Familiar

“Hector, kita mungkin akan mati kalau harus menghadapi mereka semua lagi,” kata Ilena sembari menghentikan laju larinya.

“Apa rencanamu?” tanya Hector kemudian.

“Lontarkan aku dengan pedangmu, lalu berikan buff penguat pertahanan. Kalau dia mengandalkan sayapnya untuk kabur, maka aku akan terbang mengikutinya,” geram Ilena dengan keyakinan penuh.

Hector tampak mengernyit kebingungan. “Maksudmu? Kau mau naik ke pedangku, lalu aku melamparmu? Bagaimana kalau kau jatuh ke bawah? Jurang ini tinggi sekali,” sergahnya tak percaya.

“Lakukan saja, Hector. Waktu kita semakin menipis,” gumam Ilena yang kini sudah berjalan mendekati Hector dan bersiap untuk berjongkok di pedang besarnya yang memang selebar pinggul orang dewasa.

Hector tampaknya tak punya pilihan lain. Dengan kedua tangannya, ia genggam great sword dengan Ilena berjongkok di atasnya. Sambil mengerang keras, Hector pun merngayunkan pedang itu sekuat tenaga. Kekuatan lontarannya begitu besar ditambah kaki lincah Ilena yang menjejak kuat akhirnya mampu melambungkan tubuh gadis itu begitu jauh. Lesatan tubuh Ilena begitu cepatnya hingga berhasil memperpendek jaraknya dengan sang Queen Bee.

“Beristirahatlah dengan tenang, Ratu,” kata Ilena sembari merentangkan busurnya ke arah kepala sang Queen Bee.

Begitu bidikannya berada pada titik yang tepat, Ilena pun melepaskan anak panah emasnya dengan sisa tenaganya. “Elemental Arrow!” serunya keras-keras.

Anak panah emas itu pun melesat sangat cepat dan menembus kepala sang Queen Bee tanpa bisa dia hindari. Ilena berdoa sekuat hati agar serangan pamungkasnya itu bisa menghabisi sang bos monster. Tubuhnya sudah terjatuh ke bawah ketika menyaksikan Queen Bee itu mendengung kesakitan dan kehilangan kemampuan terbangnya. Bos monster tersebut turut jatuh ke tanah diikuti hilangnya pasukan lebah yang sudah dia panggil. Ilena benar-benar bersyukur. Tampaknya ia dan Hector akhirnya bisa keluar dari dungeon hidup-hidup.

 

Ilena mendarat di sebuah batu besar yang ada di tengah sungai. Ternyata lembah tempat ia terjatuh adalah aliran sungai dangkal dengan air jernih yang sangat indah. Bersamanya, turut terjatuh tubuh raksasa Queen Bee diikuti debur air yang terciprat hingga membasahi tubuh Ilena. Selang beberapa waktu, Hector berhasil menyusul gadis itu dengan menuruni tebing curam entah dengan cara apa.

“Hei! Kau baik-baik saja?” teriak Hector sambil berlari menyongsong Ilena.

Gadis itu melompat lincah melompati bebatuan dan keluar dari sungai.

“Tubuh bos monster itu terjatuh ke dalam sungai. Sebaiknya kita segera melihat apakah ada drop yang berguna,” sahut Ilena tanpa rasa khawatir sedikit pun.

“Bisa-bisanya kau memikirkan hal semacam itu setelah melakukan tindakan nekat yang berbahaya seperti itu,” protes Hector mulai mengomel.

Akan tetapi Ilena hanya berjalan melewati pria itu sambil lalu dan menghampiri tubuh sang bos monster sebelum terbuyar hilang. Ia lalu mencari-cari drop yang berguna sebelum hanyut terbawa aliran air sungai. Sayangnya tidak ada benda berarti yang bisa diambil Ilena. Hanya beberapa material yang akan berguna untuk para player dengan role sebagai alkemis atau blacksmith.

“Kau tidak mau mengambil material-material ini? Ada Royal Stinger dan Queen Venom. Ini material mahal untuk membuat senjata beracunnya para Asasin,” komentar Hector sambil berjongkok di dekat bokong sang bos monster itu. Sebuah sengat tajam berwarna hitam mencuat di bokongnya.

“Itu tidak berguna untuk kita. Aku juga sudah punya banyak uang,” jawab Ilena tak acuh. Gadis itu lantas mengamati sekitarnya sementara Hector sibuk mengambil material-material dari tubuh bos monster.

“Kalau begitu biar untukku saja. Aku bisa menjualnya di pelelangan,” ujar Hector bersemangat.

Ilena sedang berpikir cara mereka untuk keluar dari dungeon tersebut. Apakah mereka harus kembali ke atas, ke tempat mereka datang tadi? Ilena lantas melihat-lihat ke sekitar. Pepohonan yang rindang dan hijau terlihat sangat cantik. Lembah itu juga memiliki udara yang segar. Seluruh tempat tersebut sebenarnya sangat nyaman dengan suara aliran sungai yang menenangkan. Mendadak Ilena merasa begitu familiar. Ia merasa pernah berada di tempat itu jauh sebelum ia berada di kehidupannya yang sekarang.

Kedamaian yang asing itu lantas segera ditepis Ilena. Perasaan apa itu tadi? Bagaimana mungkin ia pernah hidup di dalam dungeon.

“Hector, bagaimana menurutmu tentang tempat ini?” tanya Ilena kemudian.

“Hmm? Entahlah. Ini tempat yang indah kalau saja tidak ada monster yang tinggal di dalamnya,” jawab Hector sembari menghentikan aktvitasnya menggali material.

Pria itu lantas turut mengedarkan pandangannya ke seluruh area. Mendadak ekspresinya berubah serius. Ia pun berdiri di ata bokong sang bos monster sembari masih mencerna informasi yang baru masuk ke benaknya.

“Ilena, apa kau juga merasa familiar dengan dungeon ini?” tanya Hector sambil menatap Ilena penuh makna. 

Terpopuler

Comments

moonmaker

moonmaker

hmmmm

2022-10-31

0

Kerta Wijaya

Kerta Wijaya

🤟🤟

2022-09-02

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!