Happy reading..
☘️
☘️
☘️
"Aku adalah seorang pendosa yang merindu atas pahatan mahakarya Sang Pencipta yang tercipta indah pada dirimu. Kehadiranmu seperti cahaya yang menerangi jiwaku dalam kegelapan malam. Racikan senyumanmu bagaikan bait-bait kata yang melantun berirama dengan melodi cinta yang menghancurkan kesadaranku. Hatimu adalah rumah yang aku tuju untuk aku pulang dan menetap. Tolong jangan menyuruhku untuk menghapus semua memoriku tentang kenangan indah bersamamu, jelas-jelas aku tak mampu. Hal yang utama adalah aku bisa mengutuk diriku sendiri jika itu terjadi. Namun, bila kehadiranku membuat sesak nafasmu, lepaskan aku dengan segala luka dimasa lalu. Agar aku tidak menjadi penghambat bahagiamu. Tapi, bila kau butuh sandaran jiwa, maka dengan senang hati aku izinkan padamu tuk bersandar pada dadaku. Karena cinta itu sebuah misteri yang tidak membutuhkan akal sehat dan mata yang jernih. Hanya hati yang bisa merasakan kehadiran cinta suci itu. Memandang matamu membuat nalarku gila, tak dapat membendung badai pesona yang menghujani jiwa ragaku, membawa hanyut dalam arus bahagia bersamamu."
...Giordan Adhitama ...
***
Di meja bulat yang masih kosong dikhususkan untuknya, Giordan dan Lili di antar oleh seorang EO dengan pakaian serba hitam dan dilengkapi alat komunikasi yang setia menempel di daun telinga.
Sesampainya di meja itu, Giordan beserta Lili dipersilahkan duduk. Di atas meja bundar itu dengan 5 kursi melingkari, setiap meja telah diberikan label. Yang bertulis CEO GA GROUP.
Lili duduk disamping Giordan, ia hanya tersenyum dan membalas sapaan beberapa orang yang mengenal Bos tampannya itu, atau pun orang yang tidak dikenalnya. Hanya sekedar bertegur sapa saja dengan sopan.
Tampak dari kejauhan dua lelaki tampan yang berjalan menuju meja bundar Giordan Adhitama, sedang berbincang dengan diselingi sedikit tawa.
"Oh, rupanya si dingin lagi asik berduaan dengan Personal Assistennya yang cantik, tanpa mau mengenalkan pada kita." goda Frans, sambil duduk disamping Giordan.
Sedangkan Febian langsung duduk di kursi kosong disebelah Frans. Lili tersenyum kikuk pada dua lelaki yang baru saja bergabung di meja Bosnya, tersebut.
"Apa kamu tak ingin mengenalkan kita pada PA- mu yang cantik itu, Gio?" senggol Frans pada Giordan.
"Si4l! Kenapa cecurut ini bergabung di mejaku. Merusak suasana hati saja." gerutu Giordan, dalam bathinnya.
"Lili, kenalkan dua lalat pengganggu ini. Yang duduk disebelahku ini adalah Frans, CEO Tim Tam Group dan yang satu lagi Febian, ia juga CEO Maxi Group." Giordan mengenalkan kedua temannya dengan asal-asalan.
"Selamat malam, pak. Saya Lili. Personal Assisten dari Bos Giordan Adhitama. Senang bertemu dengan Pak Frans dan Pak Febian." Lili mengenalkan diri dengan senyum manis yang menawan, membuat Frans dan Febian langsung menatapnya terpana.
Senyuman yang dimiliki Lili bisa menghipnotis orang yang memandangnya. Bukan senyuman yang menggoda, melainkan senyuman yang ramah dengan bibirnya yang tipis dan merah merekah. Ditambah kedua matanya yang indah, memiliki daya tarik tersendiri. Matanya yang teduh, membuat siapapun akan jatuh cinta dengan menatap kedua bola matanya, akan merasa nyaman dan hangat. Karena Lili juga memiliki kepribadian yang supel, cepat beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya. Ramah tamah adalah sifat Lili yang banyak disukai orang yang baru mengenal maupun yang telah lama mengenalnya.
"Eheemm.." Giordan memberikan kode pada Frans dan Febian, agar menyudahi tatapannya yang tak lepas dari Lili dan juga segera melepas tangannya bersalaman dengan Lili.
"Lili, abaikan pengganggu tengil itu. Anggap mereka berdua tak ada disini." Giordan memberikan titahnya pada Lili.
"Iya, Bos. Anggap aja makhluk kasat mata, gitu ya, Bos." jawab Lili, seraya membuang muka sambil menutup bibirnya menahan tawa.
"No, kenapa Bos dan PA yang sangat kompak kalian berdua." dengus Frans, tak terima dikatakan makhluk kasat mata yang sedang mengganggunya.
"Hahahaha.. Mampus kamu, Frans. Kena batunya." ledek Febian.
Tapi, bukan Frans namanya. Kalau tidak bisa membuat kesal si Giordan Adhitama.
"Ayolah, Gio. Kasih aku kesempatan untuk mengenal lebih jauh Assitenmu yang cantik itu." goda Frans yang membuat jengkel Giordan.
