Beberapa bulan telah berlalu kini kandungan Edel telah menginjak usia 8 Bulan dan sudah sangat membesar.
Kring Kring...
ponsel Arsen terdengar nyaring "Hallo ada apa menelpon tengah malam seperti ini?" tidak terdengar jawaban apapun yang tertangkap pendengaran Arsen hanya suara isakan tertahan.
"Arsen aku ingin memakan salad buah bikinan mu". Clara berucap lirih
"Besok saja, malam ini aku tidak bisa ke tempat mu, Aku tidak bisa meninggalkan Istriku sekarang ini".
"Aku ingin sekarang dan sepertinya ini juga ke inginkan bayimu".
"Clara besok pagi pagi sekali aku akan ke tempat mu ku mohon mengertilah". Arsen berkata pelan seraya menyelimuti tubuh Edel yang polos karna ulahnya tadi
"Kau selalu saja seperti ini, tak pernah memperhatikan anakmu sendiri, kalau kau tidak datang dalam waktu 30 menit aku akan menggugurkan bayimu, seperti yang kau tau kalau anak ini lenyap Ray pun akan tiada dengan cepat". Ancaman itu selalu Clara lakukan demi menekan Arsen.
Arsen tergesa mengenakan pakaiannya saat telpon itu terputus, kemudian mengecup kening istrinya lalu segera pergi.
tanpa Arsen sadari Edel telah terbangun dan menghubungi orang suruhannya untuk mengikuti kemana suaminya pergi.
_____________
Dan disini di rumah berlantai dua itu Edel menatap nanar bangunan tersebut. Menurut informasi dari orang kepercayaannya Arsen berada di rumah tersebut.
Ya Edel menggunakan jasa Detektif untuk mengikuti suaminya dikarenakan sikap Arsen benar benar berbeda beberapa bulan terakhir ini.
Dan terbukti Arsen menyembunyikan sesuatu di belakangnya."Ini tidak mungkin, Apa hubungannya Arsen dengan wanita hamil di dalam?" Edel melihat dengan teliti foto yang di berikan orang bayarannya, Perasaannya mulai tidak terkendali prasangka prasangka buruk berlarian di kepalanya.
Edelweis dengan cepat berjalan menuju pintu, ia mengetuknya dengan tangan bergetar hebat semoga saja tuduhannya kali ini salah.
Ceklekk....
saat pintu terbuka nampak suaminya sendiri yang menatapnya dengan mata terkejut.
Edel mundur beberapa langkah, mulutnya menganga tentu saja di sertai air mata, belum sempat keduanya membuka suara dari dalam muncul sosok wanita cantik berjalan seraya mengelus perutnya "Ada apa?"... Clara bertanya dengan kening berkerut dalam.
"Katakan Arsen kalau ini tidak benar, tolong katakan kalau aku sedang salah lihat, kalian kalian tidak mempunyai hubungankan?".. Edel menyangkal sendiri kenyataan.
"Dengarkan penjelasanku Edel...".
"Arsen suamiku dan sekarang aku tengah hamil anak ke dua kami". Clara memotong ucapan Arsen.
"Tidak Tidak tidak...." Edel menggelengkan kepala dengan brutal.
Arsen luruh ke lantai lemah dan tak berdaya, wanitanya nampak menyedihkan dan dia penyebabnya.
"Ku kira kau seorang malaikat Arsen tapi kau tak lebih baik dari Iblis Arsen". Edel berteriak.
"Aku salah, dan Aku minta maaf". Arsenpun tidak sanggup untuk untuk sekedar menatap istrinya.
"Sudah berapa lama kau menikahi pelakor ini" Edel tidak bisa menahan lidahnya disaat sedang emosi.
"Apa kata mu pelakor?, lalu apa bedanya dengan dirimu yang menjerat Arman dengan tubuhmu kemudian menuntut Arman bertanggung jawab di saat dia akan menikahi adikmu, setelah kau di tolak kemudian kau menikahi Ayah dari anakku begitu,. Apa menurutmu itu yang benar menikahi pria lain demi anakmu tidak terlahir menjadi anak haram, bangun Edel jangan terlalu tinggi bermimpi, bahkan ayah biologis anak itu telah menolaknya sebelum ia ada". Edel menunjuk perut Edel dan merendahkan.
'DIAM!!! Clara kau tidak mempunyai hak merendahkan istriku'. Arsen membentak.
"Setidaknya aku tidak merebut suami orang". Edel pergi dari tempat itu dengan langkah pelan memasuki mobilnya melaju dikendarai sopirnya di iringi Arsen yang mengejar dari arah belakang mobilnya.
___________
Sesampainya di rumah Edel mengamuk menghancurkan semua barang yang ada di kamarnya, amarahnya sekarang tengah memuncak, tidak di perdulikan keadaan dirinya yang tengah hamil besar Edel sungguh seperti bukan dirinya.
Arsen memasuki kamar dengan berlari mencoba menenangkan istrinya dengan memeluk, namun di tolak dengan kasar.
Entah Edel mendapat keberanian dari mana dia mengambil tongkat dan menghancurkan semua properti kamar tidak terkecuali pigura foto pernikahannya sampai sampai serpihan kaca berceceran di atas lantai.
"Aku tidak melarangmu menikahi wanita pun tapi setidaknya kau ceraikan dulu aku Arsen".
"Kau biadab kau sama seperti kakakku itu, dasar bajingan".
"bahkan kau lebih gila dari si Arman, kau merahasiakan hal sebesar ini dariku".
Arsen geram dengan kalimat yang Edel ucapkan yang menilainya sama dirinya dengan makanya yang jelas jelas berbeda menurutnya.
"apa salahnya aku merahasiakannya kau sudah bilang tidak ingin di madu". Ego Arsen kini muncul.
"Clara sudah memberikanku seorang anak dan sekarang anakku membutuhkan diriku Edel, kau tidak mengerti karna tidak ada di posisiku, Aku sudah mengatakan semuanya kepadamu malam itu tapi kau tetap egois Edel Kau hanya menginginkan diriku untuk kepentinganmu sendiri". Arsen nampak kecewa.
"Ya semua memang salahku, maka lakukanlah semau mu yang menurutmu benar, Aku akan tetap di sini, tapi jangan salah paham Arsen aku di sini hanya untuk menjalankan hukumanku saja, setelah semuanya selesai aku pastikan aku akan segera pergi dari sampingmu". Edel berusaha untuk tidak mengeluarkan air matanya. Luapan Emosi Edel seakan tertahan di tenggorokannya
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
🍁 Fidh 🍁☘☘☘☘☘
lebih perih ternyata ...
2023-11-14
0
Alya Yuni
Makanya jdi prmpuan jngn trllu gtal siapa suruh trgila gila orng yg tdk mencintamu terimalah kebodohnmu
2023-06-22
0
Mus lihah
keren kak
2022-10-24
0