Tak akan lolos kali ini!

Mentari diatas langit sana tampak masih samar-samar terlihat karna di tutupi awan gelap yang seperti biasa hadir menyelubungi langit Kulfun.

Namun, walau cuaca mendung itu setia diatas sana. tetap saja para masyarakat di pemukiman ini masih bersemangat melakukan pekerjaannya.

Mayoritas ditempat ini adalah perkebunan. Sedangkan bagian persawahan ada di sebelah utara Perbukitan menyesuaikan keadaan tanah dan lereng gunung yang masih aktif.

Pagi ini Sandra terpaksa menuruti Anya ke kebun buah milik Pamannya. Ia sebenarnya eggan bertemu beberapa warga yang membicarakannya hampir setiap waktu.

"Apa kau senang?" tanya Anya berjalan beriringan dengan Sandra yang terlihat bertambah cantik dengan pakaian sederhana ini. Celana panjang kulot dengan baju kaos lengan pendek berwarna putih.

"Ntahlah. rasanya aku ingin memaki mereka." jawab Sandra menatap beberapa ibu-ibu yang tengah menjemur pakaian di cuaca seperti ini. benar-benar tak masuk akal baginya.

"Kau tenang saja. mereka tak mungkin lagi mengusikmu!"

"Memangnya kenapa?" dahi Sandra mengkerut menatap Anya yang tersenyum simpul merangkul bahu Sandra.

"Kemaren aku mendengar kalau 3 anak mentri itu telah di beri sanksi!"

"Sanksi?" gumam Sandra merasa tak percaya. apa ada yang berani menghukum 3 wanita katrok itu disini? apalagi Zira terlihat sangat percaya diri.

"Yah! selama ini mereka belum ada di beri hukuman, tapi sekarang pasti ada yang memperjuangkannya."

Sandra manggut-manggut mengerti. Ia tak terlalu tertarik dengan semua itu. jika di hukum ya sudah, itu lebih bagus.

Mereka berjalan pelan menapaki jalan tak di aspal ini. Ada rerumputan di kiri kanan jalan tempat makan kerbau yang menatap Sandra tak berkedip.

"Kenapa kerbau-kerbau disini begitu genit?!"

"Maksudnya?" tanya Anya seraya memainkan topi perkebunanya berbentuk kerucut ini.

"Mata mereka selalu menatapku, Anya!" gumam Sandra berpeggangan ke lengan Anya menghindari para kerbau itu. Anya juga heran kenapa hewan-hewan itu seperti tertarik pada Sandra si mata hitam.

"Mungkin mereka tahu kau orang baik."

"Jangan membual! aku yakin mereka mengejekku." ketus Sandra hanya di jawab gelengan oleh Anya yang sudah tahu kalau Sandra memang orang yang perasa.

Sandra terus berjalan lebih cepat dari Anya menghindari beberapa hewan ternak disini yang tak memutus tatapan matanya.

"Cepatlah!!! kau bisa saja di seruduk olehnya!!" teriak Sandra kesal berjalan terbalik mengawasi hewan-hewan itu. Ia tak menyadari ada beberapa anak asrama dari penginapan yang pulang dari sungai tepat di kaki gunung.

"Cepatlah!!" Sambung Sandra lagi membuat segerombolan laki-laki muda itu saling pandang melihat Sandra yang seperti orang kurang waras.

"San!! di.."

Belum sempat Anya bicara tapi Sandra sudah menubruk orang-orang dibelakangnya.

"Nona!" salah satu dari mereka ingin memapah Sandra tapi Anya dengan cepat menarik lengan Sandra kembali berdiri dengan wajah pucatnya.

"Maaf. maafkan temanku." pinta Anya mengatupkan kedua tangannya pada lekaki muda kisaran 22 tahun ini. Mereka menatap Sandra dengan penuh kekaguman.

Selama tinggal disini belum ada wanita secantik Sandra yang mereka temui. Mata bulat dengan manik hitam lebih besar itu terlihat sangat imut.

"Tak apa. tapi namanya siapa?"

"Namanya San.."

"Aku tak punya nama!"

Ketus Sandra menarik Anya untuk pergi membuat mereka syok. memang cantik tapi sangat galak dan ketus.

