"Maaf... lagi lagi mebuatmu kecewa Arsen". Entah sudah berapa banyak kata maaf Edel ucapkan namun semuanya tidak dapat merubah keadaan, kenyataannya dirinya sedang mengandung benih dari laki laki yang bahkan Kakak dari suaminya, kemalangan hidup sepertinya sedang tertuju hanya pada dirinya seorang.
Suami mana yang bisa berlapang dada mendapati istrinya tengah mengandung anak Kakaknya sendiri?, haruskah separah ini rumah tangga yang baru menginjak usia 2 minggu ini.
Kecewa, Marah, sakit hati tentu saja merebat pada hati Arsen, siapa yang bertanggung jawab akan semua ini. Mungkin jika dirinya tidak bersikap sok pahlawan yang menawarkan pernikahan pada wanita menyedihkan yang kini telah menjadi istrinya, "Ternyata Aku hanya melukai diriku sendiri Edel, ternyata sangat sulit untuk berdamai dengan kenyataan". Hati Arsen benar benar terluka,. Arsen hanya membatu di tempat berdirinya kini.
"Arsen mari berpisah!!!,... Aku sungguh tidak bisa membuat mu merasa tersakiti dengan semua ini, Aku akan membatalkan pernikahan kita dan Aku akan mengembalikan Nama baikmu, tidak seharusnya kau terlibat dengan kisahkku ini, Maaf Aku telah membunuh mimpimu demi menghidupkan mimpiku tentang pernikahan". Suara itu bergetar, Edel adalah tersangka utamanya di sini tentang penderitaan suaminya sendiri. Rasa bersalahnya benar benar menyiksa batinnya kesalahan yang bukan sepenuhnya menjadi salah wanita itu telah menumbalkan diri Arsen, laki laki itu masih diam tanpa berkata apapun pikirannya kini kalut, Andai saja istrinya kini mengandung anaknya sudah di pastikan Arsen akan menjadi laki laki paling beruntung di bumi ini.
"Semua ini di luar kuasaku... Hiks.. Hiks" tangis itu pecah sudah tidak dapat Edel membendung air mata yang yang merembes keluar dari kedua bola matanya, Tidak munafik setelah malam itu dulu, Edel berharap untuk mengandung benih Arman karna ia berpikir itu akan menjadi penghubung atau jalan menuju Pangerannya, siapa yang menyangka hidup tidak selalu menjadi yang kita mau.
Arsen benar benar membisu, Hanya rungunya saja yang mendengarkan kalimat demi kalimat yang Edel sampaikan, Indra perasaanya bahkan terasa pahit sesuai kisahnya kini. Ingin rasanya Arsen melenyapkan dirinya sendiri, Tidak sulit Arsen menjatuhkan hati pada Edelweis sosok dan sikafnya yang manja menjadikan dirinya selalu merasa di butuhkan, sebagai pria tentu saja dia merasa di hargai Edel selalu melakukan semua hal yang membuat Arsen semakin dalam jatuh pada pesona istrinya.
"Arsen ku mohon bicara lah... lebih baik kau menghina atau memakiku dari pada berdiam seperti ini, sungguh aku minta maaf". Suara itu berhasil mengalihkan Arsen dari lamunannya
"Maaf Edel aku hanya terkejut saja".
"Arsen sepertinya kita harus membicarakan ini dengan Mama dan Papa serta dengan perpisahan kita Aku yang akan menyampaikan suamanya".
Arsen meradang mendengar kata perpisahan rahangnya mengeras tangannya mengepal kuat sampai buku jari jarinya memucat mendengar kata laknat itu dirinya bereaksi, memang semuanya bukan keinginannya tapi perpisahan sungguh tidak pernah terlintas dalam benaknya.
"Jangan pernah berpikir untuk berpisah denganku Edel, semua yang telah menjadi milikku akan selamanya menjadi milikku. Jangan memancing Amarahku, kau ingin mencoba menghidupkan iblis dalam diriku dengan menggunakan kata Laknat itu". Sisi lain Arsen terlihat, Pria dengan pembawaan hangat itu sekarang seakan sedang terbakar, Arsen sadar akan hal itu cara terbaik satu satunya adalah pergi sebelum dirinya meledakan emosi, dia keluar dengan membanting pintu.
Di luar kamar Azelia melihat semua itu dengan tersenyum misterius.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
Endah Setyati
Azelia kira si arsen marah karena Edel hamil anak Arman,,,dia ga tau arsen marah krna edel ngajak pisah,ya arsen ga mau lah ,,wong udah cinta,,cassanova kalo udah cinta bucinnya minta ampun zel 🤪🤪🤪🤪🤪
2023-09-16
0
⚜️Tania Sanjaya
kok rasa rasanya akan ada duri dalam daging alias bibit pelakor disini lanjut nyimak thor😳
2023-07-27
2