Bab 10

Pagi itu,Kania membantu Bi Sumi memasak sarapan didapur.Tiba tiba Kania teringat peristiwa saat dia jatuh pingsan didalam kamar mandi.Siapa yang telah mengangkatnya dan membawanya masuk kedalam kamar?Siapa juga yang sudah mengganti pakaiannya yang basah dengan pakaian baru?

Penasaran,Kania memberanikan diri bertanya kepada Bi Sumi.

"Bi,waktu aku jatuh pingsan siapa yang membawaku masuk kedalam kamar?"Tanya Kania.

"Tuan Farel,"Sahut Bi Sumi singkat.

"Terus yang mengganti pakaian basahku?"Tanya Kania lagi.

"Tuan Farel juga,"Bi Sumi meringis menunjukan deretan gigi gigi putihnya.

Mendengar hal itu,Kania reflek menghilangkan kedua tanganya ke dada.Matanya melotot,mulutnya terbuka lebar.Farel sudah melihat tubuh tanpa mengenakan sehelai benangpun?Meskipun dia seorang impoten,mana mungkin dia tidak menyentuh bagian bagian terbagus dari tubuhnya.

"Aaaaa...."Kania menjerit.

"Bibi,kenapa Bibi membiarkan Farel melakukan semuanya?Kenapa bukan Bibi saja yang melakukanya?"Kania memasang wajah kesal sambil menginjak injakan kakinya ke lantai.

"Sebenarnya kemarin Bibi juga mau melakukanya,tapi Tuan Farel melarang dan menyuruh Bibi pergi,"Jelas Bi Sumi.

"Menyebalkan!"Umpat Kania dalam hati.

Acara masak memasak selesai,menu masakan untuk sarapan bersama sudah tersaji diatas meja makan.Nenek dan Farel masuk keruang makan secara bersamaan.Mereka saling diam dan tidak saling melirik satu sama lain.

Sepertinya kali ini acara makan siang bersama akan berjalan dengan canggung.Dan semua terjadi gara gara Kania.Kania yang telah menyebabkan Nenek dan Farel bertengkar.

"Hem...Masakan ini enak.Rasanya sedikit berbeda dari biasanya,"puji Farel.

"Tentu saja,aku yang memasak semua menu makanan ini,"ucap Kania dengan nada penuh percaya diri.

"Kamu memasak?"Tatap Farel ragu.

Jaman sekarang,jarang sekali ada anak gadis yang bisa memasak.Biasanya mereka hanya suka menonton drakor,rebahan sambil pesan green food.

"Kamu tidak percaya?Tanya saja pada Bi Sumi,"Kania memasang wajah kesal.

"Sudah lah,jangan ribut diatas meja makan.Habiskan semua makanan kalian,setelah itu kita berkumpul di ruang keluarga,"Maria menengahi perdebatan kecil yang sedang terjadi antara suami dan istri itu.

Lima menit,sepuluh menit,setengah jam kemudian.Acara sarapan bersama selesai,Kania membantu Bi Sumi membersihkan meja makan dan membawa peralatan makan yang kotor kedalam dapur.

Kania malas menemui Farel dan Nenek diruang keluarga.Mankanya dia menyibukkan diri dengan bersih bersih di dapur agar tidak dipanggil oleh Nenek.

"Non,"panggil Rio.Sekilas Kania tau kalau pria itu disuruh oleh Nenek untuk memanggilnya.

Kania menarik nafas berat sambil berjalan lemas menuju tempat dimana Nenek dan Farel berada.Dia sedang malas bertengkar,semoga tidak ada pertengkaran yang akan terjadi.Lagi pula sekarang masih terlalu pagi untuk beradu mulut dan argumen.

Kania duduk disofa,tepat disisi suaminya.Rok pendek yang dikenakan Kania menyingsing keatas dan menunjukan bagian p*ha Kania yang mulus berwarna putih bersih.Mata Farel melebar,begitu juga dengan Rio.Farel langsung menutup bagian menggoda iman itu dengan sebuah bantal sofa berukuran besar.Kania yang tau maksud Farel langsung mengucapkan terimakasih.

"Nek,tolong aktifkan lagi kartu ATM ku,"rengek Farel pada Maria.

"Tentu,tapi dengan syarat,"ucap Maria.

"Syarat apa?"Tanya Farel penasaran.

"Bersikaplah baik pada istrimu,"lanjut Maria.

"Iya,aku akan bersikap baik padanya."Ucap Farel enteng.

"Masih ada satu syarat lagi,"

"Syarat apa lagi?"Farel memasang ekspresi wajah datar.

"Berjanjilah untuk mengelola bisnis keluarga kita dengan baik dan benar,jangan asal asalan seperti ini.Kalau kamu seperti ini terus bisnis keluarga kita akan bangkrut,kamu mau kita jatuh miskin?"

"Tidak Nenek,"

"Kalau begitu,patuhi perintah Nenek"

"Iya Nek."

Bi Sumi menyajikan beberapa gelas teh manis hangat diatas meja bersama dengan camilan ringan didalam toples.Tanpa menunggu waktu lama,Kania dan Farel langsung meminum teh manis hangat itu sampai habis.Bi Sumi dan Nenek Maria saling menatap sekilas,lalu tersenyum senang.

Tak lama,Kania merasa kepalanya sedikit pusing dan berat.Dia pamit masuk kedalam kamar untuk beristirahat.Beberapa menit kemudian Farel juga merasakan hal yang sama,dia memutuskan untuk pergi menyusul Kania kedalam kamar.

