Kania meminta si kembar untuk duduk di sofa dan bersikap tenang.Walaupun umur mereka masih kecil,pola pikir duo kembar itu sudah terlihat dewasa seperti orang yang sudah tua.Kania benar benar telah berhasil dibuat gugup oleh adik adiknya sendiri.
"Namanya Farel Mananta,dia suami Kakak.Kalian bisa panggil dia dengan sebutan Kakak Ipar,"jelas Kania.
"Kapan Kakak menikah?Kenapa kami tidak diundang?Apa Kakak sudah tidak mengakui kami sebagai saudara lagi?"Dian menghujani Kania dengan banyak pertanyaan.Dari pertanyaan itu tersirat dengan jelas kalau Dian sedang merasa kesal pada Kakaknya.
"Waktu itu,pernikahan kami terjadi secara kilat karena suatu hal.Jadi,Kakak tidak sempat memberi tahu kalian,Kakak minta maaf ya,"sahut Kania.Kania terpaksa harus sedikit berbohong agar bisa meraih simpati dan belas kasih dari adik adiknya.
"Apa Kak Renata juga tidak tau kalau Kakak sudah menikah?"Tanya Dian lagi.Gadis kecil itu memang sulit sekali dipuaskan,sama seperti Kania.Apa lagi rasa ingin tau Dian memang jauh lebih besar dari Dion.
Mendengar ocehan Dian,Renata hanya bisa meringis.Dia bingung harus bagaimana dan berkata apa.
"Tidak,Kak Renata juga tidak tau soal pernikahan Kakak,"Kania berbohong lagi.
"Baiklah kalau begitu,kami akan memaafkan Kakak.Tapi,lain kali jangan menyembunyikan sesuatu dari kami lagi ya?"sambung Dion.
"Iya,Kakak janji."Kania menyunggingkan senyum senang karena telah berhasil meraih kata maaf dari si kembar.
Seperti tersihir,Farel Mananta tertarik dengan tingkah serta kepribadian Dian dan Dion.Jika kelak dia dan Kania memiliki anak,mungkin tampilan anak anak mereka akan sama seperti si kembar itu.
Farel sudah berumur,sudah seharusnya dia segera memiliki penerus untuk keluarga Mananta.Sejak dulu,Farel sangat ingin memiliki banyak anak.Seolah belajar dari pengalaman hidupnya sendiri,menjadi anak tunggal,cucu tunggal dan pewaris tunggal itu tidak enak.Selain kesepian,hidup seorang Farel juga terasa kurang terisi.
"Anak anak,aku punya sesuatu untuk kalian,"Farel mencoba untuk lebih dekat dengan adik adik Kania.
"Apa itu?"Tanya Dian penasaran.
Farel menaikan beberapa kantong plastik keatas meja.Dion yang memang doyan makan,langsung sumringah saat melihat sebuah kantong plastik berisi banyak makanan.Sementara Dian langsung tertarik pada kantong plastik berisi mainan dan perlengkapan sekolah baru.
Semua barang barang itu terlihat bagus dan berharga mahal.Dian bisa tau hanya dengan sekali lihat.
"Apa Kakak Ipar adalah orang kaya?"Dian memberanikan diri untuk mewawancarai Farel.
"Kenapa kamu bicara seperti itu?"Tanya Farel balik.
"Semua barang barang ini bermerek,pasti harganya mahal kan?"
"Mata wanita memang jeli ya,"Farel tertawa.
"Tentu saja Kakak Ipar adalah orang kaya.Dia Farel Mananta,pewaris tunggal dari keluarga Mananta yang terkenal kaya itu,"sambung Renata.
"Astaga,bisa bisanya pria yang sempurna seperti itu menyukai kakakku?Apa penglihatannya sedikit bermasalah?"Celetuk Dion tanpa ekspresi rasa bersalah.
Kania yang merasa tersinggung langsung menjewer telinga Dion kuat.Sementara Dian,Renata dan Farel hanya melihatnya sambil tertawa terbahak bahak.
*
*
*
Puas berbincang,Farel mengajak Kania,Renata dan si kembar untuk makan malam bersama disebuah restoran bintang lima.Menu makanan yang ada di restoran itu sangat enak,Dian dan Dion sampai tidak bisa berhenti makan.
Selesai makan,Kania mengajak kedua adiknya untuk berfoto selfi untuk mengabadikan momen kebersamaan mereka.Tentunya dengan menggunakan ponsel Farel,karena ponsel Kania dirusak secara tidak sengaja oleh Farel kemarin malam.
