Aku Kan Bertahan Meski Takkan Mungkin

...Jika tak bisa sering-sering ...

...Maka bahagialah kadang kala, ...

...Agar saat hidup sedang tak mudah ...

...Kita tak punya alasan untuk menyerah. ...

...***...

Waktu berjalan begitu cepat ketika sebuah temu terjadi hingga perpisahan pun menjemput. Untuk apa kita bertahan dengan orang yang tak pantas untuk diperjuangkan? Untuk apa airmata kita berikan saat dia tak memperdulikan? Bagai memeluk sebuah bayangan. Jika dia bukan untuk mu, maka berhentilah. Menyakiti diri sendiri untuk seseorang seperti itu adalah hal yang sangat Bodoh. Itukah yang kau sebut dengan Cinta?

"Sebenarnya gue juga ada yang mau diomongin ke kalian" sela Ivana sembari meletakkan ponselnya dan memindahkan mangkuk seblaknya yang telah tandas.

Kami pun memperbaiki posisi duduk kami seraya merapatkan diri pada Ivana, menunggu sesuatu keluar dari bibirnya..

"Apaan?" tanyaku penasaran sembari menautkan alis

"Gue berantem hebat sama Adhi, gue ketauan balesin chat Bang Ami jadi Adhi marah banget sama gue" curhat Ivana yang mencebikkan bibir seraya menopangkan dagunya diatas meja.

"Kok bisa? Elo sih nekat udah tau sifat cowok lo begitu Na" sambar Jihan mengingatkan

"Iya gue tau gue salah, jadi semua kontak cowok di hp gue di hapus semua sama dia. Gila ga tuh cowok" keluh Ivana sembari memijit pelipis yang tiba-tiba terserang pening mengingat masalahnya dengan pacarnya.

"Yaudah gapapa Na, seenggaknya dia bener-bener mau ngejagain elo dia ga mau lo jadi cewek murahan yang mau aja dideketin cowok. Ambil sisi positifnya Na" nasehat Fellicia seraya menyesap green teanya.

"Cowok yang kayak gitu malah bagus Na, dia ga mau lo kenapa-napa. Rizal juga sama kayak gitu Na, posesif. Banget." sambar Aldira yang tersenyum miris mengingat kisah percintaannya.

Saat kamu percaya 100% pada orang lain, hanya ada dua kemungkinan. Dapat teman hidup atau dapat pelajaran hidup.

Tak terasa waktu bergerak cepat ia tak mau menunggu siapapun. Panas mulai meredup menjadi teduh, aku dan Aldira pun memutuskan untuk pulang tak lupa berpamitan pada mereka. Hari ini semua terungkap dengan mengejutkan, bahkan tak terduga.

Kau tau manusia diciptakan mempunyai tujuannya masing-masing, diuji sesuai dengan kemampuan masing-masing, di beri Anugerah yang berbeda. Haruskah kita mengeluh? Masalah juga diciptakan Tuhan untuk mengingatkan kita padanya dan hanya mengandalkan kekuatannya.

Didalam mobil..

"Dir gue main sebentar ya kerumah lo? Masih jam segini, nanggung hehehe" kataku sembari menunjukkan deretan gigi ku yang kurang rapi karna ada dua gigi gingsul.

"Iyeeee, yaudah yuuuk jalan" katanya sembari memasang sabuk pengaman dan aku pun melajukan mobil menuju rumah Dira.

Dinyalakan radio mobilku oleh Dira dan kebetulan sekali itu lagu yang sering Dira senandungkan.

...

...

"Dir lo ga bosen dengerin nih lagu?" kataku yang tetap fokus pada jalanan dan kami pun terjebak dalam kemacetan ibukota. Bagus.

"Itu judulnya Manusia Bodoh. Sama kayak cewek Lis, kadang cewek itu tulus juga bodoh secara bersamaan. Susah dibedain" beo Aldira sembari menyesap pop ice cokelatnya.

"Kenapa?" tanyaku yang tak mengerti seraya menoleh kearahnya.

Kudengar hembusan nafas lelah Aldira..

"Karena sesakit apapun bertahan, cewek itu ga pernah melangkah pergi sebelum disuruh untuk pergi" jawabnya seraya melirik arah luar jendela. Yang ku angguki sembari melirik lampu lalu lintas.

...

...

Lagu keduapun diputar, entah kenapa hatiku menjerit pilu saat lagu ini bergema dalam mobil ini..

