Bab 17

Kania menuruni anak tangga dengan langkah tertatih,dia merasakan perih di bagian inti tubuhnya akibat pertempurannya dengan Farel semalam.Tak hanya itu,tulang belulang Kania juga terasa linu dan pegal.Tapi,sepadan sih dengan sensasi terbang ke langit ke tujuh yang bisa Kania rasakan.He..He..He..

Farel ternyata sangat lihai dalam urusan bercinta,Kania dibuat kewalahan menghadapinya.Meskipun kejadiannya sudah berlalu beberapa jam tadi,Kania masih bisa merasakan sisa sisa getaran asmara yang membara didalam tubuhnya.

Ayolah,wanita mana yang tidak suka dengan pelayanan ++ yang memuaskan?Diluar sana,bahkan banyak loh wanita yang rela mengeluarkan sejumlah uang hanya untuk mendapatkannya.Jadi,Kania termasuk salah satu wanita yang beruntung didunia.

Kania melihat Farel dan Nenek Maria sedang bercengkrama diruang keluarga.Dia langsung menghampiri mereka sekedar untuk menyampaikan ucapan selamat pagi.

"Siang tukang tidur,"sapa Farel ramah.Kania sedikit kikuk,dia tersenyum sambil menggigit bibir bawahnya.Ternyata pagi sudah berganti menjadi siang hari.

Maria merasa ada perkembangan baik pada hubungan Farel dan Istrinya.Cucunya itu tidak lagi bersikap galak pada Kania,bahkan sudah berani menyapa dengan nada mesra didepan Neneknya sendiri.

"Tumben bangunnya siang?"Tanya Maria sambil tersenyum.

"Iya nih,semalam aku tidak bisa tidur,"sahut Kania sambil melirik kearah Farel.

Lirikan Kania sempat membuat Maria bertanya tanya,mungkinkah semalam mereka berdua baru saja melakukan sebuah pertempuran yang panjang?Wajar,namanya juga anak muda.Maria merasa sangat senang,sebentar lagi dia pasti akan memiliki seorang cicit.

"Makan dulu sana,pasti kamu lapar kan?"Sambung Farel.

"Iya,"ucap Kania pelit.

"Jangan lama lama,selesai makan aku akan mengantar kamu pergi,"lanjut Farel.

"Pergi kemana?"Kania bingung.

"Tentu saja menemui adik adikmu,"jawab Farel.

Senyum manis mengembang di wajah Kania,gadis itu berjalan menuju dapur dengan langkah penuh semangat.Akhirnya,hari ini Kania bisa bertemu dengan Dian dan Dion.Dua adik kembar yang sangat dia cintai dan dia sayangi.

"Kania punya adik?"Maria penasaran.

"Iya,malah kembar,"tutur Farel.

"Kembar?"Maria sedikit terkejut.

"Iya,kembar.Kania dan adik adiknya adalah yatim piatu,sementara ini kedua adiknya tinggal bersama Renata anaknya Bi Sumi,"jelas Farel panjang lebar.

"Kenapa tidak diajak tinggal bersama kita saja?"

"Entah lah,nanti aku akan membicarakannya lagi dengan Kania."

Selesai makan,Kania dan Farel langsung masuk kedalam mobil.Tak disangka,Farel sudah menyiapkan banyak barang di kursi belakang mobilnya.Ada mainan,perlengkapan sekolah,sampai dengan aneka Snack dan minuman ringan.

Kania bertanya tanya dalam hati.Seorang Farel bisa perhatian dan bermurah hati seperti itu?Apa karena semalam Kania sudah bisa membuat hatinya senang?Kalau begitu,Kania akan sering sering membuat hati Farel senang agar terus mendapatkan perhatian lebih darinya.

"Apa semua itu untuk adik adiku?"Kania berpura pura tidak tau.

"Iya,"sahut Farel singkat.

"Kamu baik sekali Tuan,terimakasih,"Kania menyunggingkan senyum simpul.

"Jangan panggil aku Tuan lagi,panggil aku sayang saja,"pinta Farel.

"Tidak mau,"Kania menolak.

"kenapa tidak mau?"Farel menaikan kedua alisnya keatas.

"Panggilan itu terdengar lebay.Bagaimana kalau aku panggil suamiku saja?"Tanya Kania.

"Baiklah,begitu juga boleh."Farel tersenyum senang.

Setelah melakukan perjalanan selama dua jam,Farel dan Kania tiba dirumah Kania.Rumah sederhana tempat Kania lahir dan tumbuh besar.

Kania termenung sesaat,dia bingung bagaimana cara menjelaskannya pada Dian dan Dion soal pernikahannya dengan Farel.Sementara saat pernikahan Kania dan Farel berlangsung,si kembar tidak diberitahu.