"San! kenapa kau bicara begitu?" tegur Anya sesekali melihat kebelakang dimana rombongan Asrama itu masih memandang Sandra.

"Mereka itu hanya modus. kau tak lihat tatapan menyebalkan itu. ha?"

Anya terdiam dengan wajah belianya memerah. Hari minggu ini menjadi hari spesial karna bertemu para lelaki tampan di asrama Kulfun, jarang-jarang mereka keluar.

"San! mereka itu tampan, dan manis."

Sandra langsung memukul tengkuk Anya yang terkejut menatap Sandra dengan kesal.

"Saan!!"

"Apa? kau ini masih sekolah dan jangan berfikir yang aneh-aneh." omel Sandra berkecak pinggang membuat Anya menggerutu mengusap tengkuknya.

"Aku jelek. San! siapa yang akan mau? lagi-pula aku hanya jahil saja."

"Walau kulitmu tak begitu putih dan hidungmu mancung ke dalam. kau masih punya kesucianmu." sambar Sandra yang tak ingin jika Anya sama sepertinya. Ia dulu juga begini sampai akhirnya menuai malapetaka.

"San!! kau ini mengomel seperti Ibuku saja."

"Awas kalau kau begitu lagi." ancam Sandra kembali menatap jalan. Mereka sudah hampir pergi ke lereng bukit dimana disini banyak perkebunan Teh dan juga sayuran seperti kentang, wortel bahkan kedelai yang tumbuh subur.

"Aku belum pernah melihat kedelai dan sayur-sayuran sesegar ini!" gumam Sandra kagum akan daerah di Kulfun.

"Begitulah. disini sangat menjaga alam dan penuh aturan. melanggar sedikit saja akan di kenai Sanksi berat." jawab Anya bangga.

Sandra mengangguk paham. Namun, ia teringat soal kejadian semalam tentang peristiwa aneh yang ia alami.

"Anya!"

"Yah?" Anya belum menatap Sandra yang berfikir.

"Semalam apa ada badai?"

Anya menggeleng. di tempatnya baik-baik saja bahkan cuaca semalam sangat santai di banding biasanya.

"Tak ada. bahkan semuanya baik-baik saja."

"Tapi, semalam anginnya kuat. bahkan dahan-dahan itu jatuh di atap penginapanku!" jawab Sandra mulai merasa janggal.

"San! semalam bahkan ada bintang, kalau angin kuat pasti mau hujan. ini baik-baik saja."

"Tapi,..."

"Sudahlah. itu karnanya aku melarangmu duduk di luar saat Magrib, apalagi kau masih gadis." jawab Anya yang tak tahu tentang kehamilan Sandra. semalam paman Jo merahasiakannya.

Sandra yang tak puas dengan jawaban Anya hanya diam berfikir. Jika semalam cuacanya baik-baik saja. bagaimana bisa ada ranting yang jatuh sekuat itu sedangkan pohon-pohonnya masih segar?

"San!!"

"Ha??" Sandra terperanjat saat Anya menepuk bahunya.

"Ada apa?"

"T..tidak, hanya aku sedikit pegal berjalan." jawab Sandra berbohong hingga Anya mengerti memilih menarik Sandra masuk ke perkebunan Teh di lereng sana.

"Hati-hati, disini jalannya agak licin."

"Aku tak biasa."

Jawab Sandra berdiri di dekat kubangan air dan tanah yang becek. Ia tak biasa ketempat seperti ini bahkan ini baru pertama kali baginya.

"Kau duluan saja. aku tunggu disini."

"San! mana bisa, kita harus pergi bersama."

"Tanahnya licin. kalau aku jatuh bagaimana? nanti sendalku masuk kesana dan.."

"Dasar anak Mami!"

Suara ejekan terdengar dari arah belakang. Ternyata itu Zira bersama 2 temannya tengah memetik teh untuk di bawa ke pabrik tradisonal.

"Zira! Sandra hanya tak terbiasa, dia-kan dari kota." sopan Anya pada Zira yang malah melemparnya dengan ranting Teh membuat Sandra mengepal.

"Diam kau kotoran!"

