Pelajaran Pertama di Sekolah Baru

...Episode X...

Pagi hari kini telah tiba.......

Christ yang nampak sudah selesai mandi kini mulai bersiap untuk pergi ke sekolah. Disini ia hanya mengenakan seragam biasa saja, atas usulan dari Roy.

Sesuai yg dikatakan oleh Roy, para Human Change yg tinggal di asrama ini diwajibkan untuk bersekolah di High School : Controller of the Power.

Bagi yg berani membolos, maka dirinya akan dikenakan hukuman berupa dikeluarkan dari Kota khusus HC selama beberapa hari.

Christ lalu tiba di depan gerbang sekolah itu. Ketika ia hendak untuk masuk, Ia melihat perempuan yg pernah ia tanyai di lorong sebelumnya, tengah terjatuh akibat tersandung.

"Aduh........ Uh-- sakit."

"Eh, kamu tidak apa apa kan?" tanya Christ sembari mengulurkan tangan kanannya.

"Ah--- ya, saya malah merasa merepotkan kamu jadinya." paparnya sembari menggapai ukuran tangannya dan mulai bangkit berdiri.

Sebenernya nih, perempuan tersebut belum menyadari bahwa orang yg menolongnya adalah Christ. Ini dikarenakan ia malah menunduk dan lebih fokus pada kondisinya saat ini sehingga ia tidak memiliki kesempatan untuk melihat langsung wajah Christ.

Tepat ia berdiri, baik itu Christ maupun perempuan tersebut tentu langsung memasang ekspresi terkejut.

Teruntuk Christ, perempuan yg saat ini ia tolong tak lain dan tak bukan adalah perempuan yg pernah ditanyai oleh Christ ketika ia pertama kali tiba di asrama tersebut.

Perempuan itu yg terkejut lalu mengatakan.

"Wait--- wait-----

"Kamu kan..... Emh--- lelaki yg bertanya padamu perihal ruang pendaftaran kemarin bukan?"

"Wkwk, masih inget aja, iya saya itu." jawab Christ sembari menggaruk pipinya dua kali.

Sayangnya waktu sangat tidak bersahabat dengan Christ. Ketika Christ hendak menanyakan mengenai namanya, bel sekolahan malah sudah berbunyi begitu keras.

(Sesaat terdengar suara sirine nan kuat, sampai-sampai orang yg berada di depan gerbang sekolah dapat untuk mendengarkan suaranya dengan sangat jelas)

"Sial, bel dah bunyi aja, hilang deh kesempatan emas," ujar Christ didalam hatinya.

"Waduh, bel sudah bunyi nih......"

"Omong omong, kondisi lutut mu bagaimana? Apa sudah enakan? "Kalau belum, kamu bisa saya bawa ke UKS. Bagaimana?" ujar Christ dengan mimik wajah sedikit khawatir.

"Ah ga papa kok. Ga papa seriusan, Ini hanya luka ringan saja. Kamu tidak perlu sampai membawa saya ke UKS....."

"Kalo kamu mau masuk kelas, duluan saja. Saya masih ada urusan diluar,"

"Owh ya sudah, maaf ya saya gak bisa mengantarmu ke UKS....."

"Saya tinggal dulu, permisi." ucap Christ sembari meninggalkan cewek tersebut.

"Iya,"

Menyadari bahwa bel sudah berbunyi dari tadi, Christ pun langsung berlari menuju ke kelasnya.

Beruntung, Christ tidak terlambat untuk masuk ke kelas atau berhasil tiba di kelas tepat pada waktunya.

"Syukurlah tepat waktu," ujar Christ seraya berjalan masuk ke dalam kelasnya.

"Tapi sekarang--- saya duduk dimana?"

Ketika ia tengah mengedarkan pandangan ke sekitar, mencari apakah ada bangku kosong untuknya, teman barunya yakni Roy, telah duduk di bangku kesayangannya.