Didalam kamar,Kania merasa tubuhnya perlahan lahan menjadi panas.Dia menyalakan AC untuk menghilangkan rasa panas itu tapi hasilnya nihil.Secara tidak sengaja,Kania membuka tiga kancing dres yang dikenakannya hingga menunjukan pemandangan indah yang bersembunyi disana.

"Apa yang sedang kamu lakukan,apa kamu mau menggodaku?"Sindir Farel.Dia menutup pintu kamar rapat rapat.

"Siapa juga yang sedang menggoda Tuan,aku hanya sedang merasa kepanasan,"bantah Kania.

Seperti Kania,tubuh Farel juga merasa kepanasan.Tanpa menunggu waktu lama pria itu langsung membuka kemeja yang dikenakannya dan melemparnya ke lantai.

"Aneh sekali,kenapa aku merasa tubuhku sangat tidak nyaman,"keluh Farel dalam hati.

Kania melirik kearah Farel,dia memperhatikan dada bidang suaminya yang berotot dan sedikit berkeringat.Benar benar menggoda,ingin rasanya Kania menyentuhnya dengan jari jemari tangannya yang lentik itu.

"Berhenti menatapku seperti itu,"Farel merasa risih melihat kelakuan Kania yang jadi sedikit aneh.

Kania menggigit ujung bibirnya,ekspresi wajahnya Kania saat itu terlihat sangat seksi oleh Farel.Hasrat Farel mulai meninggi,terlebih saat Kania tiba tiba melompat kearahnya dan mencoba untuk menyentuhnya.

"Kania,hentikan!"Farel menepis tangan Kania dan menghindar.

"Jangan pelit,aku hanya ingin menyentuh roti sobek itu sebentar saja,"Kania terus memburu Farel dan berusaha untuk menyentuh tubuh Farel.

Keduanya main kejar kejaran,sudah seperti seekor kucing yang sedang memburu seekor tikus.Hingga akhirnya Kania berhasil meraih pundak Farel dan mendorongnya jatuh ke atas ranjang.

"Kania,sadar kania,"Farel menahan kedua lengan istrinya.Tapi tenaga Kania berubah kuat seperti tenaga banteng,Farel tidak bisa menahannya lama.

Cup,,,

Sebuah ciuman mendarat dileher Farel.Farel tersentak kaget,sekujur tubuhnya mendadak seperti sedang tersengat oleh aliran listrik.

Kania terus menciumi leher Farel dengan lembut bahkan hingga turun ke area bawah.Kania menggigit pelan dan membuat sebuah tanda merah disana.

"Emhhh..."Farel mulai terbakar gelora.Dia membalik Kania dan mengapitnya dibawah tubuhnya.

"Aku suka aroma tubuhmu Tuan,"Kania menatap sayu.

"Siapa aku?"Tanya Farel.

"Kamu adalah suamiku,Farel Mananta."Kania tersenyum.

Melihat senyum manis dan tatapan teduh Kania pertahanan Farel akhirnya runtuh.Farel menyambar bibir tipis Kania dan melum@tnya dengan lembut.Seperti ada petasan yang meledak ledak dihati Farel hingga menuntunnya untuk melakukan lebih pada Kania.

Tangan Farel mulai bergerak,Kania hanya terdiam pasrah tanpa melakukan perlawanan.

"Aah..."Kania mengeluarkan suara.Suara itu membuat Farel tersadar dan menjauhkan diri dari Kania.

"Apa yang sedang aku lakukan?"Farel bertanya pada diri sendiri.

Tatapan Farel beralih pada Kania yang sedang menggeliat seperti cacing kepanasan diatas kasur.Farel merasa ada yang tidak beres,pasti ada seseorang yang mencampurkan ramuan cinta pada minuman yang mereka minum.

Farel mengangkat tubuh Kania dan membawanya ke kamar mandi.Dia mendudukkan istrinya dilantai dan mengguyurnya dengan air dingin hingga basah kuyup.Pria itu memperlakukan Kania seperti tanaman dengan terus menyiramnya dengan air shower.

"Hachimmm..."Kania bersin.Dia menggosok gosok ujung hidungnya yang gatal dengan telapak tangan.

"Farel,hentikan.Apa kamu gila?"Kania marah marah.Itu menjadi tanda kalau pengaruh ramuan cinta sudah mulai menurun.

Farel mematikan shower,dia membalut tubuh Kania dengan handuk kering.Farel kembali mengangkat tubuh ramping Kania dan menjatuhkannya secara kasar keatas ranjang.

"Ini pasti kerjaan Nenek,"Farel mendengus kesal.

Urusannya dengan Kania sudah selesai,saatnya Farel mengurus diri sendiri.Farel harus memikirkan cara untuk menidurkan cacing alaska miliknya yang sudah terbangun sejak tadi.

--->🌻🌻🌻🌻🌻<---

Hubungan suami istri itu seperti kancing dan baju.Selain saling melengkapi,mereka juga akan saling membutuhkan satu sama lain.Jadi,jangan suka bersikap dingin dan sok jual mahal sama pasangan.Nanti kalau kepepet butuh,kamu yang akan malu sendiri😜✌️

Author.

Terpopuler

Comments

Bu Kus

Bu Kus

wah sih nenek mau cepet punya cucu rel

2025-03-25

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!