Bab 18

"Pak, saya gak bisa kalau harus ngehubungin Bapak tiap waktu. Kalau nanti malah Lunetta tahu gimana pak? Lagian saya juga bakal lapor sama pak Radith kalau ada apa – apa," ujar Lira yang membuat Radith memasang wajah ketus di seberang sana. Lelaki itu menelponnya tiap dua jam sekali, tentu setelah memastikan Luna tak ada di sekitar mereka.

"Siapa yang bos di sini? Saya bosnya, saya yang berhak menentukan apa yang boleh dan tidak boleh kamu lakukan. Bahkan kalau saya mau telpon kamu tiap jam juga itu hak saya," ujar Radith yang membuat Lira memutar bola matanya dengan malas. Gadis itu mulai berani membelot karna dia tak berada di dekat Radith.

"Ya kalau situ bosnya dan kalau situ gak mau kasih saya kebebasan, situ cari aja orang lain yang mau kerja susah kayak gini. Atau situ aja yang ke sini sendiri," ujar Lira yang membuat Radith melongo. Lira terkekeh melihat ekspresi bosnya yang bingung dan tak menyangka Lira berani untuk membantahnya.

"Kau menang. Terserah padamu, aku akan pergi ke Korea besok, tapi jangan beritahu Luna sama sekali, aku tak mau dia melihatku dan malah kabur ke negara lain," ujar Radith yang diangguki saja oleh Lira, Lira membiarkan Radith yang egois itu melakukan apapun yang dia suka agar panggilan video ini cepat berakhir.

"Ah ya, aku lupa memberitahumu, sepertinya Luna berniat untuk mencari kerja di sini karna bosan. Eits, jangan salahkan aku, aku sudah berusaha untuk mencegah dia, tapi dia yang gak mau," ujar Lira saat wajah Radith berubah tak enak ketika menyebutkan info itu.

"Lo tuh ya, info kayak gini gak bilang dari tadi. Gila, gue udah berusaha profesional pakai Kau aku, tapi Lo malah mancing, dah lah, gak mau tahu, kalau dia kenapa – napa, Lo yang gue cincang waktu sampai ke Indonesia," ujar Radith mengancam Lira, Lira terlihat menengok kanan – kiri dengan wajah panik.

"Luna pulang, Saya tutup dulu biar dgak ketawan, bye bye pak Radith yang ganteng, hahaha," ujar Lira yang sebenanrya berbohong, namun dia segera mematikan panggilan video itu dan melempar ponselnya dengan lelah. Jika boleh, dia ingin pulang ke Indonesia dan mengerjakan pekerjaan biasa karna kini pekerjaannya semakin berat.

"Ah gilak, Gue harus urrus Caroline, Gue urus Lunetta, ini gue asisten pak Radith apa baby sisternya mereka sih? Mana nih Caroline gak ada kapok gangguin pak Radith. Kenapa gak diracun aja sih manusia kayak dia itu?" tanya Lira yang langsung membuka laptopnya dan kembali pada pekerjaannya yang tertunda.

"Wait, ini, serius ini begini? ****, ternyata semua saling berhubungan, kok bisa?" tanya Lira saat menemukan sesuatu yang baru di laptopnya. Dia langsung menyimpan semua data yang baru dia temukan dan segera mengirimkan itu pada Radith. Sepertinya dia akan segera menemukan titik terang untuk masalah yang selama ini membayangi bisnis keluarga Wilkinson.

"Hahaha, ternyata Gue berguna banget. Bagaimana bisa amatir seperti Gue ini nemuin informasi yang sangat penting ini? Kece sekali kamu Liora," ujar Lira dengan bangga sampai meregangan tubuhnya. Dia mendengar suara pintu yang terbuka, Lira langsung menutup laptop dan menyembunyikannya di kamar, lalu keluar dari kamar seolah dia baru saja bangun tidur.

