June Park dan manajernya datang tak lama kemudian. Ilena dan Hector segera berdiri untuk menyambut mereka. Pandangn Ilena bertemu dengan June. Selama sepersekian detik muncul perasaan tidak asing. Sama persis seperti saat ia pertama kali bertemu dengan Hector. Perasaan itu bukan semata-mata karena Ilena pernah melihatnya dalam cuplikan quest, atau melalui media massa yang banyak memberitakan tentang pemuda itu. Kesan familiar yang dirasakan Ilena jauh lebih dalam, seperti ia sudah mengenal June sejak waktu yang sangat lama. Sensasi itu hanya terjadi ketika mereka berdua bertatapan secara langsung.
“Apa … kita pernah bertemu sebelumnya?” tanya June yang juga tampak tertegun. Sepertinya pemuda itu juga mengalami sensasi yang sama dengan Ilena.
Ilena tersenyum hangat sambil menghela napas. “Mungkin juga. Aku tidak terlalu yakin. Tapi sepertinya begitu.”
June mengernyitkan keningnya dengan kebingungan. Namun ia tidak bertanya lagi. Sang manager akhirnya mengambil alih pembicaraan dan mempersilakan kedua tamunya untuk duduk.
“Selamat datang, saya Baek Hyeon, manager dari June. Senang sekali akhirnya bisa bertemu dengan pihak Alcanet Tech. anda adalah sponsor terbesar di perusahaan kami,” sambut Hyeon tersenyum ramah.
“Kami juga senang bisa bekerjasama dengan June,” sahut Ilena tenang.
“Saya dengar Nona Ilena adalah adik kandung dari CEO Alcanet Tech. benar-benar kehormatan bagi kami karena kita bisa bertemu langsung. Seharusnya Anda tidak perlu repot-repot ke sini untuk membicarakan tentang kontrak,” lanjut Hyeon berapi-api.
“Tentu saja saya harus bertemu langsung dengan partner kerjasama perusaan kami. Saya sendiri yang memutuskan untuk memberikan sponsor kepada June Park. Ah, dan panggil saja nama saya dengan nyaman,” tandas Ilena sembari memutar otak untuk bisa bicara dengan June tanpa gangguan sang manager.
“Ah, apakah anda membawa surat kontraknya? Kebetulan saya lupa mencetaknya saat berangkat kemari. Dan ponsel saya dalam keadaan mati, sehingga saya tidak bisa mengaksesnya secara online saat ini. Bila tidak keberatan, apakah Anda bisa membawakan salinannya untuk kita bahas bersama?” tanya Ilena yang mendadak mendapat ide cemerlang.
“Oh, astaga. Bagaimana bisa saya juga lupa tidak menyiapkannya. Baiklah, Anda bisa tunggu sebentar dan berbincang-bincang dengan June sementara saya membawakan salinannya,” ucap Hyeon sembari buru-buru berdiri dan pergi dari ruang meeting tersebut.
“Gotcha … ,” desah Ilena sembari mengepalkan tangannya dan membuat gestur kemenangan.
Hector berdehem pelan memperingatkan rekannya itu agar tetap menjaga tingkah laku nya di hadapan orang lain.
“Jadi, kita akhirnya bisa bicara dengan lebih leluasa, June Park. Perkenalkan, namaku Ilena Lockart. Kau bisa memanggilku Ilena. Dan ini Hector Gianni,” ucap Ilena memperkenalkan diri sembari mengulurkan tangan.
June menyambut uluran tangan gadis itu sembari menyebutkan namanya.
“Panggil saja Hector,” ucap Hector ketika tiba gilirannya bersalaman dengan June.
“Jadi, June, aku akan langsung pada intinya. Apa ada orang yang tahu kalau kau seorang player?” tanya Ilena tanpa membuang waktu.
Sontak June tampak terkejut. “Bagaimana bisa kau tahu tentang itu? Agensi bersikeras menyembunyikan identitasku sebagai seorang player,” sergah June yang meski kaget namun jelas bersemangat.
Ilena mengangguk-angguk paham. “Jadi benar kalau agensimu juga tahu tentang fakta itu. Apa alasan mereka menyembunyikanmu?” tanya Ilena lagi.
“Aku terikat kontrak tujuh tahun dengan agensi ini. Sekarang masih tiga tahun lagi. Karena itu aku tidak bisa melawan ketika CEO menyembunyikan identitasku sebagai seorang player. Beliau bilang itu akan membuatku kehilangan pekerjaanku sebagai penyanyi,” ungkap June terus terang.
Ilena menarik napas panjang. “Tentu saja CEOmu benar. Sekali orang-orang mengetahui bahwa kau adalah seorang player, maka mereka akan menuntutmu untuk bekerja sebagai pembasmi dungeon. Kau akan direkrut secara resmi oleh pemerintah negaramu dan masuk ke dalam tim pembasmi dungeon. Panggung dan konser bukan lagi duniamu. Sekarang, apa yang kau inginkan?” tanya Ilena kemudian.
