Bab 9

Waktu menunjukan pukul 19.30 menit,Kania dan Rio baru saja kembali ke kediaman Mananta.Kania bukan hanya telat pulang,tapi juga telah melewatkan acara makan malam bersama.

Semua gara gara Renata,jika sudah bertemu dengan teman dekatnya itu Kania jadi lupa waktu.Kania terlalu sibuk bercerita,mengeluarkan beban hati dan pikiran selama dua minggu pasca menyandang predikat sebagai istri Farel.

Wajar saja kalau Kania mengobrol panjang lebar dengan Renata.Kania tidak memiliki teman ngobrol dikediaman Mananta.Dia bahkan lebih sering mengobrol dengan nyamuk dan semut daripada manusia yang tinggal disana.

"Dari mana saja kalian?Jam segini kok baru pulang?"Farel menuruni anak tangga.

"Maaf Tuan,diluar sedang turun hujan.Jalanan macet,jadi kami terlambat pulang,"Ucap Rio.Dia menundukkan wajah tanpa berani menatap biji mata majikanya.Sementara Kania,dia bersikap biasa saja seperti tidak melakukan kesalahan apa apa.

"Kamu boleh pergi."Perintah Farel.

Rio beranjak pergi,Kania juga berniat pergi menuju kamarnya.Secepat kilat,tangan farel menahan tangan Kania dan melarangnya pergi dari hadapannya.

"Ada apa?"Tanya Kania bingung.

"Kamu sudah melanggar aturan rumah ini,jangan harap kamu bisa bebas begitu saja,"Ucap Farel.

"Memangnya aku melanggar aturan apa?"Kania mengangkat kedua alisnya keatas.

"Dirumah ini,tidak ada yang boleh melewatkan acara makan malam bersama,"jelas Farel.

"Aku tidak sengaja melewatkannya,Rio sudah menjelaskan alasan kami pulang terlambat tadi,"Kania membela diri.

"Bersihkan semua kamar mandi yang ada dirumah ini,setelah itu kamu baru boleh masuk kedalam kamar untuk beristirahat,"Perintah Farel.

"Apa Tuan gila?"Kania menatap suaminya dengan tatapan tajam.

"Berani mengatai suami sendiri?"Farel marah.

"Tuan juga berani menghukum istri sendiri.Kenapa hanya aku yang diberi hukuman?Bagaimana dengan Rio?"Tanya Kania.

"Jangan membantah,semakin kamu menunda pekerjaanmu semakin larut akan semakin larut juga selesainya."Farel berlalu pergi.

"Aaaaaaa...."Teriak Kania kesal sambil mengacak acak rambut panjangnya.

Total ada tujuh kamar mandi didalam rumah itu,termasuk kamar mandi yang ada didalam kamar pribadi Kania dan farel.Baru membersihkan lima kamar mandi saja tubuh Kania sudah merasa lelah dan lemas.Sepertinya Kania sudah tidak memiliki kekuatan lagi untuk menyelesaikan hukuman dari suaminya itu.

Baju yang Kania kenakan basah terkena air,dia menggigil kedinginan.Berkali kali Kania bersin karena terserang flu dadakan.Kania harus segera menyudahi pekerjaannya jika tidak mau jatuh sakit,soal akan dimarahi habis habisan oleh Farel bisa dipikirkan nanti saja.

Baru saja bangkit dari posisi jongkoknya,kepala Kania berputar putar,pandangan matanya perlahan buram dan gelap gulita.Kania jatuh tersungkur dilantai,setelah itu dia tidak ingat apa apa lagi.

"Gadis lemah,baru dihukum begitu saja sudah sakit.Pakai acara jatuh pingsan segala,"samar samar Kania mendengar ocehan buruk tentangnya.Kania ingin membuka mata,tapi terasa sangat susah dan berat.

"Jadi,dia sakit dan pingsan karena ulah kamu?"Maria muncul tiba tiba dari balik pintu.Farel terperanjat kaget,dia merasa sedikit ngeri karena Neneknya pasti telah mendengar ocehan buruknya pada Kania tadi.

"Apa kamu tidak memiliki kesibukan lain di kantor sampai kamu gunakan waktu senggang mu untuk mengerjai istrimu sendiri?"Maria melotot.

Saat ini Maria tidak hanya sedang marah,dia juga ingin memukul cucunya dengan tongkat kayu yang selalu dia bawa kemana mana.

Malas berdebat dengan sang nenek dihadapan para pegawai rumahnya,Farel pergi dari kamar tanpa mengeluarkan kata kata sedikitpun.Kelakuan Farel sungguh tidak sopan dan menambah panas hati Maria saat ini.

"Memangnya hanya kamu saja yang bisa memberi sembarang hukuman pada orang lain?Aku juga bisa,"Celoteh Maria.Dia melambaikan tanganya pada Rio dan Rio pun mendekat.

"Blokir semua kartu ATM yang dipegang oleh Farel,"Bisik Maria.Rio mengangguk tanda patuh pada perintah Nyonya besar dirumah itu,dan keributan besarpun akan segera terjadi.

Dua minggu berlalu,Farel tak kunjung pulang kerumahnya.Kania khawatir sesuatu telah terjadi pada pria sombong,galak dan menyebalkan itu.Terlebih,Farel tidak memiliki uang yang menjadi alat bertahan hidup paling utama bagi manusia diluar sana.

Didalam kamarnya,Kania mondar mandir seperti setrikaan.Seorang asisten rumah tangga yang tengah mengganti seprai kasur Kania memberanikan diri untuk membuka mulut dan bertanya.