(Dirimu, tak pernah menyadari

Semua yang telah kau miliki,

Kau buang aku tinggalkan diriku..)

Gas.. Seperti apa rasanya kalo kita ga pernah sadar bahwa kita memiliki segalanya?

(Kau hancurkan aku seakan ku tak pernah ada.. )

Harus bagaimana lagi aku berusaha menjadi yang terbaik buat kamu?

Tak terasa airmata pun jatuh tanpa bisa ku cegah, Aldira yang melihatku refleks mengusap bahu mencoba menenangkanku.

(Aku kan Bertahan meski takkan mungkin..

Menerjang kisahnya, walau perih.. Walau perih)

"Ternyata berjuang di awal itu ga enak ya Dir, dan berjuang sendirian lebih menyakitkan daripada diberi harapan palsu" keluhku tersenyum getir masih tetap fokus pada jalan.

Sesampainya dirumah Aldira..

"Dir, gue langsung balik aja ya pusing pala gue da-" belum sempat aku melanjutkan ucapanku Aldira pun menyelesaikannya.

"Dan Galau. I know we're same, right" katanya sembari tersenyum lemah, aku pun hanya mengangguk sebagai jawaban.

"Yeah, so I'll go to home now and see you tomorrow" kataku sembari tersenyum dan melajukan mobilku menuju rumahku.

Tanpa diduga ponselku berdenting tanda chat bbm masuk, ku lirik sekilas ponselku dan meletakkannya kembali pada atas dasbor mobilku. Entah siapa yang jelas bukan Agas.

Setelah sampai dipekarangan rumah langsung ku masukkan mobilku ke dalam garasi dan menutup serta menggemboknya. Kemudian aku berjalan masuk kedalam rumah dan langsung menuju kamarku untuk mandi dan membersihkan diri. Setelah selesai aku turun untuk makan malam.

Seperti biasa makan malam tidak pernah lengkap dalam satu meja makan, hanya aku dan ayah saat ini. Terkadang hanya Ayah dan ibu, atau Ayah dan Kirana, atau Ibu dan Kirana atau bahkan sendiri-sendiri yah seperti itulah. Setelah selesai makan aku pamit pada Ayah yang masih sibuk menarikan jemarinya pada laptop dengan kacamata baca yang Setia bertengger pada hidungnya dan tak lupa secangkir kopi yang menjadi temannya.

Didalam kamar aku menghempaskan tubuhku yang kurasakan remuk karena lelah yang mendekap. Teringat chat dari seseorang tadi sore, aku pun mengambil ponsel dalam tasku dan membalas chat dari Agas dan satu chat dari seseorang. Lebih tepatnya adik kelasku waktu smp yang memang sudah sangat akrab denganku.

Renaldy Lee: "PING!!!"

Calista Hart: "Iya dek, kenapa?"

Tanyaku yang tak mau basa basi, seandainya Agas liat kira-kira seperti apa ya reaksinya?

Renaldy Lee: "Gapapa kok kak heheh, lagi sibuk gak?"

Calista Hart: "Hmmm enggak sih dek"

Oh ya Tuhan maafkan aku, Gas maafin aku yaaa..

Dan obrolan kami dichat pun berlanjut. Bukan maksudku ingin pergi dari Agas, kalo memang niatku ingin pergi mungkin sudah lama ku lakukan, dari dulu seharusnya tapi bagaimana bisa pergi dengan separuh hati.

Semua orang tahu bagaimana caranya mencintai bukan? Tapi hanya sebagian orang yang tahu bagaimana caranya tetap tinggal di satu hati untuk jangka waktu yang lama. Aku harap itu adalah alasan aku bertahan..

***

Mentari malu-malu menampakkan dirinya dikanvas biru bertabur kapas putih halus, mencoba mengusik siapapun yang masih terlelap dalam tidurnya. Satu lagi hari yang berganti, entah akan berakhir seperti apa hari ini, entah ada cerita seperti apa hari ini. Masih sebuah rahasia..

Dering ponsel membuatku membuka mata lebih lebar lagi saat kantuk masih menyerang. Ku Raba atas nakasku mencari ponselku. Seketika mata ku terbelalak melihat nama yang tertera pada layar ponselku. Oh my.

"...."

"Iya maaf Gas aku lupa, aku baru bangun. Besok aja ya aku kerumah kamu" kataku dengan suara bergetar sembari menggigit bibir bawahku pelan.

"...."

