Bab 19

Berminggu – minggu berlalu. Lira mulai terbiasa mengerjakan semua pekerjaannya di sini tanpa Luna ketahui, apalagi dengan bekerja dari jauh, dia jauh lebih berkonsentrasi dan memberikan kontribusi yang besar untuk perkembangan kasus ini. Apalagi Lira berhasil menemukan beberapa pelaku lain dan bahkan sudah bisa memprediksi dimana markas utama musuh – musuh Radith ini.

"Ra, Lo kok sibuk banget sih Ra? Gue yang kerja aja gak sesibuk itu loh. Kali – kali kek Lo gak mainan laptop. Emang apa sih kerjaan Lo? Kenapa Gue gak boleh tahu coba?" tanya Luna yang berusaha mengintip, namun Lira langsung menutup laptopnya dan membawa laptop itu ke dalam kamarnya. Jika sudah begini, memang dia lebih baik tak melanjutkan pekerjaannya.

"Tunangan Lo yang waktu itu datang ke sini udah gak ke sini lagi? Dia gak mau gangguin Lo lagi?" tanya Lira yang langsung mengalihkan pembicaraan. Benar saja, Luna menggelengkan kepalanya dan langsung lupa dengan pertanyaannya mengenai pekerjaan Lira. Semudah itu pikirannya dialihkan. Padahal dia sudah dewasa.

"Gue udah damai sama dia, tapi kalau buat jadi pacar lagi, Gue yang gak bisa, Gue juga gak mau dalam waktu dekat ini. toh kami masih bisa berteman, yah walau gak bisa komunikasi sama dia, setidaknya Gue gak akan dendam sama dia kan?" tanya Luna yang membuat Lira tersenyum.

"Ya udah, berhenti aja bahas yang beginian. Mending kita bahas aja Lo udah beneran mau kerja jadi model sama Leo Leo itu? Lo yakin Lo bisa percaya sama dia? Kalau dia ternyata orang jahat dan dia Cuma manfaatin Lo gimana? Lo gak boleh terlalu naif gitu sih," ujar Lira yang memperingati Luna, namun Luna tampaknya tak mendengarkan ocehan itu dengan serius.

"Udah lah, kita coba dulu. Kan Gue gak kemana – mana dan Gue punya Lo yang jagain Gue kemanapun kan? Lagipula nih ya, di sekitar kita itu banyak banget pengawal, Gue pasti aman pokoknya kalau sama mereka." Lira langsung menyerah dan membiarkan saja apa yang terjadi pada Luna nantinya.

"Ah iya, kalau emang Lo mau kerja sama dia, Gue kasih tahu ke Lo. Kerja itu berat dan Lo gak bsia seenaknya sendiri. Pokoknya Lo harus lebih disiplin dan hati – hati, jadi gak akan merugikan banyak pihak," ujar Lira yang membuat Luna membungkam mulutnya.

"Iya – iya, Gue tahu. Gue tahu semua hal itu. makasih udah mau ingatkan Gue, nanti kalau Gue butuh bantuan, Gue pasti kabarin ke Lo dan Gue pasti minta bantuan Lo, Oke? Sip sayang," ujar Luna yang membuat Lira menghela napasnya. Lira benar – benar menyerah kali ini.

*

*

*

Beberapa bulan berlalu. Lira bisa melihat hubungan Luna dan Leo makin dekat, mereka bahkan sudah berlibur tanpa Lira ke suatu tempat. Lira cukup lega karna Luna tak harus kembali pada tunangannya yang jahat itu, dan Luna juga tidak kembali pada Radith yang dia sukai, semua akan merasa bahagia kan?

"Lira, Gue diajak sama Leo buat ikutan pesta halloween, menurut Lo gimana? Gue mau ikutan ah, Gue mau minta bokap buat siapin baju yang keren biar nanti Gue menang kostum terbaik. Lo mau ikut gak?" tanya Luna yang membuat Lira menggelengkan kepalanya. Dia tidak tertarik sama sekali.

"Eh, kalau Gue gak ikut, Lo gak boleh ikut. Udah lah gak usah aneh – aneh, kalau halloween itu Lo kan gak bisa lihat wajah orang, gak tahu siapa aja yang ada di sekitar Lo, bahaya," ujar Lira yang mencoba mengingatkan Luna tentang hal itu. Luna bukan orang yang bisa sembarangan pergi ke tempat seperti itu.

"Ya makanya Gue ajak Lo. Jadi pilihannya sih Lo mau ikut atau enggak, karna Gue mau ikut, Gue pengen ngerasain ikutan pesta gitu, kan Gue gak pernah ikutan pesta kayak gitu," ujar Luna yang membuat Lira menghela napasnya lagi dan lagi, sulit sekali memberitahu Luna padahal sudah cukup lama mereka tinggal bersama.

"Ya udah iya, Gue ikut, tapi jangan minta Gue buat pakai baju yang aneh – aneh dan Lo harus janji sama Gue, di sana Lo harus ikut apa yang Gue bilang, jadi semua merasa diuntungkan," ujar Lira yang disetujui oleh Luna, yang penting Luna bisa hadir di acara yang sudah pasti menyenangkan itu.