*

*

*

Pagi menyapa, Luna sudah menggedor pintu kamar Lira dan meminta anak itu untuk keluar berjalan – jalan menikmati hari di kotanya para idola itu. Lira yang sebenarnya malas pun akhirnya tetap bangun, apalagi Radith memberinya kabar sudah terbang ke Korea, namun dia baru membacanya karna sudah tidur. Kemungkinan Radith sudah sampai sekarang.

"Kita ke Street food aja ya, udah lama banget Gue pingin cobain street food yang ada di sini," ujar Lira yang disetujui oleh Luna. Mereka segera bersiap dan langsung keluar dari rumah. Luna dan Lira memakan banyak makanan, namun Lira harus memecah fokus karna Radith yang terus rewel menanyakan keberadaannya.

"Posesif banget sih, dasar alay," ujar Lira yang langsung mengirim lokasi langsung dan memasukkan ponselnya ke dalam tas. Dia ingin menikmati liburan di negara ini, karna sejak berda di sini, dia lebih banyak bekerja dibanding berlibur, memang menjadi anak buah Radith sangatlah berat sejak hari pertama.

"Lunetta." Mereka berdua sama – sama melihat ke arah suara yang memanggil mereka. Lira mengernyitkan dahinya dan menerka siapa pria tampan yang mengenali mereka itu. namun karna Lira melihat ekspresi Luna yang kaget namun juga langsung terlihat sedih, Lira langsung tahu identitas orang yang ada di hadapan mereka ini.

"Hai kak, kok bisa sampai sini?" tanya Luna yang mencoba santai dan ramah, namun Lira bisa melihat tangan Luna bergetar, bahkan bibir gadis itu tampak kelu untuk menyapa manusia yang ada di hadapannya. Manusia di hadapan Luna memang tampan, namun sangat berantakan, persis seperti seorang pria yang patah hati ditinggal kekasih.

"Jangan ngomong di sini ya, gak enak dilihat banyak orang. Ra, Gue pergi dulu ya, Lo di sini aja, nanti Gue ke sini lagi. Ayo kak," ujar Luna yang langsung pergi dari sana tanpa tahu respon Lira. Lira langsung berdecak dengan kesal, bagaimana bisa Luna seramah itu terhadap seseorang yang sudah berkhianat? Luna terlalu naif.

"Gue telat ternyata. Harusnya Lo kasih tahu posisi yang jelas dong, Gue harusnya bisa ngeduluin tuh orang, Lo sih." Lira langsung menengok namun orang itu segera meraih tangan Lira untuk pergi dari sana. Lira sendiri merasa bingung, namun dia mengikuti saja kemana orang itu membawanya.

"Lo gak takut Gue culik terus Gue jual sebagai budak? Kayak ala – ala drama Korea yang Kolosal itu," ujar Radith yang sama sekali tak dimengerti oleh Lira. Lira kan tidak menyukai drama korea manapun, bahkan dia tahu Korea juga karna Radith memintanya untuk mempelajarinya, jika tidak sudah pasti sampai sekarang Lira tidak tahu apapun tentang Korea.

"Bukankah saya ada di tempat ini juga karna jadi budak? Saya gak dikasih pilihan kan?" tanya Lira dengan wajah sinis yang dibuat – buat. Radith terkekeh dan langsung mengacak rambut Lira, membuat gadis itu terdiam dengan pipi yang memerah. Lira memang kesal dengan bosnya, namun bukan berarti rasa suka itu hilang begitu saja.

"Kita gak lagi kerja, Lo harus ngomong santai sama Gue. Gue ke sini mau liburan sekalian lihat kondisi Luna, tapi ternyata udah ada orang yang lebih berhak buat ngelakuin itu," ujar Radith yang tertawa hambar. Entah mengapa Lira tidak suka Radith yang seperti ini.

"Kalau Lo suka sama dia, kenapa Lo bersikap kayak gini? Lo itu kayak kura – kura yang gak mau ninggalin rumahnya. Lo Cuma sembunyi dan cinta sama dia dari jauh, apa itu gak sakit buat Lo?" tanya Lira yang membuat Radith takjub. Ternyata Lira memiliki pikiran yang tak jauh beda dari Jordan.