Tepat disampingnya, Christ melihat bangku kosong. Sontak Christ yg paham kemudian langsung berjalan mendekat ke arahnya.

Roy memang sekelas dengan Christ, karena mereka berdua merupakan manusia super dengan jenis kelompok Human Change Listrik.

Sembari menunggu guru, Christ memutuskan untuk berbincang sebentar dengan Roy.

Tak lama kemudian, guru yg ditugaskan mengajar pada kelas Christ kini telah datang.

"Halo, selamat pagi semuanya," ucap guru tersebut seraya menyapa anak muridnya.

"Selamat pagi-- Bu." serentak satu kelas menjawab perkataan yg sama.

"Oke anak anak, sebelum saya mulai pelajaran ini, terlebih dahulu saya akan memperkenalkan diri saya."

"Nama saya adalah Kylie Alescia. Kalian bisa memanggil saya dengan nama Bu Kylie,"

Guru itu memperkenalkan dirinya sebagai Guru Kylie.

"Baik Bu Kylie." Para murid termasuk Christ menjawabnya begitu antusias.

Karena dirasa perkenalannya sudah cukup, guru itu lalu memulai pelajaran, tanpa disertai dengan perkenalan anak murid.

"Baiklah, kita langsung saja masuk ke dalam pembelajaran. Pertama tama-- kalian sudah paham bukan perihal akan apa itu Roh?" tanya Guru Kylie seraya membuka materi.

Anehnya, diantara satu kelas itu tidak ada yg mengetahui sama sekali perihal apa itu Roh.

Mereka lalu terdiam sebentar sebelum akhirnya seseorang menjawab.

"Mereka belum sepenuhnya mengerti akan Roh-- Bu." respon Christ mewakili seluruh isi kelasnya.

"Wooh......"

(Bunyi tepukan tangan yg meriah dikelas tersebut)

"Begitu ya, ya sudah, saya akan memberikan pengertian dari roh terlebih dahulu." sungut Guru itu.

Kini Guru Kylie bersiap untuk menerangkan perihal pengertian akan Roh.

"Roh or Spirit, adalah suatu makhluk asing yg diperkirakan sudah hidup beriringan dengan manusia purba di masa lalu....."

"Nah.... Setiap manusia super yg hidup pada kota nan megah ini sudah tentu memiliki kekuatan yg berasal dari para Roh bukan?"

"Akan tetapi, bila ditelusuri lebih detail, asal-usulnya, para Human Change bisa mendapatkan kekuatan supernya sebab mereka mempunyai status hubungan darah ataupun kontak langsung dengan para Roh yg terkait." ucap Guru Kylie dengan sangat rinci.

Disini, Christ masih penasaran dengan sifat dari para Roh. Ia yg penasaran lantas langsung menanyakan hal tersebut kepada gurunya.

"Bu, apakah Roh itu bisa bersifat jahat kepada manusia?" tanya Christ dengan lantang.

Sontak, satu kelas langsung memperhatikan Christ. Mereka terkejut dengan apa yg dikatakannya.

Meski begitu, Christ tidak merasa takut. Alasan ia menanyakan ini adalah dirinya merasa penasaran, itu saja dan tidak lebih.

Lantas Guru Kylie pun menjawab pertanyaan Christ.

"Itu tergantung dari sifat pada Roh maupun orang yg menjadi inangnya."

Sesaat Christ terdiam setelah mendengarnya. Melihat kalau muridnya tidak bertanya lebih dalam, lantas ia pun melanjutkan pembicaraannya.

"Nah, setiap Human Change yg terdapat di Kota NBC, tentu memiliki potensi kekuatan yg berbeda beda, meski ada dua orang yg tergolong ke dalam satu golongan, tapi otu tak menjamin kekuatan mereka berarti sama. Kenapa bisa begitu? Ini didasarkan atas keunikan maupun batasan dari tubuh sang pengguna pemilik kekuatan tersebut.

