...Biarkan aku mencintaimu,...
...itu hak ku....
...Kau mau membalasnya,...
...itu hak mu. "...
...***...
Matahari sudah selesai dengan tugasnya, terbukti dengan hadirnya senja yang menjadi pertanda, bahwa hari ini akan segera usai. Perlahan senjapun tenggelam dan Bulan yang keluar dari pernaungannya mengisyaratkan pada bumi bahwa malam telah menyapa, hening telah mengudara, angin malam pun mulai bermanja membelai dan merayu.
Tapi malam ini ada lelah yang melebur,
Ada sesuatu yang berhenti,
Ada doa yang tak terdengar lagi,
Ada kecewa dan pedih disana berselimutkan rindu.
Agas Pov.
Agas Cokrodinoto : Dir..
Aldira Respati : Iya Gas?
Aku bertanya pada seseorang tentang dia yang beberapa hari ini aku hindari, hanya karena aku takut terluka.
Agas Cokrodinoto : Calista udah punya pacar ya dir?
Aldira Respati : Lah. Lo kan deket sama dia masa ga tau?
Agas Cokrodinoto : Hmmm.. Gue sengaja ngejauh, karena gue denger gosip dia udah ga jomblo lagi.
Marah? Ada hak apa aku marah? Kecewa? Iya kenapa Lista tidak memberitahuku. Sedih? Ah entahlah hanya saja ada rasa kosong dan hampa yang tidak bisa dijelaskan.
Aldira Respati : Lo sih Gas, salah lo gantungin dia. Lo tau Gas? Sesabar apa dia nahan semuanya Gas? Nahan sakit saat lo masih deket sama matan lo. Bahkan dia nahan perasaannya buat lo Gas, dia ga mau lo jauh setelah lo tau semuanya. Dia rela nunggu lo buat peka Gas.
Aku tercekat saat membaca pesan dari Dira, seperti tertampar kenyataan bahwa ada hati yang tersakiti oleh ku. Seketika hatiku terasa teremas saat ku tau aku telah menyakiti dia. Ada sakit yang tak bisa diungkapkan. Ada pedih yang menyiksa dirinya. Dan itu karena Aku.
"Bego banget si lo Gas!!!"
cibirku kesal sembari mengacak-acak rambut frustasi. Aku yang tidak pernah peka pada perasaan Calista. Semua yang dia lakuin tulus dan aku? Hanya cowok bodoh yang baru menyadari perasaan ku saat dia sudah lama berhenti dan kemudian pergi.
Agas Cokrodinoto : Sorry Dir, gue emang bego. Gue ga peka sama semua yang dia lakuin.
Aldira Respati : Dan lo baru sadar Gas saat lo kehilangan dia? Mungkin itu karma Gas buat lo. Ada saatnya seseorang lelah menunggu apalagi dia tau bahwa lo itu kemustahilan yang selalu Calista semogakan.
Lo tau Gas? Dua senior kita, Calista tolak hanya demi lo. Harusnya lo lebih peka dari awal Gas.
Batin salah satu dari mereka. Malam ini hujan turun mengisi kekosongan dua hati yang merasakan sesuatu yang abstrak. Tapi salah satu dari mereka ada yang sudah berhenti dan mundur perlahan. Ada yang baru menyadari perasaanya ketika orang itu sudah pergi meninggalkan.
*****
Calista pov.
Ada gelisah yang meyeruak seakan menyudutkan hati seseorang, ada yang sedang diuji perasaannya malam ini.
"Terima-enggak-terima-enggak" seraya memijit keningku yang tidak pusing.
Saat ini aku sedang dihadapkan dengan pernyataan Cinta seseorang. Dio saputra. Aku berdecak meluapkan kebimbanganku
"ck. Segala brondong lagi, masa gue dapet brondong terus!" keluhku.
Terima aja kali ya? Cakep sih. Tapi maunya tetep Agas. Malam.. Sampaikan sayangku untuk dia.
"Oke. Gue mau jadi cewek lo" beo ku pada seseorang disebrang sana yang menyatakan perasaannya lewat telpon.