"Ya Lo lihat sendiri akn kalau gue berniat buat nunjukin wajah, selalu ada dia di depan Gue. Gue gak mau jadinya kayak drama yang Gue ngerebutin Luna sambil tarik – tarikan di pinggir jalan. Malu kalik," ujar Radith seolah hal itu bukanlah hal yang besar, namun kilat matanya tak bisa berbohong, dia sangat sedih karna sudah jauh datang tapi tak mendapat apa – apa.

"Kalau gitu kenapa gak berhenti cinta sama dia? Toh tanpa Lo dia juga udah aman, udah bahagia kan? Lo terlalu baik buat bikin dia selalu bahagia, tapi dia gak tahu balas budi ke Lo. Gue yang lihat aja capek loh, apalagi Lo yang jalanin?"

"Dia aman tanpa Gue? Dia bahagia? Menurut Lo, kalau dia bahagia, dia bakal kabur ke sini? Timing gue yang gak tepat, apalagi Gue mulai ada kepercayaan kalau sebenarnya Luna jodoh Gue, berkali – kali dia mau serius tapi ada aja yang bikin batal."

"Dah lah, nanti lagi bahas Lunanya. Karna Lo udah ada di sini, Lo harus traktir gue makanan yang belum pernah gue makan," ujar Lira yang lngsung menarik tangan Radith untuk pergi dari sana. Dia ingin paling tidak Radith merasa bahagia ada di negara ini, sehingga uangnya tak terbuang percuma.

"Lo gila? Gue gak doyan gurita hidup gini. Aneh – aneh aja Lo ah," ujar Radith saat Lira megajaknya ke kedai pinggir jalan dimana orang itu menjual sashimi dan berbagai olahan seafoos segar, termasuk gurita yang masih bergerak.

"Ih, dia itu udah mati, gak usah norak gitu dong. Itu Cuma reflek gerak dia aja, udah mati itu, malah katanya enak banget kalau dimakan. Ayo ah, kapan lagi coba Lo makan yang kayak gini kan?" tanya Lira yang langsung memesan satu porsi untuk mereka bagi berdua karna Lira sendri tak yakin akan menyukai olahan mentah, dia hanya ingin Radith mengalami pengalaman yang tak terlupakan.

Mereka menghabiskan waktu dengan bercanda dan mengobrolkan banyak hal yang sama sekali tak ada hubungannya dengan pekerjaan. Mereka benar – benar menjadikan moment ini untuk melepas penat. Lira yang berhasil dengan niat awalnya tentu merasa lega melihat Radith yang bahagia, Lira lega karna lelaki itu tak lagi murung.

"Ah, kayaknya Lo harus balik lagi ke Luna. Gue juga bakal langsung balik ke Indonesia. Gak punya banyak waktu gue. Makasih udah mau traktir bos Lo yang ganteng ini."

"Loh? Langsung pulang? Ketemu sama Luna dulu lah, kan Lo ke sini karna Luna, gimana sih Lo?" tanya Lira yang dijawab gelengan kepala oleh Radith.

"Tujuan Gue ke sini buat lihat secara langsung keadaan dia. Gue gak percaya sama Lo, bisa aja kan Lo ngurung dia di gudang terus senang – senang sendiri? Nah karna sekarang gue udah lihat dia baik – baik aja, ya Gue senang aja dan bisa kembali ke negeri Indonesia tercinta."

"Bos alay," ujar Lira pelan namun masih bisa ditangkap oleh Radith. Lelaki itu memilih untuk membiarkan Lira, tak ingin memperpanjan percakapan di antara mereka. Radith menelpon seseorang dan meminta orang itu menjemputnya, sementara Lira langsung kembali ke Luna karna sudah lama meninggalkannya, takut Luna jadi curiga.