Para murid yg ada dikelas Christ, sebagian pada sibuk sendiri. Ada yg tengah asik mengobrol, tertidur, dan juga sibuk memainkan ponsel pintar miliknya.

Namun berbeda dengan Christ, ia nampak sangat asik menyimak penjelasan dari Guru itu.

"Untuk menentukan suatu ukuran kekuatan yg terdapat pada Human Change, maka dibutuhkan sebuah alat pengukur energi,"

"Tujuannya tak lain untuk mengukur ukuran kekuatan yg ada pada roh tersebut. Alat ini bisa kalian sebut sebagai Scalling Spirit Energi."

"Nah umumnya, di dalam klasifikasi Human Change, terdapat beberapa roh yg begitu diagungkan karena kekuatannya."

"Kalian tentu sudah mengenalnya bukan?" tanya Guru Kylie seraya melempar pertanyaan kepada muridnya.

"Belum tahu, bu." ucap sekelas serempak.

"Hmph....."

"Baiklah saya lanjut lagi, roh yg sangat diagungkan di dalam Human Change disebut sebagai Spirit of Origin."

"Spirit of Origin?" gumam Christ dalam benaknya.

"Sesuai artinya, seluruh Human Change yg ada di kota ini memilki garis keturunan manusia dari roh yg baru saja saya sebutkan."

"Teruntuk pada kelompok kita yakni kelompok Lightning, kita memiliki Spirit agung yg memiliki kemampuan listrik maha hebat, siapa disini yg tahu namanya?"

"Spirit of Origin? Berkekuatan listrik? jangan bilang......"

"Lightning of the Master?" jawab Christ dengan nada ragu-ragu .

"Iya, itu betul Christ." ucap Guru Kylie yg mengiyakan perkataan Christ barusan.

Christ yg tidak percaya kalau roh paling agung bersemayam pada tubuhnya, langsung bertanya di dalam benaknya.

"Oy....... kamu Spirit yg dimaksud oleh guru Kylie?" tanya Christ dengan nada serius.

"Kamu baru tahu?" Spirit itu lalu bertanya kembali kepada Christ.

"Iyalah, kamu kok tidak bilang kalau dirimu adalah Spirit paling agung sebelumnya?" tanya Christ di dalam benaknya.

"Lah? Pada awal pembicaraan saya kan sudah menjelaskan mengenai diri saya..Kamu sendiri yg malah asik memperhatikan Inti Roh milikku yg melayang layang itu," ujar Spirit itu seraya mengingat akan kejadian kemarin.

"Eh, masa sih?

"Ye malah tidak percaya, apa perlu ku putar kejadian kemarin di otak mu."

"Waduh, waduh.... maaf maaf."

"Ah--- lupakan, sekarang tugas mu adalah mencari informasi mengenai keempat roh agung yg lainnya, dimana mereka berempat adalah rekan-rekan ku."

Kemudian, Christ mengajukan sebuah pertanyaan kembali gurunya tersebut.

"Bu, selain Spirit Lightning of the Master, apakah ada lagi roh yg kedudukannya begitu setara dengannya?"

"Tentu saja ada dong, sebenernya untuk roh pencipta kekuatan manusia super memiliki jumlah yg sedikit, yakni sekitar lima sahaja."

"Namun, ada sebuah rumor mengatakan bahwa beberapa waktu lalu, para agensi pemerintah mencoba untuk mencari roh pencipta yg keenam, yg digadang-gadang memiliki kemampuan melebihi kelima spirit sebelumnya."

"Se- seriusan tuh?" respon Spirit itu yg sangat terkejut mendengar kalau ada roh lain selain ia dengan teman temannya.

Kita lanjut aja ya :)

Sembari menjelaskan, guru itu tetep fokus untuk memberikan materi meski beberapa muridnya ada yg tidak memperhatikannya.

Ketika tengah fokus mendengarkan, tiba tiba ada orang yg tidak dikenal berusaha untuk mengajak ngobrol Christ.

"Oi anak baru, oi," ucap anak itu.

"........."