Anya diam dengan mata berkaca-kaca. Selalu saja ada yang mengejeknya seperti itu bahkan ia malu pada beberapa Ibu-ibu yang tengah menatap mereka dari atas lereng.

"Hey. anak mami! apa tak sekalian saja kau menangis meminta susu disini?" ejek Zira yang diiringi kikikan dua temannya.

"Susu?" tanya Sandra menatap Zira yang begitu angkuh.

"San! sudahlah."

"Anya! aku sudah puas minum susu selama ini. mungkin mereka mau merasakannya juga." jawab Sandra meraih topi perkebunan Anya membuat dahi mereka mengkerut dengan beberapa warga yang melihat saling pandang.

"Kau mau apa?" tanya Zira saat Sandra malah menyeruk air becek berwarna coklat kental itu dengan topi anyam Anya yang heran.

"Kau akan paham setelah.." ia terdiam menyeringai.

"Mencicipinya!!" sambung Sandra langsung menyiramkan air kubangan itu ke Zira dan teman-temannya membuat mata Anya melebar dengan para warga yang syok.

"Bagaimana? apa susunya enak?"

"Kauu!!!"

Zira menggeram melihat pakaiannya habis dibaluri lumpur. Bahkan, Zira syok melihat ada kotoran Kerbau yang tercampur dengan air ini.

"Sialan!!! berani kau melakukan ini. ha??"

"Berani! siapa yang takut?" tantang Sandra menyeringai dengan Anya yang mulai khawatir melihat beberapa warga yang menatap Sandra dengan raut kekesalan.

"Hey. anak kota! kau baru datang sehari kesini tapi sudah membuat masalah!!"

"Yah, dia itu anak pak mentri di sini, kemana sopan-santun-mu?!"

Tanya mereka menghakimi Sandra yang sama sekali tak mendengarnya. Bahkan, Sandra asik kembali menyirami lumpur itu ke tubuh Zira yang berteriak memakinya.

"Hentikan!! aku akan menemui ayahku dan membuat kau menyesal!!!"

"Pergilah! aku akan menunggu disini. atau.."

Sandra menjeda kalimatnya menatap Zira dengan santai tak kalah angkuh.

"Atau kita temui Ayahmu bersama. bagaimana?"

"Hentikan!"

Suara beberapa penjaga desa yang berpatroli pagi ini. mereka mendekat karna ada keributan didekat lereng bukit perkebunan.

"Kak Ednan!" rengek Zira memanfaatkan keadaan melihat Ednan lekaki penjaga di sini.

"Ada apa? kenapa tubuhmu bau begini?"

"Karna dia!"

Zira menunjuk Sandra yang hanya diam memainkan ujung rambut panjangnya yang diikat kuda. terlihat sangat cantik dan imut membuat Ednan terdiam.

"Bukankah kau anak dari kota itu?"

"Hm. lalu?"

"Kak! dia menyirami kami dengan lumur dan kotoran, sedari kemaren dia mengusikku!"

Sandra langsung menggeram. sudah jelas kemaren Zira-lah yang mencari masalah dengannya.

"Jaga mulutmu. ya?"

"Apa?? sudah jelas buktinya kau menyiramku dan teman-temanku. mereka juga melihat kekejaman wanita ini." adu Zira menatap tajam para warga yang mengangguk saja.

"Kau ikut ke Balai perundingan!"

"Tak bisa! aku tak salah apapun." bantah Sansra menolak tapi tangannya malah di tarik oleh anggota satunya membuat Zira menyeringai.

"Lepas!! aku bisa jalan sendiri." ketus Sandra menepis tangan mereka lalu berjalan sendirian membuat Anya khawatir.

"San!!"

"Kau bantu pamanmu saja! aku tak apa!!" jawab Sandra berteriak karna ia dipaksa berjalan cepat.

Zira sangat puas bahkan ia menanti hukuman apa yang akan diterima Sandra nanti di Balai perundingan sana.

"Zir! kau sangat hebat." bisik salah satu temannya berjalan di belakang Zira yang juga ikut.

"Cih! dia tak akan lolos kali ini."

......

Vote and Like Sayang...

