Sepulangnya Arsen dari Rumah sakit, Arsen mendapati Edel tengah tertidur di ruang tamu nampaknya Edel sedang menunggu dirinya, perasaan bersalah mendominasi diri Arsen, tentang bagai mana Arsen harus berbicara terhadap istrinya ini, akankah Edel mau mengerti.
Dengan perlahan Arsen menyelipkan kedua lengannya diantara lutut dan berpotongan punggung istrinya berniat ingin menggendong Edel, tapi belum sempat ia mengangkat Edel tapi wanitanya itu sudah terbangun.
"Arsen kau sudah pulang? apakah sebegitu sibuknya sampai kau pulang dini hari" Nampak jam dinding menunjukan pukul 2 pagi.
Arsen tidak mampu untuk membohongi istrinya tidak pula ia menjadi lelaki baik bila harus menutupi kesalahannya.
tapi Arsen begitu ragu untuk memulai membuka mulut harus dari mana ia berbicara tentang Ray dan masa lalunya,. tentang Clara dan masalah yang sedang menimpa dirinya kini.
"Akhir akhir ini aku sangat sibuk, tolong maafkan aku ya.. kau pasti menunggukukan?, kau tidurlah dulu aku akan membersihkan diri". Arsen membopong Edel dan berbicara sambil berjalan
disaat Arsen akan beranjak ke kamar mandi Edel menghentikan langkahnya. " Katakan ada apa Arsen?.. jangan menyimpan semuanya sendiri".
setelah berpikir cukup lama dalam kebisuannya Arsen membuka mulut dengan hati hati
"Edel dengarkan aku, kau tau Aku adalah laki laki bejat yang benar benar berengsek".
"Katakan saja jangan berbelit belit".
Arsen menghela nafas berat...
"Aku dulu memiliki seorang kekasih yang bernama Clara, dia adalah cinta pertama ku. Aku menjalin hubungan dengannya di mulai saat aku berusia 15 tahun, 3 tahun berlalu hubunganku berjalan dengan sangat baik sampai suatu saat orang tua Clara melarang hubungan kami, sebab mereka pikir aku hanya anak yatim piatu yang miskin yang memang aku menyembunyikan identitasku, sampai suatu ketika kami melewati batas dalam menjalin kasih".
"Kau menidurinya?"
Arsen menundukkan kepala, ia seakan mengakui kesalahannya. "Maaf!"
"Lalu?" sekuat tenaga Edel menguatkan hati untuk mendengar kelanjutan cerita dari laki laki jangkung di depannya kini
"Dulu kami saling mencintai. Entahlah setelah itu Clara hilang bagai ditelan bumi, Aku kalut berusaha mencari sampai aku bertemu dengannya lagi kami melanjutkan kembali kisah kami meski di tentang keluarganya, hubunganku semakin jauh saja dan untuk kedua kalinya dia meninggalkan ku tanpa pamit, lalu sekarang dia kembali dengan membawa seorang anak laki laki meminta pertanggung jawabanku".
Krakkkk... Retak sudah hati Edel luka yang kemarin berusaha Edel sembuh kan kini menganga kembali
sepahit inikah jalan yang harus di lalui dirinya, sampai kebahagiaan enggan menghampirinya
"Edel kau boleh menghukumku sebanyak yang kau mau, kau boleh menghakimiku tapi ku mohon jangan mencoba untuk meninggalkan aku" Arsen memohon dengan mengatupkan kan kedua tangan seraya berlutut.
"Apa yang Clara inginkan darimu?, sebagai bentuk pertanggung jawaban."
"Dia ingin aku menikahinya".
Sretttt... Sekarang robekan itu semakin lebar di hati Edelweis berpikir 'tentu saja Arsen akan menikahi wanita itu, mengingat mereka saling mencintai dan sudah ada anak diantara mereka lalu dirinya harus bagai mana'
"Arsen terserah kau mau menilaiku seperti apa, tapi aku tidak ingin di madu".
"Ya aku sangat mengerti, dan aku juga menolak untuk itu tapi...." Arsen menggantung ucapannya.
"Tapi Apa?.."
"Anakku sakit kelainan darah dan dengan segera ia harus mendapatkan donor sumsum tulang belakang, tapi di karnakan itu sangat sulit dan kecil kemungkinan untuk berhasil Dokter menyarankan untuk aku memiliki anak kembali agar bisa mendapatkan sel punca dari plasenta sedarah untuk kemudian melakukan tindakan medis lainnya".
Edel pernah mendengar penyakit itu yang mungkin termasuk langka dalam dunia medis.
Edel mematung di tempat tapi air matanya berhamburan tanpa bisa ia cegah bayangan bagaimana dia menjalani kehidupan membagi suami dalam rumah tangganya sungguh melukai harga dirinya.
"Seandainya saja diriku sekarang tidak sedang mengandung tentu dengan senang hati aku akan memberikan sel punca itu, semuanya sulit karna diriku Ars" lirihan itu terdengar menyayat
"Jangan khawatir jika masalah ini tidak menemukan jalan keluar kita akan akan membuat peta baru" hibur Arsen.
"Aku akan tetap Egois Ars... Tidak ingin di madu, apapun alasannya, jika kau ingin menikahi Clara demi anakmu atau alasan lain itu terserahmu tapi sebelumnya Cera..." ucapan Edel menggantung di hentikan dengan ciuman Arsen terhadapnya.
"Aku mengerti, jangan kau ucapkan kata laknat itu,"
"tapi..."
"Aku sudah tidak memiliki perasaan apapun terhadap Clara, semuanya telah usai cintaku telah menguap tak tersisa."
"Aku percaya padamu".
"Apapun yang terjadi nanti selama kau menginginkan aku di sampingmu aku akan melakukannya Edel".
"Tidurlah jangan pikirkan apapun". Aku akan membersihkan diri". Arsen bergegas memasuki kamar mandi
Di saat sendiri dia menangis terisak dalam diam, di bawah guyuran air hangat, takdir kembalinya Clara menyeretnya dalam luka dan bahagia secara bersamaan.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
🍁 Fidh 🍁☘☘☘☘☘
rumit ..🤕🤕🤕
2023-11-14
0
mama indah
novel ini mengingat kan kita bahwa penting nya menjaga kehormatan,sblm mnikh biar tidak disepelein pasangan yng jdi jodoh kita
2023-11-06
0
Alea
Alhamdulillah... Arsen orang yang setia
2023-08-11
1