Gak so sweet banget, sumpah.
"Oke. Makasih ya udah terima gue" balasnya setelah menyatakan perasaannya padaku.
Lalu obrolan kami pun berlanjut bertemankan hujan yang syahdu tapi aku tidak merasakan apapun. Jelas bukan Agas yang sedang berbicara denganku lewat telpon.
Semenjak aku sudah memiliki seseorang Agas mulai menjauh rasanya ada jarak dan jeda yang tercipta antara kami berdua. Tidak ada sapaan, bahkan senyum. Agas terus menghindari ku.
"Huuufftt"
Kapan lo sadar Gas? Teriakku dalam hati.
Setelah beberapa minggu menjalani hubungan yang disebut 'pacaran' dengan Dio aku merasa hubungan kami hanya sementara.
Benar saja, besoknya Dio mengakhiri hubungan kami dengan alasan bahwa kami berbeda keyakinan. Aku bisa terima, toh aku memang setengah hati menjalani hubungan ini.
Selang beberapa hari setelah kami memilih untuk jalan masing-masing, dia sudah mempunyai seorang yang menggantikan posisiku.
"Ck. Emang dasar lo nya aja yang buaya, kadal, babi ngepet, sapi!!!"
kesalku, saat melihat salah satu fotonya diexplore sosmedku. Akhirnya aku memutuskan untuk move on.
Seminggu kemudian hubunganku dengan Agas kembali seperti dulu. Herannya Agas semakin perhatian bahkan dia menawarkan diri untuk mengantar jemputku setiap hari. Karena kami satu sekolah juga satu kelas.
"Ke sambet apaan sih lo Gas? Nyeremin" cibirku.
"Duh lis gue cuma pengen sahabat tersayang gue aman" dalih Agas yang berusaha menutupi sesuatu yang berdentum disana.
Gas belom saatnya lo nyatain.
Sepulang sekolah kami terjebak hujan, untungnya kami masih berada diarea sekolah.
Aku suka hujan. Aromanya, deru suaranya yang berkejaran di langit dan berteriak-teriak ditelingaku sangat membuatku jatuh Cinta.
"Kayaknya hujan lebih menarik dari pada gue"
Sedetik kemudian jantungku maraton saat suara yang tak asing membawaku kembali menapak bumi. Suaranya yang seksi membuatku menggigit bibir bawahku. Rasanya ingin berteriak mengungkapkan gelenyar-gelenyar aneh yang melingkupi ruang hatiku.
"Ah. Gas, sejak kapan lo ada disamping gue?"
Aku yang saat itu tak sengaja berpaling kearahnya.
Ya Tuhan terimakasih untuk sosok malaikat yang ada dihadapanku sekarang.
Batinku, seraya mengagumi ciptaannya. Nikmat mana lagi yang kau dustakan.
"Sejak hujan turun dan gue liat cewek munggil yang berdiri disebelah gue ini, liatin hujan kayak anak kecil" cibirnya. Seraya mengacak-acak rambutku sembari tersenyum.
Great!!
Seketika aku membeku ditempat.
Apa yang lo lakuin barusan Gas? Eh Gas jangan senyum, yaaaah kan. Boleh pingsan ga?
Batinku bersorak penuh kemenangan. Kemudian hening tercipta.
Hanya hujan yang menjadi teman mereka, hanya suara hujan yang menjadi perantara antar kedua manusia yang berbeda kromosom dan hanya hujan yang menjadi penghantar harapan pada semesta tentang sebuah RASA.
******
Persahabatan itu lebih penting
Dari pada perasaan kecil
Yang baru tumbuh karena seseorang.
Hari ini seusai mata kuliah terakhir kami. Aku, Aldira dan teman-temanku yang lain berencana untuk merefresh otak setelah ujian tengah semester dan kami merencanakan untuk menonton bersama dibioskop.
Kebioskop mah berdua biar so sweet, ini rame-rame kayak mau tauran. Batinku dalam hati sembari tertawa tanpa suara.
"Jadi fix yang ikut berapa orang nih?" tanyaku.