"No. Aku tidak akan membiarkan play boy tuwir sepertimu mengenal Assistenku."
Giordan mendengus kesal dan menekan nada suaranya pada Frans.
Lagi-lagi Lili hanya tersenyum melihat pertengkaran ketiga sahabat itu.
"Oh, imut sekali. Jika dia tersenyum, matanya juga sangat indah." genit Febian yang ikutan menggoda.
"Diamlah, kau Febian! Kau akan menikah dalam waktu dekat ini! Jangan macam-macam!" kesal Giordan menggerutu.
"Sebelum jalur kuning melengkung, kita bebas-bebas saja, Giordan. Sah-sah saja kita menggodanya." kekeh kedua pria yang membuat dongkol Giordan.
"Enggak ada acara begituan. Jangan pernah bermimpi kalian berdua! Dia wanitaku! My Angel" Giordan menegaskan dan perkataan Giordan sukses membuat kedua sahabatnya tercengang.
"Wow, wanitamu? Benarkah? Hebat sekali! Tapi, mau kau kemana kan si Ayra yang manja itu, sahabatku Giordan Adhitama?" kekehan Frans dengan renyah sekaligus mengejeknya.
"Aku buang ke laut!" sahut Giordan.
"Jempol sekali, sahabat! Sungguh hebat kau kali ini, Giordan Adhitama! Menenggelamkan si Ayra ke dalam dasar laut! Menghempaskan dari bumi ini!" ocehan panjang si Frans.
"Sejak kapan seorang Giordan Adhitama menjadi garang begini? Tanduknya mulai keluar." tanya Febian tak percaya.
"Aku yakin, pasti sejak mengenal Sang Dewi yang duduk manis disebelahnya itu." Frans terus menggoda Giordan dan membungkam sahabatnya itu, kalah telak dengan serangan bertubi-tubi dari kedua sahabatnya.
***
Perbincangan antara ketiga sahabat itu, akhirnya terhenti ketika tiba-tiba mic dari Host pemandu acara terdengar dari atas panggung.
Setelah Host membuka acaranya dengan kata sambutan. Dan dilanjutkan sambutan dari perwakilan Prayoga Group yaitu Jayden Prayoga, dipersilahkan naik ke atas pentas." ujar Host tersebut.
Sosok Pria yang bertubuh atletis itu, tiba-tiba berdiri dan berjalan penuh percaya diri menuju panggung yang telah disediakan. Tepuk tangan riuh para tamu yang menghadiri acara tersebut terdengar menyambutnya. Bahkan, Lili pun ikut bertepuk tangan dengan semangat. Giordan terperangah, melihat Lili seperti itu? Dia membayangkan jika Lili terpesona dengan Jayden Prayoga. Dengan cepat Giordan meraih tangan Lili untuk memberhentikannya.
"Kenapa Bos?" tanya Lili bengong melihat kelakuan yang dibuat Giordan.
"Kenapa, kamu mau protes?" tanya Giordan.
"Enggak, mana berani saya protes ke Bos Giordan." ucap Lili mengerucutkan bibirnya.
"Tumben nurut?"
"Nurutlah, daripada Bos Giordan keluarkan ancaman."
"Kamu ini, paling pintar kalau menjawab segala pertanyaan dari Bos Giordan Adhitama." celetuk Frans sambil tertawa.
"Pasti pintar, kan ajaran Bos Giordan. Harus cepat tanggap dalam hal darurat sekalipun." Lili menjawab ucapan Frans dengan percaya diri.
"Kau yang terbaik." ucap lembut Giordan di telinga Lili. Sembari menggenggam erat tangan Lili.
"Lepasin tangan aku, jangan gini Bos." Lili memohon.
"Kalau aku nggak mau, bagaimana?" ucap Giordan, yang makin membuat kacau hati Lili.
"Malu dilihat kedua sahabat, Bos." Lili menjawab pelan.
"Oke, kalau nggak boleh menggenggam tanganmu. Aku peluk pinggangmu, saja." Giordan melepaskan genggaman tangannya, dan berpindah melingkarkan tangannya ke pinggang ramping Lili.
DEGG..
Hati Lili, berdegup tak karuan. "Lia... Bebaskan aku dari setan terkutuk ini. Audzubillahhiminasyaitonirrajim." Lili berdoa dalam bathinnya.
🌟🌟🌟🌟🌟
Bersambung...
Selamat pagi.. Selamat hari Jum'at yang penuh berkah ini.. 🙏🏻🥰🥰
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
🎯™ Zie ⍣⃝కꫝ 🎸
wiihh... lili mah nurut aja apa kata bos demi kenyamanan dan keselamatan bersama 😂😂
2022-12-14
14
❤️⃟WᵃfAlena ⍣⃝కꫝ🎸
Giordan banyak saingan nih, banyak yang terpesona sama Lili soalnya
2022-12-13
1
❤️⃟WᵃfAlena ⍣⃝కꫝ🎸
intinya mencoba melepaskan pelan2 perasaan nya untuk Lili
2022-12-13
1