Makan malam?

Tak ada yang berani mendekat atau menegur Rusel yang meremas tangan Algojo itu kuat karna hampir saja mengenai pipi Sandra. sedikit saja ia terlambat dan bisa di pastikan wajah cantik Sandra akan lebam membiru.

"K..ketua.." lirihnya merasa tulangnya beradu kuat dan seakan ingin patah.

"S..sudah." sambung Sandra ngeri menatap wajah kelam Rusel yang mengambil nafas dalam lalu melepas cengkramannya. Tangan Algojo itu merah. bahkan bekas jari Rusel tercetak di sana.

"Rusel! apa yang lakukan?" tanya Mentri Ahmad menghakimi Rusel yang memandangnya begitu tegas. Para warga disini tak akan bisa menyangga Rusel yang selama ini tak pernah berbuat kesalahan.

"Aku yakin kau punya alasan!" sambung Tetua Herdan memberi kesempatan. Zira terkejut saat melihat Anya menerobos didalam kerumunan mendekati Sandra dengan wajah panik.

"Untuk saja Ketua datang tepat waktu. San!" cemas Anya tapi Sandra malah terfokus pada Rusel yang terlihat sudah kembali tenang bahkan wajahnya tak bereskpresi sedikit-pun.

"Aku hanya ingin menyatakan kebenaran!"

"Maksudmu?" tanya Tetua Herdan sangan paham bagaimana pembawaan Rusel.

"Dia tahu segalanya!"

Rusel memandang Anya yang mengangguk dan kembali menatap mereka semua dengan pandangan berani.

"Sebenarnya. aku yang mengajak Sandra untuk pergi ke perkebunan pagi ini, disana kami berjalan berdua sampai pada tanah becek di perkebunan dimana Sandra tak terbiasa untuk menapaki tempat itu, tapi.."

"Kau jangan membual!" sambar Zira takut ketahuan. begitu juga Mentri Ahmad yang tak menyangka Rusel akan ikut campur dalam rencanannya kali ini.

"Aku tak membual. kau yang pertama mengejek Sandra bahkan menganggu kami di jalan, kau mengatainya anak mami bahkan mengejeknya seperti bayi, kalau bukan karna kau mengusik Sandra dia tak akan melempari lumpur itu ke tubuh kalian." jelas Anya sedetail mungkin membuat Zira dan ayahnya memucat.

"Dan kalian!"

"Ampun!! ampuni kami, kami hanya di ancam untuk tak mengatakan hal sebenarnya." ucap kedua wanita paruh baya tadi membuat para warga disini saling pandang.

Mentri Ahmad mulai panik melihat semua orang berbisik membicarakan Zira yang menunduk malu akan tatapan semua orang padanya.

"A..aku...aku minta maaf, tentang kesalahan putriku! dia.."

"Siapa yang mengancam kalian?" tanya Rusel memperjelas. Mentri Ahmad sangat cemas bahkan wajahnya sudah pucat dan kelagapan.

"S..sudahlah. ini hanyalah sebuah kesalah-pahaman dan.."

"Menghukum orang yang tak bersalah. apa itu pantas di maklumi?" sambar Rusel membungkam Mentri Ahmad yang benar-benar terasa di sudutkan. Zira juga tak tahu harus berbuat apa sekarang.

"Katakan! siapa yang mengancammu? tak akan ada yang mengusik kalian." jamin Rusel dengan kalimat serius. Dua warga itu mengangguk lalu menunjuk Mentri Ahmad yang terperanjat.

"Dia!"

"Apa???"

Beberapa warga tak menyangka menatap Mentri Ahmad yang menggeleng tapi semuanya sudah terbukti jelas tak bisa mengelak lagi.

"Apa-apaan kalian. ha? aku...aku tak ada ikut campur sama sekali."

"Kau memaksa kami untuk mengakui kebenaran putrimu dan menyalahkan Sandra." ucap salah satunya jujur. Zira berkaca-kaca takut jika nanti keadaanya semakin memburuk.

"Aku...aku tak bersalah!"