"Tunggu apa lagi?Ayo turun,"ajak Farel.

"Ah,ayo."Kania sedikit bingung.

Kania mengetuk pintu rumah beberapa kali,tak lama Renata muncul membuka pintu.

Duar,,,

Mata Renata terbelalak saat melihat Kania datang bersama Tuan Muda Farel.

"Ha..Hallo.."Renata gagap.

"Apa kabar?"Tanya Kania.

"Baik,ayo silahkan masuk,"ucap Renata.

Kania dan Farel masuk kedalam rumah.Mereka duduk disofa yang warna kainnya sudah sedikit pudar.Farel memandangi tiap sudut rumah Kania dengan teliti,meskipun sederhana rumah ini sangat bersih dan juga rapih.

"Mana Dian dan Dion?"Tanya Kania.

"Mereka sedang main,sebentar lagi juga pulang"Sahut Renata.

"Em...Kania,tolong bantu aku dibelakang sebentar,"Renata mencari alasan agar Kania mau ikut denganya kedalam.

"Oke,"Kania mengikuti kemauan Renata.

Kania dan Renata pergi ke dapur.Sepertinya ada sesuatu yang ingin Renata bicarakan empat mata dengan Kania dan Renata tidak mau Farel mendengarnya.

"Kenapa kamu mengajak Tuan Farel kesini?"Renata memasang ekspresi wajah takut.

"Santai saja,dia sudah tau soal Dian dan Dion.Satu lagi,kami sudah menjadi pasutri yang saling mencintai satu sama lain,"Kania menggoyang goyangkan tubuhnya ke kiri dan ke kanan.Seperti rumput yang tertiup angin sepoi sepoi.

"Benarkah?"Renata tak percaya.

"Iya,benar."Kania mencoba meyakinkan.

Renata langsung memeluk tubuh Kania erat.Dia ikut senang karena sahabat baiknya itu bisa meluluhkan hati Tuan Muda Farel yang terkenal dingin dan arogan itu.

"Kontrak perceraiannya dibatalkan dong?"Tanya Renata lagi.Kania menjawab dengan anggukan.

Kontrak perceraian itu secara otomatis dibatalkan saat Farel mengutarakan cinta kepada kania,terlebih kontrak perceraian itu hanya sebuah perjanjian lisan semata.Tidak ada surat,saksi,materai dan tanda tangan kedua belah pihak.

Kania sendiri juga sedikit bingung,kenapa Farel bisa semudah itu jatuh hati pada Kania.Padahal,Kania tidak melakukan usaha yang berarti.Diluar sana,banyak gadis muda yang jauh lebih cantik dan berpendidikan daripada Kania.Tapi,panah asmara seorang Tuan Muda Farel malah memilih mendarat dihati Kania.

Kania dan Renata keluar dari dapur sambil membawa baki berisi makanan dan minuman.

"Silahkan diminum Tuan,"Renata menyuguhkan minuman hangat pada Farel.

"Terimakasih."Ucap Farel.

Tak lama,Dian dan Dion pulang dari tempat bermain.Mereka menjerit senang saat melihat Kania pulang kerumah.Kakak beradik itu saling berpelukan untuk mengobati rasa rindu masing masing.Sungguh pemandangan yang begitu indah dipandang oleh mata,tiga saudara yang saling menguatkan satu sama lain.

Dian melirik kearah Farel.Pria asing yang tampil menawan dengan setelan kemeja panjang dan celana jeans.Pria itu lebih tampan dari pria yang pernah kakaknya bawa sebelumnya.

"Kakak,siapa pria tampan itu?"Tanya Dian polos.

Farel tertawa mendengar ucapan gadis kecil yang sedang menatapnya dengan tatapan berbinar binar itu.Sepertinya,ungkapan mulut anak kecil tidak bisa berbohong itu memang benar adanya.

"Hallo gadis manis,aku adalah Kakak Ipar mu,"ucap Farel terus terang.

"Apa?Kakak Ipar?"Dion kaget.

"Kakak,bisa jelaskan tidak apa maksud ucapan pria tampan itu?"Dian mulai mengintimidasi Kania.

"Tamatlah riwayatku,mereka pasti akan marah padaku karena telah berbohong selama ini,"gerutu Kania didalam hati.

--->🌻🌻🌻🌻🌻<---

Saudara kandung itu seperti satu anggota tubuh.Saat ada yang merasa sakit,maka anggota tubuh yang lainya juga akan ikut merasakannya.Sayangilah saudara kandung kalian,kalau perlu melebihi kalian menyayangi diri sendiri.

Author.

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!