Sahhh

" Bagaimna kalau saya rapikan penampilan Tuan, secara inikan hari pernikahan Anda, tidak ada yang akan curiga tentang semua ini, "

Damar berhasil menemui Tuan muda nya di kamar khusus pelayan itu, Memanfaatkan kesibukan semua orang dalam menyiapkan pernikahan sederhana Tuan muda Azka,

" Tidak usah, Aku mau lihat bagaimana reaksi gadis itu saat melihat penampilan calon suaminya yang seperti gembel ini," Tukas Azka, ia berpikir wanita yang seperti apa yang akan di nikahkan dengan diri nya, Apakah wanita itu akan berkerjasama dengan penghianat itu, untuk mengeruk harta nya,

Untung saja Azka tidak menyimpan Dokumen Aset-aset berharga nya di brangkas yang ada di rumah nya, tetapi menyimpan nya di salah satu bank Internasional, Dan tanpa sepengetahuan Sang Istri,. Namun Dokument Perusahaan pusat yang mereka temukan di Ruang kerja nya dan beberapa anak perusahaan kecil, yang belum lama ini ia dirikan,

" Anda sangat cantik Nona, beruntung sekali tuan muda mendapatkan Nona, Anda benar-benar sempurna," Tukas wanita yang mendandani Arum tersebut,

" Terima kasih," Jawab Arum pelan dengan senyum terpaksa, Andai dia tahu kalau pernikahan ini karena terpaksa, Arum menghela Nafas nya denga. pelan, sebentar lagi dirinya akan menjadi seorang istri, dari seseorang yang bahkan belum pernah ia temui, menjadi Istri kedua pula,

Dahulu dirinya pernah memimpikan sebuah pernikahan sederhana, bersama sang pujaan hati, sampai rela memberikan sesuatu yang paling berharga yang ia miliki, Semua demi cinta, Demi kebahagiaan yang akan menjemputnya,

Namun asanya kandas di tengah jalan, kekasih yang ia cintai dan ia harapkan pergi entah kemana, pergi entah kemana meninggalkan nya tanpa sepatah katapun,

Tak terasa air matanya menetes, saat menggingat kehidupan kelam nya, Dan kini di saat dirinya tengah menikmati hari-hari indah nya bersama sang buah hati, Nasib malang kembali menghampiri nya, Dirinya terpaksa menikahi seorang pria yang masih suami orang, dan akan menjadi Istri kedua,

Sejak beberapa hari yang lalu dirinya bertemu Sabira, dengan laki-laki yang menyebut dirinya kekasih dari wanita yang ia rusak hp nya, Dirinya masih bingung, dia punya kekasih tetapi dia juga punya suami, Apakah wanita itu berselingkuh?

Memikirkan hal itu membuat Arum pening, Buat apa mengurusi kehidupan orang lain, dia saja belum bisa mengurus dirinya sendiri, sehingga bisa terjebak dalam kemalangan ini, dengan cepat Arum mengenyahkan pemikiran nya tentang Sabira dan kembali memandangi pantulan dirinya di dalam cermin besar,

" Cantik," batin nya, Andaikan ini terjadi dua tahun yang lalu dan mempelai pria nya adalah Rangga, Dirinya pasti akan bahagia, sebab itulah impian nya, saat mengenal pria itu,

" Kalau sudah selesai silahkan keluar, Tuan sudah menunggu, " Suara Riko membuat Arum terkaget dari lamunannya,

" baik Tuan ini sudah selesai, " Tukas wanita yang mendandani Arum itu dengan sedikit menunduk kepada Riko yang berwajah datar,

" Ayo Nona, kita keluar, " Arum berdiri dari duduk nya dan mengikuti wanita itu, dengan perasaan campur aduk, merasa sedih, mengapa kemalangan selalu menghinggapi nya,

" Hapus Air matamu, jangan memperlihatkan wajah memelas mu itu, terlihatlah seperti kau berbahagia saat melangsungkan pernikahan ini, " Suara Sabira membuat Arum menoleh ke sumber suara, Wanita cantik itu terlihat sangat ketus pada nya,

" Baik Nyonya," Arum menjawab dengan singkat, dan padat, tanpa senyum,

Di Rungan luas nan mewah itu Azka telah duduk di kursi Roda nya berhadapan dengan seorang tokoh agama, Yang akan dengan menikahkan dirinya, dan beberapa orang saksi dan juga wali hakim untuk Arum,

di tangan nya ia memegang secarik kertas yang bertuliskan sebuah nama yang sangat cantik, ARUMNI DIANG SELASI, Apakah rupa wanita yang akan di nikahkan dengan nya itu secantik naman nya, Azka menggelengkan kepala nya demi menghilangkan pikiran ngawur nya,

Tak berselang lama pandangan nya terpaut dengan Seraut wajah cantik dengan make-up sederhana, Namun terlihat sangat sempurna, kebaya modern warna putih di padukan dengan Rok batik, terlihat sangat pas membungkus Tubuh molek nya,

Dengan perlahan namun pasti wanita itu telah di duduk kan oleh Sabira di sebelah nya, Azka melirik Wanita itu yang masih setia menunduk kan pandangan nya, Azka bertanya-tanya dalam hati nya, wanita yang terlihat masih muda dan cantik ini, Mengapa bisa terlibat dengan Sabira dan juga Aditya. Apakah ada niat terselubung di balik semua ini, Entah lah Ruang gerak nya sangat sempit untuk saat ini, tidak bisa mencari tahu apapun selama dirinya masih terkurung di rumah nya sendiri, Namun bagai Neraka itu,

" Silahkan di mulai Pak, " Perintah Adit, yang duduk di belakang Azka bersmaa Sabira, pernikahan itu sangat tertutup, hanya di hadiri beberapa orang saja, Sebagai saksi dan juga wali hakim,

" Saya Terima nikah nya Arumni Diang Selasi binti Surya Darma almarhum, Dengan maskawin tersebut tunai, Dengan satu tarikan Nafas Azka berhasil mengucapkan kalimat sakral itu, Seiring denganemetes nya Air mata Arum dari kedua netra nya,

Kini dirinya telah menjadi seorang istri kedua dari seorang lelaki yang bahkan belum perna ia temui itu, ia tak tahu seperti apa nanti nasib nya kedepan nya bersama putra nya,

Azka meraih cincin yang telah di sediakan oleh Sabira itu, dan menyematkan nya pada jari putih Arum, Dan begitu pula sebalik nya, Walau tangan Arum gemetar kala menyentuh tangan Azka, Mata jeli Arum sempat menagkap jari jemari Azka yang memiliki kulit yang bersih namun terdapat kuku-kukunya yang panjang, seperti tidak terawat,

Dengan Reflek Arum mengangkat kepalanya dan pandangan matanya bertemu dengan mata Azka, Yang memiliki bola mata kecoklatan, hidung nya mancung namun Lagi-lagi Arum menagkap sesuatu yang aneh pada Suami nya itu, Rambut nya gondrong sebahu, Dengan kumis serta brewok nya yang memenuhi rahang tegas nya,

Dengan Ragu Arum mencium tangan Azka, dan kembali mendongak dengan hati bertanya-tanya, Apakah suaminya ini tidak bisa mengurus dirinya sendiri, Sabira tidak mengatakan apapun soal kondisi Suami nya,