh....sungguh sangat aneh. Ini sudah terjadi berkali kali loh," tanya Christ dengan nada penuh keheranan.
Ketika hendak mengulanginya lagi, secara tiba tiba mayat itu berdiri layaknya orang normal. Karena ketakutan, Christ berniat untuk lari.
"Waaaaaa..... a- ada mayat hidup," ucap Christ yg ketakutan melihat mayat hidup di depannya. Bahkan karena ketakutan, Christ berniat untuk kabur dari sana.
Bersambung..........
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!