"Tapi, semua bukti telah lengkap. Ahmad!" Tetua Herdan angkat bicara dengan pandangan geram. Ia sudah tahu bagaimana otak kotor pria ini tapi tak pernah ada cela untuk membongkarnya.

"Aku tak mungkin melakukan itu. apalagi aku salah satu petinggi disini."

"Mulai sekarang. jabatanmu ku hapus!"

Degg...

Mata Mentri Ahmad membulat dengan Zira terkejut sangat hebat. Mereka semua setuju akan hal itu karna ini memang sangat keterlaluan.

"T. tidak bisa! kau tak bisa melakukan ini padaku!" bantah Mentri Ahmad tak mau menerima.

"Ahmad! tak hanya ini kesalahan yang kau buat, dana desa ini juga telah kau kurangi hingga jembatan di utara tak selesai sampai saat ini."

Mentri Ahmad benar-benar syok. Ia menggeleng tak terima tapi anggota bawahan sudah membuka jas kebanggaanya lalu menyeret keluar kerumunan.

"Tidak!!! kalian tak bisa melakukan ini padaku!!!" teriakannya masih terdengar walau sudah di bawa pergi.

Sekarang tinggalah Zira dan 2 temannya yang tampak gugup bahkan sangat dingin disini.

"Dan kalian bertiga!"

"K..kami.."

"Kalian yang akan menjalani hukuman 50 kali tamparan!"

Ketiganya langsung menjatuhkan diri di kaki Sandra yang tersentak agak mundur melihat Zira dan dua temannya mengatupkan tangan.

"Maaf, maafkan kami. Sandra!"

"A..aku .."

"Maaf, aku ..aku tak akan menganggu-mu lagi. aku tak akan mengusikmu disini." pinta Zira memohon dengan mata berkaca-kaca.

Sandra jadi kikuk di posisi ini tapi Anya begitu puas melihat Zira yang angkuh dan sombong ini telah berlutut di hadapan mereka.

"K..kami mohon. Sandra! kami tak mau di hukum itu, maafkan kami." pinta mereka sangat panik.

"Ini keputusan. kalian harus menjalaninya mau tak mau." tegas Tetua Herdan yang diangguki Mentri Kamir sudah geram dengan kedua anaknya.

"Sandra! kami mohon ampuni kami " Zira terlihat menyedihkan membuat Sandra agak merasa ini kurang pantas. ia tak begitu mementingkan di hukum atau tidak yang pasti mereka mau mengakui.

"Tadi kau begitu percaya diri beracting di hadapan semua orang." sinis Sandra jengkel tapi Zira menggeleng.

"Tidak, aku..aku tahu aku salah. aku minta maaf, mulai sekarang aku tak akan menganggu kau atau siapapun. aku bersumpah."

"Sudah! pukul mereka bertiga." titah Mentri Kamir tanpa ragu membuat mereka histeris saat Algojo itu mendekat. Sandra minggir menepi bersama Anya yang tak sabar melihat kedua pipi tiga wanita itu lebam.

"Sandra!!! Sandra kami mohon ampuni kami!!!"

"Iya! kami bersumpah tak akan melakukannya lagi." teriak mereka masih mengiba tapi Algojo itu sudah melayangkan tangannya menarik rasa panik yang tinggi hingga..

Brugh...

Zira dan dua temannya sudah tak sadarkan diri di tempat. Anya dan Sandra saling tos begitu girang melihat ketakutan di wajah anak-anak mentri itu.

"Dia pingsan. tadinya ku pikir dia akan bernyanyi sekuat tenaga." gumam Anya cekikikan bersama Sandra yang tak begitu kejam sampai membiarkan di pukul.

"Sandra! apa kau mau meneruskan hukuman mereka?" tanya Tetua Herdan yang dijawab gelengan oleh Sandra.

"Tidak! ini sudah cukup, lagi-pula tak baik jika perempuan sampai di tampar begitu."

"Kau sangat baik. aku kira selama ini kau datang untuk merebut suami-suami kami." ucap para warga perempuan itu membuat Sandra terhenyak melihat bapak-bapak yang memerah karnanya.