"Lima belas orang lis termasuk lo, Dira, gue dan Marvel" jawab Axel.
"Oke." kataku.
Hampir satu jam kami menunggu yang lain, sebelumnya mereka meminta izin untuk berganti pakaian mereka, tapi please deh ga selama ini juga.
Akhirnya mereka pun muncul dan kalian semua tau mereka ternyata dandan dulu dan ada yang mandi dulu.
Greaat!!!
"Ck. Kita nungguin seabad nyampe bulukkan, eh doi keluar kayak bidadari. Kelamaan dandan. Dasar cewek" aku mendecak sebal.
"Huuusssh! Kalo ngomong direm jangan lupa" cibir Aldira sembari menyenggol lengan tanganku.
Wait lo kan cewek Lista, bego emang lo kebanyakan micin sih. Batinku dalam hati seraya menepuk jidatku.
"Kita ada 15 orang nih, jadi kita bagi aja satu mobil diisi lima orang" komando Marvel seraya memberi perintah yang bodohnya kami pun mengangguk layaknya pajangan mobil yang ada didasbor.
Well, yang membawa mobil hari ini Aldira, Axel dan Marvel. Kemudian Aku, Dira, Jihan, Ivana dan Fellicia di mobil yang sama yaitu mobil milik Aldira dan sisanya di mobil Axel dan Marvel.
Oke mobil Marvel yang melaju lebih dulu memimpin rombongan kami setelah itu diikuti mobil Dira dimana ada kami berlima dan dibelakang kami mobil Axel. Kami pun menuju pusat perbelanjaan didaerah Kuningan Barat.
Sesampainya di sebuah mall tanpa ba bi bu kami langsung menuju gedung bioskop untuk melihat jadwal film dan membeli tiketnya.
"Mau nonton apa nih?" tanyaku pada mereka.
"Knock-knock aja kayaknya seru deh ada horornya gitu" jawab salah satu dari mereka yang semobil denganku tadi dan dia adalah Ivana Alitza.
"Last witch hunter juga kayaknya seru" kataku dan disetujui oleh beberapa teman kami.
"Yaudah gue mah bebas deh, knock-knock Kayaknya film pembunuhan agak gimana gitu." jawab Ivana dengan diikuti anggukan semua temanku.
Dan yup, akhirnya kami menonton film pilihan ku yang disetujui oleh mereka semua. By the way aku suka film Fanfiction atau Adventure yang berbau Magic gitu seperti Harry Potter, Narnia, Van Helsing, Hansel Gretel and The Witch dan sejenisnya.
Sepanjang film diputar, Marvel mulai melancarkan aksinya dengan Billa, gebetannya yang duduk disampingnya.
Bisa aja Marvel modusnya.
Aku dan Axel hanya menggelengkan kepala melihat kelakuan teman kami, kami pun kembali fokus pada film yang sedang diputar.
Seusai kami Menonton film, kami memutuskan untuk mencari makan sebelum kami pulang.
Sepanjang perjalanan pulang didalam mobil.
"List lagi ngapain lo tablo banget tuh muka" beo Ivana yang membuatku memutar bola mata malas.
"Liat video" sahutku pada cewek gempal yang menurutku cukup membuat siapapun ingin mencubit gemas pipinya.
"Video apaan? Bokep ya?" tanyanya tanpa rasa bersalah.
What the hell!!! Nih bocah gue lakban mulutnya baru tau rasa.
Aku yang terkejut dengan toanya dan secara refleks menyatukan kedua alisku kemudian melirik ke arah Ivana dengan tatapan
LO - BISA - DIAM - GAK ?!
Dia hanya menyengir kuda melihatku. Aku pun menyodorkan handphone milikku, memperlihatkan video girl band korea yang ku tonton itu.
By the way aku duduk disamping Aldira yang sedang menyetir dan hanya fokus pada jalanan. Kemudian heningpun tercipta..
Ya namanya juga belum terlalu dekat masih ada jarak diantara kita, aaaassseeeek. Mungkin nanti.
Suatu hari entah kapan.
Happy Reading..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments