Selamat tinggal tanah kelahiran

" Akhirnya kamu nongol juga Rum! hampir aja aku pulang lagi, Serem ih sepi lagi kalau aku di culik gimana? "

Lulu memonyongkan bibirnya saat Arum sudah di depan nya dengan Tas ranselnya yang tidak terlalu besar,

" Sorry Lu, Aku ngerepotin kamu banget jadinya," Arum segera memakai helm yang di ulurkan Lulu padanya,

" Udah naik! cepat sebelum ada yang liat, Kemarin aku nggak sengaja dengar Juragan Gatot, Katanya mau melamar kamu untuk jadi istri ke tiga nya,"

Arum terdiam saat Lulu mengatakan hal itu, Itu benar dan pilihan nya tidak salah ya itu kabur sebelum kakek nenek nya bangun dari tidur mereka,

Motor yang di kendarai Lulu kini telah tiba di Terminal di sebelah pasar yang agak jauh dari Desa tempat mereka tinggal,

" Lu, Nanti aku juga minta tolong sama kamu, Titip Ijazah Aku ya, Nanti sesampainya di kota

Aku beli hp yang murah saja biar bisa nelpon kamu,"

"Beres lah kalau soal itu, Tapi gimana nanti kalau mereka nyariin kamu, Terus tanya ke aku? "

" Kamu jawab aja nggak tahu, itu aja , Aku nggak mau nanti sih tua Bangka itu nyariin aku sampe ke kota hih! " Arum bergidik saat mengingat Juragan Gatot yang akan menihakinya, Tidak!

" Oke! oke, Ini ATM kamu, jaga baik-baik ya, Jangan sampe hilang, Tabungan mu bertahun-tahun itu," Lulu menyerahkan ATM ketangan Arum,

" Terima kasih ya Lu, Kamu udah mau bantu aku sampe kek gini! Kamu adalah sahabat terbaik aku, " Arum menyusut Air matanya, Sedih akan berpisah dengan sahabat nya, yang selalu membantu nya dibkala susah seperti ini,

" Sama-sama Rum, kamu baik-baik dibkota yah, kalau ada apa-apa kabarin aku,"

Lulu memeluk Arum dengan erat, teman curhat yang selalu sabar mengajarinya jika ada tugas sekolah yang tidak dia mengerti,

" Nanti kalau sudah sampai ke kota kamu telpon aku ya, Ingat jangan lupa, " Lulu melepaskan pelukan nya dengan Arum dan lelap ingus nya di lengan baju,

" Ihh jorok nya ehh!" Arum mengambil tissue yang ada di kantong ransel nya dan memberikan nya kepada Lulu yang Tertawa cengegesan,

Arum melambaikan tangan nya melalui kaca bus yang terbuka, Dan hal itu juga di lakukan oleh Lulu yang melepas kepergian sang sahabat ke kota.

"Selamat tinggal Desa kelahirankun, yang telah memberikan kenangan terindah dan juga luka yang mendalam, Kak Rangga! Jika di kota aku tidak bisa menemukan mu, sampai anak ini lahir, Maka aku akan menghapusmu dari ingatan dan juga hidupku, Aku akan menggangap kita tidak perna bertemu, "

Arum membatin dengan setetes air mata yang jatuh di kedua pipi nya,

"Kakek Nenek maafkan aku! Jika kali ini aku tidak bisa membahagiakan kalian dengan mengabulkan apa yang telah menjadi cita-cita Kakek untuk memberikan apapun untuk Wati,

Selamat tinggal! "

Arum memejamkan matanya menikmati perjalanan panjang menuju kota, selama satu hari dirinya akan berada di dalam bus tersebut, besok dirinya baru akan menginjak Keramaian dan memulai hidup baru dengan suasana baru,

......................

.

.