"Maaaaaf Gas" kataku lagi dengan suara penuh penyesalan.

Kemudian sambungan telepon langsung terputus secara sepihak. Mulai lagi. Yang paling sulit bagi seorang wanita adalah meruntuhkan ego laki-laki.

Karena laki-laki dilahirkan sebagai seorang pemimpin dan bersabarlah kita sebagai seorang wanita karena kita dilahirkan sebagai pendamping.

Mungkin..

Simpelnya begini kalo kita sayang sama orang, bukan gimana kita milikin dia tapi gimana caranya kita bahagiain dia. Tapi bagaimana bisa bahagiain kamu dan hancurin ego kamu secara bersamaan. Sekelebat diriku bertarung ingin dimenangkan salah satunya.

Dengan pikiran dan hati yang kalut aku berjalan gontai menuju kamar mandi, setelah selesai aku mengusap-usapkan rambutku yang basah dengan handuk yang kulilitkan dikepala, menyalakan musik dari ponselku dan berjalan membuka lemari pakaianku. Hari ini ada praktek lapangan dikementrian kesehatan jadi aku memakai seragam kuliahku dengan rapih dan mengsanggul rambutku dengan rapih yang sebelumnya sudah ku keringkan dengan hairdryer juga tak lupa mempoles make up tipis.

Setelah dirasa cukup aku keluar dari kamar menenteng tas yang dipenuhi alat-alat medis, berjalan menuruni tangga sembari melirik arlojiku dan berjalan menuju garasi mobi untuk masuk dalam mobilku. Denting ponsel memberi jeda kegiatanku sembari memasang sabuk pengaman aku membaca chat yang ternyata dari Aldira. Dia selalu saja tidak sabaran menunggu. Langsung saja ku lajukan mobilku menuju rumah Aldira.

Sesampainya didepan rumah Aldira..

"Lo bawa jas putih kan? Ck. Seragam kita cuma baju bebas sama jas putih ala kedokteran doang loh dir hari ini" beonya yang segera masuk dalam mobil seraya menutup pintu mobil.

"Iya ini gue pake apa? Jas ujan? " cibirku sembari menertawakan kebodohannya.

"Kamvret. Kasih tau doang gue takut lo saltum, bodoh. " katanya sembari menoyor kepalaku kesamping.

Ya Tuhan ingin rasanya menenggelamkannya ke sungai Amazon..

"Gimana hubungan lo sama bang Ijal Dir?" kataku yang membuka obrolan.

Tidak ada jawaban, sedetikpun berlalu dan hampir beberapa menit kami saling terdiam..

Tak tahan dengan atmosfer seperti orang sedang berperang aku pun memutar musik dalam mobilku untuk menunggu jawaban yang mungkin akan mengejutkanku.

"Lis ga ngerti lagunya, ganti kek" celetuk Aldira yang menoleh kearahku setelah sekian lama berkutat dengan ponselnya.

"Kayak ada yang ngomong, siapa ya? " kataku yang pura-pura kesal

"Anjiiir. Minta dilempar mantan lo ya" cibir Dira yang membalas ucapanku

"Tuh ada suara-suara gaib lagi. Anjiiiir mobil gue kayaknya harus di-" belum sempat melanjutkan ucapanku terpotong olehnya.

"Dikasih sajen" dan seketika tawa kami pecah.

Kemudian Aldira mengganti lagunya..

"Gue lagi berantem. Tuh udah gue jawab pertanyaan lo tadi" katanya lagi sembari bersidekap dan menarik napas dalam-dalam.

"Astaga lo tuh ya tiada hari tanpa berantem. Kalo kayak gitu menurut gue hubungan lo kurang sehat Dir. Berarti banyak ga cocoknya kalian atau mungkin kalian sama-sama tinggi egonya"

"Abis mau gimana lagi Lis, ada aja hal-hal yang diributin bahkan hal sepele juga diributin" katanya sembari memijit pelipisnya yang tidak pusing.

"Dir, setiap hubungan tuh banyak cobaannya, dan setiap hubungan juga berbeda-beda karena Cinta itu memang beda bentuknya. Kayak lo sama bang Ijal Cinta kalian tumbuh karena kalian siram dengan prinsip 'posesif' beda sama gue. Gue sama Agas menyiram Cinta dengan prinsip 'Terserah lo mau ngapain yang jelas lo pacar gue'. Semua orang punya pandangan yang berbeda dalam sebuah hubungan Dir" kataku sembari memarkirkan mobil tepat didepan gedung KemenKes.