"Wih sombong juga dia, oy!" ucap anak itu.

Risih karena terus dipanggil, Christ lalu menengok dan menanyakan apa maunya.

"Paan? Berisik kali kau ini," jawab Christ sedikit ketus.

"Wow, sombong juga kau kulihat. Eh jangan berlagak sombong kau di kelas ini," gertak anak tersebut.

"Iya bener, jangan berlagak angkuh kau di wilayah bos ku, tepat seperti apa yg diucapkan oleh bos saya, Aaron Bernard."

Rupanya anak itu bernama sebagai Aaron Bernard. Ia memang terkenal dengan keangkuhannya dimana kekuatan yg dimiliki olehnya terbilang cukup besar.

Christ yg malas untuk mengobrol dengannya kemudian berkata.

"Ahhh---- bacot amat sih, kalau misalkan anda tidak senang, bagaimana kalau kita selesaikan semuanya saat waktu istirahat telah tiba?"

"Kalau sekarang, saya sangat malas untuk menanggapi kau ini," ucap Christ dengan nada sangat tidak senang.

"Wah nantangin dia....."

"Oke, tepati janjimu itu," ucap Aaron dengan nada sedikit emosi.

Roy yg bingung dengan percakapan diantara keduanya ia lalu bertanya kepada Christ.

"Oy-- psst.... oy...... barusan apa yg kau bicarakan dengannya?" tanya Roy penasaran.

"Kepo kamu." jawab Christ sembari mengalihkan fokusnya kepada gurunya.

"Hm---...... semoga tidak terjadi hal yg tak begitu mengenakkan." gumam Roy di dalam benaknya.

Bersambung.......

