Ilena berdiri di atas bukit di pinggir kota Starfa. Di bawah sana, lautan api membakar hampir separuh kota. Tidak ada lampu gedung yang menyala. Satu-satunya yang berkobar terang adalah lidah-lidah api yang menjilat-jilat hingga membumbung tinggi. Keadaan Starfa jauh lebih parah daripada di Burca. Hal ini terjadi mungkin karena kebanyakan player berlevel tinggi beradi di areanya. Sementara kota-kota lain harus begini menderita karena semuanya adalah pemain baru.
Ilena segera berlari menuju arah kota. Ia berdoa dalam hati agar masih banyak orang yang selamat, termasuk Hector Gianni. Mendadak di depan Ilena muncul sesosok makhluk gelap yang berbulu. Tingginya hanya setengah kali dari tinggi tubuh Ilena. Makhluk itu menyergap Ilena dari depan sambil menggerung marah. Ilena segera melompat ke belakang untuk menghindar. Beruntung lompatannya tepat waktu karena bila ia terlambat satu detik saja, cakar makhluk itu sudah pasti menyobek tubuhnya.
Ilena lantas mengambil busurnya dari ruang penyimpanan. Ternyata makhluk yang menyergapnya adalah kawanan wild wolf. Monster itu berwujud serigala biasa namun dalam ukuran yang jauh lebih besar. Moncongnya yang dipenuhi taring tajam menetes-neteskan air liur yang menjijikkan.
Dalam beberapa saat empat ekor wild wolf lain turut muncul dan mengelilingi Ilena. Mereka lantas menyerang gadis itu dalam waktu bersamaan dengan begitu ganas. Ilena berkelit dan mencoba menghindar. Namuan karena jumlah wild wolf yang menyerangnya cukup banyak, Ilena tak bisa menangkis semua serangan mereka.
Lengan, punggung dan betis Ilena terkoyak karena serangan cakar para wild wolf. Ilena bahkan nyaris tergigit salah satu dari mereka. Itu sangat berbahaya karena air liur wild wolf mengandung racun yang memastikan. Ilena harus membuat jarak. Ia adalah pemain bertipe serangan jarak jauh. Pertarungan jarak dekat hanya akan merugikannya.
Akhirnya, saat melihat celah serangan kelima wild wolf itu, Ilena pun segera melompat ke atas pohon. Para wild wolf itu mencoba mengikuti Ilena tapi gadis itu sudah mengeluarkan busurnya. Dengan gesit Ilena menembakkan anak-anak panah ke arah para monster itu. Dua ekor berhasil ditumbangkan dengan skill Elemental Arrownya. Tiga monster lainnya ia giring untuk berkerumun menjadi satu. Ilena lantas menggunakan skill Arrows Rainnya dan membunuh mereka bertiga sekaligus.
Perjalanan Ilena selanjutnya juga tidak kalah menantang. Sepanjang jalan masuk ke kota puluhan wild wolf tampak berkeliaran. Ilena harus membunuh mereka satu per satu secara diam-diam. Begitu sudah memasuki kota, Ilena segera mencari bangunan tinggi dan mebunuhi para monster dari atas. Tidak ada manusia yang berada di jalanan. Semua sudut kota sudah dipenuhi oleh monster. Bahkan mayat-mayat manusia juga tidak terlihat di mana-mana. Sepertinya para monster ini sudah menyingkirkannya di suatu tempat.
“Makan waktu lama sekali kalau aku harus mengalahkan semua monster ini sendirian. Kemana sebenarnya para player berada? Kota ini benar-benar sudah dikuasai wild wolf,” gumam Ilena dari atas atap bangunan.
“Aku harus langsung mencari bos monsternya,” lanjut Ilena yang bicara pada diri sendiri.
Meski begitu, luka-luka di tubuhnya masih segar. Punggung lengan dan betisnya yang robek kini meneteskan begitu banyak darah dan membuat Ilena sedikit lemas. Ia tidak bisa bertarung lama jika kondisinya seperti itu. Maka dengan sebersit ide yang muncul, Ilena pun mencoba memanggil asisten sistemnya.
