"Plak, mommy, kecewa kepadamu." Nyonya Margaretha yang begitu tidak menduga, atas perbuatan Jeffin kepada istrinya sendiri. Nyonya Margaretha memberikan tamparan keras di wajah putranya, dan juga tatapan kecewa.
"Mommy, tidak sedikitpun, mengajarimu berbuat kasar kepada seorang wanita dan menghina derajat seseorang. Katakan! Apakah, mommy pernah mengajarimu? Katakan! Sejak, kapan kamu bersikap kejam seperti ini." Karena terlalu kecewa, nyonya Margaretha mengeluarkan suara kerasnya dihadapan putranya itu.
Jeffin hanya bisa termangu di tempatnya dengan wajah tidak percaya. Sebab baru kali ini, dirinya melihat wajah marah sang mommy dan juga, baru kali ini — dirinya mendapatkan tamparan dari mommy Margaretha.
"Mom!" Jeffin menegur lirih kepada sang mommy. "Mommy, melakukan ini, karena wanita itu?" Tanya Jeffin tidak percaya.
"Tutup, mulut kamu, Jeffin! Ingat, dia istri kamu sekarang. Dan, kamu mempunyai tanggung jawab untuk melindunginya. Jangan, menjadi pria pengecut, Jeffin. Yang akan membuat, mommy dan mendiang Daddy kamu kecewa," tukas mommy Margaretha dengan nada suara bergetar lirih.
"Apa, yang ia lakukan kepada mommy, sehingga mommy tega melakukan ini kepadaku, putra mommy sendiri. Dan … ini pertama kalinya mommy menamparku. Dia, hanya orang luar, mom. Orang luar yang hanya menginginkan, harta. DIA, HANYA GADIS MURAHAN!"
"PLAK!" Sekali lagi, nyonya Margaretha melayang tamparannya di wajah putranya itu. Nyonya Margaretha, menatap lekat Jeffin dengan kelapok mata berkaca-kaca.
Wanita setengah baya itu, menggelengkan kepalanya, tidak menduga dengan perilaku kejam Jeffin.
Nyonya Margaretha, menghapus air matanya yang sudah membasahi pipinya dengan kasar. Dengan sekali tarikan nafas, nyonya Margaretha berjalan mendekati Jeffin. Setelah itu …, tiba-tiba nyonya Margaretha menjatuhkan tubuhnya di depan kaki putranya sendiri.
Jeffin membulatkan kedua kelopak matanya, melihat sang mommy sudah berlutut di depan kakinya.
Jeffin ingin meraih tubuh bergetar itu, tapi lagi-lagi Jeffin hanya bisa termangu di tempatnya, mendengar ucapan sang — mommy.
"Mom!" Tegur Jeffin lirih.
"Mommy, hanya memohon sangat kepadamu, terima dia, dan perlakuan dia dengan lembut," ucap nyonya Margaretha yang masih posisi berlutut di depan anaknya sendiri. Wajah sendu dengan tatapan mengiba.
Jeffin hanya bisa membuang pandangannya ke samping, dirinya tidak percaya, kenapa begitu istimewanya wanita itu, bagi sang mommy.
"Mommy, mohon. Terima Catherine sebagai istrimu, mommy, bersumpah tidak akan meminta apapun lagi, setelah ini," sambung nyonya Margaretha.
"Mom!" Seru Jeffin tertahan dengan nada frustasi.
"Mommy, hanya menginginkan kebahagiaanmu, nak. Mommy, hanya ingin hidup kamu kembali, normal," tandas nyonya Margaretha, yang memandangi wajah putranya dengan mata berair.
"Kebahagiaanku, hanya Samantha, mom." Jawab Jeffin dengan nada tegas dan penuh penekanan.
"Sampai, kapan kamu akan menantikan nya bangun? Sampai kapan," sahut mommy Margaretha, kecewa.
Jeffin membalikkan badannya, ia tidak sanggup berdebat lagi dengan wanita yang sangat berarti dalam hidupnya.
"Aku, tidak peduli sampai kapan dia akan bangun. Yang, jelas dia wanita yang amat aku cintai dan melihatnya, setiap hari sudah membuatku bahagia, meskipun dalam keadaan koma," ungkap Jeffin lemah.
"Maaf, mom! Aku, tidak bisa menerimanya," sela Jeffin kembali.
"Kenapa?" Tanya nyonya Margaretha yang kini sudah bangkit dan berjalan ke arah meja kerjanya.
"Karena, bagiku Samantha adalah satu-satunya wanita yang aku cintai dan aku, sangat membencinya yang membuat mommy tega menamparku," sahut Jeffin dengan menahan geraman.
"Jadi, karena itu kamu memperlakukannya kasar? Dan menghinanya?" Tanya nyonya Margaretha dengan terkekeh lirih.
"Dia, pantas mendapatkannya mom. Kenapa, mommy begitu mengistimewakannya, padahal mommy baru saja mengenalnya. Apa mommy tidak takut? Kalau ternyata gadis licik itu hanya memperalat, mommy? Kita, tidak akan tahu bagaimana sifat asli gadis murahan itu," protes Jeffin dengan bernada sengit.
"CUKUP, JEFFIN!" Bentak nyonya Margaretha.
"Cukup!" Nyonya Margaretha menggelengkan kepalanya dan menghentikan ucapan Jeffin hang penuh hinaan itu dengan suara berat nan lirih.
