Ingin melarikan diri!

Sesuai apa yang ditegaskan Nyonya Tantri tadi pagi. malam ini Sandra terpaksa menurutinya. ia tak ditemui siapapun bahkan, Sandra tak diperbolehkan menggunakan ponselnya lagi.

Disini. didalam kamar sunyi itu Sandra masih memandangi semua foto-foto mesranya bersama Daniel yang terpajang didinding kamarnya.

Air mata itu tak lagi menetes mungkin sudah habis sia-sia.

"Non!"

Bibik Iyem datang membawakan nampan berisi segelas susu kedelai kesukaan Sandra. Namun, Sandra tak bergeming masih tenggelam dalam lamunan gelapnya.

"Non!'

"Pergi!" gumam Sandra dengan tatapan mata tak bersahabat. semua ini menekannya hingga ia hilang kepercayaan.

"Nona! anda belum makan apapun sedari.."

"Pergi!!!"

Prankk...

Bibik Iyem terkejut saat gelas di nampannya pecah ke lantai sana karna tepisan tangan Sandra yang terlihat tempramental. Matanya selalu bergurat membangkang tapi itu hanya sekedar menutupi luka lemahnya.

"Pergi dari hadapanku!!!"

"N..Non. anda jangan menyiksa diri sendiri." lirih Bibik Iyem melihat keadaan Sandra sudah tak bisa dikatakan baik. Mental wanita ini terpuruk bahkan ntah kapan akan bangkit.

"Kalian.. kalian tak perduli pada-ku, bukan?"

"Non!"

"Aku tak sepintar mereka, aku tak bisa membanggakan kalian!! kenapa kalian melakukan ini padaku??"

Bibik Iyem diam tak tahu harus menjawab apa. Para pengawal di luar sana sudah menunggu Nonanya untuk segera pergi.

"Cih! aku memang tak seharusnya disini."

Sandra melangkah pergi menggenggam satu fotonya bersama Daniel dulu. Ia melewati para pelayan yang menunduk melihatnya karna selama ini Sandra memang tak ada bersifat baik pada mereka.

"Kalian pasti menertawakan aku. kan?" Sandra terhenti menatap tajam salah satu pelayan muda yang gemetar.

"T..tidak! saya .."

"Kalian pasti menunggu saat-saat ini. bukan? kalian senang melihat-ku begini!!"

"Nona! kami tak pernah begitu." ucap wanita muda itu menunduk pucat. Sandra merasa semua orang di Kediaman ini menertawakan dirinya.

"Omong kosong. kalian hanya pura-pura baik di hadapanku. iya, kan??"

"SANDRA!!!"

Suara sambaran keras yang tadi memarahinya habis-habisan itu datang lagi. Sandra diam menatap tanpa takut Nyonya Tantri yang lagi-lagi dibuat naik darah olehnya.

"Apa-apa'an kau ini. ha?"

"Apa? kalian senang, bukan?" tanya Sandra menantang mereka semua. Nyonya Tantri benar-benar merasa sangat geram dengan sikap Sandra yang begitu pemarah dan tak bisa tenang sedikit saja.

"Keluar kau!"

"Aku memang ingin keluar." jawab Sandra melangkah cepat melewati Nyonya Tantri yang mengepalkan tangannya menahan luapan amarah.

"Jangan pernah kembali jika otakmu masih seperti ini!!"

"Aku tak perduli!!"

Suara Sandra menggelegar di semua penjuru membuat para pelayan sana saling pandang. Bibik Iyem mendekati Nyonya Tantri yang sudah meluap-luap.

"Lihat! dia sama sekali tak ada sopan santun sekalipun, keadaanya sudah seperti itu tapi masih menyalahkan orang lain."

"Maaf, Nyonya! Nona Sandra memang begitu, tapi dia sangat baik."

Nyonya Tantri hanya menatap Bibik Iyem lalu melangkah pergi menyusul Sandra yang pasti akan membuat masalah besar nantinya. Untung saja keluarga besar yang lain tak mengetahui ini hingga mereka bisa lega.

"Suamiku!"

Di bawah sana. terlihat Tuan Hatomo yang tengah duduk di kursinya dengan Sandra yang berdiri dihadapan pria itu.