Episodes
1 Pengenalan Tokoh
2 Berangkat Menuju ke Tempat Kerja
3 Pergi Mencari yang Tidak Pasti
4 Pertemuan Tak Terduga
5 Tragedi yang Tidak Direncanakan
6 Dirawat Di Rumah Sakit Terdekat
7 Diskusi Dengan Agensi
8 Rencana Pemindahan
9 Awal dari Kehidupan yg Baru
10 Pelajaran Pertama di Sekolah Baru
11 Diganggu oleh Preman Kelas
12 Wanita Berambut Merah Delima
13 Kompetisi Antar Human Change (Semifinal)
14 Kompetisi Antar Human Change Final (Part I)
15 Kompetisi Antar Human Change Final (Part II)
16 Saya Dimana?
17 Kembali ke Rumah (Part I)
18 Kembali ke Rumah (Part II)
19 Keributan Di Taman Bermain
20 Pengalaman yg Sangat Menegangkan
21 Pahlawan Baru Kini Telah Hadir
22 Kekacauan pada Pusat Kota (Part I)
23 Kekacauan pada Pusat Kota (Part II)
24 Tugas Bagi Para Pahlawan (Part I)
25 Tugas bagi Para Pahlawan (Part II)
26 Kisah yg Teramat Kelam (Part I)
27 Kisah yang Teramat Kelam (Part II)
28 Bertindak diluar Naluri Manusia (Part I)
29 Bertindak diluar Naluri Manusia (Part II)
30 Kebenaran Mulai Terungkap (Part I)
31 Kebenaran Mulai Terungkap (Part II)
32 Menyusun Strategi di Kemudian Hari
33 Membongkar Kedok Pemerintah (Part I)
34 Membongkar Kedok Pemerintah (Part II)
35 Manusia Lepas Kendali (Part I)
36 Manusia Lepas Kendali (Part II)
37 Bungkam Semuanya Tanpa Terkecuali (Part I)
38 Bungkam Semuanya Tanpa Terkecuali (Part II)
39 Mendapat Sebuah Bantuan dari Rekan Sebaya (Part I)
40 Mendapat Sebuah Bantuan dari Rekan Sebaya (Part II)
41 Pertengkaran Antar Rekan Satu Team (Part I)
42 Pertengkaran Antar Rekan Satu Team (Part II)
43 Sahabat yg Begitu Pengertian (Part II)
44 Kedatangan Musuh Baru (Part I)
45 Kedatangan Musuh Baru (Part II)
46 Bertarung Melawan Mereka (Part I)
47 Bertarung Melawan Mereka (Part II)
48 Bertarung Melawan Mereka (Part III)
49 Bertarung Melawan Mereka (Part IV)
50 Kejadian Tak Terduga (Part I)
51 Kejadian Tak Terduga (Part II)
52 Kejadian Tak Terduga (Part III)
53 Pengumuman Penting
54 Pengkhianat Sialan (Part I)
55 Pengkhianat Sialan (Part II)
56 Pengkhianat Sialan (Part III)
57 Pengkhianat Sialan (Part IV)
58 Pengkhianat Sialan (Part V)
59 Pengkhianat Sialan (Part VI)
60 Pengkhianat Sialan (Part VII)
61 Curiga Dengannya (Part I)
62 Curiga Dengannya (Part II)
63 Curiga Dengannya (Part III)
64 Curiga Dengannya (Part IV)
65 Curiga Dengannya (Part V)
66 Dalang Dari Semua Ini (Part I)
67 Dalang Dari Semua Ini (Part II)
68 Dalang Dari Semua Ini (Part III)
69 Dalang Dari Semua Ini (Part IV)
70 Dalang Dari Semua Ini (Part V)
71 Dalang Dari Semua Ini (Part VI)
72 Dalang Dari Semua Ini (Part VII)
73 Dalang Dari Semua Ini (Part VIII)
74 Dalang Dari Semua Ini (Part IX)
75 Dalang Dari Semua Ini (Part X)
76 Apa Ini!? (Part I)
77 Announcement Penting
78 Apa Ini!? (Part II)
79 Apa Ini!? (Part III)
80 Apa Ini!? (Part IV)
81 Terjebak di Luar Ruangan (Part I)
82 Terjebak di Luar Ruangan (Part II)
83 Terjebak di Luar Ruangan (Part III)
84 Meledaknya Nusantara Empire (Part I)
85 Meledaknya Nusantara Empire (Part II)
86 Meledaknya Nusantara Empire (Part III)
