Kania terbangun dari tidur panjangnya,dia menoleh kesamping dan tidak melihat Farel disisinya.Kamar berukuran besar itu terasa sepi,hanya deru nafas Kania saja yang terdengar.Dapat dipastikan kalau Kania berada dikamar itu seorang diri dan Farel pergi entah kemana.
Gadis manis itu mengikat rambut panjangnya,lalu bergegas pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri.Kania berdiri didepan wastafel,dia mencuci muka dan bercermin pada sebuah kaca berukuran besar.Betapa terkejutnya Kania saat melihat banyak tanda merah dilehernya.
"Bekas gigitan apa ini?Kenapa besar besar sekali?"Kania mencoba menerka-nerka.Dikamar mewah itu tidak ada nyamuk,kecoa ataupun binatang lain.Jadi tidak mungkin kalau tanda merah itu adalah bekas gigitan binatang.
"Ini seperti cup@ng,Tuan Farel yang sudah menggigitku semalam?"Wajah Kania memerah menahan marah.Pria itu bisa bisanya memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan.
Selesai mandi dan berganti pakaian,Kania langsung keluar kamar.Dia menjelajahi seluruh ruangan yang ada didalam kediaman mananta untuk mencari keberadaan suaminya.Tapi hasilnya nihil,Kania tidak bisa menemukan Farel dimana mana.
"Rio...Rio,"Panggil Kania dengan nada tinggi.
"Rio sudah pergi dari pagi dengan Tuan Farel,"sahut Bi Sumi.
"Pergi kemana Bi?"Kania penasaran.
"Kalau tidak salah dengar sih mereka mau pergi ke Mall XXX.Supermarket yang ada disana kan milik keluarga Mananta,"jelas Bi Sumi.
Tanpa menunggu waktu lama,Kania langsung pergi menuju Mall XXX untuk menyusul Farel.Kebetulan letak Mall itu tidak jauh dari kediaman pribadi Mananta.
Sepanjang perjalanan menuju Mall kania terus menggerutu tanpa henti.Bibirnya maju mundur tanpa bisa menutup seperti bibir seseorang yang sedang terkena sariawan.
Sopir Taxi yang Kania tumpangi sesekali memperhatikan kelakuan aneh Kania,gadis itu memang sangat mirip dengan pengidap gangguan jiwa.Bicara tidak jelas,marah marah tidak jelas,membuat siapapun yang melihatnya merasa takut.Termasuk supir Taxi itu.
Tiba di Mall XXX,Kania berjalan estafet menuju supermarket.Dia menelusuri tiap lorong yang ada disana untuk mencari keberadaan Farel.Sampai akhirnya di sebuah lorong yang dipenuhi oleh barang barang elektronik Kania menemukan Farel.Dia sedang bersama Rio dan seorang pria paruh baya.
"Tuan,"panggil kania.Farel menoleh,dia segera berjalan menghampiri Kania.
"Kania,sedang apa kamu disini?"Farel mengerutkan kulit dahinya.
"Aku mencari Tuan,"sahut Kania.
"Ada perlu apa kamu mencari ku?"Farel memasang wajah polos seolah dia tidak tahu apa apa.
"Apa ini bekas gigitan Tuan?"Kania membuka sebuah syal yang melingkar dilehernya lalu menunjuk ke beberapa tanda merah yang ada disana.Beberapa pengunjung Supermarket yang mendengar omongan Kania langsung tertawa.Farel hanya bisa diam sambil menahan hujaman rasa malu.
"Ini namanya pelecehan seksual,Tuan sudah menyentuhku tanpa meminta izin terlebih dahulu,"Kania marah marah.
"Kamu itu polos atau bodoh?Untuk apa aku minta izin untuk menyentuh istri sendiri?"Farel berusaha membela diri sendiri.
"Jangan lupa Tuan,aku ini hanya istri diatas kertas,"Kania tidak mau kalah.
"Kamu juga tidak boleh lupa,aku sudah memberimu uang cukup banyak tiap bulannya.Wajar lah kalau aku tidak mau rugi,"ucap Farel dengan nada mulai meninggi.
Kalimat yang keluar dari mulut Farel membuat hati Kania terasa sakit.Kania memang seorang istri bayaran,tapi dia bukanlah perempuan murahan yang rela tubuhnya di jamah oleh pria hanya demi sejumlah uang.
Mata Kania berkaca kaca,pelan tapi pasti butiran air mata keluar dengan deras membasahi kedua pipi Kania.Melihat hal itu hati Farel menjadi gusar,seolah dia baru saja melakukan tindak kejahatan yang begitu besar.
"Kania,aku,,,"ucap Farel terputus.
"Stop!"Bentak Kania.
"Aku tidak mau mendengar kalimat apapun lagi keluar dari mulutmu Tuan."Ucap Kania dengan nada penuh luka.Kania berlari menjauhi Farel sambil terus menyeka air matanya yang berlinang.
Merasa ada sesuatu yang tidak beres,Rio menyusul Farel dengan langkah buru buru.
"Ada apa Tuan?"Tanya Rio cemas.
"Tidak ada apa apa,kami hanya bertengkar sedikit,"sahut Farel santai.
"Sebaiknya Tuan susul Nona saja,urusan pekerjaan biar saya yang menghandle,"Rio mencoba menasehati.