“Cleo, apa ada potion penambah Health Point?” tanya Ilena kemudian.
Sistem menjawab pertanyaan Ilena dengan membuka fitur Shop. Panel-panel hologram berisi berbagai item dan potion yang dijual dengan harga bervariasi. Ilena bisa membelinya dengan menukarkan Moonstone yang sudah ia kumpulkan selama ini. Mata uang Galateannya itu lebih dari cukup untuk mendapatkan potion apa pun di dalam game.
Setelah memilih dan memilah selama beberapa waktu, Ilena akhirnya membeli High Health Potion sebanyak seratus buah. Potion tersebut akan memulihkan delapan puluh persen kesehatan peminumnya. Satu ampul potion itu kini sudah berada di tangan Ilena. Ia menegaknya dalam satu tarikan napas. Sensasi dingin masuk melalui kerongkongannya. Sedetik kemudian rasa bugar menjalari tubuhnya. Luka-lukanya perlahan tertutup dan tidak berdarah lagi.
“Sepertinya satu potion saja sudah cukup. Aku akan menyimpan sisanya untuk berjaga-jaga,” ucap Ilena pada dirinya sendiri.
Kini setelah kesehatannya sudah pulih, Ilena menyuruh Cleo untuk menunjukkan peta kota itu sekaligus lokasi bos monster dugeon wild wolf. Sesuai ingatannya, bos monster dungeon ini adalah Giant Lycan. Seekor manusia serigala bertubuh raksasa yang menggunakan gada berduri sebagai senjatanya. Lawan yang cukup merepotkan. Monster ini tidak akan mudah mati karena memiliki pertahanan yang kuat. Meski begitu level bos monster ini tidak sampai separuh level Ilena. Ia pasti bisa mengalahkan Giant Lycan dengan mudah.
Ilena kembali melesat dengan percaya diri. Menurut peta yang diperlihatkan oleh Cleo, sang bos monster itu kini berada di sebuah pusat perbelanjaan. Ilena harus menghabisi puluhan wild wolf penjaga terlebih dahulu sebelum memasuki bagunan yang dituju. Akan tetapi para monster serigala berkaki empat it uterus bermunculan dan membuat Ilena terpaksa menembaki mereka secara beruntun dari atas atap.
Tiga puluh menit berlangsung dan para monster itu benar-benar tidak menunjukkan tanda-tanda akan berkurang. Ilena mengumpat kesal.
“Sialan! Kalau saja aku bukan player bertipe senjata jarak jauh, aku bisa menyeruak ke tengah-tengah kerumunan itu,” desis Ilena benar-benar kesal.
Sambil menimbang-nimbang berbagai pilihan, Ilena terus melesatkan anak-anak panahnya ke bawah. Mendadak notifikasi sistem kembali muncul.
Selamat kepada player yang terhormat,
Anda telah berhasil membunuh 1000 ekor Wild Wolf. Kini anda mendapatkan Tittle baru sebagai Pemburu Serigala. Tittle ini akan memberi efek fear pada monster ras serigala. Semua monster serigala akan ketakutan saat melihatmu.
Kini jalanmu tidak akan dihadang oleh hewan buas itu lagi. ^^
“Whoa! Kau benar-benar yang terbaik, Cleo,” ucap Ilena girang.
Gadis itu lantas melompat turun begitu saja dari gedung berlantai lima. Begitu mendarat dengan mulus di atas aspal, para wild wolf yang berkeliaran di sekitar situ langsung lari tunggang langgang sambil berkaing ketakutan. Ilena tertawa puas melihat hal itu.
“Ternyata ada gunanya juga bersabar. Aku tidak pernah ingat membuat sistem atribut Tittle semacam ini. Apa dean yang membuatnya, ya?” tanyanya pada diri sendiri.
Ilena memutuskan untuk bertanya pada Dean setelah membereskan Quest pertamanya. Maka dengan langkah mantap, gadis itu pun memasuki pusat perbelanjaan di hadapannya. Sarang sang bos monster, Giant Lycan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
moonmaker
keren lho bunuh 1000 😌👍🏻
2022-10-24
0
Kerta Wijaya
🤟
2022-08-12
0