Faham

Happy reading..

☘️

☘️

☘️

...Jangan pernah ada keraguan untuk melepaskan MERPATI kesayangan untuk menikmati keindahan dan kebebasannya di luar sangkar....

...Karena MERPATI yang terbaik tak mungkin berkhianat dan melupakan janjinya untuk kembali pulang.....

...NC...

***

Ini yang dinamakan ngantuk 10%! Begadang 90%!

"Sabar Lili.. Kamu hanya mengikuti halur yang sederhana! Diam ketika salah dan melawan ketika benar. Itu adalah prinsip dalam hidup, Lili. Jangan kau ubah-ubah! Disaat orang lain terlelap dalam tidur malamnya, kau telah terbangun untuk berjibaku mengais rezeki. Terkadang orang hanya melihat hasilnya tanpa melihat prosesnya! Uang bukan segalanya, tapi semuanya butuh uang! Dimasa muda, disaat tenaga kamu masih full power. Bekerjalah seolah-olah kamu hidup selamanya di Dunia ini, tapi ketika masa tuamu nanti kamu tinggal memetik hasil dari kerja kerasmu. Menikmati pensiun serta menambah ibadah, mendekatkan diri kepada Sang Khalik. Seakan-akan esok hari kau akan kembali kehadirat-Nya. Tetap semangat melihat kedepan untuk meraih masa depan yang cerah telah menanti dan jangan menyerah karena keadaan. Pahit dan manis kehidupan itu tergantung dari kegigihan diri kita sendiri. Jangan bergantung pada orang lain. Berpijaklah pada kakimu sendiri untuk naik dan maju, jangan mengandalkan uluran tangan orang lain yang menarikmu keatas atau dorongan orang lain yang malah menjerumuskanmu pada jurang kenistaan. Jangan hanya bisa mendompleng pada nama besar terdulumu. Merangkaklah dari nol dan keberhasilan yang kau raih akan lebih indah untuk dibanggakan." menyemangati dirinya sendiri.

Aulia Anastasia atau biasa dipanggil Lili. Gadis cantik yang supel, mandiri, dinamis dengan bibir mungil berwarna merah jambu yang menghiasi wajahnya memiliki pupil yang berwarna coklat nan indah, tatapan yang sendu, tenang akan membuat lawan bicaranya merasa nyaman. Jika berhadapan dengan nya, pesona yang dimiliki Lili tampak lebih memikat diusianya yang sudah menginjak 27 tahun. Kulit putih bersih serta tubuh yang ideal, berat badan dan tingginya. Dengan dilengkapi alis yang hitam kelam, melengkung cantik berbentuk pas dengan wajahnya, walaupun tanpa dilukis ulang. Dan juga dandanan rambut yang selalu simpel, membuat penampilan seorang Aulia Anastasia, PA (Personal Assistent) Giordan Adhitama ini, sedap dipandang mata.

Turun dari mobil yang mengantarkannya ke Apartemen Giordan, ia berlari kecil melewati loby apartemen dan masuk ke dalam lift. Ia terus merapalkan doa-doa agar Bos Gilanya itu dalam kondisi mood yang baik, pagi ini.

Ting..

Pintu lift terbuka di lantai 15, dengan langkah tergesa Lili berlari sambil menggeret kopernya menuju unit Giordan berada.

Sesampainya di depan pintu apartemen Giordan, ia mengatur nafasnya sembari mengibaskan tangan di depan wajahnya sedikit mengeluarkan keringat dan masih terlihat memerah sehabis berlari.

"Aku hanya seorang bawahan, tindak tanduk aku semua berdasarkan perintah dari atasan. Semua yang aku lakukan hanya untuk kebaikan dan keberkahan. Aamiin Ya Allah." ceracau Lili dalam bathin.

Segera ia menekan tombol pin untuk bisa masuk kedalam apartemen Bosnya. Kini, sudah menjadi rutinitasnya selama menjadi peta Dora. Dia harus siap mendampingi kemana pun Giordan pergi.

Pintu apartemen belum terbuka lebar, namun sudah terdengar suara bariton yang familiar di telinga Lili. "Kebiasaan buruk nggak pernah berubah!" Lili langsung mendongak menatap orang di depannya.

"Maafkan saya, Bos." ucap Lili dengan membungkukkan badannya.

Giordan berdecih kembali. "Aku nggak yakin, kamu bisa mempersiapkan kebutuhanku!" sinisnya.

"Emm, sekali lagi maafkan saya, Bos. Saya akan mempersiapkan keperluan, Bos."

"Nggak perlu! Aku sudah bersiap sendiri dari tadi!" ucapnya melangkah masuk lebih dulu ke ruang tengah dengan dibantu tongkatnya.

"Kelakuan yang aneh! Selalu buat bingung orang." gumam Lili lirih, namun tanpa ia sadari ucapan itu terdengar juga oleh Giordan yang belum sepenuhnya menjauh dari posisi Lili berdiri.

Saat Lili akan berjalan masuk kedalam, kembali Giordan bersuara lantang.

"Diam! Aku tidak mengizinkanmu bersuara!''