June tertunduk lesu. “Kalau bisa, aku ingin melakukan keduanya. Menjadi penyanyi dan menciptakan musik adalah mimpiku sejak kecil. Aku tidak ingin melepasnya begitu saja. Tapi saat sistem muncul di hadapanku, entah kenapa aku merasa aku harus menjalani misiku dalam Galatean. Aku tidak terlalu yakin apa yang memanggilku, namun perasaan itu semakin lama semakin kuat. Dan setiap aku berusaha menepisnya, aku justru merasa sangat bersalah.
“Sejujurnya, saat melihatmu untuk pertama kali tadi, perasaan itu muncul lagi. Rasanya kita pernah bertemu. Bukan hanya dengan Ilena, tapi Hector juga. Ada rasa akrab yang kurasakan, dan rasa bersalahku justru semakin besar,” jelas June panjang lebar.
Ilena melirik Hector sambil menghela napas. Sudah jelas bahwaquest mereka bertiga memang bertalian dalam sistem Galatean. Ilena sendiri tidak yakin bagaimana akhir dari quest tersebut, dan apa yang membuat mereka bertiga memiliki kesan yang sama kuatnya tentang hubungan di masa lalu. Meski begitu, Ilena tetap ingin membuat June merasa nyaman, tanpa paksaan.
Hector tampak mengangguk pada Ilena, seolah bisa membaca pikiran gadis itu. Ilena balas mengangguk dan mulai mengutarakan usulnya untuk melakukan kerja sama yang sebenarnya pada June.
“Aku punya cara untukmu agar tetap bisa bernyanyi dan melakukan misi dengan kami. Aku berjanji aku akan mengurusnya dengan managermu, bahkan seluruh agensi atau CEOmu sekalipun. Kau hanya perlu percaya padaku dan bergabung dalam party kami. Apa kau setuju?” tawar Ilena kemudian.
“Kalian berdua juga seorang player?” tanya June tak menyangka.
“Kita adalah player dari tim yang sama. Sejujurnya aku juga sama terkejutnya denganmu saat Ilena pertama menemuiku. Meski terlihat sedikit kejam, tapi dia layak dipercaya,” tandas Hector menambahkan.
Ilena melirik Hector sambil mengumpat dalam hati. Namun ia tidak berkomentar lagi setelah melihat rekannya meringis geli karena gurauan yang tidak lucu itu.
“Jadi bagaimana?” tanya Ilena memastikan.
“Kita baru pertama bertemu tapi entah kenapa aku merasa ingin mempercayaimu,” gumam June sembari menarik napas panjang. “Baiklah. Mohon bantuannya, Ilena,” kata June akhirnya.
Ilena tersenyum lega. Tanpa membuang waktu lagi, gadis itu pun segera membuka fitur party dalam sistemnya, lalu mengundang June menjadi bagian dari tim The Black Dragon. Begitu June menerimanya, mendadak dimensi mereka berdua berubah.
Ilena dan June tidak lagi duduk di ruang meeting agensi, melainkan berdiri di atas bongkahan tanah yang melayang setinggi sepuluh meter. Ilena masih sibuk menembakkan anak-anak panahnya ke arah para monster yang menyerang kaum mereka, sementara June berkonsentrasi untuk mempertahankan sihirnya mengangkat bongkahan tanah ke udara.
“Komandan, keadaanmu benar-benar buruk. Kalau kita bertahan di tempat ini lebih lama, kau akan segera kehabisan darah!” seru June tampak cemas.
Ilena tak menjawab dan masih melancarkan serangan-serangan panjangnya. Rusuknya terasa nyeri karena luka yang diakibatkan oleh serangan monster.
“Aku benar-benar tidak bisa membiarkanmu mati di hadapanku, Komandan. Maafkan aku,” ujar June yang lantas mengarahkan bongkahan tanahnya menjauh dari arena pertempuran.
“June! Apa yang kau lakukan!” seru Ilena tampak gusar.
June tak menjawab dan tetap pada prinsipnya untuk membawa Ilena menjauh dari medan pertarungan yang berbahaya. Komandannya itu harus segera dirawat.
“Berhenti!” seru Ilena memberi perintah. Namun karena June begitu keras kepala, gadis itu pun berusaha melompat turun dengan kedua kakinya sendiri.
June segera menangkap pinggang Ilena di waktu yang tepat dengan satu tangannya. “Maaf, Komandan. Aku tidak seperti Hector yang penurut,” gumamnya sembari memeluk Ilena menjauh dari keributan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
moonmaker
JUNEEEEE
2022-10-31
1
Kerta Wijaya
🤟🤟
2022-09-09
0