" Bagaimana keadaan Suami saya Dok? Nggak ada yang serius kan? Apa dia hilang ingatan? "

Sabira memberondong sang Dokter yang baru saja keluar dari memeriksa keadaan Azka yang sudah Siuman

Bahkan sang dokter belum sempat menarik nafas nya, Namun sudah di jejal pertanyaan yang bertubi-tubi dari keluarga sang pasien

" Tuan Azka sudah sadar, Tetapi belum bisa di jenguk ya, Nanti setelah. di pindahkan ke ruang rawat baru boleh di jenguk! Semua dalam keadaan baik, hanya saja masalah nya ada pada kaki beliau, setelah operasi pada bagian tulang belakang nya yang cederah kemungkinan beliau akan mengalami kelumpuhan, Tetapi Nyonya jangan khwatir semua masih bisa di usahakan dengan menjalani serangkaian terapi, "

Sang Dokter menghela Nafas dengan panjang setelah mengatakan hal itu, dan pamit dari ha dapan Sabira dan juga Aditya,

" Oh ya Nyonya! Suami anda tidak mengalami Amnesia, " Tukas Dokter tersebut sebelum benar-benar berlalu dari sana,

" Hah dia lumpuh Dit " Sabira memandang kekasih nya dengan raut biasa saja saat mengatakan hal itu,

" Bukan kah itu lebih baik! Kita bisa mengendalikan semuanya dengan keadaan nya yang seperti itu, Tidak berdaya, " Adit mengedipkan sebelah matanya menggoda,

.

" Sayang! bagaimana keadaan mu? "

Sabira bertanya dengan raut khwatir setelah Azka di pindahkan ke ruang Rawat beberapa jam yang lalu,

" Aku baik-baik saja sayang! " Azka menggulurkan tangan nya ke arah Sabira Istri nya,

Sedang Aditya mengeraskan rahangnya kala melihat tangan lentik Sabira di genggam oleh Azka,

" Bagaiman ini bisa terjadi sayang?, Ayah dan Ibu telah tiada, Mereka tidak dapat tertolong! Yang sabar ya sayang! " Sabira mengelus pipi Azka yang masih di hiasi luka yang sedikit mulai mengering,

Azka yang mengetahui jika kedua orang tuanya tidak dapat tertolong dalam kecelakaan naas itupun menitihkan air matanya, Teringat akan obrolan mereka kala itu, Sebelum Kecelakaan itu terjadi

Sang Ibu mengutarakan keinginan nya ingin menimang Cucu, Dan Azka hanya menjawab dengan Anggukan kepala,

setelah dua tahun lebih menikah Sabira belum juga mau untuk memiliki momongan, Alasanya Masih ingin bermesraan dengan Suami tanpa ada yang menggangu, dan belum siap untuk mengurus anak,

Begitulah yang selalu Sabira ucapkan ketika Azka mengucapkan keinginan nya untuk memiliki anak,

" Sabar ya sayang Kamu harus kuat! " Sabira mengelus pipi Azka,

Suara dan juga belain Tangan lembut Sabira menyadarkan Azka dari lamunan nya,

Azka meraih tangan Sabira dan menggenggam nya,

Saat ini dirinya butuh ketenangan hati nya tengah terguncang, Atas kepergian kedu orang tua nya, Dan juga tentang kondisi nya saat ini yang kemungkinan akan merepotkan Sang istri,

" Sayang jangan tinggalkan Aku, " Azka berkata dengan suara serak, menahan sesak di dadanya,

" Tentu saja sayang," Sekilas Sabira melirik Adit yang terlihat mengeraskan rahang nya,

Namun untuk saat ini dirinya harus berpura-pura baik di depan Azka, karena mereka masih d rumah sakit,

Setelah mereka kembali ke rumah, Entah apa yang akan di lakukan nya bersama Adit selingkuhan nya,

Adit yang melihat interaksi keduanya hanya membuang muka kearah lain, Dengan perasaan kesal, Dirinya tak rela melihat Sabira bermesraan dengan Azka, Sabira milik nya Dan seluruh harta Azka akan menjadi milik nya,

