Happy reading...
☘️
☘️
☘️
Ting..
Suara pintu lift terbuka dan keluarlah seorang wanita dengan dandanan yang sangat mencolok.
Langkah terburu-buru sepasang tungkai jenjang dengan heels warna hitam menuju sebuah ruangan yang tertutup rapat di sudut kantor GA Group.
"Nona Ayra, tunggu!"
Langkah itu pun seketika terhenti. Ia menoleh sekilas, bibir warna merah cerah itu tampak berdesis kesal, karena suara Ardo sangat mengganggu indera pendengarannya.
"****! Kenapa kamu menghentikan langkahku! Mengganggu mood baikku hari ini!" bentaknya pada Ardo, sang assisten pribadi Giordan Adhitama.
Nafas Ayra menderu mengimbangi amarah dalam hatinya. Kenapa tidak? Ruangan yang tertutup rapat di depannya itu adalah ruangan kerja calon suaminya, yang memiliki jabatan tertinggi di Perusahaan GA Group ini.
Siang ini Ayra menyempatkan waktunya untuk datang ke tempat Giordan untuk mengatakan kalau dia tidak bisa melakukan fitting baju untuk pernikahannya dengan Giordan Adhitama, dikarenakan jadwal pemotretan yang padat. Ia akan menyuruh petugas dari butik ternama itu, yang menjadi pilihannya untuk mendesain baju pernikahannya, datang ke lokasi pemotretannya.
Ayra dan Giordan Adhitama sudah menjalin hubungan selama lima tahun lebih lamanya. Namun, selama perjalanan hubungannya tidak selalu mulus. Pernah juga putus nyambung karena kesibukan masing-masing.
Kemesraan yang dipertontonkan di publik hanyalah sebuah fatamorgana saja. Semuanya hanya omong kosong! Saat Ayra diwawancarai oleh awak media dari berbagai stasiun televisi, setiap waktu. Dia selalu mengatakan bahwa dirinya sangat mencintai kekasihnya yaitu Giordan Adhitama.
Hubungan yang tidak dilandasi dengan cinta yang tulus. Baginya menjalin hubungan dengan Giordan Adhitama hanya semata-mata untuk menaikkan popularitasnya sebagai model pendatang baru dan menjadikan Giordan sebagai mesin ATM berjalannya. Sebaliknya bagi Giordan Adhitama, menjalin hubungan dengan Ayra sang model pendatang baru itu. Hanya untuk menghindari perjodohan dari Nenek Rathi, karena hatinya telah tertambat pada Gadis Unik yang telah menjadi candu.
Keduanya saling mengambil keuntungan masing-masing dari hubungan yang tidak ada kemesraan sama sekali di dalamnya.
Sungguh hubungan yang aneh, bukan! Hubungan yang sudah terlihat jelas tidak sehat!"
Tapi mesti Ayra dan Giordan tidak saling mencintai, mereka pandai bermain drama yang dipertontonkan di hadapan publik ini dengan sangat cantik.
Seperti siang ini, dia melenggang dengan santainya ke ruangan kekasihnya itu. Untuk mengatakan kalau dia tidak bisa ke butik.
"Ada apa kau memberhentikan langkahku, Ardo!" bentaknya pada sang Assisten Pribadi kekasihnya itu. Amarahnya sudah hampir meledak, mendengar suara Ardo.
"Maaf, Nona. Bos Giordan masih ada meeting di dalam sana, tidak bisa diganggu." Ardo menjelaskan pada Ayra.
"Nggak penting, bagiku! Kau mengganggu waktuku, saja!" cerca Ayra.
Langkah heels hitam itu pun mulai terdengar kembali. Pemiliknya tidak menggubris larangan sang Assisten.
"Mampus! Wanita kalajengking itu, kenapa pakai datang ke sini. Diwaktu yang tidak tepat! Sangat menggangu kesenangan Bos Giordan, saat ini! Alamat yang kena semprot, pasti Aku!" Ardo menggerutu dalam hati sembari mengelus dadanya. "Sabar Ardo! Demi mengumpulkan batang recehan, hingga menjadi bongkahan berlian!" Ardo menyemangati dirinya sendiri.
**
Suara pintu terbuka kasar, membuat Lili yang duduk di sofa tunggu mendongak ke arah pintu.
"Honey.."
"Sial! Untuk apa dia datang ke sini? Menggangu saja!" Giordan sangat kesal melihat wanita yang baru masuk ke dalam ruangannya itu. Dia pun harus dapat memerankan tokoh ini dengan sangat bagus di depan Ayra, demi mengulur waktu yang telah ditentukan Nenek Rathi.
Suara ujung dari high heels setinggi sepuluh centimeter itu menghentak lantai berwarna putih bersih. Seorang wanita cantik dengan dandanan super menor, seperti penyanyi dangdut keliling kampung yang akan tampil di atas panggung. Berjalan melenggang tanpa melihat sekelilingnya, tatapannya hanya tertuju pada seorang pria tampan yang sedang duduk di kursi kebesarannya.
