Keheningan

Ting..

Pintu lift terbuka dan berhenti di lantai 9. Lili berjalan melewati lorong Apartemen yang nampak begitu sepi. Hawa dingin dan semeriwing sangat terasa, bulu kuduk Lili tiba-tiba berdiri.

"Sepi banget, ya. Ini Apartemen! Mungkin, orang-orang penghuni Apartemen di sini, sudah pada tertidur pulas. Apalagi hujan tak juga rendah. Salah kamu, Lili. Kenapa malam-malam keluyuran, kan mending tidur berselimut. Demi apa coba?" Lili. bermonolog sendiri.

Dan kini, posisi Lili telah berdiri tepat di depan pintu Apartemen milik Adam, yang baru dibelinya secara mencicil. Rencananya untuk tempat tinggal mereka, ketika Adam dan Lili telah sah menjadi suami istri.

Lili melirik sekilas jam di pergelangan tangannya, bergegas ia menyalakan lilin dengan angka dua puluh empat yang menghiasi kue ulang tahun yang berbentuk love, hasil karyanya untuk orang terkasih.

Setelah siap semua, Lili mulai mengetuk pintu itu berulang kali.

Tok.. Tok.. Tok..

Namun, 5 menit berlalu. Pintu yang diketuk nya masih terlihat tertutup rapat.

"Adam, kemana sih! Sudah hampir jam dua belas malam, juga!" Lili menoleh ke kanan dan ke kiri.

Suasana di lorong itu, tetap saja sepi. Tidak ada satupun orang yang lewat.

Lili mencoba kembali mengetuk pintu Apartemen Adam. Namun, hasilnya tetap nihil. Belum nampak juga batang hidung kekasihnya.

"Mau buat kejutan. Ehh, ini malah kebalik. Malah aku yang jadi jamur!" Lili ngedumel, sambil mematikan api pada lilin yang telah dinyalakan tadi.

Tuut.. Tuut..

Telpon yang anda tuju, pemiliknya lagi malas mengangkatnya.

Beberapa kali, ia menghubungi. Tetap saja suara cewek operator yang menjawab.

"Ini kenapa yang jawab cewek nggak jelas! Dari tadi jawabannya sama aja. Andaikan cewek itu ada di depan aku, sudah aku lempar pakai kue ini!" kesal Lili.

Kesal!

Itulah kata yang terlintas di hati Lili, saat ini. Ia menghentakkan kakinya ke lantai.

"Bodoh kamu, Lili! Kenapa tadi tidak minta kode nya! Sekarang baru bingung!"

Pukul 00.00 WIB.

"Semoga di hari ini, dengan bertambahnya usia kamu di dunia dan berkurang di akhirat. Kamu bisa selalu melindungi, menjaga dan menjadi imam yang selalu bertanggung jawab dengan kebijakan dan kearifan yang kamu miliki. Dan kiia juga bisa selalu bersama hingga bertemu kembali di Surganya Allah SWT. Aamiin." Lili mengucapkan doa terbaik untuk Adam dan harapan untuk hubungannya bersama kekasih.

Setelah itu, Lili beranjak pergi dari depan pintu Apartemen Adam. Dengan rasa kecewa, karena gagal memberikan kejutan yang telah dipersiapkan nya.

***

Gio melajukan mobilnya, menembus kesunyian malam. Hujan yang semakin deras, ditambah tubuhnya yang terasa panas. Bahkan ketika dia tidak sengaja menggesek pakaiannya, mengenai tepat di kulitnya. Membuat Gio menghela nafas. Segera ia menambah kecepatan laju mobilnya. Hanya membutuhkan waktu lima belas menit, ia mencapai Apartemen lamanya.

Setelah memarkirkan mobilnya, Gio tergesa-gesa dalam tempo berjalan nya. Sudah tak sabar segera masuk ke dalam Apartemen dan merendam dirinya dalam bathtub.

Dari arah berbeda, tanpa fokus melihat kedepan. Lili berjalan sambil terus mengotak-atik ponselnya. Ia masih berharap dapat tersambung dengan Adam, malam ini.

Sampai akhirnya, tiba-tiba sebuah tangan menarik paksa Lili.

Bola mata Lili terbelalak melihat sosok pria tampan menghantam tubuhnya ke dinding, hingga merapat. Dahinya nampak mengerut tak percaya.

Sedangkan kini, pria itu nampak intens memperhatikan tubuh Lili dari atas hingga ke bawah.

"Apa hanya gara-gara baju yang aku pakai basah, sehingga membuat lekuk tubuh bagian atas ku terlihat jelas. Karena baju basah melekat ditubuh" Lili begitu canggung.

Jantung Lili berdebar-debar, saat pria tampan itu mulai menyentuh tangannya. Sebuah getaran berbeda yang ia rasakan ketika bersama Adam. Pria asing yang tidak dikenal Lili itu, tak henti menatapi manik pupil indah milik Lili.

Sejenak Lili yang melihatnya menelan saliva dengan berat. Pahatan mahakarya Sang Pencipta, begitu indah dipandang mata.

