Kania adalah gadis yang penyabar,tapi dia merasa tidak bisa sabar dalam menghadapi sikap Farel.Bagaimana tidak?Pria itu selalu memperlakukan Kania seperti bawahannya,bahkan saat mereka sedang berada di tempat umum.
Siang itu,Farel mengajak Kania pergi mengunjungi sebuah mall karena merasa bosan terus terusan berada dikamar Hotel.Farel mampir ke toko buku,Farel meminta Kania untuk mengelap semua buku yang hendak dia sentuh dengan tisu basah dengan alasan dia alergi debu.Tak hanya itu,Farel juga meminta Kania untuk mengelap kursi yang akan dia duduki.
Beberapa orang memperhatikan kelakuan Kania yang diperlakukan bak budak oleh suaminya sendiri.Mereka menatap dengan tatapan sedih,sebagian lagi menatap dengan tatapan marah dan penuh emosi.Khususnya kaum hawa.Sebenarnya Kania malu menjadi pusat perhatian,tapi mau bagaimana lagi?
"Tuan mau membeli buku apa?Biar aku bantu carikan,"Kania menawarkan bantuan.
"Aku hanya mau numpang baca buku buku bisnis saja,aku tidak mau membeli apapun.Kamu tidak perlu membantuku mencari buku apapun,"Sahut Farel sambil terus menatap lembaran buku yang sedang dipegangnya.
"Cih,kaya tapi sukanya yang gratisan."Celoteh Kania didalam hati.
Puas membaca beberapa buku tentang bisnis,Farel pergi menuju sebuah toko sepatu bermerek.Kania mengikutinya dengan patuh dari belakang.
Cahaya yang keluar dari barisan sepatu baru di dalam lemari kaca benar benar menyilaukan mata,Kania dibuat takjub sekaligus ngiler.Dia ingin membeli satu pasang sepatu,tapi Kania tidak memiliki banyak uang.Sementata harga sepasang sepatu di toko itu berkisar tujuh juta sampai puluhan jutaan rupiah.
"Jangan bersikap seperti orang miskin,kamu membuatku malu saja,"Farel menarik lengan Kania dan menjauhkannya dari lemari kaca.
"Aku memang orang miskin,hanya orang miskin inilah yang mau menikah denganmu,"gerutu Kania kesal.
"Ada yang kamu mau dari sepatu sepatu itu?"Tanya Farel.Kania mengangguk dengan penuh semangat.
"Kalau mau ambil saja.Aku akan memotong gaji mu akhir bulan nanti,"Lanjut Farel.
"Potong gaji?"Kania kaget.
"Iya lah,kenapa memangnya?"Tanya Farel.
"Aku ini istrimu Tuan,harusnya Tuan memberikannya secara gratis untukku.Bukankah tugas seorang suami adalah membuat istrinya senang?"Protes Kania.
"Istri?Kamu hanyalah istri pengganti,istri diatas selembar kertas."Tegas Farel.Pria itu memasang wajah kesal karena Kania sudah berani protes padanya.
Ternyata,mencari uang tidaklah mudah.Mungkin Kania tidak merasakan kelelahan fisik dan jasmani,tapi dia harus bisa menahan diri dan emosinya dengan baik dalam menghadapi sikap suaminya.
Akhirnya,kania kalah.Keinginanya untuk memiliki sepasang sepatu cantik bermerek tidak bisa dibendung lagi,dia menyetujui gajinya saat akhir bulan nanti dipotong oleh Farel.Untung saja hanya dipotong tujuh juta,jadi masih ada sisa empat puluh tiga juta lagi.Jumlah yang masih cukup banyak untuk Kania dan adik adiknya.
Matahari mulai meredup,kaki Kania sudah mulai pegal karena terlalu lama mengelilingi Mall.Belum lagi dia harus menenteng barang belanjaan Farel yang begitu banyak dan berat.
Perut Kania lapar,tenggorokannya juga sangat kering dan haus.Farel sama sekali tidak menawarinya minum,apa lagi makan.Berkali kali Kania memberi kode kepada Farel kalau dia butuh makan dan minum,tapi ternyata pria itu malah cuek malah malah berpura pura tidak tahu.
"Apa dulu Tuan lahir di gurun sahara?"Ledek Kania.
"Kenapa memangnya?"Tanya Farel bingung.
"Tuan punya tenggorokan seperti unta,sejak siang tidak makan,tidak minum.Apa Tuan tidak merasa haus dan lapar?"Kania memajukan bibirnya lima senti kedepan.
"Apa kamu haus dan lapar?"Farel bertanya balik.Dia menyunggingkan senyum kecil seolah olah sedang mentertawakan keadaan Kania saat ini.
