Bab 6

Acara bulan madu palsu telah selesai,Kania dan Farel kembali ke kediaman Mananta.Nenek Farel dan beberapa asisten pribadi keluarga Mananta menyambut kepulangan mereka dengan penuh suka cita.

Farel turun dari mobil,Kania menyusul dibelakang.Tanpa disuruh,Kania menggandeng tangan Farel mesra dan membuat semua orang yang melihatnya merasa kaget.Terutama pemilik nama Maria Isabella,alias nenek dari Farel.

Biasanya Farel akan langsung menjauh jika ada wanita yang mencoba untuk mendekatinya.Farel juga akan langsung marah marah dan memaki wanita mana saja yang menyentuhnya dengan sengaja.Hari ini Maria melihat ada yang sedikit berbeda,mungkinkah karena Kania adalah wanita yang memiliki wajah dan pembawaan sedikit mirip dengan mantan kekasih Farel?Begitulah kira kira isi dari pikiran Nyonya Maria.

"Nenek senang sekali kalian berdua akhirnya kembali kerumah,"Maria menatap wajah Farel dan Kania secara bergantian.

"Farel juga senang kita bisa berkumpul bersama lagi."Senyum kecil mengembang di wajah tampan Farel.

"Nek,aku membawakan oleh oleh untuk Nenek,"Kania menyodorkan sekotak kue donat madu kepada nenek.

Kania sedang ingin menyenangkan hati Nyonya besar agar bisa mendapatkan perhatian dan tempat yang layak ditengah tengah keluarga Mananta.Meskipun status Kania hanyalah seorang istri bayaran,dia tetap sangat membutuhkan dukungan dari orang orang disekitarnya.Tentunya agar Kania bisa menjalankan perannya sebagai istri dari Tuan Muda Farel dengan baik.

"Oh,terimakasih banyak.Kamu perhatian sekali."Maria mengelus pipi cucu menantunya lembut.

Selesai basa basi,Kania dan Farel langsung masuk kedalam kamar pribadi mereka.Kania memasang wajah sedih saat melihat hanya ada satu ranjang dikamar Farel,itu artinya mulai malam ini hingga dua tahun kedepan dia harus rela tidur disofa.

Kamar Farel terlihat luas dan nyaman,tidak terlalu banyak prabotan tapi semua barang didalamnya bisa tertata dengan rapi.Satu kalimat untuk para pelayan yang bekerja dikediaman Mananta"Kerja yang sangat bagus".Mereka bisa mengurus rumah berlantai dua itu agar selalu terlihat bersih rapih,bersih dan tanpa sarang laba laba.

Farel membuka pakaiannya hingga hanya tersisa sebuah kolor pendek yang melekat pada tubuhnya.Kolor itu berwarna kuning dengan motif gambar pisang dan monyet.Kania tertawa,baru kali ini dia melihat pria kekar berwajah seram mengenakan kolor pendek bermotif lucu.

"Kenapa kamu tertawa?"Farel menatap dengan tatapan tajam.

"Celana kolor itu benar benar lucu,Tuan terlihat seperti anak TK yang baru mau belajar berenang,"Kania terus tertawa sambil memegangi perutnya yang rata.Meskipun lelah,tetap saja gadis itu tidak bisa berhenti tertawa dalam waktu yang cukup lama.

"Jangan anggap remeh celana kolor ini,aku membelinya diluar negri.Harganya sama dengan harga sepeda motor matic baru termahal di negara ini."Farel memasang wajah kesal.Dia merasa Kania tidak menghormati stylenya yang berkelas dan sedikit unik itu.

Kania langsung menutup mulutnya rapat rapat.Dia mendengus kesal karena muak dengan sifat sombong suaminya,setiap hari pria itu selalu menjabarkan harga barang barang yang dipakainya.Kemarin sepatu harga selangit,sekarang kolor seharga sepeda motor,mungkin besok dia akan memamerkan cel@n@ d@l@m seharga rumah pada Kania.

"Kring...Kring...Kring..."Ponsel Kania tiba tiba berdering.Kania segera mengangkat telfon masuk yang ternyata dari Renata sahabatnya.

"Hallo,"Ucap Kania.

"Kania,kamu sudah pulang bulan madu?"Tanya Renata.

"Sudah,ada apa?"Tanya Kania balik.

"Adik adikmu mau bicara,apa kamu punya sedikit waktu luang untuk mengobrol dengan mereka?"Ucap Renata dengan nada setengah memohon.

"Tentu saja punya,berikan ponselnya pada mereka,"Kania terlihat begitu bersemangat.

Hampir satu minggu Kania tidak bertemu dengan adik adik kembarnya,rasa rindu dihatinya sudah tidak bisa diukur lagi.Terlebih,Kania belum pernah berpisah dengan mereka dalam waktu yang cukup lama.

"Hallo,Kak."Sapa Dian dan Dion berbarengan.

"Bagaimana kabar kalian?"Tanya Kania.

"Baik Kak,Kakak sendiri bagaimana?"Tanya Dion.

"Baik.Kakak rindu sekali sama kalian,"Kania meneteskan air mata.

"Kami juga rindu sama Kakak,kapan Kakak bisa pulang?"Sambung Dian.

"Satu minggu lagi,soalnya Kakak diberi cuti dua Minggu sekali.Tunggu Kakak pulang ya,baik baik kalian disitu,"Ucap Kania lembut.

"Iya Kak,"sahut Dian dan Dion kompak.

"Kalian harus nurut sama Kak Renata,tidak boleh rewel apalagi nakal.Mengerti?"Kania menasehati.

"Kami mengerti Kak."Sahut Dian dan Dion berbarengan lagi.

