Agensi

Sebuah mobil mewah sudah siap menjemput Ilena dan Hector. Seorang pria berwajah oriental muncul dan menyambut kedatangan mereka. Rupanya Javier sudah menyiapkan segala kebutuhan adiknya selama melakukan ‘perjalanan dinas’ ke Don-Gan.

“Saya dengar perusahaan Anda menjadi sponsor utama June Park. Dia adalah artis yang paling terkenal saat ini. Idola remaja. Lagu-lagunya sudah menjadi hits di Don-Gan selama beberapa tahun terakhir,” celoteh sopir mobil itu ketika mereka melaju menembus kota.

“Ya, memang benar. Karena itu perusahaan kami mengambil peluang itu,” jawab Ilena sambil lalu.

“Alncanet Tech memang luar biasa. Setelah dungeon muncul di dunia nyata, saya pikir perusahaan Anda juga mengalami krisis. Tapi ternyata saya salah. Sepertinya hal itu justru mendongkrak nama perusahaan Anda dan memberikan banyak kesempatan untuk meraup keuntungan,” komentar supir pria itu sedikit mengganggu Ilena.

Gadis itu mengernyit tidak suka. “Ada alasan kenapa kami merekrut June Park. Dan itu tidak semata-mata demi kepentingan materi,” tandas Ilena sedikit geram.

“Ah, iya. Maaf. Kata-kata saya sepertinya keterlaluan. June Park selama ini tidak menunjukkan tanda-tanda memiliki kaitan dengan Alcanet Tech. Saya kira dia juga seorang player yang akann dijadikan maskot perusahaan,” lanjut sang sopir masih terus memancing keributan.

Ilena sudah kesal setengah mati. Namun Hector menahannya untuk tidak meledak.

“Apakah Anda dipekerjakan oleh perusahaan kami untuk mengorek informasi mengenai June Park? Apakah Anda paparazzi? Kalau tidak, lebih baik kita berkendara dengan tenang. Kami berdua lelah setelah penerbangan delapan jam,” kata Hector langsung ke pokok masalah.

Sopir itu hanya mengangguk diam sambil tersenyum mencurigakan. Belum sampai mereka bertemu dengan June Park, tetapi hal-hal mengganggu sudah bermunculan. Ilena hendak mengajukan protes pada Javier setelah ini. Kakaknya itu seharusnya melakukan lebih banyak peninjauan sebelum mempekerjakan seseorang.

Akhirnya sisa perjalanan itu berlalu dalam diam dan tanpa drama. Sang sopir yang kehilangan kesempatan mengorek informasi pergi begitu saja tanpa mengucapkan apa-apa. Sungguh tindakan yang tidak sopan. Ilena sudah meminta pada Javier untuk mencari sopir pengganti saat ia pulang nanti.

Gedung agensi tempat June Park bekerja terlihat mewah dan luas, meski tidak sebesar gedung Alcanet Tech di Burca. Ilena disambut oleh seorang wanita resepsionis yang ternyata sudah mengenalinya dan Hector. Wanita itu membawa mereka menuju lantai lima gedung tersebut, ke sebuah ruang meeting elegan bernuansa hitam putih.

“Silakan menunggu sebentar. Saya akan memanggilkan June Park dan managerny untuk menemui Anda. CEO kami sebenarnya juga ingin hadir. Namun beliau sedang melakukan perjalanan ke luar kota untuk pekerjaan lain. Karena itu beliau hanya bisa mengucapkan selamat datang,” kata wanita itu sopan.

Ilena mengangguk paham lantas duduk di sofa yang sudah disediakan. “Terima kasih,” ujarnya pendek.

Sang resepsionis membungkuk sopan lantas keluar dan menutup pintu kaca ruang meeting. Hector dan Ilena menunggu berdua di tempat yang nyaman tersebut.

“Aku tidak pernah menyangka akan bekerja bersama seorang idola dari luar negeri,” gumam Hector sembari mendengkus pelan.

“Biasakan dirimu, Hector,” ucap Ilena sembari menyesap secangkir teh yang sudah dihidangkan bersamaan dengan kedatangan mereka di sana.

“Ngomong-ngomong, sopir kita tadi tidak tahu kalau June Park adalah seorang player. Apakah itu artinya agensinya menyembunyikan identitas June Park yang sebenarnya? Bagaimana kita mengatasi itu nantinya, padahal aku yakin kau pasti membutuhkannya sebagai anggota party kita,” cerocos Hector panjang lebar.

“Aku juga sedang memikirkan caranya. Sepertinya kita harus melakukan pertaruhan yang cukup beresiko. Aku penasaran bagaimana reaksi Javier setelah ini,” timpal Ilena sembari menimbang-nimbang keputusannya.

Hector mengangkat sebelah alisnya dengan curiga. “Entah kenapa aku merasa kau akan melakukan tindakan yang berbahaya lagi, Ilena,” ucapnya sembari menatap Ilena dengan serius.

Ilena balas menatapnya sambil tersenyum simpul. “Aku memang suka mengambil resiko, Hector.”

Terpopuler

Comments

moonmaker

moonmaker

nah gitu dong

2022-10-31

0

Kerta Wijaya

Kerta Wijaya

🤟

2022-09-09

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!