"Satu lagi Dir. Cinta itu seperti layang-layang. Semakin lo tarik lama-lama akan putus juga, sama aja ketika kita ulur. Semakin lo ulur lama-lama akan hilang. Jadi semua akan bertemu pada satu titik yaitu sebuah kehilangan. Ketika waktunya tiba mau gak mau kita harus siap untuk mengikhlaskan yang seharusnya memang bukan untuk kita" kataku lagi mengakhiri obrolanku dan Aldira didalam mobil dan kamipun masuk ke dalam gedung untuk melakukan praktek lapangan.

Setelah selesai aku dan Aldira pun masuk dalam mobil. Hari ini kami pulang cepat karena hanya praktek lapangan dan hari ini Agas mengajakku pergi. Kebetulan sekali karena aku ingin membicarakan sesuatu padanya.

Seharusnya aku melepasmu. Namu separuh diriku masih mempertahankanmu, separuhnya lagi masih mengharapkan dengan amat sangat. Walaupun dengan kebodohan ku, aku tau bertahan sendirian itu menyakitkan.

Gas, sekejam apapun kamu memperlakukan aku, sedingin apapun kamu sama aku. Aku tetap mencintaimu..

Ku lakukan mobilku keluar dari parkiran gedung dan menyatu dalam euforia kemacetan kota Jakarta. Tiba-tiba ponselku berdenting dan Aldirapun mengambil ponselku.

"Dir, dari siapa? " kataku yang masih fokus pada jalan.

"Chat dari Alvin. Siapa itu Lis? " kata Aldira sekaligus bertanya tentang orang yang mengirimiku chat

"Oh itu dia adik kelas gue waktu smp Dir, emang waktu smp gue deket sama adik-adik kelas" jawabku sekenanya yang diangguki olehnya.

"Gue kira selingkuhan lo Lis, secara mana ada yang tahan pacaran sama manusia es kayak Agas gitu" ledek Aldira dan refleks aku memanyunkan bibirku.

Setelah mengantarkan Aldira pulang akupun langsung menuju rumahku. Belum sampai rumah ponselku berdering ditengah jalan menuju arah rumahku. Menghela napas dalam dan akupun mengangkat ponselku yang berdering.

"Iya Gas? " jawabku pada seseorang disebrang sana.

"...."

"Iya ini aku lagi dijalan mau pulang dulu, nanti kamu jemput aja ya dirumah Gas" jawabku lagi dan langsung melajukan mobilku menuju rumah.

Bahkan jika kamu mmenanyakan bagaimana bisa aku jatuh hati padamu? Maaf, aku sendiri saja tidak tahu sebab aku mencintaimu. Cinta mengalir begitu saja, jatuh hati pada orang yang tak pernah aku sangka.

Happy Reading..

Episodes
1 SEASON 1: Alkisah
2 Mari Kita Mulai Ceritanya
3 O.S.P.E.K (Lagi)
4 Read Me !!
5 Kita Berjarak Karena 'EGO'
6 Berharap Semesta Berbaik Hati
7 Mungkin Kamu Tidak Pernah Tahu
8 Hari-Hari Penuh Hujan
9 Dear All My Love
10 Alasan Untuk Berjuang
11 Mengagumi Dari Jauh
12 Sahabat Sejati itu
13 Who Loves Her (?)
14 I'm (not) FINE
15 Cupid Is There ?
16 Siklus Yang Sama
17 Aku Kan Bertahan Meski Takkan Mungkin
18 Jika Sudah Tiba Waktunya
19 Berlarilah Sejauh Yang Kamu Bisa
20 DO YOU HEAR ME ?
21 Perihal Dirinya
22 If I Stay
23 Tentang Kita (yang tak bisa) Bersama
24 JETLAG
25 Sahabat = Teman Berdebat
26 Kamu Harus Bisa Memaafkannya
27 Apa Kabar (?)
28 Sempurna Itu Bukan Aku
29 Mimpi Itu Di Kejar Bukan Di Pendam
30 Hatimu Berhak Memutuskan Siapa Yang Kamu Cintai
31 Ku Tuliskan Kenangan Caraku Dapatkanmu
32 I L O V E Y O U
33 Pada Akhirnya
34 EPILOG
35 SEASON 1 BERAKHIR
36 SEASON 2: Setelah Semuanya
37 Ampun Pak Bos
38 Kembalinya Pangeran Es
39 Keromantisan yang mencurigakan
40 Hantu Masa Lalu
41 Papa Aku Ilang Tante
42 Menikah Itu Apa Sih Pah?
43 Adrian dan Masa lalunya
44 Sisi Lain Adrian
45 Aldira's Bridal Shower
46 Soon To Be Bride
47 Tragedy Malam Berdarah
48 Terpaksa Akur
49 Pertemuan Rahasia
50 Kawan atau Lawan
51 Menemukan Dalang di balik Jerami
52 Siapa Dia ?
53 In Agas Memories I
54 In Agas Memories II
55 In Axel Memories I
56 In Axel Memories II
57 Siuman
58 H E A L I N G
59 Bentuk Cinta Itu.. KAMU
60 Gelora Asmara
61 Pura-Pura Bodoh
62 Titik Terang
63 (AADI) Ada Apa Dengan Iqbal
64 WANTED IQBAL
65 Sebuah Pengorbanan
66 Sebuah Pengorbanan Babak Akhir
67 Drama Keluarga
68 Drama Keluarga Komedi
69 Berdamai Dengan Masa Lalu
70 No Sex Before Marriage
71 Semalam Kita Ngapain?
72 I'm Not Virgin
73 Brides Maid
74 Will You Marry Me?
75 Mrs. Maranatha, Please?
76 AUTHOR AND THE CAST
Episodes

