Sudah hampir satu jam berlalu. Ilena dan Hector sudah mengelilingi hutan sambil membunuh serangga-serangga terbang tersebut. Akumulasi jumlah monster yang sudah mereka kalahkan hampir mencapai sepuluh ribu ekor. Tinggal satu dua serangan lagi dan misi pertama mereka tergenapi.
“Sudah berapa?”seru Hector bertanya dari balik kerumunan lebah.
“Lima puluh dua lagi,” sahut Ilena begitu melesatkan hujan anak panahnya. Serta merta seluruh lebah yang mengerumuni Hetor rebah di tanah dan mati.
“Ini yang terakhir kan? Tubuhku gatal karena lebah-lebah itu,” ujar Hector sedikit tersengal. Pria itu menggaruki leher dan lengannya karena rasa gatal akibat serangan para lebah.
“Orang normal mungkin sudah mati sejak tadi karena sengatan lebah itu. Tapi kau cuma merasa gatal. Entah aku harus tertawa atau tercengang,” komentar Ilena diselingi dengusan pendek.
“Percayalah, ini benar-benar tidak senyaman yang kau lihat,” tandas Hector masih berkutat dengan rasa gatalnya.
Ilena tertawa geli melihat kekuatan rekan satu timnya itu. Sistem sepertinya memang punya alasan khusus memasangkan dirinya dengan Hector. Dia bukan swordman biasa. Saat tengah beristirahat sejenak setelah pertarungan panjang, mendadak tanah di bawah kaki mereka bergetar. Ilena dan Hector segera berubah waspada.
“Sistem sialan ini sepertinya tidak membiarkan kita beristirahat,” gerutu Hector menggenggam erat pedang dua tangannya.
“Sepertinya kita harus keluar dari hutan dan melihat apa yang terjadi. Getarannya berasal dari arah tebing,” ujar Ilena berlari menuju arah yang dia maksud.
Hector mengikutinya dari belakang. Benar saja, begitu pandangan mereka tidak lagi terhalang oleh pepohonan, Ilena dan Hector bisa menyaksikan seekor lebah raksasa yang sangat besar, terbang ke arah mereka. Dari tubuhnya, Ilena menduga bahwa monster itu adalah seekor ratu lebah. Ukurannya benar-benar gigantis, nyaris sebesar gedung bertingkat 20 yang memanjang horizontal.
Dengung ratu lebah itu terdengar dengan frekuensi sangat tinggi. Jelas bahwa bos monster itu sedang marah. Ilena dan Hector sampai harus menutup kedua telinga meraka karena suara dengung yang menyakitkan.
“Monster apa itu? Queen Bee?” tanya Hector sambil masih menutup telinganya dan meringis kesakitan.
“Bos monster yang merepotkan,” komentar Ilena sembari berdecih. “Hector, tugasmu jadi umpan lagi. Aku harus bersembunyi sebelum ratu lebah itu menargetkanku,” ucap Ilena lalu melesat pergi.
“Bisa-bisanya kau mengatakan hal semacam itu dengan santai. Kalau aku tahu kau setega itu, aku tidak akan setuju menjadi anggota timmu!” seru Hector bersungut-sungut.
Ilena meringis jahil sembari mengedip pada Hector. Ia kini sudah bertengger di salah satu dahan pohon terdekat sambil mengintai kedatangan sang bos monster. Hector di sisi lain, terpaksa mengeluarkan skill Provoke-nya sekali lagi. Ratu lebah itu pun terpengaruh dan semakin ganas melesat ke arah Hector.
Kedua kaki depannya segera menjangkau Hector dan menyerangnya dengan membabi buta. Hector menghindar dari serangan penghancur itu. Ukuran tubuh Queen Bee yang super bersar membuat serangannya begitu kuat hingga menghancurkan tanah yang dipijak Hector, menghasilkan lubang-lubang besar.
Sementara itu Ilena sudah fokus membidikkan anak panahnya ke arah kepala sang bos monster.
“Elemental Arrow,” bisiknya sembari melesatkan anak panah emas.
Satu tembakan itu berhasil mengalihkan perhatian Queen Bee. Lebah itu berdengung marah, lantas terbang ke arah sumber serangan Ilena. Gadis itu harus buru-buru berpindah tempat sebelum ratu lebah menyadari keberadaannya. Hector yang cepat tanggap segera mengeluarkan skill Provoke-nya sekali lagi. Perhatian Queen Bee kembali pada Hector.
“Cepatlah! Aku tidak bisa bertahan lama. Serangan bos monster ini berdamage besar. Pertahananku tidak sekuat itu,” seru Hector masih menahan hantaman-hantaman Queen Bee dengan pedang besarnya. Percikan api muncul setiap kali kaki-kaki raksasa ratu lebah itu beradu dengan pedang dua tangan Hector.
Ilena sudah berada di posisi yang strategis. Sekali lagi ia luncurkan Elemental Arrow dengan menambah kekuatan pada skill pasifnya, Hawk Eye dan Owl’s Eye. Lesatan anak panah emasnya menghantam kepala Queen Bee itu lagi. Kali ini ia langsung melanjutkan tembakannya dengan serangan netral yang bertubi-tubi. Anak-anak panah emas Ilena itu memberondong sedemikian rupa dengan kecepatan tiga tembakan per detik. Sang ratu lebah segera terdorong menjauhi Hector dan tidak punya kesempatan untuk menyerang lagi.
Hector memanfaatkan peluang tersebut untuk turut menyumbang damage. Ia mengibaskan pedangnya ke tubuh Queen Bee. Serangan bertubi-tubi itu melemahkan sang bos monster dengan cepat. Ia bahkan sempat terkena efek stun karena random skill Ilena yang muncul karena terpicu oleh serangan netral.
Kondisi Ilena dan Hector sementara berada di atas angin. Akan tetapi kemenangan itu tidak bertahan lama. Begitu menemukan celah, sang Queen Bee segera terbang menjauh hingga tidak tergapai oleh jangkauan serangan Ilena. Gadis itu otomatis keluar dari persembunyiannya, bermaksud untuk mengejar Queen Bee yang berusaha kabur. Hector bahkan sudah berlari di depan Ilena untuk mempersempit jaraknya dengan sang bos monster.
Mereka melompati tebing demi tebing, dan memanjat hingga ke atas bukit. Queen Bee itu masih terbang dengan kecepatan penuh sambil mendengung panjang. Bunyi dengungan yang berbeda dengan sebelumnya.
“Sepertinya ada yang aneh dari dengungannya. Apa kau juga merasakannya?” tanya Hector sambil berteriak.
Ilena yang melompati pepohonan di atas Hector pun setuju dengan pendapat itu. “Perasaanku tidak enak!” seru Ilena mencoba memperingatkan.
Kekhawatiran mereka pun terbukti. Di hadapan ratu lebah itu, kini ribuan lebah-lebah pekerja bermunculan. Mereka tebang mendekat sambil mendengung marah. Ternyata sang bos monster tengah menggunakan kemampuannya untuk memanggil seluruh kawanannya dari seantero dungeon tersebut.
“Sialan!” umpat Hector penuh emosi.
Ini tidak ada habisnya. Stamina Ilena dan Hector sudah diujung tanduk. Mereka berdua tidak yakin apakah masih bisa bertahan untuk melawan serbuan lebah pekerja itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
moonmaker
ayo semangat membasmi monster ilena
2022-10-31
0
moonmaker
ayoo kamu bisa Hector!
2022-10-31
0
Kerta Wijaya
🤟
2022-09-01
0