"Tidak perlu,"sahut Farel singkat.
"Tapi tadi diluar langit terlihat sangat gelap,sepertinya akan segera turun hujan deras,"lanjut Rio.
"Jangan terlalu mengkhawatirkan gadis menyebalkan itu,dia bisa pulang naik Taxi."Farel terus mengabaikan nasihat Rio.
Jauh di lubuk hati Farel sebenarnya ada setitik rasa cemas pada Kania,tapi rasa cemas itu dia tutupi dengan rasa gengsi yang besarnya melebihi ukuran bumi.
*
*
*
Waktu berlalu,siang berganti malam.Jam yang menggantung diruang kerja Farel sudah menunjukan pukul 20.00 dan Kania belum juga kembali kerumah.Kepala Farel terasa pusing,bahkan lebih pusing dari migren yang biasa dia derita.
"Bagaimana ini Tuan?Nona belum juga kembali kerumah,"ucap Rio khawatir.
"Kalau sampai Nenek tau Nona Kania hilang pasti Tuan akan habis disiksa olehnya,"lanjut Rio mencoba untuk menakut nakuti Tuanya.
"Siapkan dua mobil,kita berpencar mencari gadis merepotkan itu,"perintah Farel.
"Siap Tuan."Sahut Rio mantap.
Sudah tiga kali Farel bolak balik menyusuri jalan arah ke Mall XXX sampai kerumah,tapi Kania belum juga kelihatan batang hidungnya.Farel merasa frustasi,dia takut sesuatu yang buruk telah terjadi pada istri kecilnya itu.
Farel meraih ponselnya didalam saku,dia hendak menelfon Kania tapi dia baru sadar kalau dia tidak memiliki nomor ponsel Kania.Kesal,Farel melempar ponselnya ke kursi sebelah.
"Wanita memang selalu merepotkan.Awas saja nanti kalau ketemu,aku akan mengulitinya hidup hidup!"Ucap Farel kesal.
Tepat di perempatan jalan,lampu merah menyala.Farel terpaksa menghentikan laju mobilnya.Mata Farel tidak sengaja menangkap sosok gadis yang mirip dengan Kania sedang makan disebuah warung tenda sebrang jalan.Farel segera menuju warung tenda itu setelah lampu lalu lintas berubah menjadi hijau.
Farel memarkirkan mobilnya,dia turun dari mobil dan berjalan cepat menghampiri sosok gadis yang mirip dengan Kania.
"Kania,"panggil Farel.Gadis itu menoleh kearah Farel dan benar saja,dia memang Kania.Gadis menyebalkan yang sedang Farel cari keberadaanya kesana kemari.
Farel mengepalkan kedua tanganya,dia merasa sangat kesal.Bagaimana tidak?Farel begitu cemas mencari keberadaan Kania,tapi Kania malah sedang bersantai dan enak enakan makan ayam goreng disana.
"Sedang apa Tuan disini?"Tanya Kania sambil terus menguyah makananya.
"Tentu saja aku mencari kamu,"sahut Farel.
"Tuan cemas padaku ya?Maaf,aku terpaksa mampir ke tempat ini.Tiba tiba juga turun deras dan aku sulit mendapatkan Taxi"ucap Kania tanpa ekspresi rasa bersalah.
"Kamu kan bisa mengabari orang rumah,ini malah diam tanpa kabar sedikitpun,"Farel mulai memarahi Kania.
"Aku tidak memiliki nomor telfon kediaman Mananta,aku juga tidak memiliki nomor ponsel Tuan,"Kania membela diri.
Farel menarik nafas berat dan memandang wajah kania lekat lekat.Kenapa dia bisa khawatir sampai seperti itu pada Kania?Kania hanyalah istri diatas kertas tidak lebih.Sebuah pergolakan muncul dalam batin Farel,membuat pria berpostur tinggi kekar itu merasa bingung.Mungkinkah dia mulai menyukai istri bayarannya itu?
Sama seperti Farel,Kania juga merasa ada yang aneh dengan dirinya.Kania merasa senang melihat Farel begitu khawatir padanya,dia juga senang melihat Farel mau bersusah payah mencarinya.Seperti inikah rasanya dipedulikan oleh seseorang?Rasanya bahagia sekali,seperti baru saja menang kocokan arisan.
Untuk pertama kalinya Kania melihat ketulusan di wajah suaminya,ketulusan yang bersembunyi dibalik ekspresi garang pria itu.Hampir saja Kania tidak percaya dan menganggapnya sebagai mimpi.
"Cepat selesaikan makan mu,aku tunggu didalam mobil,"ucap Farel.
"Tuan tidak ingin ikut makan?"Tanya Kania.
"Tidak,aku sudah kenyang."Farel bergegas kembali masuk kedalam mobil.
--->🌻🌻🌻🌻🌻<---
Kalau cinta ya katakan cinta,kalau sayang ya katakan sayang.Katakan dengan jujur,jangan gengsi.Sesungguhnya rasa gengsi yang berlebih hanya akan mendatangkan penyesalan dikemudian hari.
Author.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 99 Episodes
Comments
Nurma sari Sari
ya egois yg berlebihan pasti akan berakhir dgn penyesalan
2023-02-09
0