.
.
* 10 tahun berlalu.
"Kakek... bajuku rusak.. ini pasti si Arum pelaku nya! Pokok nya Wati nggak mau tahu Kakek harus hukum dia! hu.hu.hu.."
Wati berteriak kala mendapati baju kesayangan nya sudah bolong, dan hal ini sudah pasti pelaku nya si Arum itu siapa lagi yang iri akan hidup nya yang di sayang oleh kedua Kakek Nenek nya,
" Yang bener kamu kalau ngomong mana sini Kakek lihat, "
Yono mengambil baju yang di pegang cucu kesayangan nya itu, dan merentang kan nya, Benar saja baju itu telah koyak di bagian punggung nya semacam habis di gunting dengan asal,
Yono yang melihat hal itu merasa geram kepada Arum yang berani-berani nya merusak barang Cucu nya,
" Kemana Arum, Arum...! Sini kamu!,. "
" Arum gak ada kek, Dia pasti pergi kelayapan lagi tuh cari laki-laki, " Wati berkata seraya tersenyum miring, tanpa di ketahui oleh Yono yang tengah sibuk dengan kemarahan nya terhadap Arum,
"Awas saja kalau pulang nanti ku patahkan kaki nya jadi anak kok bandel betul, Tidak tahu diri sama sekali, " Yono masih melanjut kan ngomel nya, sambil memegan cangkir kopi nya,
" Memang nya betul kah Arum suka kelayapan dengan laki-laki, Wati? " Siti sang nenek meminta kepastian ucapan Wati barusan,
" Iya lah Nek masa aku bohong..!, Tanya aja nanti sama Arum nya kalau sudah pulang, "
Wati melenggang ke kamar nya dan Arum, setelah mengucapkan hal itu
Wati dan Arum satu kamar, sebab Rumah Nenek yang hanya memiliki 2 kamar sangat semprit dan kecil, Sehingga mau tidak mau Arum tidur di kamar Wati,
Arum tidur beralaskan tikar tipis, Sedang Wati tidur di atas Dipan kayu dengan tilam kapuk yang lumayan empuk lah bagi mereka kalangan bawah,. Wati tidak ingin berbagi tempat tidur dengan Arum, maka dari itu Arum tidur hanya beralaskan Tikar tipis,
Arum tidak bisa protes kepada Nenek dan Kakek nya, diri nya akan kalah dalam segi manapun, yang unggul tetap lah Wati cucu kesayangan mereka, Yang pandai bersilat lidah sejak masa kanak-kanak, hingga sekarang semakin mahir saja,
" Arum.. ini upah kamu Nak, Di tabung ya jangan di habis kan semua.," Bu Yanti mengusap kepala Arum dengan sayang,
Bu Yanti sangat kasihan dengan teman Anak nya ini terlalu malang nasib nya, pernah suatu hari diri nya memberanikan diri berbicara kepada Yono, untuk mengangkat Arum sebagai anak. dan bersekolah bersama dengan Anak nya Lulu,
Namun hal itu di tolak keras oleh Yono Kakek Arum, dengan mengatakan jika diri nya masih mampu menghidupi Cucu nya, dan karena itulah Arum sampai di pukul oleh Yono, karena sudah membuat nya malu, tidak beralasan sama sekali memang. Namun itulah kenyataan hidup yang harus Arum jalani,
Bu Yanti adalah tetangga nya dulu yang memiliki Warung makan sederhana namun sangat ramai pengunjung, karena masakan nya yang enak, Disitulah juga dulu ibu nya bekerja, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, Sewaktu Ayah nya sakit,
Arum ikut bekerja di warung Bu Yanti, sejak dia kelas 1 SMP sampai sekarang sudah kelas 3 SMA. dan semua itu tidak lepas dari bantuan Bu Yanti. secara diam-diam. karena jika Yono tahu dia akan memarahi Arum habis-habisan. karena menganggap Arum yang meminta-minta, Bikin malu saja katanya
suatu saat ketika ketahuan kalau Arum di belikan Tas oleh Yanti.