Giordan yang marah itu meraih pinggang Lili dan mendekatkan wajahnya pada wajah Lili.

Wajah Lili langsung merah merona bercampur aduk, antara malu dan juga takut akan kemarahan Bos nya yang meledak.

Dia menggertakkan giginya dengan keras dan menekan bibirnya. "Ini perintah Lili! Faham?" tegas Giordan.

Huft..

Lili menghela nafas pelan, dia harus bisa menyeimbangkan semuanya dalam kepentingan pekerjaan yang membuatnya pusing.

Dengan lantang Lili membalas ucapan Bos Gilanya itu. "Bisa dipahami!"

"Lili.."

"Mau apa lagi?"

Giordan Adhitama, orang no 1 di GA GROUP. Pria itu bisa melakukan apa saja pada Lili. Apa yang tidak bisa dibuat orang lain, pasti dia akan selalu bisa. Semena-mena itulah Sang Penguasa.

***

Dengan tenang Lili duduk disamping Giordan di dalam pesawat. Pandangannya keluar jendela, samar-samar ia mendengar Bosnya berbicara dengan seseorang disambungan telepon. Sebelum pesawat terbang ke angkasa.

"Hallo, Ardo." sapanya lebih dulu saat panggilannya tersambung.

"Pagi, Bos Giordan." sahut Ardo orang penting kedua di GA GROUP, disebrang telepon.

"Tolong handle semua pekerjaan dan atur ulang jadwal seperti biasanya. Hari ini aku dan Lili pergi ke Bali untuk menghadiri acara penting sahabatku"

"Baik, Bos."

"Jangan sampai bocor kesiapa pun keberadaanku sekarang, walaupun Ayra sekalipun. Larang wanita itu masuk ke Perusahaan GA Group, Mengerti!"

"Baik, Bos. Dimengerti."

"Kalau begitu aku tutup telponnya. Pesawat segera tinggal landas."

"Sebentar, Bos."

"Apalagi, Ardo!"

"Tadi pagi Nenek Rathi dan Nenek Sofia memberikan ultimatum kepada saya."

"Atasi kedua Nenek itu, faham!"

"Faham, Bos."

"Bagus! Selalu bisa diandalkan!"

Giordan memutuskan sambungan telponnya tanpa mau mendengar jawaban selanjutnya. Kebiasaan yang dilakukan Giordan Adhitama.

"Sedang apa kamu?"

Lili menoleh, "Sedang memandang apa yang dipandang."

Tampan!

Lili menaikan sebelah alisnya, bahkan ia tidak mengerti apa yang barusan Giordan ucapkan.

"Siapa yang tampan?" tanya Lili bingung.

"Aku!" ia menunjuk dirinya sendiri.

"Apa hubungannya?" tanyanya lagi.

"Look! Apa aku tidak tampan?"

Lili menelan salivanya pelan, ia menatap Bos menyebalkan itu dari atas hingga bawah.

Perfect, satu kata yang tepat untuk mendefinisikan penampilan Bosnya, saat ini.

Penampilan casual, walaupun hanya memakai kaos berkerah dan celana jeans. Tak melunturkan aura ketampanan yang ia miliki. Tak bisa Lili pungkiri lagi, laki-laki yang duduk di bangku penumpang. Giordan Adhitama yang selalu menggunakan business class, tak jauh dari segala kemewahannya.

Inilah salah satu kelebihannya, NARSIS.

"Lili." panggil Giordan lagi.

"Iya Bos. Saya melihat pemandangan di luar jendela dari tadi, Bos. Bukan memandang wajah Bos Giordan." ucap Lili lugas.

"Kau tidak tertarik dengan ketampananku?" tanya Giordan tiba-tiba.

Lili mengerutkan keningnya, menelaah kalimat ambigu yang menjadi pertanyaan Bosnya tersebut

"Waduh jin apalagi yang masuk kedalam tubuh Bos Gila ini?"

"Bos selalu benar Lili! Bawahan yang akan selalu salah!" ucapnya santai.

"Tapi wanita lah yang menjadi pemenangnya!" balas Lili tegas.

🌟🌟🌟🌟🌟

Bersambung...

Aku jadi penontonna ajj.. Wkkwkwkwk 🙈🤭

Terpopuler

Comments

❤️⃟Wᵃf♡᭄⃟ន𝒶𝒹 𝓖𝓮𝓪♡ᥫ᭡💯

❤️⃟Wᵃf♡᭄⃟ន𝒶𝒹 𝓖𝓮𝓪♡ᥫ᭡💯

Sebenarnya tugas nya gak berat sih,tapi yang bikin berat harus berdua'an sama Gio

2022-12-14

2

❤️⃟WᵃfAlena ⍣⃝కꫝ🎸

❤️⃟WᵃfAlena ⍣⃝కꫝ🎸

waduh Lili harus hati2 ya kalau bicara jangan sampai salah serem lah itu 🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️

2022-12-13

13

❤️⃟WᵃfAlena ⍣⃝కꫝ🎸

❤️⃟WᵃfAlena ⍣⃝కꫝ🎸

prinsip yang bagus Lili, buktikan lah kalau kamu bisa

2022-12-13

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!