FLASHBACK ON.
5 tahun yang lalu, dimalam itu.
Rintik hujan masih turun dari langit, seorang gadis baru saja keluar dari kamar kos nya. Sekilas terlintas di pikiran gadis itu untuk membatalkan rencananya malam ini, yang sudah tertata rapi dari pagi tadi. Semuanya sudah siap untuk dilaksanakan, jika dibatalkan rencananya sayang sekali.
Aulia Anastasia, gadis yang baru menginjak usia ke 22 tahun dan juga baru menyelesaikan gelar sarjana dengan nilai terbaik di Universitas ternama di negeri ini. Berencana akan menggelar acara pernikahannya dengan sang kekasih, sebulan lagi.
Pukul 00.00 WIB, dia harus sudah sampai di depan pintu apartemen Adam, sang calon imam masa depan nya.
Lili berjalan keluar rumah indekos yang menjadi tempat berteduh nya selama dia menuntut ilmu di kota ini. Lili nampak kecewa, melihat rintik hujan yang tadi nya hanya gerimis sekarang menjadi semakin deras. Reflek decak kesal terlontar dari bibir merahnya.
"Ya salam, kenapa hujannya makin deras begini sih!" keluh Lili.
Ia melihat kearah langit sekilas dan turun ke jam yang melingkar di pergelangan tangannya.
"Sudah pukul 22.30. Kalau aku nekat naik motor pasti basah kuyup sampai di sana." Lili bergumam sendiri.
Lili mengambil ponsel dari tas kecil yang setia menemani dia kemana saja. Segera ia membuka aplikasi taksi online yang bisa mengantarkan dirinya ke tempat yang dituju.
10 menit berlalu, akhirnya taksi online yang ditunggunya datang juga.
Lili membuka pintu mobil taksi online yang menjemputnya dan duduk dengan posisi yang sangat gusar, sambil memangku kue yang telah dipersiapkan tadi pagi. Kue yang sangat spesial karena dia membuatnya sendiri dengan hati yang begitu bahagia untuk hari yang sangat bersejarah bagi Adam. Bentuk cinta Lili kepada pemilik hati menuju halal.
Pukul 23.30 WIB
Malam yang kian larut, hujan turun merata di berbagai tempat. Menambah udara yang semakin dingin menusuk hingga ke dalam tulang.
Lili turun dari taksi online sedikit basah terkena air hujan, membuat kaus putih yang dipakainya terlihat menempel jelas di tubuhnya. Untung saja dia masih memadukan dengan kardigan merah maroon yang sangat kontras dengan kulitnya yang putih mulus.
Ia berjalan tergesa-gesa menuju apartemen Adam. Detik-detik pergantian jam yang sangat berharga bagi kekasihnya sudah di depan mata. Lili melihat jam di pergelangan tangannya, ia harus sudah sampai di depan pintu Apartemen kekasihnya tepat di tengah malam dan memberikan surprise di hari ulang tahunnya.
Demi sang kekasih Lili rela keluar di jam tengah malam seperti ini, karena bagi Lili walaupun hidup jauh dari pantauan Mamanya, dia tetap harus menjaga amanah yang telah dipercayakan oleh Mamanya. Harus belajar yang tekun dengan biaya beasiswa yang mengantarkan Lili masuk ke Universitas terbaik pilihan di negeri ini. Sejak dari duduk di Sekolah dasar, kecerdasan yang dimiliki Lili sudah terlihat. Ia selalu mendapatkan nilai terbaik di kelas, bahkan jadi juara favorit di sekolahnya. Hingga dia lulus dari SMA dan melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.
Adam adalah sosok laki-laki yang berbeda di mata Lili. Ia sangat menjaga dan melindungi Lili. Ia tak pernah meminta yang berlebih pada Lili, apalagi harus menyerahkan mahkota satu-satunya yang di miliki Lili, sebelum kata sah itu diucapkan. Berbeda dengan kebanyakan laki-laki jaman sekarang yang telah menjamur dengan hubungan *** bebas dalam hubungan percintaannya.
Namun, khusus untuk malam ini Lili memberanikan diri untuk memberikan kejutan tepat di jam 12 malam. Ketuk pintu, berdiri dihadapan kekasihnya untuk menemani disaat doa dan harapan diucapkan tepat dipergantian usianya. Selesai itu, langsung balik ke kosan.
Lili masuk kedalam lift dan memencet angka 9 untuk menuju ke Apartemen Adam.
****
Beberapa jam sebelumnya ditempat yang berbeda.
Suara dentingan musik yang menggema memenuhi ruangan VIP sebuah Club malam Ibukota. Dari mulai pasangan muda-mudi hingga pria hidung belang sepertinya ikut larut dalam suasana yang semakin malam semakin panas.
