Tiba di Hotel,Farel langsung memesan kamar.Sementara Kania hanya berdiri mematung tanpa melakukan pergerakan apapun.Setelah itu,mereka langsung pergi menuju kamar yang sudah tadi dipesan oleh Farel dengan diantar oleh salah seorang petugas Hotel.
Satu,dua dan tiga.Pintu kamar Hotel terbuka,Kania bisa melihat sebuah kamar mewah berukuran besar dengan dua buah ranjang di dalamnya.Rupanya Farel benar benar tidak mau tidur satu ranjang dengan Kania.Gadis itu tidak kecewa,malah merasa bersyukur karena tidak perlu tidur di sofa beberapa hari ini.
Petugas Hotel pergi setelah Farel memberi uang tips,kini hanya ada Kania dan Farel saja didalam kamar itu dengan pintu kamar yang terkunci dari dalam.
"Renata pasti sudah menjelaskan semuanya kepadamu kan soal pernikahan ini?"Tanya Farel.
"Iya,sudah.Aku tidak perlu tidur satu ranjang denganmu dan melayani mu layaknya pasangan suami istri sungguhan,"jawab Kania santai.
"Bagus kalau kamu paham,itu sebabnya aku memesan kamar yang memiliki dua ranjang.Awas kalau kamu berani pindah dan melompat keranjang ku."Ancam Farel.Dia terlihat sangat bersungguh sungguh saat melakukan itu.
"Tenang saja Tuan Muda Farel,itu tidak akan pernah terjadi."Jamin Kania mantap.Lagi pula,dia bukan wanita murahan yang bisa dengan mudahnya menawarkan diri kepada seorang pria.
Farel meletakan kopernya dan bergegas pergi ke kamar mandi untuk membesarkan diri,sementara Kania mengantri sambil merebahkan tubuhnya yang lelah diatas kasur.
Biasanya kamar pengantin baru akan dihiasi oleh bunga mawar,lilin aroma terapi dan handuk berbentuk angsa.Tapi kamar itu berbeda,yang ada hanya seprai polos berwarna putih dan sebuah selimut berwarna senada.Juga aroma pengharum ruangan yang tergantung dibawah AC.
"Aku tidak akan menangis,aku juga tidak akan bersedih.Perlakukan aku sesuka hatimu,bisa mendapatkan uang limapuluh juta rupiah tiap bulan sudah cukup membuatku bahagia."Celetuk Kania.
Itukah arti kebahagiaan bagi Kania?Hanya sebatas mendapatkan uang dalam jumlah besar saja?Ya,selain itu bahagia adalah ketika dia bisa sedikit berkorban untuk kebahagiaan adik adiknya.
Kania tertidur sesaat,dia terbangun karena merasakan seseorang sedang menarik jempol kakinya dengan kuat.
"Ada apa Tuan?"Tanya Kania pendek.Dia mengucek kedua bola matanya yang masih mengantuk.
"Pergi mandi dulu,makan,baru tidur.Aku tidak mau kamu jatuh sakit dan aku dicap tidak becus mengurus istri oleh nenek."Ucap Farel.
Kania tertawa mendengar cuitan suaminya,rupanya dia sangat takut pada Neneknya.Tiba tiba Kania ingin mengerjai Farel sebagai hukuman karena telah memakinya saat pemotretan tadi sore.Jika pulang kerumah nanti,Kania akan berpura pura sakit dan mengadu pada Nenek kalau Farel sudah menyiksa selama mereka menginap di Hotel.
Kania duduk disisi ranjang,dia sedang berusaha mengumpulkan sisa sisa nyawanya yang masih tertinggal di alam mimpi.Entah mengapa,kedua matanya gatal ingin melirik kearah Farel yang sedang sibuk mengeringkan rambut basahnya.Saat itu Farel hanya menggunakan baju mandi yang bagian atasnya sedikit terbuka,mungkin karena pria itu kurang kencang mengikat tali baju mandinya.
Dada besar,bidang dan berotot.Benar benar sangat menggoda iman kaum hawa yang melihatnya untuk menyentuhnya.Mulut Kania menganga,hampir saja butiran air liur keluar dari sana.Benar benar memalukan,umurnya masih terlalu muda untuk memikirkan hal kotor seperti itu.Tapi meskipun masih muda,Kania adalah seorang wanita normal yang memiliki nafsu pada lawan jenis.