Memikirkan hal itu Membuatnya tidak sabar untuk merebut semua yang Azka miliki, termasuk Sabira istri nya,

Benar-benar manusia serakah tak tahu balas Budi, Sudah di tolong di bantu, tetapi malah menusuk dari belakang

Next...

jangan lupa like dan komen nya ya reader sayang 😘

biar Othor makin semangat up nya 😂

love you all 😘😘

Terpopuler

Comments

IbuNaGara

IbuNaGara

nnt jg dpt karma ny

2023-11-23

0

ꪶꫝ🥀⃞oktavia ariani🔮S⃟M•

ꪶꫝ🥀⃞oktavia ariani🔮S⃟M•

emang adit bner2 g tau malu, udahdi tolong mlh main blkng

2023-10-17

2

Anita Pradita

Anita Pradita

egois banget Adit padahal cm pasangan selingkuh bukan suami y Sabrina😤
yg berhak Sabrina jg Azka,
memang pasangan lacnat berdua😤

2023-09-28

3

lihat semua
Episodes
1 Arum
2 Rangga Septiawan
3 Pilih kasih
4 Jalan-jalan
5 Buah dari segala perbuatan,
6 Kecelakaan.
7 Menghianati.
8 Sebuah rencana.
9 pergi.
10 Selamat tinggal tanah kelahiran
11 Tiba di kota
12 Kehangatan keluarga
13 Wati
14 Rencana masa depan
15 Melahirkan,
16 Baby Arkha
17 Perjanjian
18 Menikah.
19 Sahhh
20 ke jujuran
21 Menjadi suami istri,
22 keluarga baru
23 Berbagi tempat tidur.
24 Tetangga baru, Teman baru
25 memotong rambut
26 Hampir saja.
27 terapi
28 Harapan untuk sembuh
29 saling melengkapi,
30 Ibu
31 Luka dari versi yang berbeda,
32 sesak
33 Hp untuk Mas.
34 Surat dari pengadilan
35 harapan Azka
36 kesedihan Arum,
37 penyesalan tiada arti
38 bertemu Rangga
39 Lemes
40 Alergi.
41 Sayang kalian berdua
42 Bertemu teman
43 Nyonya Dewantara.
44 Rumah baru,
45 Tidak sesuai rencana
46 pindah Rumah
47 Empat Bapak-bapak,
48 Obrolan Bapak-bapak,
49 Milik Nyonya Dewantara,
50 nasi bakar,
51 kurang sehat
52 Ke Taman
53 berbunga-bunga
54 Ingin seblak
55 Ngidam,?
56 kebohongan Arini
57 Tatapan tak biasa,
58 Kesal,
59 Kode dari Citra
60 Makan siang, plus-plus,
61 Maaf terlambat menghiasimu,
62 kelakuan Ayah dan anak
63 menjalankan rencana.
64 Lulu.
65 Gadis kurang ajar dan pria aneh
66 Benar-benar gadis Aneh,
67 Kedengkian Sabira
68 Di timpuk sepatu.
69 kenekatan Nur,