"Why! Why, mom?" Cerca Jeffin tidak habis pikir dengan pikiran sang mommy. Yang, lebih mengutamakan perasaan istri kecilnya itu.
"Nanti, kamu akan mengetahuinya dan … mommy pastikan, kamu akan menyesali segala perbuatanmu," gumam nyonya Margaretha dengan tatapan menerawang ke masa lalu.
"Ck! Tidak mungkin, dan semua itu hanya omong kosong," decih Jeffin dengan wajah jengah.
Nyonya Margaretha membalikkan badannya, ia menajamkan tatapannya kepada putra satu-satunya. Dan … memberikan peringatan kepada Jeffin.
"Terserah, tapi, satu hal yang akan mommy sampaikan kepadamu. Jangan, pernah melakukan hal itu lagi kepadanya, ataupun menyakiti perasaannya. Kalau kamu sampai melakukannya lagi, itu sama saja kamu melukai mommy. Dan … satu hal yang penting. kalau seluruh aset dan harta mommy, aku berikan kepadanya. Jadi sekarang apa yang mommy miliki adalah, atas nama, Catherine Zeta Jones." Imbuh nyonya Margaretha dengan wajah serius dan tegas.
Membuat Jeffin melihat wajah sang mommy semakin tidak percaya. "Really?" Jeffin hanya bisa mengeraskan rahang wajah tegasnya, saat nyonya Margaretha sudah meninggal dirinya dalam keadaan tercengang.
"Akh, sial. Dasar gadis membawa sial, gadis murahan!" Teriak Jeffin frustasi.
Jeffin berdiri dengan tatapan tajam ke arah depan, ia memikirkan ucapan dan ancaman sang mommy. Memberikan hak mommynya atas nama istri keduanya? Bukankah? itu berarti, posisi gadis itu lebih unggul darinya sekarang?
Jeffin mengepalkan kedua telapak tangannya dan raut wajah semakin merah dan auranya berubah suram.
Pria itu membalikkan badannya, dan berjalan mendekati pintu ruangan kerjanya. Jeffin ingin menghampiri Catherine, istri kecilnya itu.
Jeffin tidak peduli dengan ancaman sang mommy, ia terus melangkahkan kaki panjangnya ke arah pintu kamar Catherine.
"Brak!" Dengan kasarnya, Jeffin membuka pintu kamar Catherine dengan sorotan mata tajam mematikan.
Wajah yang tadinya suram itu, kini mengernyit heran. Saat — tidak menemukan keberadaan Catherine di kamarnya.
Jeffin lebih melangkahkan kakinya ke dalam. Merotasi pandangannya ke segala penjuru kamar. Namun nihil, ia tidak menemukan keberadaan Catherine.
"Kemana, gadis itu?" Tanya Jeffin bingung.
Hingga datang seorang pelayan laki-laki memasuki kamar yang ditempati Catherine tadi.
Jeffin segera membalikkan badannya dan melihat pelayan itu dengan pandangan penuh pertanyaan.
"Mau dibawa kemana?" Tanya Jeffin dingin, ketika melihat pelayan pria itu membawa koper besar berisi pakaian — Catherine.
Pelayan itu pun terkejut mendengar suara tegas menyapanya, pria berusia di atas tiga puluh tahun itu, membungkukkan setengah badannya.
"Saya, diperintahkan nyonya membawanya ke kamar, anda tuan," jawab pelayan tersebut. Yang membuat Jeffin terkejut.
"Ke kamarku?! Pekik Jeffin dengan wajah kembali suram.
"I-iya tuan," jawab pelayan itu gugup karena ketakutan, melihat wajah mengerikan tuan mudanya.
"Omong kosong, macam apa ini," gertak Jeffin, yang berjalan keluar dari kamar tersebut. Menuju kamar pribadinya.
"Brak!" Lagi-lagi, Jeffin membuka pintu kamarnya dengan kasar, menggunakan sebelah kakinya.
Catherine yang berbaring di atas ranjang terkejut dan langsung bangkit. Sedangkan, nyonya Margaretha hanya terdiam di sudut kamar dengan tatapan dingin, kedua tangannya ia sanggah di depan dadanya.
"Apa-apa ini! Siapa yang menyuruhmu, memasuki kamarku, gadis sialan," bentak Jeffin dengan wajah berang.
"Mommy. Mommy yang menyuruhnya," sela nyonya Margaretha tiba-tiba. Tubuh Jeffin pun terdiam membeku dan memindai sang mommy yang berada di sudut kamar.
"Mom!" Protes Jeffin frustasi.
"Jangan, menghakiminya, karena mulai sekarang, apa yang ada di dalam Mansion ini, adalah hak-nya. Termaksud dengan dirimu." Pungkas nyonya Margaretha dingin.
Catherine hanya bisa menundukkan kepalanya sambil mengepalkan telapak tangannya gugup. Ia menggigit bibir bawahnya yang mulai gemetar takut.
"OMONG KOSONG, MACAM APA INI "
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
Leng Loy
Catherine lebih unggul dari Jeffin soal kekayaan sekarang
2024-07-22
0
Tarmi Widodo
kekayaan punya istri ke 2 kah
2024-02-08
0
sherly
tambah murkalah si Jef nih, haduh kasian Cath akan jd sasaran
2023-12-18
0