Updated 76 Episodes

1
SEASON 1: Alkisah
2
Mari Kita Mulai Ceritanya
3
O.S.P.E.K (Lagi)
4
Read Me !!
5
Kita Berjarak Karena 'EGO'
6
Berharap Semesta Berbaik Hati
7
Mungkin Kamu Tidak Pernah Tahu
8
Hari-Hari Penuh Hujan
9
Dear All My Love
10
Alasan Untuk Berjuang
11
Mengagumi Dari Jauh
12
Sahabat Sejati itu
13
Who Loves Her (?)
14
I'm (not) FINE
15
Cupid Is There ?
16
Siklus Yang Sama
17
Aku Kan Bertahan Meski Takkan Mungkin
18
Jika Sudah Tiba Waktunya
19
Berlarilah Sejauh Yang Kamu Bisa
20
DO YOU HEAR ME ?
21
Perihal Dirinya
22
If I Stay
23
Tentang Kita (yang tak bisa) Bersama
24
JETLAG
25
Sahabat = Teman Berdebat
26
Kamu Harus Bisa Memaafkannya
27
Apa Kabar (?)
28
Sempurna Itu Bukan Aku
29
Mimpi Itu Di Kejar Bukan Di Pendam
30
Hatimu Berhak Memutuskan Siapa Yang Kamu Cintai
31
Ku Tuliskan Kenangan Caraku Dapatkanmu
32
I L O V E Y O U
33
Pada Akhirnya
34
EPILOG
35
SEASON 1 BERAKHIR
36
SEASON 2: Setelah Semuanya
37
Ampun Pak Bos
38
Kembalinya Pangeran Es
39
Keromantisan yang mencurigakan
40
Hantu Masa Lalu
41
Papa Aku Ilang Tante
42
Menikah Itu Apa Sih Pah?
43
Adrian dan Masa lalunya
44
Sisi Lain Adrian
45
Aldira's Bridal Shower
46
Soon To Be Bride
47
Tragedy Malam Berdarah
48
Terpaksa Akur
49
Pertemuan Rahasia
50
Kawan atau Lawan
51
Menemukan Dalang di balik Jerami
52
Siapa Dia ?
53
In Agas Memories I
54
In Agas Memories II
55
In Axel Memories I
56
In Axel Memories II
57
Siuman
58
H E A L I N G
59
Bentuk Cinta Itu.. KAMU
60
Gelora Asmara
61
Pura-Pura Bodoh
62
Titik Terang
63
(AADI) Ada Apa Dengan Iqbal
64
WANTED IQBAL
65
Sebuah Pengorbanan
66
Sebuah Pengorbanan Babak Akhir
67
Drama Keluarga
68
Drama Keluarga Komedi
69
Berdamai Dengan Masa Lalu
70
No Sex Before Marriage
71
Semalam Kita Ngapain?
72
I'm Not Virgin
73
Brides Maid
74
Will You Marry Me?
75
Mrs. Maranatha, Please?
76
AUTHOR AND THE CAST

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!