Arman berdiri termenung di atas balkon kamarnya di temani asap yang ia hirup dari sebatang rokok yang Arman apit dengan jarinya, suasana sunyi malam ini seperti perumpamaan kehidupannya kini, tidak ada lagi 0l?? mengejarnya serta pernyataan cinta dari adik iparnya seakan menghilangkan semangat dirinya menjalani hidup.
Arman telah menemui Dokter untuk berkonsultasi masalah yang ia hadapi yang dimana ia tidak dapat Ereksi dan merespon terhadap rangsangan. " Sungguh Siall.. hanya karna dirimu aku seperti ini Edel". Arman mengacak rambutnya frustasi.
Dinginnya angin malam menembus tulang belulang Arman tapi tidak membuat dirinya beranjak dari tempat itu.
Azelia telah lelah menghadapi kondisi Arman saat ini bahkan ia enggan untuk sekedar berbicara berdua, Azelia sedang menimang nimang tawaran mantan kekasihnya untuk menjalin hubungan kembali, tidak ia pungkiri perhatian mantan kekasihnya membuat jiwanya menghangat.
"Kenapa belum tidur ini sudah malam?". Arman berbasa basi sekilas.
"Tidak papa hanya belum mengantuk saja". sebenarnya Azel malas untuk menjawab pernyatan suaminya.
"Aku akan ke ruang kerjaku, lebih baik kau beristirahat". Arman melangkahkan kakinya menuju ruang kerjanya.
Disaat Arman sendiri lagi lagi ia merenung, bagaimana masa depan rumah tangganya sedangkan dirinya tidak dapat memberikan Azelia nafkah batin tidak jarang pertengkaran demi pertengkaran terjadi karna masalah itu.
_____________
Sedang di Negara A sana Edel berusaha menjalani kehamilannya dengan bahagia, meskipun Arsen sering kali bertindak di luar pemikirannya perdebatan kecil acapkali terjadi.
"Arsen nanti pulang jam berapa?".
"Entah lah akan aku usahakan pulang cepat , akan lebih baik kau jangan menungguku". setelah sarapan nya usai Arsen menghampiri istrinya lalu mengecil kening istrinya
"Aku bekerja dulu baik baiklah di rumah, tidak lupa Arsen menundukkan badannya dan mengecup serta mengelus perut istrinya, Deddy berangkat ya... jangan membuat Mommy kelelahan okay....". Arsen tampak murung beberapa hari ini seakan ada sesuatu yang di tutupi.
Sesampainya Arsen di kantor, Arsen menyuruh Asistennya untuk menyuruh seorang Office girl untuk ke ruangannya.
Tanpa mengetuk pintu Office girl yang bernama Clara memasuki ruangan Arsen.
"Arsen ku mohon mengertilah semua ini kulakukan demi dirimu, tapi tidak selamanya aku bisa menyembunyikan Rayden darimu, Aku kesusahan untuk membuat surat surat serta identitas anak kita di karnakan dia lahir di luar pernukahan".
"Lalu apa maksudmu merahasiakan ini jika memang Rayden adalah Anakku? Apa kau pikir aku tidak akan bertanggung jawab atau karna aku dulu terlihat miskin sehingga kau pergi meninggalkanku?".
"Tidak seperti itu Arsen, Nenekmu yang menyuruhku pergi menjauh dari kehidupanmu".
"Lalu kau menurutnya begitu".
"Aku terpaksa, karna Nenekmu mengancam akan menyuruhmu kembali ke Indonesia jika aku ada di sekitarmu, Aku tidak ingin jauh darimu Arsen".
"Sekarang apa maumu?"
"Nikahi aku!.."
Arsen berdiri dari duduknya ia terperangah atas permintaan mantan kekasihnya, bagai mana bisa ia menikahi wanita lain di saat dirinya sudah beristri, bahkan iya sudah berjanji kepada Edelweis akan menjadikannya istri satu satunya.
"Tidak mungkin Clara, Aku telah memiliki istri bahkan sekarang dia sedang hamil". Arsen menolak permintaan Clara.
"itu artinya kau tidak berniat bertanggung jawab terhadapku dan juga anakmu".
"Aku akan bertanggung jawab dengan cara lain".
"Aku tidak mau aku ingin di nikahi, tidak apa jika aku harus di jadikan istri kedua, bahkan aku rela menikah di bawah tangan asalkan seratus anakku jelas di mata hukum".
__________
Arrghhhh....
Arsen berteriak dengan frustasi mengingat permintaan Clara yang memintanya menikahi Clara. "Tidak tidak... Aku tidak bisa seperti ini aku harus menyelesaikannya"
sepulangnya nya Arsen dari kantor ia mengunjungi Raden di rumah sewanya Anak 5 tahun itu nampak sedang bermain bola di depan rumah petak itu.
"Mommy.. mommyi.." Rayden berlari menghampiri Clara dan Arsen, kening Anak itu berkerut penuh tanya "Mommy ini siapa?"
"Ini Deddynya Ray".. Arsen berjongkok menyamakan tinggi badannya dengan anak itu, hingga tiba tiba suasana terasa mencekam di saat hidung Rayden mengeluarkan darah dan saat itu juga Rayden terkulai lemah, dengan segera Arsen membopong tubuh mungil itu ke mobilnya dan menuju rumah sakit.
Saat sampai Ray langsung di tangani Dokter yang sudah mengobati dan menanganinya sebelum ini.
"Clara sebenarnya apa yang terjadi pada Ray". Arsen bertanya dengan cemas kondisi Rayden.
"Sebenarnya Ray menderita penyakit Darah yang langka Arsen, dimana dia membutuhkan donor sumsum tulang belakang".
Deggghh
Arsen terpaku mengapa baru juga sebentar ia bertemu dengan anaknya tapi sudah menderita penyakit Arsen tahu bukan cara yang mudah untuk mendapatkan donor sumsum tulang belakang.
"Apa tidak ada cara lain selain donor itu".
"Ada... ya itu tranfasi sel punca dari Tali pelansenta saudara sedarahnya Arsen, itu sebabnya aku memintamu menikahiku, sehingga aku bisa mendapatkan sel punca itu dari adiknya Ray".
Arsen mematung pikirannya sekarang beralih pada Edelweis....
.
Mengenai penyakit itu aku ngarang ya gesss...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
🍁 Fidh 🍁☘☘☘☘☘
ntar mundur ke pasangan masing2 yah ???? 🤭🤭🤭
2023-11-14
0
Alea
terserah halumu aja thor😆
Semoga kita semua sehat selalu, dijauhkan dari segala penyakit
2023-08-11
2