"Pa! aku janji akan berubah, tapi jangan kirim aku kesana." Sandra masih memohon tapi Tuan Hatomo hanya diam. Nyonya Tantri langsung melangkah anggun turun dari tangga ini menatap tegas Sandra yang mengiba.

"Pa! aku mohon."

"Jangan dengarkan ucapan omong kosong itu."

"Ma!! kalau aku menggugurkan kandunganku, maka tak akan ada yang tahu kalau.."

"Bawa dia!" titah Tuan Hatomo pada dua pengawal di sampingnya hingga Sandra memberontak saat kedua lengannya di tarik menuju pintu utama megah sana.

"Pa!!! jangan lakukan ini!!"

Tuan Hatomo hanya diam membiarkan Sandra di bawa keluar. Teriakan wanita itu masih terdengar sampai disini membuat Nyonya Tantri menghela nafas panjang.

"Kapan dia akan dewasa?" gumamnya merasa sangat sedih melihat pergaulan bebas Sandra yang terlanjur menjatuhkan.

"Biarkan dia belajar dan merasakan apa itu hidup dan bertanggung jawab, aku tahu kesalahannya begitu besar tapi sikap kekanakan akan semakin memperburuk keadaan." jawab Tuan Hatomo masih tenang.

"Aku harap kau mengerti segalanya. Suamiku." harap Nyonya Tantri.

Sementara Sandra. ia dibawa masuk ke dalam mobil tak diperbolehkan berbuat apapun. Sandra hanya mengenakan Piyama tidurnya hanya itu.

"Turunkan aku!!"

"Maaf. tapi ini perintah Tuan besar." jawab mereka langsung melajukan Mobil keluar area Kediaman. Ada 3 mobil yang mengawal dibelakang mengantarkan Sandra menuju Bandara ke tempat pelosok yang diluar Negara ini.

Sandra diam. rasanya tubuh itu sudah lelah memberontak sedari tadi apalagi ia tengah hamil dan tak bisa berbuat banyak.

"Tidak. aku ...aku harus keluar dari sini."

Sandra berfikir keras untuk keluar dari mobil. ia tak bisa membayangkan bagaimana tempat terpencil itu akan menyiksanya nanti.

"Berhenti!"

"Ada apa. Nona?" tanya satu pengawal yang duduk di dekat supir. Mereka sudah ada di area jalan yang cukup ramai dengan gemerlap lampu Ibu kota yang indah.

"Aku ingin ke Toilet!"

Supir dan pengawal itu saling pandang. Mengingat Sandra tengah hamil maka alasan itu cukup masuk akal.

"Baiklah. berhenti di Mall didepan sana." titah pengawal itu yang diangguki Supir yang langsung membelokan strirnya. Sandra tampak berbinar melihat itu hingga ia menyiapkan rencana di kepala cantiknya.

"Aku harus cepat! 3 mobil dibelakang akan mengawasi-ku."

Batin Sandra berfikir dengan serius. Mobil terhenti didekat Mall besar disini hingga para pengawal dibelakang sana turun mendekati mobil Sandra.

"Ada apa?"

"Nona ingin ke toilet!"

Mereka mengangguk membukakan pintu mobil dengan Sandra yang keluar. Beberapa orang disini tak begitu melihat wajahnya karna ini sudah malam.

"Kalian tunggu disini!"

"Kami akan mengikuti sampai ke luar Toilet."

"Shitt!"

Sandra mengumpat. mau tak mau ia tetap melangkah masuk ke dalam Mall dengan penjagaan yang ketat. Ia tak menghiraukan tatapan para pengunjung padanya karna tujuannya hanya ingin melarikan diri.

"Disini. Nona!"

"Kalian tunggu di luar."

Mereka menunggu didepan pintu Toilet sedangkan Sandra langsung masuk menutup rapat pintu itu dengan wajah tampak gugup.

"Sekarang aku harus apa?" gumam Sandra melihat wajahnya dari kaca Washtafel. Kantung matanya terlihat dengan wajah kusam dan sembab menangis seharian.

"Pikirkan cara menyelamatkan dirimu sendiri." tekan Sandra memutar otaknya. Ia berfikir keras tapi tak juga menemukan apapun.

"Nona!!"