" Iya Bu terima kasih banyak ya sudah mau Nerima Arum kerja disini, bahkan saat Arum belum bisa apa-apa, Arum sangat terharu dengan kebaikan Ibu dari teman nya itu, Bu Yanti selalu memperlakukan nya dengan baik seperti anak nya sendiri,
" Iya sama-sama, Ini ada sedikit lauk dan sayur kamu bawa pulang ya buat kamu makan bersama Kakek dan Nenek kamu, "
Bu Yanti menyerahkan beberapa bungkus lauk dan sayur yang tidak habis, karena memang warung Bu Yanti hanya buka dari pagi hingga sore, Tidak Samapi malam,
" Ya ampun Ibu. terima kasih banyak.. Ibu baik banget.." Arum memeluk Bu Yanti sambil berucap terima kasih
"Ibu aku memang baik dong! Ibunya siapa dulu, Lulu..! " Lulu berkata dengan menepuk dada nya sombong, membuat Bu Yanti tersenyum senyum dengan tingkah mereka berdua itu,
" Sudah-sudah, kamu cepat pulang Rum, udah sore ini nanti kakek kamu marah lagi, "
Bu Yanti menepuk punggung Arum dengan sayang sambil berlalu memberes kan alat-alat memasak nya,
" Lu, seperti biasa ya aku titip, " Arum menyodorkan separuh gajinya kepada Lulu untuk di tabung, Di sebuah Bank yang berada di tengah pasar yang tak jauh dari Desa mereka,
"Beres Ar pokonya kamu tenang aja, apa sih yang nggak buat kamu.., " Lulu berucap sembari memeletkan lidah nya, dan di sambut gelak tawa oleh Arum, Merasa gemes sama tingkah Sahabat baik nya itu,
" Arum..," Suara seseorang yang sangat mereka kenali, menginterupsi kegiatan tertawa mereka,
Arum menoleh masih dengan sisa tawa di wajah nya,
" Udah selesaikan.? Ayo aku antar pulang! "
Rangga Septiawan kekasih Arum, Cucu orang paling kaya di Desa itu, Arum bertemu dengan Rangga, di warung Bu Yanti satu tahun yang lalu, Rangga yang jatuh cinta pada pandangan pertama kepada Arum, yang saat itu melayani pesanan nya di Warung makan Bu Yanti,
Tak mudah mendekati Arum yang tidak pernah berpacaran sebelum nya, Namun setelah berusaha beberapa bulan Akhir nya Rangga berhasil mendapatkan hati Arum, dan menjadi kekasih nya,
" Kak Rangga..! Kok disini?,. "
Arum menghampiri Rangga yang masih duduk di atas motor nya,
" Ya mau jemput kamu lah Arum sayang, " Rangga menjawab pertanyaan Arum sambil menoel hidung mungil Arum,
Arum yang mendengar Rangga mengucapkan kata sayang, membuat kedua pipi nya Merona merah karena malu,
"Aduhh sakit mata aku jadi nya., Udah sana buruan pulang jangan bikin Jiwa jomblo ku meronta-ronta ya, " Ucap Lulu dengan memanyunkan bibir nya,
" Iya..iya aku pulang dulu ya, jangan lupa titipan aku ok! Makasih ya, dan maaf udah merepotkan, " Arum berucap sambil menaiki motor Rangga, bersiap untuk d antar pulang oleh kekasih nya,
" Ok aman pokonya, " Lulu mengacungkan kedua jempol nya,
" Sayang.. kamu udah makan? Mau beli sesuatu dulu nggak?, " Rangga bertanya dengan mengelus tangan Arum yang melingkar di pinggang nya,
Rangga sangat mencintai Arum, walaupun sang Nenek menentang hubungan mereka,
menurut Sang Nenek Arum tidak pantas bersanding dengan Rangga cucu nya yang ganteng, Kebanggaan nya,.
Sedang Arum hanyalah gadis yatim dan miskin, tidak setara dengan mereka yang kaya di Desa itu, Walaupun Arum cantik tapi cantik saja tidak cukup untuk menjadi bagian dari keluarga mereka,
" Belum.. tapi aku di sanguin lauk sama sayur ini sama Bu Yanti, jadi sampe rumah langsung makan,. Nggak ada yang perlu di beli Kak, Langsung pulang aja, "
Setelah beberapa saat mereka telah sampai di depan rumah, Rangga menghentikan motor nya dengan masih memegang Tangan Arum,
" Besok aku jemput ya kita jalan-jalan, jam 10an aku kesini! "
" Iya, makasih ya Kak aku masuk dulu, ” Arum segera turun dari boncengan Rangga. dan melambaikan tangan nya mengiringi kepergian kekasih nya,
Setelah Rangga sudah tak terlihat lagi, Arum berbalik badan hendak masuk kedalam Rumah,
" Wahh enak banget ya yang keluyuran terus sama laki-laki, Pulang-pulang udah bawah tentengan aja nih, " Wati yang berdiri di ambang pintu, menyindir Arum dengan sinis,
Definisi dari hati yang dengki,
.
.
Next...
mohon dukugan nya ya bestie🤗
like dan komen jangan lupa,😍
mohon maaf bila banyak Typo 🙏
Love you all 😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 217 Episodes
Comments
♣AviSa♣
duuuuh pengin deh rasanya nyabein mulut siwati similikti
2025-02-12
1
𝐀⃝🥀Angel❤️⃟Wᵃf
Wati dasar kauuu ... iri sih boleh tapi gak usah fitnah Arum juga kali ... 🥱🥱🥱
2024-04-29
0
❤️ Ibu Budi🕊️⃝ᥴͨᏼ🔰π¹¹™
kak ini sinetron indosiar bukan ya 😭
2023-10-17
1