70 Asisten pribadi
71 Gayatri
72 Lulu Anggraeni
73 Sarapan bersama
74 Teringat kakek nenek
75 Memanggil Ibu,
76 Bab 76
77 ketiban Durian kenyal
78 Bab 78
79 79
80 Kedatangan Nyonya Gayatri
81 Tugas dari Tuan muda
82 Sambel Rawit
83 Bab. 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab. 86
87 Bab. 87
88 Bab. 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab. 91
92 Bab. 92
93 Bab, 93
94 Bab. 94
95 Bab, 95
96 Bab, 96
97 Bab. 97
98 Bab. 98
99 Bab, 99
100 Bab, 100
101 Bab, 101
102 Bab. 102
103 Bab 103
104 Bab, 104
105 Bab, 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 108
109 Bab. 109
110 Bab 110
111 Bab, 111
112 Bab, 112
113 Bab,113
114 Bab, 114
115 Bab, 115
116 Bab 116
117 Bab, 117
118 Bab 118
119 Bab, 119
120 Bab, 120
121 Bab, 121
122 Bab, 122
123 Bab. 123
124 Bab. 124
125 Bab, 125
126 Bab, 126
127 Bab. 127
128 Bab. 128
129 Bab, 129
130 Bab 130
131 Bab, 131
132 Bab, 132
133 Bab:133
134 Bab: 134
135 Bab, 135
136 Bab, 136
137 Bab, 137
138 Bab. 138
139 Bab. 139
140 Bab. 140
141 Bab, 141
142 Bab, 142
143 Bab. 143
144 Bab, 144
145 Bab, 145
146 Bab,146
147 Bab, 147
148 Bab. 148
149 Bab, 149
150 Bab, 150
151 Bab, 151
152 Bab 152
153 Bab, 153
154 Bab, 154
155 Bab,155
156 Bab, 156
157 Bab, 157
158 Bab, 158
159 Bab, 159
160 Bab, 160
161 Bab, 161
162 Bab, 162
163 163
164 Bab, 164
165 Bab 165
166 Bab, 166
167 Bab, 167
168 Bab, 168
169 Bab, 169
170 Bab, 170
171 Bab, 171
172 Bab, 172
173 Bab, 173
174 Bab, 174
175 Bab, 175
176 Bab, 176
177 Bab, 177
178 Bab, 178
179 Bab, 179
180 Bab, 180
181 Bab, 181
182 Bab, 182
183 Bab, 183
184 Bab, 184
185 Bab, 185
186 Bab, 186
187 Bab, 187
188 Bab, 188
189 Bab, 189
190 Bab, 190
191 Bab, 191
192 Bab, 192
193 Bab, 193
194 Bab, 194
195 Bab, 195
196 Bab, 196
197 Bab, 197
198 Bab. 198
199 Bab, 199
200 Bab, 200
201 Bab, 201
202 Bab, 102
203 Bab, 203
204 Bab, 204
205 Bab, 205
206 Bab, 206
207 Bab, 207
208 Bab 208
209 Bab, 209
210 Bab 210
211 Bab, 211
212 Bab, 212
213 Bab, 213
214 Bab, 214
215 Bab 215
216 Bab 216
217 Bab 217
Episodes