Panggil pengawal di luar sana karna Sandra sudah lama didalam sana.

"Nona! apa anda sudah selesai?"

"Y..yah!"

Sandra membuka pintu Toilet membuat para pengawal itu segera bersiap kembali untuk melangkah tapi..

"A..***!!"

"Nona!"

Dua pengawal itu terkejut saat Sandra memeggangi perutnya dengan rintihan sakit.

"P..perutku!"

"Kita ke rumah sakit."

"M..Minum. aku ingin minum."

"Sebentar!"

Salah satunya berlari pergi untuk mencari minuman sedangkan satunya masih tampak cemas melihat Sandra yang memucat.

"Nona! apa kita harus ke rumah sakit?"

"Ta..tak usah, a..aku belum makan apapun sejak semalam." gumam Sandra lemah. Pengawal itu segera mengiringnya keluar dari area ini menuju kursi didekat tangga.

"Anda tunggu disini! saya akan segera kembali."

"Hm."

Sandra mengangguk duduk di kursi itu memandangi para pengawal yang sudah pergi dari sekitar tempatnya.

"Aku harus cepat." gumam Sandra segera berdiri dan langsung menyelinap kearah pintu samping Mall. Ia sangat lihai mengendap dari semua pengawal di depan sana sampai akhirnya Sandra keluar dari Mall kearah taman.

"Syukurlah!" gumam Sandra dengan nafas sedikit terengah. Ia merasakan nyeri di bagian bawah perutnya tapi tak ia hiraukan.

"Kau menyukainya?"

Suara yang begitu Familyar terdengar di sebelah taman dekat bunga yang dihiasi lampu hati. Sandra memfokuskan pandangannya ke sana.

"Daniel!" gumam Sandra mengepal melihat pria muda dengan tubuh tak terlalu tinggi itu tengah merangkul seorang wanita yang tampak masih polos dan malu-malu.

"Ini sangat cocok untuk gadis manis sepertimu."

"B..Benarkah?" tanya gadis muda berpakaian tertutup itu merasa malu melihat cincin yang Daniel berikan padanya.

"Yah! kau gadis pertama yang membuatku tertarik dan.."

"Bulshit!!"

Plakkk....

Daniel terkejut saat tamparan tangan lembut lentik seseorang mengenai wajahnya. Gadis muda di dekat Daniel terhenyak melihat Sandra yang tampak berapi-api.

"Jangan pernah percaya dengan mulut busuk laki-laki sialan ini!!" geram Sandra meludahi wajah Daniel yang terdiam masih tak percaya Sandra begitu nekat memperlakukannya begini.

"Kau ini memang gila. ha??"

"Dia siapa?" tanya gadis itu tak mengenal Sandra yang tampak sangat mengobarkan kekecewaan dan jijik pada Daniel yang mengepalkan tangannya.

"Dia wanita murahan yang hamil tanpa ayah anaknya."

Gadis muda itu syok menatap perut Sandra yang semakin di kuasai amarahnya. Daniel menyeringai merasa puas dengan keadaan Sandra yang sekarang.

"Kau memang bajingan." geram Sandra dengan hati sakit bertubi luka. kekejaman pria ini telah menghancurkan hati terdalamnya.

"Ayolah, penderitaan-mu belum selesai." desis Daniel melangkah pergi meninggalkan Sandra dan gadis muda yang ia rayu tadi. Sandra mengepalkan tangannya kuat sungguh ingin meluapkan semua emosinya.

"Aku bersumpah, kau tak akan pernah hidup tenang." gumam Sandra menekan setiap intonasi suaranya membuat gadis belia dihadapannya merinding segera berlari pergi.

"Aku bersumpah akan membalasmu!!! aku akan membalasmu. Brengsek!!!" maki Sandra meneriaki Daniel yang sudah menghilang ditempatnya.

"Kalian para lelaki. sialan." Sandra mencengkram kepalanya yang terasa mau pecah. Ia mengorbankan segalanya hanya demi satu laki-laki tapi karna orang yang sama ia terjatuh didalam kegelapan sendirian.

"Sialan! hiks."

"Nona!"

Para pengawal tadi sudah menemukannya. Mereka saling pandang melihat Sandra yang menangis lagi, apa disini terjadi sesuatu?