Lira masuk ke dalam kamarnya saat Luna menelpon seseorang yang Lira yakin adalah papanya, karna Luna langsung meminta kostum yang dia lihat contohnya di google. Sepertinya uang memang bukanlah hal penting di keluarga ini. memesan baju khusus hanya untuk pesta semalam, itu merupakan pemborosan.

Saat hari H tiba, Lira memilih untuk berdandan seperti zombie, namun karna iseng, dia menambahkan make up yang cukup mengerikan agar wajahnya benar – benar nampak seperti zombie yang dia tonton di internet. Lira membuat efek robek di mulutnya dan membuat luka palsu di sana.

"Wih, yang katanya gak mau ikut tapi dandannya niat banget. Yuk ah berangkat, udah ada Leo di depan," ujar Luna yang diangguki oleh Lira. Mereka segera pergi ke tempat pesta diselenggarakan. Lira selalu ada di sebelah Luna dan tak mmebiarkan Luna hilang dari pandangannya. Apalagi dia belum memberitahu Radith tentang ini, jadi lelaki itu tak menyiapkan pengawal lebih.

"Eh, Lo mau minum gak? Kalau Lo mau minum, Lo duduk di sini. Jangan kemana – mana, Gue gak percaya kalau Lo yang ambil sendiri. Lo ingat ya, Lo gak kenal siapa – siapa dan Lo gak bisa bahasa Korea, jadi Lo nurut aja sama Gue," ujar Lira yang dipatuhi oleh Luna.

Sebenarnya Luna juga merasa sedikit ngeri dengan ramainya tempat yang gelap ini. Luna merasa sedikit trauma dengan tempat yang ramai, dia nyaris kehilangan kesuciannya setelah menegak minuman dari orang asing. Dia tak mau kejadian serupa terjadi, dia akan menunggu Lira untuk kembali.

Sementara itu Lira yang mencari minuman non alkohol akhirnya menemukan meja berisi minuman bersoda. Namun saat dia hendak berbalik, dia melihat ada seseorang dengan hawa yang aneh melewatinya. Entah mengapa dia memiliki feeling untuk mengikuti orang itu. Lira mengikutnya pelan sampai akhirnya orang itu pergi ke balkon dan melompat begitu saja.

Lira tentu kaget melihat hal itu. Lira berlari ke arah balkon namun tak mendapati siapapun di sana. Orang itu benar – benar menghilang dari sana. Lira langsung teringat pada Luna, Gadis itu langsung berlari masuk ke dalam ruangan lagi, namun karna dia teringat masih ada dalam suasana pesta, Lira memilih untuk tetap tenang dan tak mengundang perhatian.

Sesampainya di sana, Lira tak menemukan Luna dimanapun, dia langsung panik dan berpikiran aneh – aneh. Bahkan Luna melepaskan sayap besar yang ada di pundaknya, membuatnya makin sulit dikenali mengingat baju yang Luna gunakan serba hitam dan tenggelam dalam gelapnya ruangan ini. Lira memanggil Leo dan meminta bantuannya.

Mereka berdua langsung berkeliling untuk mencari Luna sementara kekasih Leo yang ternyata juga hadir menunggu di kursi jika nanti Luna kembali, dia akan menghubungi Lira dan Leo. Lira berkeliling dan menatap satu persatu orang yang ada di sana dengan jeli, namun dia tak menemukan jejak – jejak Luna di sana.

"Lo kemana sih? Kenapa Lo itu bebal banget kalau dibilangin. Kalau Lo kenapa – napa, Gue yang bakal dipenggal," ujar Lira dengan panik. Gadis itu melangkahkan kakinya ke luar ruangan saat yakin Luna tak ada di ruangan itu. Leo juga mengikuti Lira yang pergi ke luar, Leo merasa bersalah karna dialah yang membawa Luna kemari.

"Ah, ini tanduk yang dipakai oleh Luna. Ini satu – satunya petunjuk yang kita punya buat nyari dia. Kalau ini ada di luar, kemungkinan besar Luna ssudah tidak ada di sini. Aku akan mencarinya, kau lanjutkan saja pestanya," ujar Lira yang dijawab gelengan kepala oleh Leo.

"Aku yang membawa kalian kemari, aku memiliki tanggung jawab untuk memastikan kalian baik – baik saja," ujar Leo yang tak begitu digubris oleh Lira. Lira memberikan tanda dan langungsaja banyak orang keluar dari persembunyian mereka menghadap Lira. Hal itu membuat Leo menjadi takut dan merapatkan dirinya ke Lira.

"Aku udah bilang, kau lanjutkan saja berpesta. Ah ya, jangan sampai ada yang tahu tentang hal ini. Aku yang akan membereskan tentang Lunetta, kau cukup bantu aku dengan tidak membocorkan masalah ini ke siapapun," ujar Lira yang diangguki oleh Leo. Lelaki itu merasa ngeri dengan banyaknya pengawal di sana, dia lebih baik menurut atau sesuatu yang buruk akan terjadi.

