Arman memaku di ruang kerja pandangannya kosong berbeda dengan pemikirannya yang menerawang jauh pada kilatan kilatan peristiwa hidupnya, apa dirinya telah begitu kejam terhadap wanita yang memujanya, Edel bahkan dengan terang terangan mengakui dirinya adalah pusat semestanya sedangkan apa yang dia perbuat dengan perempuan manja berparas ayu itu. "Apa aku harus meminta maaf?... Lebih baik tidak usah lagi pula salahnya sendiri begitu mengejarku". tapi hatinya begitu merasa bersalah kepada istri dari Adiknya itu, tentang begitu banyak yang telah dirinya ambil dari Edelweis dan di tambah lagi wanita itu tengah mengandung darah dagingnya bagai mana jika Edel membalas dendam untuk menyingkirkan anaknya, tentu itu tidak bisa di biarkan meskipun ia telah mengatakan tidak ingin memiliki anak dari Edelweis tapi semua itu hanya omong kosongnya saja nyatanya kebahagian begitu membuncah pada hatinya.
Lain Arman beda juga dengan perasaan Arsen kini. Ia akan tetap membawa Edelweis berpindah ke rumah yang sudah ia siapkan, tapi pertama tama yang harus ia lakukan adalah mengepak semua barang yang akan ia bawa pindah, setelah semuanya selesai ia akan menemui kedua orang tuanya untuk membicarakan kepindahannya.
"Arsen selamat ya kau akan menjadi seorang Ayah?..." Suara itu menghentikan langkah Arsen
"Ku dengar kau begitu berbahagia akan memiliki anak di pernikahan yang seumur kecambah ini". Azelia terkekeh dengan kata ini.
"Tentu saja".
"Ku harap juga semoga saja kau juga disegera kan mengandung. Ku yakin kakakku itu sangat pintar di atas ranjang"... Arsen tergelak dan lekas menemui Edel.
"Siall".
🔪🔪🔪🔪🔪
"kalian yakin akan pindah hari ini?, apa tidak sebaiknya nanti saja setelah Edel melahirkan.
Edel sedang hamil muda Sen, ini kan kehamilan pertamanya Mama tidak ingin terjadi sesuatu kepada menantu dan calon cucu Mama".
Arsen mencelos mendengar kalimat dari Mamanya bagai manapun dirinya tidak boleh Egois. " Baiklah kami hanya akan pindah kamar saja ke bawah, Arsen tidak ingin mengambil resiko, jika masi tinggal di kamar atas". Akhirnya Arsen mengalah dan akan tetap tinggal di Rumah ini.
Tapi Arsen kembali terusik dengan kalimat Edel yang memintanya untuk berpisah mungkin saja jika Arsen menuruti ke inginan Edel untuk berpisah Edel akan menikah dengan Arman lalu mereka hidup bahagia dengan Anak mereka "Cih aku terpengaruh dengan permintaan Edel, Aku tidak ingin menjadi seorang duda yang menyedihkan".
______ ______
Azelia benar benar berpikir dengan keras apa maksud dari ucapan Arsen tadi apa kah Arsen tau tentang masalah ranjang rumah tangganya, dari Ekspresi Arsen tadi yang begitu mengejeknya benar benar membuat dirinya malu, jika seandainya semua yang di katakan Edel di hari pernikahannya lalu yang terjadi saat ini apa mungkin berhubungan dengan kata Edel waktu itu..." Apa kutukannya sudah di mulai".. jelas saja Azel berpikir seperti itu lalu apa lagi tentang seorang pria dewasa yang telah menikah bagai mana mungkin Arman tidak memiliki gairah terhadap istrinya, atau memang mungkin Arman tidak Normal atau memiliki kelainan Sexsual.
Ini semua membuatnya tersiksa. Bagai manapun Azel adalah wanita normal yang menginginkan sentuhan pada dirinya apa lagi sekarang seterusnya sebagai seorang istri,.
Azelia terus saja memikirkan hal itu sampai sampai kepala benar merasa pusing entahlah apa yang akan terjadi dengan rumah tangganya akankah ia bertahan atau lebih mencari kesenangan lain.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
Alea
katanya nggak sudi punya anak dari wanita seperti Edel
2023-08-11
2