"Apa yang sedang kamu lihat?"Farel menoleh kearah Kania.Kania yang kaget hanya menjawab pertanyaan Farel dengan geleng geleng kepala lalu berlari secepat kilat menuju kamar mandi.
"Apa pria itu menyadari kalau sejak tadi aku memperhatikan tubuh seksinya?Ya..Tuhan,malu sekali,"Kania menutupi wajah cantiknya dengan kedua telapak tanganya.Tak hanya malu,wajah Kania juga memerah.Jantung Kania kembali berdegup kencang seperti hendak lepas dari tempatnya.
Untuk pertama kalinya dalam hidup,Kania bisa melihat pemandangan tubuh indah seorang pria secara reel.Wajar saja jika Kania mengeluarkan reaksi yang sedikit berlebihan.Semoga saja,Farel tidak memiliki pikiran aneh aneh tentang Kania.
Selesai mandi,ada hal bodoh yang baru saja disadari oleh Kania.Dia berlari ke kamar mandi tanpa membawa handuk dan baju ganti.
"Apa yang harus aku lakukan?Masa aku harus minta tolong pada Tuan Farel?Tapi kalau tidak minta tolong aku akan terjebak dikamar mandi selamanya"Ucap Kania dalam hati.Kania berdiam diri dipojokan kamar mandi,tubuhnya menggigil kedinginan.
"Hey,gadis bodoh.Kamu sedang mandi atau tidur dikamar mandi?"Teriak Farel dari luar.Farel merasa sedikit curiga karena durasi mandi Kania yang terlalu lama,melebihi durasi seekor gajah yang sedang berendam disebuah sungai.
"Aku lupa tidak membawa handuk dan baju ganti,apa kamu bisa mengambilkannya untukku?"Ucap Kania dengan nada hati hati.
"Hah,merepotkan sekali."Keluh Farel.
Tak lama,Farel mengetuk pintu kamar mandi.Kania membuka pintu itu sedikit dan mengeluarkan tangan kanannya.
"Ini,"Farel memberikan baju mandi miliknya sambil memalingkan wajah kesamping.
"Terimakasih banyak."Ucap Kania lirih.
Waktu berganti,sore menjadi malam.Waktu menunjukan pukul 19.00.Setelah menunggu cukup lama,makanan yang dipesan farel pun datang.Kania langsung membuka penutup makanan itu dan langsung bersiap untuk menyantap makanannya.
Malam itu,untuk pertama kalinya Kania merasakan makanan western.Untuk pertama kalinya juga Kania menginjakan kaki dan menginap di hotel bintang lima.Semua kenikmatan itu dia dapat setelah menyandang gelar istri Farel.Dalam hati Kania berharap,semoga dia bisa merasakan kemudahan dan fasilitas menyenangkan lainya dari seorang Farel Mananta.
"Bagaimana rasanya?"Tanya Farel.
"Rasanya enak,lebih enak dari tempe goreng,"sahut Kania polos.
"Kalau begitu makanlah yang banyak supaya kamu cepat tumbuh besar,"Goda Farel.
"Jangan menghinaku,aku bukan anak anak.Tinggi dan berat badanku ini memang sudah mentok tidak bisa naik lagi."Kania kesal.Bukanya minta maaf,pria itu malah menertawainya.
--->🌻🌻🌻🌻🌻<---
Kebahagiaan memang tidak bisa diukur dengan uang,tapi uang bisa memberikan kita kebahagiaan.
Uang memang bukan segalanya,tapi tanpa uang segalanya akan menjadi lebih sulit.
Didunia ini,apa sih yang tidak menggunakan uang?Tidur,makan,buang air saja harus menggunakan uang.Hanya bernafas saja yang gratis,itupun kalau udara belum tercemar oleh banyaknya debu dan polusi.
Bekerjalah dengan keras dan giat untuk menghasilkan uang,syukuri berapapun hasil yang kamu dapatkan agar berkah dunia akhirat.Amin.
Hallo,
Terimakasih sudah datang berkunjung,semoga suka dengan ceritanya.Jangan lupa untuk meninggalkan jejak ya,happy reading😘
Author.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 99 Episodes
Comments
Nurma sari Sari
heemm....
2023-02-05
0
Wina Yuliani
mentok itu menurut setndarmu kania... kalau buat farel ada ukuran lain yg jd standarnya 😁
2022-09-23
1