Lira mengangguk dan langsung pamit dari sana. Lira langsung meminta pengawal itu untuk mencari Luna dan memblokade jalan untuk keluar negeri, orang – orang itu segera menyebar dan langsung melakukan tugasnya masing – masing, sementara Lira langsung menghubungi Radith dengan sisa keberanian yang masih dia miliki.

"Lo hebat, Gue udah tahu tentang mereka yang jadi musuh kita. Mereka ada di benua Afrika," ujar Radith dengan senang. Namun Lira langsung menghancurkan berita baik itu dengan berita buruk yang dia miliki, dia sangat menyesal karna tak bisa menjaga Luna dengan baik.

"Lo tenang aja, ini semua bukan kesalahan Lo. Gue yang bakal urus setelah ini. Lo pulang aja ke Indonesia kalau semua duah beres. Jangan sampai Lo juga kena, Lo sembunyi, apapun yang terjadi, Lo harus hidup karna Gue gak bisa jagain Lo juga," ujar Radith yang disetujui oleh Lira. Lira segera mematikan sambungan telpon dan tumbang.

Gadis itu duduk di pinggir jalan dan menangis, dia takut sesuatu yang buruk terjadi pad una dan itu karna dia tak becus menjaga Luna. Meski tak ada yang menyalahkannya, rasa bersalah itu tetap muncul dan berputar – putar di otaknya. Untung saja ada satu pengawal yang menemani Lira dan membantu gadis itu agar sampai di rumahnya dengan selamat.

"Lo harus selamat Lun, Gue gak akan bisa maafin diri Gue sendiri kalau Lo kenapa – napa. Gue mohon, Lo selamat."

Episodes
1 1. Bab 1
2 2. Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Chapt 102
103 Chapt 103
104 Chapt 104
105 Chapt 105
106 Chapt 106
107 Chapt 107
108 Chapt 108
109 Chapt 109
110 Chapt 110
111 Chapt 111
112 Chapt 112
113 chapt 113
114 Chapt 114
115 Chapt 115
116 Chapt 116
117 Chapt 117
118 Chapt 118
119 Chapt 119
120 Chapt 120
121 Chapt 121
122 Chapt 122
123 Chapt 123
124 Chapt 124
125 Chapt 125
126 Chapt 126
127 Chapt 127
128 Chapt 128
129 Chapt 129
130 Chapt 130
131 Chapt 131
132 Chapt 132
133 Chapt 133
134 Chapt 134
135 Chapt 135
136 Karya Baru Gaessss
137 Chapt 136
138 Chapt 137
139 Chapt 138
140 Chapt 139
141 Chapt 140
142 Chapt 141
143 Chapt 142
144 Chapt 143
145 Chapt 144
146 Chapt 145
147 Chapt 146
148 Chapt 147
149 Chapt 148
150 Chapt 149
151 Chapt 150
152 Chapt 151
153 Chapt 152
154 Chapt 153
155 Chapt 154
156 Chapt 155
157 Chapt 156
158 Chapt 157
159 Bab 158
160 Chapt 158
161 Chapr 159
162 Chapt 160
163 Chapt 161
164 Chapr 162
165 Chapt 163
166 Chapt 164
167 Chapt 165
168 Chapt 166 - LAST
Episodes

Updated 168 Episodes

1
1. Bab 1
2
2. Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Chapt 102
103
Chapt 103
104
Chapt 104
105
Chapt 105
106
Chapt 106
107
Chapt 107
108
Chapt 108
109
Chapt 109
110
Chapt 110
111
Chapt 111
112
Chapt 112
113
chapt 113
114
Chapt 114
115
Chapt 115
116
Chapt 116
117
Chapt 117
118
Chapt 118
119
Chapt 119
120
Chapt 120
121
Chapt 121
122
Chapt 122
123
Chapt 123
124
Chapt 124
125
Chapt 125
126
Chapt 126
127
Chapt 127
128
Chapt 128
129
Chapt 129
130
Chapt 130
131
Chapt 131
132
Chapt 132
133
Chapt 133
134
Chapt 134
135
Chapt 135
136
Karya Baru Gaessss
137
Chapt 136
138
Chapt 137
139
Chapt 138
140
Chapt 139
141
Chapt 140
142
Chapt 141
143
Chapt 142
144
Chapt 143
145
Chapt 144
146
Chapt 145
147
Chapt 146
148
Chapt 147
149
Chapt 148
150
Chapt 149
151
Chapt 150
152
Chapt 151
153
Chapt 152
154
Chapt 153
155
Chapt 154
156
Chapt 155
157
Chapt 156
158
Chapt 157
159
Bab 158
160
Chapt 158
161
Chapr 159
162
Chapt 160
163
Chapt 161
164
Chapr 162
165
Chapt 163
166
Chapt 164
167
Chapt 165
168
Chapt 166 - LAST

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!