Updated 217 Episodes

1
Arum
2
Rangga Septiawan
3
Pilih kasih
4
Jalan-jalan
5
Buah dari segala perbuatan,
6
Kecelakaan.
7
Menghianati.
8
Sebuah rencana.
9
pergi.
10
Selamat tinggal tanah kelahiran
11
Tiba di kota
12
Kehangatan keluarga
13
Wati
14
Rencana masa depan
15
Melahirkan,
16
Baby Arkha
17
Perjanjian
18
Menikah.
19
Sahhh
20
ke jujuran
21
Menjadi suami istri,
22
keluarga baru
23
Berbagi tempat tidur.
24
Tetangga baru, Teman baru
25
memotong rambut
26
Hampir saja.
27
terapi
28
Harapan untuk sembuh
29
saling melengkapi,
30
Ibu
31
Luka dari versi yang berbeda,
32
sesak
33
Hp untuk Mas.
34
Surat dari pengadilan
35
harapan Azka
36
kesedihan Arum,
37
penyesalan tiada arti
38
bertemu Rangga
39
Lemes
40
Alergi.
41
Sayang kalian berdua
42
Bertemu teman
43
Nyonya Dewantara.
44
Rumah baru,
45
Tidak sesuai rencana
46
pindah Rumah
47
Empat Bapak-bapak,
48
Obrolan Bapak-bapak,
49
Milik Nyonya Dewantara,
50
nasi bakar,
51
kurang sehat
52
Ke Taman
53
berbunga-bunga
54
Ingin seblak
55
Ngidam,?
56
kebohongan Arini
57
Tatapan tak biasa,
58
Kesal,
59
Kode dari Citra
60
Makan siang, plus-plus,
61
Maaf terlambat menghiasimu,
62
kelakuan Ayah dan anak
63
menjalankan rencana.
64
Lulu.
65
Gadis kurang ajar dan pria aneh
66
Benar-benar gadis Aneh,
67
Kedengkian Sabira
68
Di timpuk sepatu.
69
kenekatan Nur,
70
Asisten pribadi
71
Gayatri
72
Lulu Anggraeni
73
Sarapan bersama
74
Teringat kakek nenek
75
Memanggil Ibu,
76
Bab 76
77
ketiban Durian kenyal
78
Bab 78
79
79
80
Kedatangan Nyonya Gayatri
81
Tugas dari Tuan muda
82
Sambel Rawit
83
Bab. 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab. 86
87
Bab. 87
88
Bab. 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab. 91
92
Bab. 92
93
Bab, 93
94
Bab. 94
95
Bab, 95
96
Bab, 96
97
Bab. 97
98
Bab. 98
99
Bab, 99
100
Bab, 100
101
Bab, 101
102
Bab. 102
103
Bab 103
104
Bab, 104
105
Bab, 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
108
109
Bab. 109
110
Bab 110
111
Bab, 111
112
Bab, 112
113
Bab,113
114
Bab, 114
115
Bab, 115
116
Bab 116
117
Bab, 117
118
Bab 118
119
Bab, 119
120
Bab, 120
121
Bab, 121
122
Bab, 122
123
Bab. 123
124
Bab. 124
125
Bab, 125
126
Bab, 126
127
Bab. 127
128
Bab. 128
129
Bab, 129
130
Bab 130
131
Bab, 131
132
Bab, 132
133
Bab:133
134
Bab: 134
135
Bab, 135
136
Bab, 136
137
Bab, 137
138
Bab. 138
139
Bab. 139
140
Bab. 140
141
Bab, 141
142
Bab, 142
143
Bab. 143
144
Bab, 144
145
Bab, 145
146
Bab,146
147
Bab, 147
148
Bab. 148
149
Bab, 149
150
Bab, 150
151
Bab, 151
152
Bab 152
153
Bab, 153
154
Bab, 154
155
Bab,155
156
Bab, 156
157
Bab, 157
158
Bab, 158
159
Bab, 159
160
Bab, 160
161
Bab, 161
162
Bab, 162
163
163
164
Bab, 164
165
Bab 165
166
Bab, 166
167
Bab, 167
168
Bab, 168
169
Bab, 169
170
Bab, 170
171
Bab, 171
172
Bab, 172
173
Bab, 173
174
Bab, 174
175
Bab, 175
176
Bab, 176
177
Bab, 177
178
Bab, 178
179
Bab, 179
180
Bab, 180
181
Bab, 181
182
Bab, 182
183
Bab, 183
184
Bab, 184
185
Bab, 185
186
Bab, 186
187
Bab, 187
188
Bab, 188
189
Bab, 189
190
Bab, 190
191
Bab, 191
192
Bab, 192
193
Bab, 193
194
Bab, 194
195
Bab, 195
196
Bab, 196
197
Bab, 197
198
Bab. 198
199
Bab, 199
200
Bab, 200
201
Bab, 201
202
Bab, 102
203
Bab, 203
204
Bab, 204
205
Bab, 205
206
Bab, 206
207
Bab, 207
208
Bab 208
209
Bab, 209
210
Bab 210
211
Bab, 211
212
Bab, 212
213
Bab, 213
214
Bab, 214
215
Bab 215
216
Bab 216
217
Bab 217

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!