Wanita itu langsung menghambur ke dalam pelukan sang pria tampan yang masih tertegun oleh kedatangannya. Tanpa menoleh kanan kiri, melihat disekitar nya ada siapa. Ayra segera melahap benda kenyal yang sangat menggiurkan.
Suara kecupan yang sangat membuat risih wanita cantik yang duduk sendiri di sofa tunggu itu. Menyadarkan Giordan dari serangan wanita kalajengking yang tiba-tiba. Dengan segera Giordan mendorong bibir Ayra dari bibir seksinya yang sudah nemplok duluan tanpa memberikan aba-aba.
"Aku sangat merindukanmu, honey!" dada gemoy wanita kalajengking naik turun berirama terdesak deru nafas yang tersengal.
Manisnya gulali yang dirasakan Ayra pada bibir seksi Giordan, semakin membuatnya ingin segera menyusuri kembali koridor-koridor yang terpampang indah di hadapannya, kini. Namun penolakan halus oleh Giordan menjadikan penghalang baginya untuk menikmati gulali yang telah menjadi candunya.
"Apa kau tidak merindukanku, honey?" pertanyaan yang dilontarkan dari bibir Ayra yang super merah dengan polesan lipstick berwarna terang itu. Tak digubris oleh Giordan.
Raut kecewa terlihat jelas terpampang pada wajah Ayra yang berusaha menggoda orang nomer satu di GA Group itu.
"Masih ada tamu! Tidakkah kau bisa menghormati dia!" suara bariton Giordan mengagetkan Ayra, yang reflek mencemberutkan bibirnya.
"Bukankah aku lebih penting dari dia!" sungut Ayra memprotes kekasihnya.
"Beda urusan! Beda jalur! Kau harus faham itu!" geram Giordan.
Kedua insan itu saling berdebat yang semakin memusingkan kepala Lili.
"Permisi, saya undur diri." pamit Lili beranjak dari sofa tunggu, sembari mengulas senyum tipis.
"Mau kemana?" pekik Giordan memperlihatkan raut wajah serius.
"Tuan bertanya pada saya?" Lili balik bertanya pada Giordan sambil menunjuk dirinya sendiri.
"Iya kamu! Siapa lagi kalau bukan kamu!" bentak Giordan tersulut emosi.
Lili berdiri hendak melangkah keluar ruangan, ia sadar bahwa kehadirannya disini hanyalah sia-sia. Bahkan bisa dikatakan sebagai pengganggu kesenangan kedua insan yang berlawanan jenis itu.
"Maaf, jika kehadiran saya disini, sangat mengganggu privasi Tuan Giordan Adithama. Lebih baik saya undur diri," pamit Lili dan melangkahkan kakinya untuk keluar.
"Kamu harus tetap disini! Urusan kita belum selesai!"
Lili memicingkan mata. Alis yang bertaut melengkung dengan indah. Pikirannya bingung, ia heran pada ucapan pria tampan itu barusan.
"Sungguh membingungkan" pekik Lili dalam hati.
"Saya mau ke toilet dulu, Tuan Giordan Adhitama yang terhormat!" sahut Lili penuh ketegasan.
**
"Nona Lili!" sapa seseorang.
Lili menghentikan langkahnya dan membalikkan badan ke belakang, tepatnya ke sumber suara yang memanggil namanya.
"Mau kemana, Nona Lili. Berjalan terburu-buru?" Ardo, yang merupakan Assisten pribadi Giordan Adithama bersuara.
Pertanyaan yang dilontarkan Ardo pada Lili itu pun segera dijawab cepat oleh si empunya.
"Saya mau ke toilet, pak Ardo! Sangat mual perut saya, saat ini! Di mana toiletnya?"
Ardo menunjuk salah satu ruangan yang tertutup rapat dan bertuliskan TOILET.
Lili melanjutkan langkah kakinya dan memilih tempat itu untuk menyegarkan pikirannya, sekarang ini.
"Liaaaa..."
🌟🌟🌟🌟🌟
Bersambung...
Selamat beraktivitas.. Tetap kepoin Si tampan Giordan Adhitama yang menyebalkan, tapi selalu membuat Lili semakin penasaran dengan kepribadiannya. 😂😂
Terimakasih para Readers Kesayangan yang selalu memberikan dukungannya buat karya receh Wawa ini. 🙏🏻🙏🏻🤭🙈
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
✤͙❁͙⃟͙Z͙S͙༻Karisma Ad🕊️⃝ᥴͨᏼᷛ
cara pintas untuk jadi terkenal inimah caranya
2023-01-03
0
❤️⃟Wᵃfᴍ᭄ꦿⁱˢˢᴤᷭʜͧɜͤіͤιιᷠа ツ
Astaga Ayra jadi perempuan kok murahan banget sih ya walaupun pacaran kan gak harus nyosor gitu
2022-12-14
4
❤️⃟Wᵃfᴍ᭄ꦿⁱˢˢᴤᷭʜͧɜͤіͤιιᷠа ツ
Udah lah Gio dari pada kamu buang2 waktu lebih baik putusin aja tuh Ayra,dan nikah sama lili
2022-12-14
2