"A.. m..maksudnya?"

"Zira bilang kau datang untuk menggoda lekaki disini. itu karnanya kami waspada."

"Apa??? yang benar saja." pekik Sandra melotot membuat para petinggi sana terkekeh kecil.

"Mereka salah paham tentangmu." bisik Anya menarik wajah kesal Sandra yang selalu mengerucutkan bibir merahnya ketika jengkel. wajah cantik yang di tekuk itu sangat manis dan imut.

"Sekali lagi maafkan kami!" pinta mereka membungkuk kecil yang diangguki Sandra.

"Sudahlah, aku mengerti!"

"Terimakasih, Nona! lain kali sempatkan waktu untuk datang ke tempat kami." sopan mereka begitu ramah. Kali ini Sandra melihat benar wajah-wajah tulus yang selama ini terbungkus waspada.

"Hm. aku mengerti, lain kali aku mampir." jawab Sandra tersenyum membuat pandangan Ednan berubah. Tadinya ia pikir Sandra wanita yang keras kepala dan begitu sombong. Tapi nyatanya kalau di ajak baik maka akan lebih menyenangkan.

"Baiklah. sesuai permintaan dan kesediaan Nona Sandra, masalah ini selesai tapi mereka akan tetap di jatuhi hukuman lain."

"Setuju!!!" yang lainnya menyoraki keputusan Tetua Herdan yang mengerti segera membubarkan kerumunan. Warga kembali bersktifitas seperti biasa meninggalkan mereka didepan Balai perundingan ini.

Sekarang Ednan melangkah mendekati Sandra membuat Anya berbisik.

"Dia mendekatimu. San!"

"Hustt!" gumam Sandra tak begitu menyapa. Ia bahkan pura-pura tak melihat Ednan yang berdiri di depannya menyapa Rusel.

"Ketua!"

"Hm."

Rusel melangkah pergi kearah jalan bergabung dengan beberapa petinggi membicarakan soal hukuman Zira dan teman-temannya. Tentu Sandra sangat kesal karna ia diacuhkan lagi.

"Namamu. Sandra!"

"Menurutmu?" tanya Sandra menaikan satu alisnya jutek menarik senyum hangat Ednan yang melelehkan jantung Anya.

"Maaf soal barusan, aku terlalu kasar padamu."

"Hm. tak apa! kau bersikap adil. walau aku tak menyukaimu." jawab Sandra ketus tapi Ednan hanya tetap senyum akan tingkah galak Sandra.

"Aku mengerti. bagaimana kalau malam ini aku meneraktir-mu, makan?!"

"Makan?" tanya Sandra dengan raut begitu berbinar.

"Yah. aku tahu tempat makan yang sangat enak di sekitar desa ini."

Sandra memandang Anya yang menganggukinya dengan yakin. Kata makan itu begitu menggairahkan tapi ia tak berselera jika bersama Ednan.

"Terima saja. aku mohon." pinta Anya memelas.

"A.. aku .."

"Kau tak usah cemas. aku akan menjamin apapun yang kau mau." pinta Ednan serius dan baru kali ini mengajak wanita makan malam bersamanya.

"A... baiklah."

Ednan terlihat sangat senang dan lega. raut wajahnya tak luput dari lirikan mata tajam Rusel yang mendengar segalanya dari sini.

"Aku akan menjemputmu nanti malam. tunggu aku!"

"Hm."

Ednan pergi sesekali menatap Sandra yang tak memandangnya. Anya yang terlalu histeris melihat Ednan sedekat ini dengan mereka.

"Sandra!! mimpi apa aku semalam sampai bisa berbicara dengan putra tampan tetua Her.."

Anya terhenti bicara saat tak lagi melihat Sandra. ternyata wanita utu tengah mendekati Rusel yang tampak begitu berkharisma berbicara pada para petinggi sana.

"Aku menghormati aturan-aturan di sini. jika tak diterpkan maka akan ada lagi orang-orang seperti mereka."

"Aku mengerti. tak apa jika dia putriku aku tak akan membelanya karna dia memang salah." timpal Mentri Kamir menghela nafas.