"Nona kenapa?Sepertinya cemas sekali,"celoteh art muda itu.

"Aku mencemaskan Farel,sudah dua Minggu dia tidak pulang kerumah,"jawab Kania.

"Nona tenang saja,nanti kalau uang kes yang dibawa bos Farel habis pasti dia akan pulang,"ucap asisten rumah tangga itu santai.

Mendengar ucapan sang asisten rumah tangga Kania merasa sedikit tenang.Dan sepertinya Farel memang sudah biasa kabur dari rumah kalau sedang marah pada Neneknya.Saat ini Kania memang telah berhasil meraih perhatian dari Nenek Maria,tapi hal itu mungkin akan membuat Farel jadi sedikit membencinya.

Hari demi hari berlalu,tak terasa sudah genap satu bulan farel tidak pulang kerumah.Kania sudah meminta Rio untuk mencari keberadaan suaminya,tapi segala hal yang diupayakan Rio tidak membuahkan hasil.Apa lagi nomor ponsel Farel tidak bisa dihubungi.

Kania menemui Nenek Maria yang sedang duduk santai di teras rumah.Wajah wanita tua itu terlihat santai,seolah tidak ada beban dan pikiran sedikitpun.Apa dia sudah tidak menyayangi cucu tunggalnya lagi?Begitu kira kira isi pikiran Kania saat ini.

"Nenek,"Panggil Kania.

"Iya sayang,ada apa?"Maria menatap wajah Kania lekat lekat.

"Sudah satu bulan Farel tidak kembali ke rumah,"Kania memasang wajah cemas dan khawatir.

"Kamu tenang saja,dia akan segera kembali,"Ucap Maria enteng.

"Tapi Nek,nomor ponselnya tidak bisa dihubungi.Aku takut telah terjadi sesuatu padanya,"

"Kamu khawatir pada pria yang sudah menyiksamu tanpa belas kasih tempo hari?"Maria terheran heran.

Kania terdiam sejenak,dia memikirkan ucapan Nenek Maria.Untuk apa Kania peduli pada Farel?Toh Farel tidak pernah peduli padanya.Harusnya Kania merasa senang,karena hidupnya akan berjalan dengan nyaman dan tenang jika pria itu tidak ada di sisinya.

Tapi bagaimanapun juga Farel itu adalah suami Kania,apakah tindakan tidak peduli dan cuek pada kabar suaminya bukan termasuk hal yang jahat?Terlebih ada kata kata bijak berbunyi"Jangan pernah membalas keburukan dengan keburukan pula,karena hal itu tidak akan menghasilkan apapun kecuali sebuah kebencian".

Malam itu,hujan turun dengan derasnya.Petir menyambar disana sini menambah kengerian malam yang begitu sunyi dan gelap gulita.Farel membuka pintu,dia masuk kedalam rumah dengan kondisi basah kuyup.Bibirnya membiru,wajahnya terlihat pucat.Siapapun yang melihatnya akan tau kalau Farel sedang kedinginan.

Kania yang saat itu sedang mengobrol dengan Bi Sumi langsung berlari kearah Farel dan memapahnya menuju kamar mereka.Tanpa disuruh,Kania menyiapkan handuk dan baju ganti untuk Farel.Sebuah perhatian kecil yang belum pernah Farel dapatkan dari perempuan manapun.

"Apa Tuan sudah makan?"Tanya Kania.

"Belum,"sahut Farel singkat.

"Aku akan membuatkan makanan untukmu,"Kania beranjak pergi.

"Tunggu,"tahan Farel.Kania menghentikan langkahnya dan menoleh kearah Farel.

"Mana Nenek?"Tanya Farel.

"Nenek sedang istirahat dikamar."sahut Kania.Farel menarik nafas berat dan menghembuskan secara perlahan.

"Nenek sudah tua,jangan terlalu membebaninya dengan berkelakuan seperti anak anak,"Sindir Kania halus.

"Aku tidak berkelakuan seperti anak anak,jangan sembarangan menuduh!"Farel memasang wajah tidak suka.

"Tersinggung lalu kabur dari rumah,apa itu bukan berkelakuan seperti anak anak?"Kania menyudutkan Farel.

"Kamu berani memarahi aku?"Farel terkaget kaget.

"Hukuman yang diberikan Nenek sangat setimpal untuk kelakuan Tuan yang menyebalkan itu.Jika suatu saat kamu berani mengerjai aku lagi,akan aku adukan pada Nenek."Ancam Kania.

Farel tidak menyangka,gadis polos yang dia nikahi sebulan lalu kini berubah menjadi gadis yang galak.Bahkan jauh lebih galak dari Nenek Maria.

--->🌻🌻🌻🌻🌻<---

Jangan pernah bertindak dan bersikap diluar batas kepada seseorang.Bahkan jika orang itu tidak membalasnya,hukum karma masih tetap ada.

Author.

Terpopuler

Comments

Suga Wifey

Suga Wifey

Alahhhh.. munafik... jangan sok baik!

2023-02-07

0

Nurma sari Sari

Nurma sari Sari

bekecot memang farel kesalahan gk seimbang sama hukuman... mau sok menindas dan berkuasa pada isterinya sendiri sekalipun pernikahan kontrak tapi tetap sah Dimata agama. isteri bukan pembantu....🙄

2023-02-07

0

Wina Yuliani

Wina Yuliani

ehhhh c bambang akhirnya pulang juga... 😀

2022-09-29

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!