Tiba-tiba pintu room 13 terbuka lebar menampilkan sosok wajah yang tampan dengan hidung yang menjulang tinggi. Penampilan yang sangat maskulin menjadi perhatian bagi kaum hawa yang ada dalam ruangan itu juga. Para wanita-wanita penghibur yang dipesan untuk menemani acara pesta 3 orang laki-laki pengusaha muda yang sukses dalam bisnisnya.
"Hai, Tuan jomblo karatan. Akhirnya datang juga yang dari tadi ditunggu-tunggu." ucap Frans, menyambut kedatangan Gio.
"Aku balik aja" Gio membalikkan badannya, ketika melihat ada beberapa wanita penghibur didalam room tersebut.
"Eits.. Mau kemana, Bos!" cegah Febian, teman Gio yang satu nya.
"Malas aku, kalau ada wanita-wanita seperti itu! Bakalan kena amok Ayra, nanti!" keluh Gio yang merasa risih dengan kehadiran wanita-wanita penghibur di ruangan itu.
"Ayra nggak bakalan tau!" cibir Frans. "Sekali-kali belok, napa! Setia muluh!"
"Belum tentu, Ayra juga setia sama kamu, bro!" tambah Febian.
Malam semakin larut, setelah meneguk minuman dalam gelas yang telah disiapkan oleh teman-temannya. Gio terdiam, kepalanya sedikit pusing. Dan tiba-tiba badannya terasa panas.
"Ada apa dengan tubuhku?" gumam Gio.
Gio merasa ada keganjalan pada tubuhnya, kali ini. Ia segera pamit pada teman-temannya untuk pulang duluan. Dan berjalan agak sempoyongan menuju arah parkiran mobil.
Setelah kepergian Gio dari room 13 itu, Frans segera mengusir para wanita-wanita penghibur yang telah menemaninya tadi. Dan memberikan tip untuk mereka.
"Apa yang telah kamu masukkan dalam minuman Gio, tadi. Frans?" tanya Febian merasa curiga. Ada hal yang disembunyikan oleh Frans untuk mengerjai Giordan.
Febian menatap Frans dengan tatapan bingung. Namun, setelah Frans memperlihatkan sesuatu kearah Febuari. Barulah ia mengerti.
"Gila kamu, Frans!"
"Santai, bro. Aku hanya memberikan sedikit bubuk ini," jelas Frans. Tangannya menunjukkan bungkusan yang sudah dimasukkan kedalam minuman Giordan.
Febian membelalakkan matanya lebar-lebar, ia mengerti barang apa yang telah diberikan oleh Frans pada Gio. Dia hendak memprotes kelakuan iseng temannya itu, tetapi dengan santainya. Frans menjawab biar Gio tidak terkungkung dengan penjaranya Ayra. Gadis licik yang telah memperdaya kesabaran Gio.
"Aku tidak percaya 99%, bahwa Ayra itu gadis baik-baik." ragu Frans.
"Maksud kamu?"
"Bukan semua model terjebak dalam dunianya, tetapi kebanyakan mereka berkecimpung didalamnya! Didepan kamera sok polos, kalem. Tapi, dibelakang panggung. Mana kita tau kelakuan mereka!" jelas Frans.
"Jelek banget, pikiran kamu. Frans!"
"Ini sudah bukan rahasia umum lagi, Bro!"
"Sudah menjadi berita sehari-hari."
"Kita lihat saja keadaan Gio, bagaimana?" kekeh Frans yang mendapatkan tinjuan dari Febian di lengannya.
"Yuk kita balik juga." ajak Febian pada Frans.
"Oke"
☘️☘️☘️☘️
Bersambung..
Selamat bermalming para readers kesayangan.. Tetap pantau si Lili dan Gio. 😂😂
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
🍌 ᷢ ͩ𝕸𝖊ⷩ𝖎ɩͥ𝖎𝖓ᷧ𝖌ⷮ❤️⃟Wᵃf
Astaga kasihan banget sih, niat hati ingin memberikan kejutan sama puja'an hatinya gak tau nya malah dia sendiri yang dapat kejutan dari orang yang gak bertanggung jawab dan berani merenggut kesuciannya
2022-12-14
9
❤️⃟Wᵃf𝗥ҽȥȥα ⍣⃝కꫝ 🎸
oh jadi ini masa lalunya Lili mau ngasih kejutan malah dia sendiri yang dapat kejutan
2022-12-14
2
✤͙❁͙⃟͙Z͙S͙༻Karisma Ad🕊️⃝ᥴͨᏼᷛ
memang kalau sudah siap-siap mau pergi keluar eh ternyata hujan turun itu memang buat kita kesal.
2022-12-14
1