"Tentu saja aku haus dan lapar.Walaupun aku orang miskin,selama ini aku selalu makan tepat waktu tau!"Sahut kania.
"Baiklah,ayo kita kembali ke hotel.Aku tidak biasa makan dan minum disembarang tempat."Ucap Farel.
Sepasang suami istri itu kembali ke Hotel.Tak lama setelah mereka tiba di Hotel,Farel memesan makanan dan minuman kepada seseorang via telepon.
"Aku memesan makanan Jepang,kamu doyan kan?"Farel menatap Kania.
Untuk pertama kalinya Farel menatap mata istrinya dalam waktu yang lumayan lama.Aliran darah yang mengalir ditubuh Kania terasa berhenti,dadanya sesak hingga kesulitan untuk bernafas.Jadi seperti ini rasanya ditatap oleh pria tampan?Baru ditatap,apa lagi kalau disentuh?Kania menggeleng gelengkan kepalanya untuk mengusir pikiran mesum yang menempel di otaknya.
"Aku,aku tidak bisa memakan makanan mentah dan setengah matang,"sahut Kania lemas.
"Kalau begitu,kamu puasa saja sampai besok,"Farel kembali menggoda istri kecilnya.
"Aku tidak bisa tidur kalau perutku lapar,pesankan saja mi instan kuah pada petugas Hotel.Jangan pakai sayuran,telurnya dua.Beri taburan bawang goreng yang banyak diatasnya,"pinta Kania dengan ekspresi wajah memelas.
"Kamu pesan saja sendiri,aku mau mandi."Ucap pria itu santai.
"Agrrh....Pria yang menyebalkan!"Umpat Kania kesal.
Perut sudah kenyang,badan sudah wangi.Waktunya Kania menghibur diri dengan mendengarkan lagu boy band Korea favoritnya.Mendengarkan lagu korea yang energik tidak hanya bisa mengisi ulang semangatnya,tapi juga mengobati rasa lelah dan rasa bosan yang saat ini sedang menyelimutinya.
Kania menutup telinganya dengan headset,lalu memutar musik di ponselnya dengan volume sedang.Awalnya Kania bersikap biasa saja,tapi lama lama dia terbawa suasana hingga menari kecil kesana kemari.
"Apa aku baru saja menikahi gadis gila?"Cicit Farel.
"Jaga ucapan mu Tuan unta,aku bisa mendengarnya.Untung saja suasana hatiku sedang baik saat ini,kalau tidak aku pasti akan memukul p*ntatmu."Ucap Kania asal.
Farel terdiam,dia tidak bisa berkata kata lagi.Pria paling kaya,paling tampan dan paling berpengaruh di kota ini baru saja diancam oleh istri sendiri.Dan istrinya itu adalah seorang gadis yang baru berusia delapan belas tahun.Benar benar memalukan.
Lelah menghibur diri sendiri,Kania menjatuhkan tubuhnya diatas ranjang.Dia berguling kesana kemari mencari posisi ter enak untuk tidur.Tanpa sadar,daster yang Kania pakai berantakan dan bagian bawahnya naik keatas.
Farel menelan ludah melihat kaki jenjang yang putih,mulus tanpa cela.Hasratnya langsung naik,suhu tubuhnya meningkat dan kepalanya terasa pusing.
Tak mau ekspresi mesumnya dilihat oleh Kania,Farel langsung mematikan lampu kamar Hotel dan membuat seluruh ruangan menjadi gelap gulita.Farel sangat berhati hati,dia tidak mau istri bayarannya tau kalau berita tentang dirinya yang menderita impoten hanyalah sebuah kebohongan belaka.
"Kenapa lampunya dimatikan?Bukanya kamu sedang mengerjakan pekerjaan kantor?"Tanya Kania heran.
Bukanya menyahut,Farel malah bersembunyi dibawah selimut bahkan tanpa mematikan laptopnya yang masih menyala diatas meja.
"Pria aneh!"Celetuk Kania lirih.
--->🌻🌻🌻🌻🌻<----
Apa yang lebih menggelikan daripada melihat seekor kecoak?Jawabannya adalah mendapatkan suami yang perhitungan dan juga pelit kepada istrinya sendiri.
Note : Buat para suami yang kebetulan mampir membaca novel ini,jangan baper ya😜
Salam manis,
Author.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 99 Episodes
Comments
Tarmi Widodo
dasar suami pelit
2023-11-02
0
Nurma sari Sari
amit2 buat apa punya suami kaya dan tampan tapi pelitnya minta ampun....
2023-02-05
0
Wina Yuliani
alhamdulillah suamiku termsuk royal thor, tp yg jd masalah itu hatiku, kadang kalau d tawarin yg mahal dikit istikhorohnya 3 hari 3 mlm saking takutnya mubazir.... 😀
2022-09-23
2