Sandra berdiri di belakang Rusel yang tak memperdulikannya. pria siluman itu seakan tak melihatnya sama sekali.

"Ketua Rusel! terimakasih atas setiap partisipasi-mu disini, semenjak kau datang semuanya jadi terkendali." ucap Tetua Herdan menepuk bahu Rusel yang mengangguk membiarkan mereka pergi.

"Ehmm!"

Sandra berdehem didekat Rusel yang hanya diam menatapnya kilas lalu melangkah pergi ke jalan pulang.

"Hey!! kenapa kau selalu mengacuhkan-ku??" tanya Sandra mengejar Rusel yang tetap berjalan santai. Anya tak menganggu mereka karna ia harus kembali ke kebun.

"Hey. siluman menyebalkan dan pria aneh!!" teriak Sandra tapi tetap dijawab kebungkaman Rusel menarik kekesalan Sandra yang langsung mendorong bahu Rusel agar jatuh tapi sayangnya tubuhnya yang malah terjungkal ke belakang.

"Aaaa!!!" teriak Sandra membuat tangan kekar Rusel langsung menarik pinggang ramping itu gesit merapat kearahnya.

Pandangan mereka beradu kuat. manik gradasi kehijauan seperti serigala milik Rusel begitu tenggelam dalam manik hitam legam Sandra yang sama-sama membuat keduanya hanyut.

"S..sangat tampan."

Batin Sandra mengagumi pahatan tampan ini. rahang yang tegas dan mulus dengan hidung mancung dan bibir berlekuk seperti panah yang indah, fokus utama Sandra beralih pada jakun jantan milik Rusel yang begitu membuat jiwa Sandra memberontak.

Benda ini yang begitu seksi membuatku suka pandangan pertama. pikiran Sandra melayang tanpa sadar mendekatkan bibirnya ke leher Rusel yang mulai menarik nafas berat langsung berdiri normal.

"Ehmm!"

Rusel berdehem menormalkan wajahnya dengan Sandra yang juga memalingkan wajah merahnya. Keduanya saling memunggungi dengan exspresi menggelikan.

"A.. kau hati-hati berjalan." ucap Rusel dengan nafas berat dan keringat dingin di lehernya. Sandra semakin terasa canggung meraba kedua pipinya yang panas.

"Kenapa denganmu? ini sama sekali bukan-kau."

Batin Sandra malu sendiri. bayangan jakun Rusel itu membuat ia ingin mengigitnya gemas.

"Ini sudah mau sore! cepatlah kembali ke penginapan." tegas Rusel mengalihkan kecanggungan. Sandra mengangguk melangkah duluan dengan Rusel berjalan di belakangnya.

Di sepanjang perjalanan keduanya senyam-senyum sendiri. Sandra beberapa kali menoleh kebelakang tapi Rusel mengalihkan pandangan ke arah lain.

"Emm.. terimakasih!" ucap Sandra berbalik menatap Rusel yang hanya diam memperhatikan langkah Sandra yang selalu saja ceroboh.

"Kau bisa jatuh berjalan tanpa melihat kedepan!"

"Aku sudah mahir berjalan begini, bahkan aku.. Aaa!!" Sandra terpekik saat ia menginjak kotoran kerbau membuat Rusel menahan kekehan dengan mempertahankan wajah datarnya.

"Apa-apaan ini?? sialan para kerbau disini!!"

Rusel hanya diam berjalan pelan meninggalkan Sandra yang masih mengumpati para kerbau yang BAB disini. suara omelan Sandra begitu nyaring seperti biasa memecah gendang telinga.

....

Vote and Like Sayang..

Terpopuler

Comments

Kinay naluw

Kinay naluw

siap2 ada yang cemburu berat.

2022-12-14

0

botak

botak

Ahmad nma yg bgus tp sayang HTI nya busuk kena virus cacing dunia 🤣🤣🤣

2022-10-25

1

Tatiastarie

Tatiastarie

🥰🥰🥰🥰 ada cinta diantara Sandra dan Rusel.....