Terpopuler

Comments

Denzo_sian_alfoenzo

Denzo_sian_alfoenzo

aq susah bayanginya sandra ni umur brp knp klakuan nya sprt ank tarzan yg dr dlu hidup d hutan c

2023-05-17

0

zizsa....cool

zizsa....cool

haha minum susu....

2023-03-11

1

Kinay naluw

Kinay naluw

Zira nih ga habis bikin keributan.

2022-12-14

0

lihat semua
Episodes
1 Sandra yang malang!
2 Dia bukan anakku!
3 Kau di asingkan!
4 Ingin melarikan diri!
5 Sosok aneh!
6 Siluman di Kulfun!
7 Ini baik untuk ibu hamil!
8 Kau tak tahu apapun!
9 Rusel yang misterius!
10 Apa yang terjadi sebenarnya?
11 Kejadian aneh dan misterius!
12 Tak akan lolos kali ini!
13 Tamparan 50 kali
14 Makan malam?
15 Masih keras kepala;
16 Tangisan Sandra
17 Ujian?
18 Morning Sickness
19 Selalu membuat onar!
20 Keanehan Daniel dan Kebahagiaan Sandra!
21 Ancaman bagi Sandra!
22 Ada yang berniat buruk!
23 Ingin pulang!
24 Jangan katakan itu lagi
25 Sama seperti dulu!
26 Membuat ulah kembali?
27 Aku akan menikahinya!
28 keputusan Rusel!
29 Penolakan Sandra!
30 Kau marah?
31 Harus menikah!
32 Apa dia hamil?
33 Pernikahan!
34 Menahan diri!
35 Sifat keras kepala dan kekanakan!
36 Kepulangan Sandra!
37 Kau Tidur Di Kamarku!
38 Masih menyimpannya!
39 Memendam rasa!
40 Mengacaukan seluruh kota!
41 Siapa dia sebenarnya?
42 Aku milikmu!
43 Kedatangan Daniel!
44 Akan membencinya?!
45 Jaga batasanmu!
46 Menjauhlah!
47 Kau siapa?
48 Pria idiot!
49 Mulai curiga!
50 Bukan aku!
51 Mengingat kembali malam itu!
52 Jaga Dirimu Baik-Baik!
53 Kekacauan Sandra!
54 Pria bernama Arnol!
55 Ancaman berdatangan!
56 Tak menyangka!
57 Berbaikan!
58 Siapa lelaki itu?
59 Perjodohan?
60 Siapa sebenarnya?
61 Masih misteri!
62 Akhir dari dua Jin terkutuk!
63 Berita situs kampus!
64 Semakin rumit!
65 Posesif.
66 Melawan rencana musuh!
67 Aku tak Mengerti!
68 Amarah Rusel dan kesadaran Sandra!
69 Publish Pers!
70 Hamil di luar nikah!
71 Seorang Putra Mahkota?
72 Perasaan Sandra!
73 Peperangan berlanjut!
74 Dendam yang membara!
75 Kau tak berhak!
76 Kenyataan sebenarnya(Tuan Aryono)
77 Ancaman berdatangan!
78 Berhati-hatilah!
79 Persaingan Tahta!
80 Kecurigaan terbukti!
81 Kedatangan Lucas!
82 Wanita bar-bar!
83 Mayat!
84 Bukan anak putra-ku!
85 Menahan emosi!
86 Terbongkar?
87 Hukuman Nyonya Loure!
88 Sulit menahan diri!
89 Pernyataan Nyonya Loure
90 Membebaskan diri!
91 Rencana penyerangan!
92 Penyerangan!
93 Dia membunuh Ayahku!
94 Keadaan sebenarnya
95 Menikah?
96 Keterkejutan Sandra!
97 Pernyataan Ratu Bella!
98 Percayalah padaku
99 Ambisi sang putri!
100 Sandra yang malang!
101 Mulai memanas!
102 Jangan lepaskan satupun!
103 Penyerangan
104 Kisah sebenarnya!
105 Sandra?
106 Di siksa!
107 Menunjukan peliharaan!
108 Kemarahan Rusel!
109 Kecemasan yang mendalam!
110 Kesadaran hati!
111 Rasa senang di sembunyikan!
112 Bertemu Baby!
113 Ruslan Feliks Dezon!
114 Menyembunyikan hasil Judi!
115 Keanehan Simob!
116 Simob dan Delina!
117 Aku mencintaimu!
118 Akhir yang nyata!
119 Karya Baru?
Episodes