Sedang asyik mengobrol,tiba tiba Farel berjalan menghampirinya.Kolornya sudah dilepas dan diganti dengan selembar handuk berwarna biru tua.

Lagi,mata Kania ternodai.Terlebih sepasang mata miliknya selalu tepat dalam menangkap pemandangan bagus.Hampir saja liur Kania menetes karena melihat otot kekar dan body sixpack milik Farel.

"Ada apa?"Bisik Kania.Dia berusaha untuk bersikap santai meskipun jantungnya saat ini sedang tidak aman.

"Tolong siapkan air panas untukku,aku mau mandi,"Ucap Farel.

"Oke,sebentar ya,"Kania mengangkat telapak tangan kanannya dan meminta Farel untuk menunggu.

"Kak,siapa pria itu?"Dian penasaran.

"Dia bos Kakak,"Kania berbohong.

"Kakak sedang sibuk ya?"Sambung Dion.

"Iya,telfonya besok lagi ya.Kakak mau kerja dulu,"Kania dengan berat hati ingin mengakhiri telfonya dengan kedua adik kembarnya.

"Iya Kak,"sahut Dian dan Dion.

"Bye..Bye..."Pamit Kania.Gadis itu langsung menutup telfon dan menghampiri Farel yang sudah pergi ke kamar mandi terlebih dahulu.

Didalam kamar mandi,Kania menoleh ke kanan dan kekiri.Dia memperhatikan tiap sudut ruangan berukuran 5x5 meter itu.Tidak ada kompor gas atau kompor listrik disana,bagaimana dia bisa merebus air?Kania kebingungan,dia hanya bisa berdiri sambil menggaruk kepala.

"Jangan hanya berdiam diri disitu,cepat siapkan air panasnya."Farel memerintah sambil mencukur jenggot.

"Bagaimana caranya aku merebus air?Disini tidak ada kompor gas atau kompor listrik.Apa aku harus pergi ke dapur dulu?"Tanya Kania polos.

Farel tertawa terbahak bahak,dia merasa Kania bukan hanya terlalu polos tapi juga terlalu bodoh.

Selama ini,Kania tidak pernah menyentuh alat alat elektronik super canggih.Seperti mesin penghangat air yang hanya dimiliki oleh keluarga kaya seperti Keluarga Mananta.Jangankan menyentuh,bentuknya seperti apa juga dia tidak tahu.

"Kenapa tertawa?"Kania menatap bingung.

"Sudahlah,kamu keluar saja.Biar aku yang menyiapkannya sendiri."Ucap farel.

Kania pergi meninggalkan kamar mandi tanpa mengeluarkan sepatah katapun,isi kepalanya masih sibuk memikirkan penyebab Farel menertawakannya sampai seperti itu.

"Apa tadi dia sedang menghinaku?"Tanya Kania pada diri sendiri.

Selesai mandi,Farel berganti pakaian dengan mengenakan setelan kaos dan celana pendek.Memang dasarnya sudah tampan,mau memakai pakaian model apapun akan tetap terlihat tampan.

Lagi,Kania mencuri curi pandang kearah Farel.Dia mengamati keindahan ciptaan Tuhan yang sedang ada didepan matanya.

"Sayang sekali pria seperti dia menderita impoten."Celetuk Kania sambil menggeleng gelengkan kepala.Untung saja Farel tidak mendengarnya,kalau sampai dia mendengar pasti Kania akan langsung habis dikuliti olehnya.

Tiba tiba Kania teringat akan janjinya pada sang adik,dia memberanikan diri untuk meminta ijin keluar rumah minggu depan.Semoga saja pria itu mengizinkannya pergi,kalau tidak Kania harus mencari cara untuk kabur dari rumah itu tanpa diketahui oleh penghuni rumah yang lain.

"Tuan Farel,"Panggil Kania.

"Ada apa?"Sahut Farel malas.

"Apa Minggu depan aku boleh ijin keluar sebentar?"Tanya Kania sambil memasang wajah penuh harap.

"Kamu mau kemana?"Tanya Farel balik.

"Aku mau menghadiri pesta ulang tahun temanku,"Kania berbohong.

"Baiklah,sebentar saja.Selesai acara langsung pulang kerumah,jangan mampir kemana mana."Sahut Farel.

Kania tersenyum senang,Farel memberinya sedikit kebebasan dan tidak terlalu mengekang.Sebenarnya Kania ingin memberi tahu soal Dian dan Dion pada Farel,tapi Kania takut Farel menolak kehadiran adik adiknya.Jadi lebih baik Farel tidak tau kalau Kania memiliki adik dan saat ini dia titipkan pada Renata sahabatnya.

--->🌻🌻🌻🌻🌻<---

Kebohongan sekecil apapun bisa menjadi boomerang untuk hubungan rumah tangga.Kalau bisa jujur,kenapa harus berbohong?Jadi,usahakan untuk selalu berkata jujur kepada pasangan anda.

Author.

Terpopuler

Comments

rahma dhani

rahma dhani

bru x nie baca novel d akhir bab ny trdpt kesan/petuah buat yg baca ny😅
keren thor ak suka sma krya dan pesan² mu👍👍

2025-03-22

0

Eka Djayalangkara

Eka Djayalangkara

jujurlah

2025-03-12

0

Nurma sari Sari

Nurma sari Sari

kejujuran itu perlu dlm rumah tangga yg sebenar2nya dikatakan rmh tangga, tapi kalau rmh tangga yg hanya bohong2n GK usah juga terlalu terbuka dlm urusan pribadi. apalagi punya suami yg perhitungan dan pelitnya seperti itu.

2023-02-05

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!