"Nona! kembalilah ke mobil."

......

Vote and Like Sayang..

Terpopuler

Comments

Kinay naluw

Kinay naluw

niat kabur gagal deh.

2022-12-13

0

Tatiastarie

Tatiastarie

lanjut

2022-10-12

0

epifania rendo

epifania rendo

dasar sandra belajar dari kesalhanmu

2022-10-11

0

lihat semua
Episodes
1 Sandra yang malang!
2 Dia bukan anakku!
3 Kau di asingkan!
4 Ingin melarikan diri!
5 Sosok aneh!
6 Siluman di Kulfun!
7 Ini baik untuk ibu hamil!
8 Kau tak tahu apapun!
9 Rusel yang misterius!
10 Apa yang terjadi sebenarnya?
11 Kejadian aneh dan misterius!
12 Tak akan lolos kali ini!
13 Tamparan 50 kali
14 Makan malam?
15 Masih keras kepala;
16 Tangisan Sandra
17 Ujian?
18 Morning Sickness
19 Selalu membuat onar!
20 Keanehan Daniel dan Kebahagiaan Sandra!
21 Ancaman bagi Sandra!
22 Ada yang berniat buruk!
23 Ingin pulang!
24 Jangan katakan itu lagi
25 Sama seperti dulu!
26 Membuat ulah kembali?
27 Aku akan menikahinya!
28 keputusan Rusel!
29 Penolakan Sandra!
30 Kau marah?
31 Harus menikah!
32 Apa dia hamil?
33 Pernikahan!
34 Menahan diri!
35 Sifat keras kepala dan kekanakan!
36 Kepulangan Sandra!
37 Kau Tidur Di Kamarku!
38 Masih menyimpannya!
39 Memendam rasa!
40 Mengacaukan seluruh kota!
41 Siapa dia sebenarnya?
42 Aku milikmu!
43 Kedatangan Daniel!
44 Akan membencinya?!
45 Jaga batasanmu!
46 Menjauhlah!
47 Kau siapa?
48 Pria idiot!
49 Mulai curiga!
50 Bukan aku!
51 Mengingat kembali malam itu!
52 Jaga Dirimu Baik-Baik!
53 Kekacauan Sandra!
54 Pria bernama Arnol!
55 Ancaman berdatangan!
56 Tak menyangka!
57 Berbaikan!
58 Siapa lelaki itu?
59 Perjodohan?
60 Siapa sebenarnya?
61 Masih misteri!
62 Akhir dari dua Jin terkutuk!
63 Berita situs kampus!
64 Semakin rumit!
65 Posesif.
66 Melawan rencana musuh!
67 Aku tak Mengerti!
68 Amarah Rusel dan kesadaran Sandra!
69 Publish Pers!
70 Hamil di luar nikah!
71 Seorang Putra Mahkota?
72 Perasaan Sandra!
73 Peperangan berlanjut!
74 Dendam yang membara!
75 Kau tak berhak!
76 Kenyataan sebenarnya(Tuan Aryono)
77 Ancaman berdatangan!
78 Berhati-hatilah!
79 Persaingan Tahta!
80 Kecurigaan terbukti!
81 Kedatangan Lucas!
82 Wanita bar-bar!
83 Mayat!
84 Bukan anak putra-ku!
85 Menahan emosi!
86 Terbongkar?
87 Hukuman Nyonya Loure!
88 Sulit menahan diri!
89 Pernyataan Nyonya Loure
90 Membebaskan diri!
91 Rencana penyerangan!
92 Penyerangan!
93 Dia membunuh Ayahku!
94 Keadaan sebenarnya
95 Menikah?
96 Keterkejutan Sandra!
97 Pernyataan Ratu Bella!
98 Percayalah padaku
99 Ambisi sang putri!
100 Sandra yang malang!
101 Mulai memanas!
102 Jangan lepaskan satupun!
103 Penyerangan
104 Kisah sebenarnya!
105 Sandra?
106 Di siksa!
107 Menunjukan peliharaan!
108 Kemarahan Rusel!
109 Kecemasan yang mendalam!
110 Kesadaran hati!
111 Rasa senang di sembunyikan!
112 Bertemu Baby!
113 Ruslan Feliks Dezon!
114 Menyembunyikan hasil Judi!
115 Keanehan Simob!
116 Simob dan Delina!
117 Aku mencintaimu!
118 Akhir yang nyata!
119 Karya Baru?
Episodes