2022-10-13

0

lihat semua
Episodes
1 Sandra yang malang!
2 Dia bukan anakku!
3 Kau di asingkan!
4 Ingin melarikan diri!
5 Sosok aneh!
6 Siluman di Kulfun!
7 Ini baik untuk ibu hamil!
8 Kau tak tahu apapun!
9 Rusel yang misterius!
10 Apa yang terjadi sebenarnya?
11 Kejadian aneh dan misterius!
12 Tak akan lolos kali ini!
13 Tamparan 50 kali
14 Makan malam?
15 Masih keras kepala;
16 Tangisan Sandra
17 Ujian?
18 Morning Sickness
19 Selalu membuat onar!
20 Keanehan Daniel dan Kebahagiaan Sandra!
21 Ancaman bagi Sandra!
22 Ada yang berniat buruk!
23 Ingin pulang!
24 Jangan katakan itu lagi
25 Sama seperti dulu!
26 Membuat ulah kembali?
27 Aku akan menikahinya!
28 keputusan Rusel!
29 Penolakan Sandra!
30 Kau marah?
31 Harus menikah!
32 Apa dia hamil?
33 Pernikahan!
34 Menahan diri!
35 Sifat keras kepala dan kekanakan!
36 Kepulangan Sandra!
37 Kau Tidur Di Kamarku!
38 Masih menyimpannya!
39 Memendam rasa!
40 Mengacaukan seluruh kota!
41 Siapa dia sebenarnya?
42 Aku milikmu!
43 Kedatangan Daniel!
44 Akan membencinya?!
45 Jaga batasanmu!
46 Menjauhlah!
47 Kau siapa?
48 Pria idiot!
49 Mulai curiga!
50 Bukan aku!
51 Mengingat kembali malam itu!
52 Jaga Dirimu Baik-Baik!
53 Kekacauan Sandra!
54 Pria bernama Arnol!
55 Ancaman berdatangan!
56 Tak menyangka!
57 Berbaikan!
58 Siapa lelaki itu?
59 Perjodohan?
60 Siapa sebenarnya?
61 Masih misteri!
62 Akhir dari dua Jin terkutuk!
63 Berita situs kampus!
64 Semakin rumit!
65 Posesif.
66 Melawan rencana musuh!
67 Aku tak Mengerti!
68 Amarah Rusel dan kesadaran Sandra!
69 Publish Pers!
70 Hamil di luar nikah!
71 Seorang Putra Mahkota?
72 Perasaan Sandra!
73 Peperangan berlanjut!
74 Dendam yang membara!
75 Kau tak berhak!
76 Kenyataan sebenarnya(Tuan Aryono)
77 Ancaman berdatangan!
78 Berhati-hatilah!
79 Persaingan Tahta!
80 Kecurigaan terbukti!
81 Kedatangan Lucas!
82 Wanita bar-bar!
83 Mayat!
84 Bukan anak putra-ku!
85 Menahan emosi!
86 Terbongkar?
87 Hukuman Nyonya Loure!
88 Sulit menahan diri!
89 Pernyataan Nyonya Loure
90 Membebaskan diri!
91 Rencana penyerangan!
92 Penyerangan!
93 Dia membunuh Ayahku!
94 Keadaan sebenarnya
95 Menikah?
96 Keterkejutan Sandra!
97 Pernyataan Ratu Bella!
98 Percayalah padaku
99 Ambisi sang putri!
100 Sandra yang malang!
101 Mulai memanas!
102 Jangan lepaskan satupun!
103 Penyerangan
104 Kisah sebenarnya!
105 Sandra?
106 Di siksa!
107 Menunjukan peliharaan!
108 Kemarahan Rusel!
109 Kecemasan yang mendalam!
110 Kesadaran hati!
111 Rasa senang di sembunyikan!
112 Bertemu Baby!
113 Ruslan Feliks Dezon!
114 Menyembunyikan hasil Judi!
115 Keanehan Simob!
116 Simob dan Delina!
117 Aku mencintaimu!
118 Akhir yang nyata!
119 Karya Baru?
Episodes