"Semoga kalau Luna bukan jodoh pak Radith, pak Radith bisa bahagia dan lupain dia. Tapi kalau emang jodohnya, semoga Gue bisa iklas nerimanya."

Terpopuler

Comments

Kia Sandra

Kia Sandra

oh jadi ada radith jga pas darrel datang ke korea hmm kalo waktu itu radith dluan yg nyamperin luna kira" radith yg dapetin luna gak ya

2020-06-24

2

Lulu Ceriaa

Lulu Ceriaa

lanjut

2020-06-20

1

Swastika Yulianti

Swastika Yulianti

baru lht notif jam segini dan baru d baca...semangaat ya thor aku juga semangaaat loh bacanya...up banyak episode yaa

2020-06-20

1

lihat semua
Episodes
1 1. Bab 1
2 2. Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Chapt 102
103 Chapt 103
104 Chapt 104
105 Chapt 105
106 Chapt 106
107 Chapt 107
108 Chapt 108
109 Chapt 109
110 Chapt 110
111 Chapt 111
112 Chapt 112
113 chapt 113
114 Chapt 114
115 Chapt 115
116 Chapt 116
117 Chapt 117
118 Chapt 118
119 Chapt 119
120 Chapt 120
121 Chapt 121
122 Chapt 122
123 Chapt 123
124 Chapt 124
125 Chapt 125
126 Chapt 126
127 Chapt 127
128 Chapt 128
129 Chapt 129
130 Chapt 130
131 Chapt 131
132 Chapt 132
133 Chapt 133
134 Chapt 134
135 Chapt 135
136 Karya Baru Gaessss
137 Chapt 136
138 Chapt 137
139 Chapt 138
140 Chapt 139
141 Chapt 140
142 Chapt 141
143 Chapt 142
144 Chapt 143
145 Chapt 144
146 Chapt 145
147 Chapt 146
148 Chapt 147
149 Chapt 148
150 Chapt 149
151 Chapt 150
152 Chapt 151
153 Chapt 152
154 Chapt 153
155 Chapt 154
156 Chapt 155
157 Chapt 156
158 Chapt 157
159 Bab 158
160 Chapt 158
161 Chapr 159
162 Chapt 160
163 Chapt 161
164 Chapr 162
165 Chapt 163
166 Chapt 164
167 Chapt 165
168 Chapt 166 - LAST
Episodes

Updated 168 Episodes

1
1. Bab 1
2
2. Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Chapt 102
103
Chapt 103
104
Chapt 104
105
Chapt 105
106
Chapt 106
107
Chapt 107
108
Chapt 108
109
Chapt 109
110
Chapt 110
111
Chapt 111
112
Chapt 112
113
chapt 113
114
Chapt 114
115
Chapt 115
116
Chapt 116
117
Chapt 117
118
Chapt 118
119
Chapt 119
120
Chapt 120
121
Chapt 121
122
Chapt 122
123
Chapt 123
124
Chapt 124
125
Chapt 125
126
Chapt 126
127
Chapt 127
128
Chapt 128
129
Chapt 129
130
Chapt 130
131
Chapt 131
132
Chapt 132
133
Chapt 133
134
Chapt 134
135
Chapt 135
136
Karya Baru Gaessss
137
Chapt 136
138
Chapt 137
139
Chapt 138
140
Chapt 139
141
Chapt 140
142
Chapt 141
143
Chapt 142
144
Chapt 143
145
Chapt 144
146
Chapt 145
147
Chapt 146
148
Chapt 147
149
Chapt 148
150
Chapt 149
151
Chapt 150
152
Chapt 151
153
Chapt 152
154
Chapt 153
155
Chapt 154
156
Chapt 155
157
Chapt 156
158
Chapt 157
159
Bab 158
160
Chapt 158
161
Chapr 159
162
Chapt 160
163
Chapt 161
164
Chapr 162
165
Chapt 163
166
Chapt 164
167
Chapt 165
168
Chapt 166 - LAST

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!