Tidak Mungkin

Happy reading...

Jangan lupa tetap pencet tombol 👍 like hingga berwarna 😂😂.. Dan tinggalkan jejak petualang kalian readers kesayangan.. Rare bintang lima juga ya, ditambah vote dan juga kopi seikhlasnya 🤣🤣🙈🤭..

🌟🌟🌟🌟🌟

Sentuhan demi sentuhan mulai dilancarkan kembali oleh Giordan, mencetak rasa geli dan semakin membuat lemah pertahanan tubuh Lili. Dengan nafas yang memburu, serta fikiran yang tak lagi normal. Giordan yang kini memegang kendali atas tubuh Lili, membuat gadis itu tak dapat leluasa bergerak bebas.

Dalam diam Lili hanya bisa merapalkan doa semampunya, tanpa bisa meminta bantuan pada orang lain, saat ini. Berteriak sekencang apa pun, tidak akan merubah keadaan bahwa dirinya sekarang ini, telah terjerat n4fsu manusia ibl1s yang berada dihadapannya, kini.

Giordan tersenyum smirk ke arah Lili yang sangat terlihat mempesona, ia telah terhipnotis dengan wajah cantik yang dimiliki Lili. Walaupun hanya berpakaian se-simpel itu dengan riasan wajah yang sederhana, sudah terpancar aura kecantikannya. Seolah ia terlahir sebagai Dewi-Dewi kayangan, yang siap menjadi santapan lezat oleh seorang Giordan Adhitama, malam ini.

Harum aroma lavender yang menempel di tubuh Lili, dan juga teriakan suara Lili semakin membakar has r4t yang kian memburu dalam tubuh Gio untuk segera menuntaskan sesuatu yang telah tertunda.

Melihat kesempatan yang terbentang luas di depan matanya, Gio tidak menyia-nyiakan keadaan itu.

Dengan mudah Gio menenggelamkan pepaya gantung Lili kedalam mulutnya dengan rakus. Lili yang baru merasakan sesuatu hal yang baru diterima tubuhnya, hingga membuat dia menggelepar seperti cacing kepanasan. Kakinya dihentakan di atas kasur mencari kebebasan.

"Ampun, Tuan. Aku mohon lepaskan aku!" dengan tangis pilunya.

"Diam!" bentak Gio dengan sorot tajam.

Sungguh pemandangan yang sangat indah di mata Giordan Adhitama. Ia menangkup pepaya gantung yang pas di kedua tangannya. Dengan tatapan bak singa kelaparan, Gio mengulang kembali aksinya dengan memainkan ujung dari pepaya milik Lili yang berwarna merah mudah, membuat gadis itu menggeliat tak tahan dengan semua itu.

"Aahh.. Hentikan sekarang juga! Jangan sentuh aku, Tuan!" Lili memberontak kembali untuk tetap berusaha mempertahankan miliknya.

"Bukankah kamu lebih menikmatinya!" sahut Gio dengan senyum ejekan.

"Kamu yang menikmatinya, bukan aku!" balas Lili.

"Semua omonganmu, bohong besar! Bibirmu menolak, tapi tubuhmu menikmati semua sentuhanku!" Gio tertawa mengejek.

"Berikan aku tubuhmu, malam ini! Layani aku sekarang! Aku akan membayarmu dengan harga mahal!" tegas Giordan dengan nafas memburu. Ia menelusupkan wajahnya di pangkal paha Lili, demi membuat gadis itu bergairah yang sama seperti dirinya. Tangannya sudah bergerilya ke arah duren montong Lili yang terlihat sangat segar.

"Jangan, Tuan! Tolong, jangan lakukan itu!" pinta Lili berkali-kali dengan wajah memelas meminta belas kasihan dari seorang Giordan Adhitama.

"Diam! Nikmati saja, malam ini!"seru Gio penuh penekanan. Seperti kesetanan, Gio terus menyiksa Lili dengan gairah yang meledak-ledak dari dalam dirinya.

"Kumohon hentikan! Jangan ambil kesucianku, Tuan! Aku mohon padamu!" pinta Lili hingga terisak. Sungguh menyakitkan, ia tak pernah merasakan dirinya ditelanjangi dan dipermalukan seperti ini, bahkan Adam sekalipun. Namun, ia bisa merasakan suatu gelanyar aneh yang tak pernah ia rasakan sebelumnya dengan permainan aneh laki-laki asing yang berada di atas tubuhnya ini.

Virg1n??

Bulshit! Tidak mungkin!!

Refleks Lili memejamkan matanya. Sorot tajam yang ditujukan ke arahnya, sungguh membuat ketakutan Lili. Sesuatu khas yang dimiliki oleh seorang Giordan Adhitama, sorot mata yang tajam, dingin dan bisa saja mematikan lawan yang berhadapan dengannya.

Cengkraman tangan oleh Giordan, masih menyisakan rasa nyeri di bagian dagu Lili. Ia pun mengelus bagian itu sembari menangis dalam batinnya.