"Bisakah kau menemaniku tidur?" tanya si pria asing itu, seraya memainkan jarinya ke wajah Lili. Gadis itu tak faham dengan apa yang dikatakan oleh orang yang menghimpitnya. Lili hanya diam.

Tak butuh jawaban dari si gadis, dan tak mau membuang waktu lagi. Pria tampan itu menarik tangan Lili ke dalam Apartemennya. Sontak Lili terkejut, kue ulang tahun yang dibawanya pun jatuh ke lantai.

"Ma-maaf, Tuan. Kenapa menarikku ke sini?"

Sekarang hanya ada mereka berdua, pria itu mengunci pintu Apartemen. Dan bukannya menjawab pertanyaan Lili, pria tersebut dengan cepat mendorong tubuh Lili ke sofa. Lalu dia sengaja menindih tubuh Lili dan mencium bibir pink yang begitu menggoda untuk dicicipi malam ini.

Lili mendorong kasar tubuh pria asing itu.

"Hentikan! Dasar orang gila! Maksudmu apa?" seru Lili, memberontak.

Pria tampan itu terlihat sudah sangat bern4fsu. Tatapan matanya tajam seperti ingin segera memakan mangsanya. Dia terus bergerak tanpa menghentikan sesuatu yang telah dimulainya. Pria yang tak mengeluarkan kata-kata, sebagai jawaban ucapan Lili. Dan kini, dengan sengaja Pria itu bergerilya di atas tubuh Lili. Lalu melucuti pakaiannya.

"Tolong berhenti! Aku mohon, Tuan!" pekiknya makin kaget saat apa yang dilakukan oleh Pria asing tak dikenalnya melakukan tindakan senekat ini. Bola mata Lili seolah ingin keluar saat itu juga.

Pria asing itu tidak menghiraukan teriakan Lili. Tangannya mulai perlahan membuka pakaian yang melekat ditubuhnya, satu demi satu. Hingga tidak ada lagi yang menempel ditubuh kekarnya.

Jantung Lili berdebar makin kencang, matanya melotot seakan-akan ingin keluar dari tempatnya. Melihat lawan jenisnya tidak memakai apapun.

Jantungnya memanas meletup-letup, terasa ingin segera meledak. Bahkan ia juga bisa merasakan betapa kuat dan kencang detakkan jantung milik Pria asing itu.

Bola mata hitam yang teramat indah itu membuat kepolosan seorang Lili sedikit goyah, Pria asing dihadapan nya ini memiliki pesona kuat. Tanpa disadari, kedua manik pupil Lili tak dapat berpaling menatap keindahan bola mata sang mata dewa, untuk pertama kalinya, Lili merasakan getaran yang aneh dan sangat dahsyat. Siapa sesungguhnya Pria tampan ini?.

Keduanya saling menatap, tanpa kata. Hanya ada keheningan menambah kesunyian malam ini.

"Siapa kamu, sebenarnya?" tanya Lili yang masih penasaran.

"Tak penting siapa aku! Aku hanya ingin kau memu4skan aku, malam ini!" suara bariton keluar dari bibir Pria tampan itu dan mengangkat tubuh Lili ke ranjang yang sangat nyaman.

"Ohh ****!!" teriak Lili.

Lili terus memberontak, mendorong dada bidang yang menindih dan menguncinya

"Kau benar-benar sudah gila!"

"Wanita tidak akan pernah bisa setia! Semua hanya menginginkan hartaku, saja!" dalam ingatannya, saat ini hanya ingin membalasnya sakit hati.

Giordan Adhitama adalah lelaki yang cerdas, ia mengetahui apa yang diperbuat oleh Ayra, kekasihnya. Tetapi ia hanya diam tanpa meminta penjelasan dari kekasihnya itu.

🌟🌟🌟🌟🌟

Bersambung...

Terpopuler

Comments

❤️⃟Wᵃf𝗥ҽȥȥα ⍣⃝కꫝ 🎸

❤️⃟Wᵃf𝗥ҽȥȥα ⍣⃝కꫝ 🎸

Lili malah di dekati sama orang mabok tuh

2022-12-14

2

⸙ᵍᵏ 🅟🅡🅔ᵉ⏤͟͟͞Rεɳ🕊️⃝ᥴͨᏼᷛ Kᵝ⃟ᴸ🦎💞

⸙ᵍᵏ 🅟🅡🅔ᵉ⏤͟͟͞Rεɳ🕊️⃝ᥴͨᏼᷛ Kᵝ⃟ᴸ🦎💞

astaga operatot bengek mana ada kaya hitu weh🤣

2022-12-14

4

✤͙❁͙⃟͙Z͙S͙༻Karisma Ad🕊️⃝ᥴͨᏼᷛ

✤͙❁͙⃟͙Z͙S͙༻Karisma Ad🕊️⃝ᥴͨᏼᷛ

wah, lebih banyak baca istigfar ini dan doa yang bisa bikin hati tenang lagi

2022-12-14

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!