Kania langsung mengunggah beberapa foto selfi itu ke akun media sosialnya.Tak lama,beberapa teman sekolahnya dulu muncul memberikan like.
Kania tersenyum puas,teman teman yang dulu selalu menghina Kania disekolah pasti merasa iri dengan kehidupan Kania yang sekarang.Memang hanya mereka saja yang bisa bahagia?Kania juga bisa hidup bahagia seperti mereka.
"Kamu sedang apa?"Renata mengamati tingkah aneh Kania yang senyum senyum sendiri sejak tadi.
"Mengunggah foto ke akun sosmed ku,"jawab Kania.
"Oh...,"Renata kembali fokus pada makanan yang ada di piringnya.
Cerita beralih ke Farel.Pada kesempatan kali ini,Farel ingin menawari dua anak itu untuk ikut tinggal bersama Kania di kediaman Mananta.Tapi Farel merasa sedikit ragu,biasanya anak anak akan sulit untuk tinggal dan hidup dilingkungan yang baru.
Dian dan Dion masih dibawah umur,bagaimanapun dia harus tinggal bersama walinya yaitu Kania.Farel juga ingin memberikan kehidupan yang layak pada si kembar,seperti menyekolahkannya ditempat yang lebih bagus dan memiliki fasilitas yang lengkap.
"Suamiku,kenapa kamu melamun?"Tanya Kania penasaran.
"Emh,begini.Bagaimana kalau Dian dan Dion kita ajak tinggal bersama dikediaman Mananta?"Farel mengutarakan niat baiknya.
"Apa Nenek akan mengizinkannya?"Kania merasa tak enak hati.
"Aku sudah membicarakan hal ini pada Nenek,dia mengizinkannya,"sahut Farel.
Kania menatap Dian dan Dion sejenak.Dia harus mencoba membujuk adik adiknya walaupun belum tentu upaya yang akan dilakukannya berhasil.Farel terlihat tulus pada Dian dan Dion,Kania harus memberinya kesempatan untuk berbuat baik pada si kembar.
"Dian,Dion,kalian mau tidak tinggal bersama Kakak dirumah keluarga Mananta?"Tanya Kania serius.
"Tidak mau,aku tidak mau pergi dari rumah peninggalan Ayah dan Ibu,"Tolak Dian tanpa basa basi.
"Iya,Dian benar.Aku juga tidak mau pindah kesana,"sambung Dion.
"Tapi,"perkataan Kania terputus.Renata menepuk pundak Kania pelan,mencoba mengingatkan agar dia tidak terlalu memaksakan kehendak pada dua anak kecil itu.
"Kami akan tinggal dirumah lama kita,Kakak jangan khawatir.Ada kak Renata yang selalu siap sedia merawat dan menjaga kami,"Dian melempar senyum manis kepada Kania.
Kania menatap Farel,ada ekspresi rasa khawatir dan sedikit kecewa disana.Pria itu,untuk pertama kalinya dalam hidup mau peduli pada orang lain selain Neneknya.
"Ya sudah kalau memang kalian tidak mau,Kakak tidak akan memaksa,"ujar Farel lembut.Farel mengelus kepala Dion dan Dian yang kebetulan duduk disisinya.
"Kakak Ipar,aku punya satu permintaan untukmu.Apa boleh?"Tanya Dian tiba tiba.
"Tentu saja boleh,kamu mau minta apa?"Tanya Farel.
"Tolong renovasi rumah kami,ada beberapa bagian dirumah kami yang rusak dan perlu diperbaiki,"ucap Dian tanpa rasa ragu dan sungkan sedikitpun.
"Baiklah,aku akan mengabulkan permintaanmu itu,"sahut Farel.
"Terimakasih,Kakak Ipar baik sekali."Dian dan Dion memeluk tubuh Farel erat.
Melihat pemandangan itu Kania dan Renata hanya bisa menaikan alis mereka sambil memijit pusat kepala mereka secara bersamaan.Dua bocah itu,sudah dikasih hati malah minta jantung.Tapi untungnya,sikap Farel hari ini tidak sama dengan yang kemarin kemarin.Sikap dingin,galak dan arogan yang dia miliki sirna entah kemana.
--->🌻🌻🌻🌻🌻<---
Hallo...
Mohon dukungan untuk novel Author yang satu ini dengan cara memberi like,vote dan komen yang positif.Satu dukungan dari kalian sangat berarti untuk memacu semangat Author agar terus berkarya.Terimakasih...
Happy reading😘
Author.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 99 Episodes
Comments