Updated 119 Episodes

1
Sandra yang malang!
2
Dia bukan anakku!
3
Kau di asingkan!
4
Ingin melarikan diri!
5
Sosok aneh!
6
Siluman di Kulfun!
7
Ini baik untuk ibu hamil!
8
Kau tak tahu apapun!
9
Rusel yang misterius!
10
Apa yang terjadi sebenarnya?
11
Kejadian aneh dan misterius!
12
Tak akan lolos kali ini!
13
Tamparan 50 kali
14
Makan malam?
15
Masih keras kepala;
16
Tangisan Sandra
17
Ujian?
18
Morning Sickness
19
Selalu membuat onar!
20
Keanehan Daniel dan Kebahagiaan Sandra!
21
Ancaman bagi Sandra!
22
Ada yang berniat buruk!
23
Ingin pulang!
24
Jangan katakan itu lagi
25
Sama seperti dulu!
26
Membuat ulah kembali?
27
Aku akan menikahinya!
28
keputusan Rusel!
29
Penolakan Sandra!
30
Kau marah?
31
Harus menikah!
32
Apa dia hamil?
33
Pernikahan!
34
Menahan diri!
35
Sifat keras kepala dan kekanakan!
36
Kepulangan Sandra!
37
Kau Tidur Di Kamarku!
38
Masih menyimpannya!
39
Memendam rasa!
40
Mengacaukan seluruh kota!
41
Siapa dia sebenarnya?
42
Aku milikmu!
43
Kedatangan Daniel!
44
Akan membencinya?!
45
Jaga batasanmu!
46
Menjauhlah!
47
Kau siapa?
48
Pria idiot!
49
Mulai curiga!
50
Bukan aku!
51
Mengingat kembali malam itu!
52
Jaga Dirimu Baik-Baik!
53
Kekacauan Sandra!
54
Pria bernama Arnol!
55
Ancaman berdatangan!
56
Tak menyangka!
57
Berbaikan!
58
Siapa lelaki itu?
59
Perjodohan?
60
Siapa sebenarnya?
61
Masih misteri!
62
Akhir dari dua Jin terkutuk!
63
Berita situs kampus!
64
Semakin rumit!
65
Posesif.
66
Melawan rencana musuh!
67
Aku tak Mengerti!
68
Amarah Rusel dan kesadaran Sandra!
69
Publish Pers!
70
Hamil di luar nikah!
71
Seorang Putra Mahkota?
72
Perasaan Sandra!
73
Peperangan berlanjut!
74
Dendam yang membara!
75
Kau tak berhak!
76
Kenyataan sebenarnya(Tuan Aryono)
77
Ancaman berdatangan!
78
Berhati-hatilah!
79
Persaingan Tahta!
80
Kecurigaan terbukti!
81
Kedatangan Lucas!
82
Wanita bar-bar!
83
Mayat!
84
Bukan anak putra-ku!
85
Menahan emosi!
86
Terbongkar?
87
Hukuman Nyonya Loure!
88
Sulit menahan diri!
89
Pernyataan Nyonya Loure
90
Membebaskan diri!
91
Rencana penyerangan!
92
Penyerangan!
93
Dia membunuh Ayahku!
94
Keadaan sebenarnya
95
Menikah?
96
Keterkejutan Sandra!
97
Pernyataan Ratu Bella!
98
Percayalah padaku
99
Ambisi sang putri!
100
Sandra yang malang!
101
Mulai memanas!
102
Jangan lepaskan satupun!
103
Penyerangan
104
Kisah sebenarnya!
105
Sandra?
106
Di siksa!
107
Menunjukan peliharaan!
108
Kemarahan Rusel!
109
Kecemasan yang mendalam!
110
Kesadaran hati!
111
Rasa senang di sembunyikan!
112
Bertemu Baby!
113
Ruslan Feliks Dezon!
114
Menyembunyikan hasil Judi!
115
Keanehan Simob!
116
Simob dan Delina!
117
Aku mencintaimu!
118
Akhir yang nyata!
119
Karya Baru?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!