Setelah menghempaskan rahang Lili semaunya sendiri. Ia pun segera menuntaskan permainan penuh hasrat tersebut, tanpa mengindahkan lagi rancauan Lili yang menghibah memohon.

Tangisannya terhenti saat Giordan mendadak menghentaknya makin keras dan akhirnya menyelesaikan perbuatan terkutuknya itu.

"Sakit..!!" jerit Lili menyayat hati, yang tak pernah diindahkan oleh Giordan Adhitama.

Lili hanya biasa memekik kesakitan, ketika merasakan sesuatu yang berhasil memasuki dirinya. Bagai disambar petir yang menyengat tubuhnya, ia tak mampu berkata apapun lagi atau berteriak sekencangnya. Hanya air bening yang lolos dari kedua sudut matanya sebagai perwakilan rasa sakit yang dirasakan, saat sesuatu di dalam dirinya telah berhasil di robek dengan paksa oleh seseorang yang bukan pasangan halalnya.

Shiit! Impossible!!

Ucap Giordan dengan dahi yang mengerut. Kedua matanya membulat sempurna.

*****

Mentari pagi telah menyambut untuk menggantikan kinerja sang rembulan yang telah bertugas di malam hari. Sinar matahari siap bertugas menghangatkan alam dan penghuni bumi.

Sepasang manusia yang berlawanan jenis, masih terlelap di atas ranjang king size yang berada di sebuah kamar Apartemen.

Lili terbangun dan berusaha membuka mata. Pandangannya mulai menyusuri ruangan itu. Lalu ia mengintip tubuhnya dibalik selimut yang menutupi tubuhnya hingga dada. Kini ia dapat dengan jelas melihat tubuhnya tanpa memakai sehelai kain.

"Ini pasti mimpikan..! Tidak mungkin!"

Lili masih belum bisa mempercayai kejadian semalam, namun saat dia menggerakkan tubuhnya hendak turun dari ranjang. Ia merasakan sakit ngilu dan perih di bagian int1mnya.

Efek rasa sakit yang masih belum hilang di area int1nya. Lili terbangun segera beranjak pergi dari ruangan terkutuk itu secepatnya. Memaksa tubuhnya yang didera lelah akibat berperang hebat dengan pria asing yang tak dikenalnya, semalam.

Segera Lili memunguti satu persatu pakaian yang tercecer di lantai dan mengenakannya kembali demi menutupi tubuh polosnya. Tubuh yang penuh dengan jejak petualangan yang mengakibatkan diri nya tak suci lagi.

Masih teringat jelas kejadian tragis yang masih terngiang di dalam otaknya. Semua terekam tak ada yang luput dari ingatannya.

Sebelum pria asing dengan kelakuan bejatnya itu membuka mata, Lili mempercepat langkahnya untuk pergi dari Apartemen setan itu. Ia tak mau lagi berurusan dan melihat pria brengsek yang telah merenggut kesuciannya.

*****

Taksi online yang ditumpanginya telah berhenti tepat didepan pintu gerbang rumah, tempat indekosnya. Kemudian, ia langsung masuk kedalam kamarnya yang sepi. Tidak perduli dengan mata orang yang memandang kepada dirinya, saat ini.

Lili tidak bisa merubah sesuatu yang sudah terjadi semalam. Ia hanya bisa meratapi nasibnya yang tidak berpihak padanya. Dan tidak mungkin juga ia meminta pertanggung jawaban kepada pria brengsek itu atas apa yang dilakukannya semalam. Semua orang pasti tidak akan mempercayai kata-kata yang diucapkan olehnya. Bisa saja, tuduhan berbalik kepadanya.

Lili memijit pelipisnya yang tengah berdenyut hebat, bahkan kini kepalanya seakan tengah berputar cepat menahan nyeri tak terhingga.

****

Giordan turun dari atas kasur, berniat ke kamar mandi, namun mendadak matanya menangkap sesuatu, bercak darah yang terlihat jelas di atas sprei putih yang menjadi alas tempat pertempurannya semalam, kini nampak kusut.

"Ternyata dia benar-benar masih suci! Aarrrggghh! Sialan kamu Frans!"

FLASHBACK OFF

🌟🌟🌟🌟🌟

Bersambung..

Terpopuler

Comments

Kᵝ⃟ᴸ🦎🅐🅝🅤ⁿʸᵃ🄳🄴🄶🄰🄽

Kᵝ⃟ᴸ🦎🅐🅝🅤ⁿʸᵃ🄳🄴🄶🄰🄽

hanya bisa merapalkan doa ya ly semoga aja setannya ilang👀

2023-01-04

0

JANCOKKK🖕

JANCOKKK🖕

duh kasian ya lili

2022-12-14

5

Nyai Iteung❤️

Nyai Iteung❤️

kasihan lili adam malah tertidur lgi nasi udh menjdi bubur li tabah kn hati mu lanjut bab berikut nya

2022-11-23

5

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!