Setelan puas saling memandikan keduanya
berdiri dan membersihkan diri di bawah guyuran air hangat.
Degan tiba tiba Arsen menggendong tubuh Edel ala Koala dan membawa istrinya mendekati ranjang, di tidurkanya Edel dengan perlahan dan penuh kehati hatian, "Edel aku ingin dirimu". netra sekelam malam itu tidak lepas dari pemandangan indah yakni tubuh polos istrinya yang di hiasi bercak merah keunguan hasil karyanya.
"Tenang saja aku sudah berkonsultasi dengan dokter ahli, bagai mana cara posisi dan gaya yang aman untuk wanita hamil" bisikan Arsen terdengar serak dan berat
Blushhh... Rona merah dari wajah sampai leher terasa panas untuk Edel
Edel tidak mampu menolak atau mencari alasan untuk menunda dia seakan terhanyut dengan permainan suaminya di kamar mandi tadi, yang bisa Edel lakukan hanya pasrah dan menerima serta menikmatinya juga
kecupan kecupan itu memenuhi setiap permukaan kulitnya, wajah suaminya secara perlahan mulai turun ke leher jenjang tidak lupa meninggalkan beberapa tanda di area itu, di saat bibir Arsen mendekati dua kelembutan istrinya ia tersenyum dan bersemangat melahap satu persatu secara bergantian seperti bayi besar yang tengah kehausan, Arsen meremash, memilint, serta menggigit kecil puncak itu.
Awushhh..."jangan di gigit".
"Aku gemas sayang".
Dengan penuh ketidak sabaran wajah Arsen turun ke bawah dan berhenti di antara kedua paha istrinya, jari tangan Arsen mengusap bagian tengah yang indah itu secara perlahan Arsen memasukan jarinya ke celah kecil kesukaannya kemudian menggerakannya.
"Apakah Enak?.."
"Ya... Akan lebih nikmat kalau bibirmu yang melakukannya" Arsen tersenyum kemudian menuruti keinginan istrinya, mendekatkan wajahnya menghirup aroma memabukkan yang seringkali membuat Arsen melayang mengecup dan membuka kelopaknya menyatukan bibirnya dengan kehangatan itu, indra perasaanya menari bari dengan cepat dan rakus menyesapnya.
"Sudah sangat basah rupanya".
Dengan nafas memburu Arsen segera bangkit dan memposisikan senjatanya serta meregangkan kedua kaki istrinya.
Di tengah hasratnya Edel "pakai penganmu"..
"tunggu dulu, pakai pengaman.! jangan merusak suasana Edel, diam lah". Arsen kesal karna kesenangannya terganggu.
Edel tidak lagi berbicara tapi tampak tegang
"tenang lah.. Tidak apa, Aku akan melakukannya dengan perlahan".Edel menganggukan kepala mengerti
"Shiithhh..., kenapa susah sekali, Edel kau yakin aku bukan yang pertama?. tapi mengapa ini benar benar rapat?".
"Aku tidak tahu".
Arsen beberapa kali mencoba tapi selalu meleset, sampai sampai ia kesal sendiri.
Arsen berpikir kenapa dia susah melakukannya padahal dia bukan seorang perjaka polos, dia sudah beberapa kali tidur dengan wanita, Apa mungkin karna dia gugup atau ada alasan lain mengingat kali ini Arsen meniduri wanita tanpa pengaman persis seperti saat dulu dia tidur dengan pacar pertamanya.
"Siallll" lagi lagi Arsen mengumpat. Ia frustasi di saat birahi nya sedang menggebu Arsen mendorong paksa senjatanya sampai masuk sepenuhnya.
Ahhh..
Edel berteriak keras merasakan sakit yang sama dengan malam itu air matanya bercucuran, kepalanya menggeleng dengan brutal ke kanan dan ke kiri pekikannya menyadarkan Arsen dari rasa yang sulit di gambarkan miliknya merasakan sensasi nikmat seperti di remash dan di hisaph dari dalam, Arsen membiarkan miliknya menyesuaikan keadaan di dalam sarang baru adik kecilnya, kemudian tangannya meraih telapak tangan istrinya menggenggam dan mengecupnya. secara perlahan Arsen bergerak dengan tempo lambat dan teratur Edel mulai menikmati permainan suaminya di iring sentuhan dan sesapan tapi keadaanya itu tidak berlangsung lama karna setelahnya Arsen mempercepat gerakannya menghujam dan menghanyutkan.
"Ars pelan pelan".
"Kalau pelan keluarnya lama sayang, Apa kau tidak lelah"
"berapa lama"
"mungkin 2 jam, makanya tahan sebentar".
Tubuh Edel terguncang dan bergetar ******* dan erangan itu memenuhi setiap sudut kamar, keringan mereka menyatu. Arsen semakin cepat memacu dirinya, mulutnya menganga dengan mata yang terpejam rapat sungguh nikmat tubuh istrinya ini.
"Arsen buang di luar" Edel masih mengingat sedikit kewarasanya.
Arsen seakan tuli ia tidak mendengarkan kata istrinya dan pada saatnya "Ohhh Edelweis". Arsen menyebut nama istrinya di sertai semburan lava hangatnya.
"Ahhh panas"
Arsen mengecup kening istrinya "Terimakasih, Aku luar biasa sayang". kemudian Arsen mengegup perut istrinya "maafkan Daddy ya... Deddy terlalu bersemangat". kemudian Arsen menggulingkan dirinya di samping Edel.
"Kenapa mengeluarkan di dalam?.." Edel mencebik dengan masih mengatur nafas.
"Anggap saja aku sedang menyiram benih kakakku" Arsen tergelak dengan ucapannya sendiri.
Edel melotot sangat kata frontal dari suaminya bahkan dirinya sedikit tersinggung."Aku hanya bercanda sayang, tidurlah sayangku".
Di saat Edel sudah terlelap. Arsen beranjak dari ranjang. pikirannya mundur ke masa lalu bagai mana kalau apa yang terjadi pada Edelweis terjadi juga pada mantan pacarnya dulu...
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
Clair
ternyata dia juga sama aja 🗿
2023-01-19
3