bab 20

"Lihat!" Seru Jeffin dingin kepada istri kecilnya, saat tiba di kamar perawatan khusus istri pertamanya. Ia menarik kasar tubuh mungil Catherine, mendekati pembaringan istrinya yang sudah Lima tahun terbaring dari kondisi koma.

Jeffin tidak memperdulikan wajah meringis kesakitan istri keduanya itu, pria dengan wajah tegas nan arogan itu terus menggenggam kuat lengan lemah — Catherine. Ia bahkan menyentakkan kasar tubuh lemah istrinya, hingga Catherine hampir saja terjungkal ke depan, untung — Catherine bisa menyeimbangkan tubuhnya agar tidak jatuh.

"S-sakit," desis Catherine lirih, saat merasakan lengan tangannya begitu sakit dan perih.

"Lihat!" Sekali lagi Jeffin berteriak tertahan di samping ranjang istrinya yang memperlihatkan wajah pucat istrinya itu dengan tubuh yang terlihat ringkih. Namun masih terlihat aura kecantikan wanita itu. Jeffin sengaja menata kamar perawatan istrinya dengan semewah mungkin, penataan yang sangat disukai oleh istrinya.

Setiap hari, istrinya harus mendapatkan perawatan khusus dari dokter spesialis terbaik yang ia datangkan, agar istri tetap terlihat cantik dan segar meskipun dalam kondisi koma. Jeffin pun menyiapkan segala keperluan istrinya itu, seperti, istrinya harus tetap memakai gaun mewah yang terlihat nyaman di tubuh istrinya. Jeffin juga memberikan fasilitas canggih dan mewah untuk istrinya yang sedang koma. Mengandalkan beberapa dokter terbaik di dunia, untuk kesembuhan istrinya.

Jeffin tidak masalah mengeluarkan banyak uang untuk kesembuhan istrinya tercinta. Ia akan melakukan apapun untuk bisa tetap berada di samping istrinya itu.

Bahkan Jeffin dengan gilanya, akan membekukan mayat istrinya apabila ia sudah tiada, agar ia bisa tetap melihat dan berada di sisi istrinya itu.

Sebegitu cintanya kah' Jeffin kepada istri pertamanya? Terus bagaimana nasib Catherine? Apakah, gadis itu… mampu meruntuhkan pertahanan suaminya yang begitu keras. Sanggupkah' ia memalingkan hati suaminya itu? Dan … apakah ia akan memiliki ruang di dalam hati suaminya? Catherine hanya menginginkan ruang hati suaminya, meskipun hanya sebesar ujung kuku pun. Catherine ingin berusaha dan mencobanya.

Meskipun harus melalui banyak hinaan, cibiran dan makian dari suaminya itu, Catherine akan berusaha.

Karena ini adalah perasaan pertama yang ia rasakan. Perasaan menyukai dan cinta. Tapi, untuk pertama kalinya juga ia berulang kali mendapatkan luka dan sakit hati.

"Lihat! Lihat dia. Dia, adalah kebahagiaan ku dan segalanya bagiku, jadi… kalau kau ingin membuatku bahagia, nyaman dan berkewajiban memberikan pelayanan, maka… kau harus merawatnya untukku. Karena, dialah sumber kebahagiaan buatku." Imbuh Jeffin dengan perkataan yang penuh penegasan dan penekan.

"Mulai, sekarang kamu yang harus merawatnya. Melayaninya, seperti yang kamu tawarkan kepadaku," sambung Jeffin.

"T-tapi dia bukan kewajiban ku, kamu suamiku, jadi kamu yang harus mendapatkan pelayanan dariku," sahut Catherine dengan tatapan protes.

"Jadi, kamu menolak? Ck! Jadi benar kamu hanya gadis murahan yang menginginkan materi juga status sosial tinggi." Cibir Jeffin sinis.

"Ta …."

"Aku, tidak mau tahu, mulai sekarang kamu yang akan merawatnya. Anggap saja ini sebagai kewajiban mu yang sudah memasuki hubungan antara kami, dan menjadi istri kedua dari seorang pria beristri." Bisik sarkas Jeffin tepat di telinga — Catherine. Tangan pria itu masih menggenggam kuat lengan — Catherine.

Catherine pun hanya bisa terdiam sambil memandangi sosok wanita yang terbaring di atas ranjang. Memandangnya dengan tatapan nanar yang dipenuhi kesedihan.

Catherine kembali tersentak, saat… Jeffin mendorong tubuhnya tepat di bawah kaki istrinya di atas ranjang.

"Rawat, dia dengan baik dan hati-hati. Aku, tidak ingin sedikitpun kulitnya terluka atau lecet. Karena tubuh istriku begitu berharga dibanding dirimu." Dengan tatapan mengintimidasi, Jeffin memberikan perintah kepada istri keduanya itu dengan kata-kata yang selalu membuat perasaan Catherine kembali terluka.

…………..

"Berikan, itu kepadanya," tegur Jeffin kepada seorang perawat khusus yang akan membersihkan tubuh istri pertamanya.

Jeffin memberikan tatapan kepada perawat tersebut dan melirik Catherine yang berdiri di bawah kaki istri pertama Jeffin.

Perawat yang baru datang itu, menatap Catherine sekilas dan selanjutnya ia pun mengangguk. Memberikan, sebuah wadah air khusus untuk membersihkan kulit berharga istri dari seorang Jeffin William Abraham.

Istri yang begitu ia cintai dan sayangi, berbanding terbalik dengan seorang Catherine yang menjadi istri kedua. Yang dianggap benalu dan perusak rumah tangga seseorang.

Catherine menerima wadah tersebut dengan tangan gemetar dan wajah yang begitu teramat sedih. Ia pun hanya bisa menahan gejolak emosinya dengan terus bersabar menerima segala perlakuan suaminya itu.

Dengan pengawasan suaminya, Catherine mulai membersihkan tubuh ringkih istri pertama Jeffin, kulit wanita itu begitu halus dan lembut, akibat perawat yang diberikan Jeffin.

Dengan penuh kehati-hatian, Catherine melakukannya dengan hati yang mulia menerima dan merasa tulus.

"Maafkan, aku," batin Catherine saat menatap tubuh lemah istri pertama Jeffin, ada sebuah penyesalan dan rasa bersalah di dalam lubuk hatinya.

Terpopuler

Comments

A&A

A&A

satu kata buat jeffin KEJAM😡
pengen tabok tuh orang😒

2024-02-27

0

" sarmila"

" sarmila"

sbnrnya aku aga g sanggup thor baca yg ini krna terlalu nyesek buay pra reader ikut ngerasa sakit😭😭💪💪💪💪

2023-12-08

1

Shautul Islah

Shautul Islah

cinta tak masuk akal, itu bukan cinta melainkan sudah gilaaaaaa parah yg tidak bisa di sembuhkan.sih catrin juga gila hanya gara2 laki2 tampan,tp minm akhlak

2023-05-06

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!