Updated 119 Episodes

1
Sandra yang malang!
2
Dia bukan anakku!
3
Kau di asingkan!
4
Ingin melarikan diri!
5
Sosok aneh!
6
Siluman di Kulfun!
7
Ini baik untuk ibu hamil!
8
Kau tak tahu apapun!
9
Rusel yang misterius!
10
Apa yang terjadi sebenarnya?
11
Kejadian aneh dan misterius!
12
Tak akan lolos kali ini!
13
Tamparan 50 kali
14
Makan malam?
15
Masih keras kepala;
16
Tangisan Sandra
17
Ujian?
18
Morning Sickness
19
Selalu membuat onar!
20
Keanehan Daniel dan Kebahagiaan Sandra!
21
Ancaman bagi Sandra!
22
Ada yang berniat buruk!
23
Ingin pulang!
24
Jangan katakan itu lagi
25
Sama seperti dulu!
26
Membuat ulah kembali?
27
Aku akan menikahinya!
28
keputusan Rusel!
29
Penolakan Sandra!
30
Kau marah?
31
Harus menikah!
32
Apa dia hamil?
33
Pernikahan!
34
Menahan diri!
35
Sifat keras kepala dan kekanakan!
36
Kepulangan Sandra!
37
Kau Tidur Di Kamarku!
38
Masih menyimpannya!
39
Memendam rasa!
40
Mengacaukan seluruh kota!
41
Siapa dia sebenarnya?
42
Aku milikmu!
43
Kedatangan Daniel!
44
Akan membencinya?!
45
Jaga batasanmu!
46
Menjauhlah!
47
Kau siapa?
48
Pria idiot!
49
Mulai curiga!
50
Bukan aku!
51
Mengingat kembali malam itu!
52
Jaga Dirimu Baik-Baik!
53
Kekacauan Sandra!
54
Pria bernama Arnol!
55
Ancaman berdatangan!
56
Tak menyangka!
57
Berbaikan!
58
Siapa lelaki itu?
59
Perjodohan?
60
Siapa sebenarnya?
61
Masih misteri!
62
Akhir dari dua Jin terkutuk!
63
Berita situs kampus!
64
Semakin rumit!
65
Posesif.
66
Melawan rencana musuh!
67
Aku tak Mengerti!
68
Amarah Rusel dan kesadaran Sandra!
69
Publish Pers!
70
Hamil di luar nikah!
71
Seorang Putra Mahkota?
72
Perasaan Sandra!
73
Peperangan berlanjut!
74
Dendam yang membara!
75
Kau tak berhak!
76
Kenyataan sebenarnya(Tuan Aryono)
77
Ancaman berdatangan!
78
Berhati-hatilah!
79
Persaingan Tahta!
80
Kecurigaan terbukti!
81
Kedatangan Lucas!
82
Wanita bar-bar!
83
Mayat!
84
Bukan anak putra-ku!
85
Menahan emosi!
86
Terbongkar?
87
Hukuman Nyonya Loure!
88
Sulit menahan diri!
89
Pernyataan Nyonya Loure
90
Membebaskan diri!
91
Rencana penyerangan!
92
Penyerangan!
93
Dia membunuh Ayahku!
94
Keadaan sebenarnya
95
Menikah?
96
Keterkejutan Sandra!
97
Pernyataan Ratu Bella!
98
Percayalah padaku
99
Ambisi sang putri!
100
Sandra yang malang!
101
Mulai memanas!
102
Jangan lepaskan satupun!
103
Penyerangan
104
Kisah sebenarnya!
105
Sandra?
106
Di siksa!
107
Menunjukan peliharaan!
108
Kemarahan Rusel!
109
Kecemasan yang mendalam!
110
Kesadaran hati!
111
Rasa senang di sembunyikan!
112
Bertemu Baby!
113
Ruslan Feliks Dezon!
114
Menyembunyikan hasil Judi!
115
Keanehan Simob!
116
Simob dan Delina!
117
Aku mencintaimu!
118
Akhir yang nyata!
119
Karya Baru?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!