87 Announcement Pent-t-t-ing!!!
88 Meledaknya Nusantara Empire (Part IV)
89 Meledaknya Nusantara Empire (Part IV)
90 Masalah Tak Kunjung Selesai (Part I)
91 Masalah Tak Kunjung Selesai (Part II)
92 Tamu Tak Diundang (Part I)
93 Tamu Tak Diundang (Part II)
94 Tamu Tak Diundang (Part III)
95 Tamu Tak Diundang (Part IV)
96 Tamu Tak Diundang (Part V)
97 Motif Tersembunyi (Part I)
98 Motif Tersembunyi (Part II)
99 Gelud Kecil-kecilan (Part I)
100 Gelud Kecil-kecilan (Part II)
101 Gelud Kecil-kecilan (Part III)
102 Gelud Kecil-kecilan (Part IV)
103 Lumayan Mengesankan (Part I)
104 Lumayan Mengesankan (Part II)
105 Lumayan Mengesankan (Part III)
106 Lumayan Mengesankan (Part IV)
107 Lumayan Mengesankan (Part V)
108 Lumayan Mengesankan (Part VI)
109 Lumayan Mengesankan (Part VII)
110 Draft
111 Lumayan Mengesankan (Part VIII)
112 Lumayan Mengesankan (Part IX)
113 Mereka Ingin Melawanku? (Part I)
114 Mereka Ingin Melawanku? (Part II)
115 Mereka Ingin Melawanku? (Part III)
116 Mereka Ingin Melawanku? (Part IV)
117 Mereka Ingin Melawanku (Part V)
118 Mereka Ingin Melawanku (Part VI)
119 Cukup Menarik (Part I)
120 Cukup Menarik (Part II)
121 Cukup Menarik (Part III)
122 Cukup Menarik (Part IV)
123 Cukup Menarik (Part V)
124 Ini Belum Usai (Part I)
125 Ini Belum Usai (Part II)
126 Ini Belum Usai (Part III)
127 Ini Belum Usai (Part IV)
128 Ini Belum Usai (Part V)
129 Ini Belum Usai (Part VI)
130 Ini Belum Usai (Part VII)
131 Apa yg Sebenarnya Terjadi? (Part I)
132 Apa yg Sebenarnya Terjadi? (Part II)
133 Apa yg Sebenarnya Terjadi? (Part III)
134 Apa yg Sebenarnya Terjadi? (Part IV)
135 Apa yang Sebenarnya Terjadi? (Part V)
136 Apa yang Sebenarnya Terjadi? (Part VI)
137 Tak Ada Habis? (Part I)
138 Tak Ada Habis? (Part II)
139 Halo? Ini dimana? (Part I)
140 Halo? Ini dimana? (Part II)
141 Halo? Ini dimana? (Part III)
142 Halo? Ini dimana? (Part IV)
143 Halo? Ini Dimana? (Part V)
144 Halo? Ini Dimana? (Part VI)
145 Rumit Sekali (Part I)
146 Rumit Sekali (Part II)
147 Mengenang Masa Lalu (Part I)
148 Mengenang Masa Lalu (Part II)
149 Mengenang Masa Lalu (Part III)
150 Mengenang Masa Lalu (Part IV)
151 Xshashk Bertindak (Part I)
152 Xshashk Bertindak (Part II)
153 Kekacauan Menyelimuti Tempat Ini (Part I)
154 Kekacauan Menyelimuti Tempat Ini (Part II)
155 Kekacauan Menyelimuti Tempat Ini (Part III)
156 Kekacauan Menyelimuti Tempat Ini (Part IV)
157 Cek-cok Sedikit (Part I)
158 Cek-cok Sedikit (Part II)
159 Bertahan Hidup di Tempat Antah-berantah (Part I)
160 Bertahan Hidup di Tempat Antah-berantah (Part II)
161 Duel lagi (Part I)
162 Pusaran Topan (Part I)
163 Pusaran Topan (Part II)
164 Duel Lagi (Part II)
165 Duel Lagi (Part III)
166 Ini Mau Sampai Kapan?! (Part I)
167 Ini Mau Sampai Kapan?! (Part II)
168 Ini Mau Sampai Kapan?! (Part III)
169 Ini Mau Sampai Kapan?! (Part IV)
170 Keganasan Xshashk (Part I)
171 Keganasan Xshashk (Part II)
172 Keganasan Xshashk (Part III)
173 Ulangi Lagi! (Part I)
174 Ulangi Lagi (Part II)
175 Ulangi Lagi (Part III)
Episodes

Updated 175 Episodes

1
Pengenalan Tokoh
2
Berangkat Menuju ke Tempat Kerja
3
Pergi Mencari yang Tidak Pasti
4
Pertemuan Tak Terduga
5
Tragedi yang Tidak Direncanakan
6
Dirawat Di Rumah Sakit Terdekat
7
Diskusi Dengan Agensi
8
Rencana Pemindahan
9
Awal dari Kehidupan yg Baru
10
Pelajaran Pertama di Sekolah Baru
11
Diganggu oleh Preman Kelas
12
Wanita Berambut Merah Delima
13
Kompetisi Antar Human Change (Semifinal)
14
Kompetisi Antar Human Change Final (Part I)
15
Kompetisi Antar Human Change Final (Part II)
16
Saya Dimana?
17
Kembali ke Rumah (Part I)
18
Kembali ke Rumah (Part II)
19
Keributan Di Taman Bermain
20
Pengalaman yg Sangat Menegangkan
21
Pahlawan Baru Kini Telah Hadir
22
Kekacauan pada Pusat Kota (Part I)
23
Kekacauan pada Pusat Kota (Part II)
24
Tugas Bagi Para Pahlawan (Part I)
25
Tugas bagi Para Pahlawan (Part II)
26
Kisah yg Teramat Kelam (Part I)
27
Kisah yang Teramat Kelam (Part II)
28
Bertindak diluar Naluri Manusia (Part I)
29
Bertindak diluar Naluri Manusia (Part II)
30
Kebenaran Mulai Terungkap (Part I)
31
Kebenaran Mulai Terungkap (Part II)
32
Menyusun Strategi di Kemudian Hari
33
Membongkar Kedok Pemerintah (Part I)
34
Membongkar Kedok Pemerintah (Part II)
35
Manusia Lepas Kendali (Part I)
36
Manusia Lepas Kendali (Part II)
37
Bungkam Semuanya Tanpa Terkecuali (Part I)
38
Bungkam Semuanya Tanpa Terkecuali (Part II)
39
Mendapat Sebuah Bantuan dari Rekan Sebaya (Part I)
40
Mendapat Sebuah Bantuan dari Rekan Sebaya (Part II)
41
Pertengkaran Antar Rekan Satu Team (Part I)
42
Pertengkaran Antar Rekan Satu Team (Part II)
43
Sahabat yg Begitu Pengertian (Part II)
44
Kedatangan Musuh Baru (Part I)
45
Kedatangan Musuh Baru (Part II)
46
Bertarung Melawan Mereka (Part I)
47
Bertarung Melawan Mereka (Part II)
48
Bertarung Melawan Mereka (Part III)
49
Bertarung Melawan Mereka (Part IV)
50
Kejadian Tak Terduga (Part I)
51
Kejadian Tak Terduga (Part II)
52
Kejadian Tak Terduga (Part III)
53
Pengumuman Penting
54
Pengkhianat Sialan (Part I)
55
Pengkhianat Sialan (Part II)
56
Pengkhianat Sialan (Part III)
57
Pengkhianat Sialan (Part IV)
58
Pengkhianat Sialan (Part V)
59
Pengkhianat Sialan (Part VI)
60
Pengkhianat Sialan (Part VII)
61
Curiga Dengannya (Part I)
62
Curiga Dengannya (Part II)
63
Curiga Dengannya (Part III)
64
Curiga Dengannya (Part IV)
65
Curiga Dengannya (Part V)
66
Dalang Dari Semua Ini (Part I)
67
Dalang Dari Semua Ini (Part II)
68
Dalang Dari Semua Ini (Part III)
69
Dalang Dari Semua Ini (Part IV)
70
Dalang Dari Semua Ini (Part V)
71
Dalang Dari Semua Ini (Part VI)
72
Dalang Dari Semua Ini (Part VII)
73
Dalang Dari Semua Ini (Part VIII)
74
Dalang Dari Semua Ini (Part IX)
75
Dalang Dari Semua Ini (Part X)
76
Apa Ini!? (Part I)
77
Announcement Penting
78
Apa Ini!? (Part II)
79
Apa Ini!? (Part III)
80
Apa Ini!? (Part IV)
81
Terjebak di Luar Ruangan (Part I)
82
Terjebak di Luar Ruangan (Part II)
83
Terjebak di Luar Ruangan (Part III)
84
Meledaknya Nusantara Empire (Part I)
85
Meledaknya Nusantara Empire (Part II)
86
Meledaknya Nusantara Empire (Part III)
87
Announcement Pent-t-t-ing!!!
88
Meledaknya Nusantara Empire (Part IV)
89
Meledaknya Nusantara Empire (Part IV)
90
Masalah Tak Kunjung Selesai (Part I)
91
Masalah Tak Kunjung Selesai (Part II)
92
Tamu Tak Diundang (Part I)
93
Tamu Tak Diundang (Part II)
94
Tamu Tak Diundang (Part III)
95
Tamu Tak Diundang (Part IV)
96
Tamu Tak Diundang (Part V)
97
Motif Tersembunyi (Part I)
98
Motif Tersembunyi (Part II)
99
Gelud Kecil-kecilan (Part I)
100
Gelud Kecil-kecilan (Part II)
101
Gelud Kecil-kecilan (Part III)
102
Gelud Kecil-kecilan (Part IV)
103
Lumayan Mengesankan (Part I)
104
Lumayan Mengesankan (Part II)
105
Lumayan Mengesankan (Part III)
106
Lumayan Mengesankan (Part IV)
107
Lumayan Mengesankan (Part V)
108
Lumayan Mengesankan (Part VI)
109
Lumayan Mengesankan (Part VII)
110
Draft
111
Lumayan Mengesankan (Part VIII)
112
Lumayan Mengesankan (Part IX)
113
Mereka Ingin Melawanku? (Part I)
114
Mereka Ingin Melawanku? (Part II)
115
Mereka Ingin Melawanku? (Part III)
116
Mereka Ingin Melawanku? (Part IV)
117
Mereka Ingin Melawanku (Part V)
118
Mereka Ingin Melawanku (Part VI)
119
Cukup Menarik (Part I)
120
Cukup Menarik (Part II)
121
Cukup Menarik (Part III)
122
Cukup Menarik (Part IV)
123
Cukup Menarik (Part V)
124
Ini Belum Usai (Part I)
125
Ini Belum Usai (Part II)
126
Ini Belum Usai (Part III)
127
Ini Belum Usai (Part IV)
128
Ini Belum Usai (Part V)
129
Ini Belum Usai (Part VI)
130
Ini Belum Usai (Part VII)
131
Apa yg Sebenarnya Terjadi? (Part I)
132
Apa yg Sebenarnya Terjadi? (Part II)
133
Apa yg Sebenarnya Terjadi? (Part III)
134
Apa yg Sebenarnya Terjadi? (Part IV)
135
Apa yang Sebenarnya Terjadi? (Part V)
136
Apa yang Sebenarnya Terjadi? (Part VI)
137
Tak Ada Habis? (Part I)
138
Tak Ada Habis? (Part II)
139
Halo? Ini dimana? (Part I)
140
Halo? Ini dimana? (Part II)
141
Halo? Ini dimana? (Part III)
142
Halo? Ini dimana? (Part IV)
143
Halo? Ini Dimana? (Part V)
144
Halo? Ini Dimana? (Part VI)
145
Rumit Sekali (Part I)
146
Rumit Sekali (Part II)
147
Mengenang Masa Lalu (Part I)
148
Mengenang Masa Lalu (Part II)
149
Mengenang Masa Lalu (Part III)
150
Mengenang Masa Lalu (Part IV)
151
Xshashk Bertindak (Part I)
152
Xshashk Bertindak (Part II)
153
Kekacauan Menyelimuti Tempat Ini (Part I)
154
Kekacauan Menyelimuti Tempat Ini (Part II)
155
Kekacauan Menyelimuti Tempat Ini (Part III)
156
Kekacauan Menyelimuti Tempat Ini (Part IV)
157
Cek-cok Sedikit (Part I)
158
Cek-cok Sedikit (Part II)
159
Bertahan Hidup di Tempat Antah-berantah (Part I)
160
Bertahan Hidup di Tempat Antah-berantah (Part II)
161
Duel lagi (Part I)
162
Pusaran Topan (Part I)
163
Pusaran Topan (Part II)
164
Duel Lagi (Part II)
165
Duel Lagi (Part III)
166
Ini Mau Sampai Kapan?! (Part I)
167
Ini Mau Sampai Kapan?! (Part II)
168
Ini Mau Sampai Kapan?! (Part III)
169
Ini Mau Sampai Kapan?! (Part IV)
170
Keganasan Xshashk (Part I)
171
Keganasan Xshashk (Part II)
172
Keganasan Xshashk (Part III)
173
Ulangi Lagi! (Part I)
174
Ulangi Lagi (Part II)
175
Ulangi Lagi (Part III)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!