Sepanjang jalan Arum terus saja memikirkan nasib naas yang ia alami hari ini, Apalagi menggingat tentang perjanjian tadi, Membuat kepala nya kian pening,
Arum tak habis pikir dengan jalan pikiran orang-orang berduit itu, Kenapa tidak mau di ganti dengan uang,Kenapa harus dirinya, masa depan nya akan menjadi apa nanti jika ia menikah dengan Suami orang, dalam waktu satu tahun,
Kenapa juga dirinya harus menyenggol wanita tadi jika akan begini jadinya, Kenapa ia tidak berhati-hati dalam melangkahkan kaki nya,
pikiran nya menjadi semerawut akibat perjanjian sialan itu,
" Rum, Gimana? Apa yang terjadi kenapa lama sekali?, Kasian Arkha dari tadi nyariin kamu," Desi menyambut Arum dengan wajah cemas, Dan semakin cemas kala melihat wajah muram Arum yang baru saja membuka helm nya,
"Kita bicara di dalam ya mba, Mana Arkha?," Arum berjalan mendahului Desi, Sambil celingukan mencari keberadaan putra kecil nya, yang sudah dia tinggalkan selama berjam-jam itu, Kasihan,
" Arkha di ajak Danur jalan-jalan muter gang, biar nggak nyariin kamu terus," Ucap Desi seraya mendudukan dirinya di sofa ruang tamu rumah mereka,
"Ceritakan apa yang terjadi, Kenapa kamu sampai lama banget ngantarin makanan nya? Apa ada yang nggak beres dengan menu nya, Atau nggak sesuai orderan?," Cecar Desi tak sabar dengan wajah khawatir,
" Sebentar mba, tanya nya satu-satu dong Aku bingung mau jawab yang mana," Tukas Arum dengan bibir monyong memandang Desi yang terkekeh,
" Jadi gini mba ." Arum menceritakan kemalangan nya hari ini, dan berakhir dengan dirinya yang menandatangani perjanjian konyol itu,
" Ya ampun Rum, kok jadi gitu, kenapa nggak ganti uang aja sih, Mba masih ada tabungan nya Danur kalau kamu mau pake dulu," Desi Memandang wajah Arum yang muram, demi nasib nestapa yang menghampirinya,
" Aku juga udah bilang gitu mba, Tapi mereka nggak mau, kalau aku ngotot atau nolak mereka bakal jeblosin aku kepenjara, karena ada rekaman CCTV nya sebagai bukti, " Arum semakin merasa hidup nya bagai berada di ambang jurang, tiada pilihan yang bisa menyelamatkan nya,
" Terus apa keputusan mu Rum," Desi membawa dirinya mendekat kepada Arum dan mengelus punggung yang terlihat kuat namun rapuh itu,
"Nggak ada pilihan lain mba, kalau aku pilih di penjara, Kasian Anak ku, jadi aku pilih tawaran mereka saja, toh hanya setahun setelah itu aku akan bebas, Aku juga masih bisa mengurus anak ku, " Tukas Arum putus asa,
" Yang sabar ya Rum, kalau semoga ada hal baik di balik semua ini," Desi memeluk Arum dengan sayang, Wanita muda dari desa yang telah banyak menolong nya,
...*****...
" Riko, Urus semuanya sevmcepat nya besok lusa sudah harus siap semua, dan jangan lupa Carikan sesuai yang aku minta," Tegas Adit kepada Asistennya itu, yang segera di anggguki oleh pria yang bernama Riko itu, Setelah itu Riko segera undur diri, dan meninggalkan dua insan durjana itu,
" Sayang aku nggak nyangka ternyata kamu sangat cerdas dalam melihat peluang, " Sabira langsung duduk di pangkuan Adit dan mengecup Bibir tebal pria itu dengan penuh gairah,
" Tentu saja sayang, apapun akan aku lakukan hanya untuk mu," sahut Adit sembari meremas bo kong Sabira yang menduduki sesuatu yang sudah mengeliat sesak di bawa sana,
.
.
." Kalian benar-benar kurang ajar!" Azka semakin mengeras kan Rahang nya kala mendengar penuturan Sabira dan juga Selingkuhan nya Adit,
" Ya.Itu kan demi kebaikan kamu, Anggap aja aku berbaik hati padamu," tukas Adit dengan pandangan mencela, melihat penampilan Azka yang merupakan Bos nya itu, yang memiliki segalanya, kekayaan ketenaran semua dia miliki, Dan itu membuat Adit selalu iri kepada semua pencapaian Azka
" Pokonya siap tidak siap, Suka tidak suka, kamu tetap akan menikah besok, Tidak ada penolakkan, " Lanjut Adit lagi,dengan. Sabira yang setia menggelayuti lengan nya,
Siapa wanita bodoh yang mau di nikahkan dengan Dirinya, dan apa rencana kedua manusia serakah di depan nya ini,
.
.