Updated 119 Episodes

1
Sandra yang malang!
2
Dia bukan anakku!
3
Kau di asingkan!
4
Ingin melarikan diri!
5
Sosok aneh!
6
Siluman di Kulfun!
7
Ini baik untuk ibu hamil!
8
Kau tak tahu apapun!
9
Rusel yang misterius!
10
Apa yang terjadi sebenarnya?
11
Kejadian aneh dan misterius!
12
Tak akan lolos kali ini!
13
Tamparan 50 kali
14
Makan malam?
15
Masih keras kepala;
16
Tangisan Sandra
17
Ujian?
18
Morning Sickness
19
Selalu membuat onar!
20
Keanehan Daniel dan Kebahagiaan Sandra!
21
Ancaman bagi Sandra!
22
Ada yang berniat buruk!
23
Ingin pulang!
24
Jangan katakan itu lagi
25
Sama seperti dulu!
26
Membuat ulah kembali?
27
Aku akan menikahinya!
28
keputusan Rusel!
29
Penolakan Sandra!
30
Kau marah?
31
Harus menikah!
32
Apa dia hamil?
33
Pernikahan!
34
Menahan diri!
35
Sifat keras kepala dan kekanakan!
36
Kepulangan Sandra!
37
Kau Tidur Di Kamarku!
38
Masih menyimpannya!
39
Memendam rasa!
40
Mengacaukan seluruh kota!
41
Siapa dia sebenarnya?
42
Aku milikmu!
43
Kedatangan Daniel!
44
Akan membencinya?!
45
Jaga batasanmu!
46
Menjauhlah!
47
Kau siapa?
48
Pria idiot!
49
Mulai curiga!
50
Bukan aku!
51
Mengingat kembali malam itu!
52
Jaga Dirimu Baik-Baik!
53
Kekacauan Sandra!
54
Pria bernama Arnol!
55
Ancaman berdatangan!
56
Tak menyangka!
57
Berbaikan!
58
Siapa lelaki itu?
59
Perjodohan?
60
Siapa sebenarnya?
61
Masih misteri!
62
Akhir dari dua Jin terkutuk!
63
Berita situs kampus!
64
Semakin rumit!
65
Posesif.
66
Melawan rencana musuh!
67
Aku tak Mengerti!
68
Amarah Rusel dan kesadaran Sandra!
69
Publish Pers!
70
Hamil di luar nikah!
71
Seorang Putra Mahkota?
72
Perasaan Sandra!
73
Peperangan berlanjut!
74
Dendam yang membara!
75
Kau tak berhak!
76
Kenyataan sebenarnya(Tuan Aryono)
77
Ancaman berdatangan!
78
Berhati-hatilah!
79
Persaingan Tahta!
80
Kecurigaan terbukti!
81
Kedatangan Lucas!
82
Wanita bar-bar!
83
Mayat!
84
Bukan anak putra-ku!
85
Menahan emosi!
86
Terbongkar?
87
Hukuman Nyonya Loure!
88
Sulit menahan diri!
89
Pernyataan Nyonya Loure
90
Membebaskan diri!
91
Rencana penyerangan!
92
Penyerangan!
93
Dia membunuh Ayahku!
94
Keadaan sebenarnya
95
Menikah?
96
Keterkejutan Sandra!
97
Pernyataan Ratu Bella!
98
Percayalah padaku
99
Ambisi sang putri!
100
Sandra yang malang!
101
Mulai memanas!
102
Jangan lepaskan satupun!
103
Penyerangan
104
Kisah sebenarnya!
105
Sandra?
106
Di siksa!
107
Menunjukan peliharaan!
108
Kemarahan Rusel!
109
Kecemasan yang mendalam!
110
Kesadaran hati!
111
Rasa senang di sembunyikan!
112
Bertemu Baby!
113
Ruslan Feliks Dezon!
114
Menyembunyikan hasil Judi!
115
Keanehan Simob!
116
Simob dan Delina!
117
Aku mencintaimu!
118
Akhir yang nyata!
119
Karya Baru?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!