" Bersiap lah satu jam lagi kamu akan di jemput oleh supir saya,"
Arum mendengus dengan kasar kala lawan bicara nya telah mematikan telpon tanpa mau mendengar jawaban nya,
" hiih dasar orang kaya seenak nya aja, " Kesal Arum,
" Kenapa Rum? apa mereka sudah ingin menjemputmu, " Tanya Desi saat melihat raut muka Arum yang kesal,
"iya mba, satu jam lagi mereka akan menjemputmu, Aku titip Arkha sebentar ya mba," Jawab Arum dengan Seraut wajah muram tak bersemangat,
" jangan khawatirkan Arkha Rum, kamu fokus aja sama urusan kamu hari ini, semoga cepat kelar, kabari aku nanti kalau ada apa-apa ya,"
Tukas Desi, Dirinya tidak bisa menolong Arum, Selain menjaga Arkah, ia kasihan melihat kemalangan Nasib Arum, yang lebih naas Dari dirinya,
.
Arum kini sudah berada di dalam mobil dengan seorang pria yang pernah dia temui di kantor dua hari yang lalu, entah mau di bawa kemana dirinya ini, Mau bertanya tapi takut, sebab pria yang duduk di balik kemudi itu menampak kan wajah datar dan kaku, Membuat Arum takut untuk bertanya,
Setelah berkendara selama 25 menit, Kini
mobil yang membawa dirinya itu memasuki
gerbang tinggi dengan bangunan yang
menyerupai kastil, Arum sampai terbengong-bengong melihat kemewahan Rumah tersebut
Sekaya apa orang yang akan menikahkan nya itu,
Jika mereka sekaya ini kenapa harus dengan cara licik mereka menjebak nya agar mau menikah dengan Suami nya, dengan dalih ganti rugi, Arum yakin di luar sana pasti banyak yang mau walaupun harus menjadi istri kedua, jika suaminya sekaya ini, pikir nya, kenapa harus dirinya yang terjebak disini,
Benar-benar memusingkan kepala jika di pikirkan, Arum menghembuskan Nafas nya dengan kasar,
.
" Ikuti saya Nona," Titah Riko, setelah mereka keluar dari dalam mobil dan menuju pintu samping untuk masuk kedalam rumah mewah itu,
Arum tak menjawab, hanya mengikuti langkah Pria yang berjalan di depan nya itu,
Tak lama mereka tiba di depan sebuah ruangan, luas Dengan dua orang wanita duduk di sebuah sofa yang terlihat mahal itu,
" Nyonya Sabira," Tukas Riko, dengan sedikit menunduk hormat, Sabira yang mendengar suara Asisten Kekasih nya itupun menoleh ke arah nya,
" Oh sudah datang rupa nya, " Sabira berdiri dengan melipat kedua tangan nya di dada, Cepat urus dia, 15 menit harus sudah siap, " Titah nya kepada seorang wanita yang berada di belakan nya,
" Baik Nyonya," Wanita itupun langsung menarik lengan Arum untuk mengganti baju nya dan juga mendandaninya seada nya,
Sementara Sabira, Wanita itu sudah berlalu dari ruangan itu,
.
" bagaimana Sayang apa wanita itu sudah datang?" Adit menyambut kedatangan Sabira di ruang kerja nyadengan menyambar bibir wanita itu dan ******* nya dengan sensasional, membuat Sabira melenguh nikmat, manakala tangan Nakal Adit langsung meremas bo kong nya dengan keras,
" Sudah beres Sayang, wanita itu sedang bersiap-siap, hahh sebentar lagi kita akan menguasai semua ini sayang.. Ahh..." Sabira mendesah dengan keras kala tangan Adit mempermainkan area sensitif nya di bawah sana, Mengaduk-aduk nya dengan gerakan cepat, Membuat nya melengkungkan badan nya nikmat,
"Tentu saja sayang, Aku sudah tidak sabar ingin menjadikan mu milikku seutuh nya, Sabira," Adit segera menurunkan resliting celana nya dan mengeluarkan benda penting milik nya yang sudah berubah ukuran itu,
Dengan posisi Sabira duduk di atas meja kerja nya dirinya memasukan milik nya dengan sekali hentakan, membuat Sabira mendesah panjang, dengan kepala mendongak dan mulut terbuka, kedua manusia penghianat itu, mulai terlena dengan kenikmatan duniawi, Tanpa memikirkan apa yang akan terjadi di kemudian hari,
.
" Berkerja sama lah Tuan, agar semuanya lebih mudah, jika Anda tetap disini, kecil kemungkinan kita bisa bergerak, Jadi Anda harus menerima semua ini, menurut saya wanita itu adalah wanita baik-baik, Yang tidak sengaja berurusan dengan Nyonya Sabira dan Tuan Aditya, "
.
Next...
jangan lupa like ya bestie 🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 217 Episodes
Comments
ꪶꫝ🥀⃞oktavia ariani🔮S⃟M•
semoga ini kehidupan yg bahagia buat azka dan arum
2023-10-17
1
Anak Lanang
arka org kaya ..istri y begitu g di cerai
2023-08-28
0
Berdo'a saja
apa itu Riko yang bicara
2023-08-28
0