Melahirkan,

Tak terasa kini sudah delapan bulan Arum tinggal bersama keluarga Danur, Sudah delapan bulan pula dirinya meninggalkan desa kelahiran nya,

Kehamilan nya sudah memasuki bulan kesembilan, tinggal hitungan hari di akan menjadi seorang Ibu tunggal, dari seorang bayi, Perasaan takut dan bahagia kini meliputi hatinya, takut akan rasa sakit melahirkan, Yang tidak bisa di ungkapkan dengan kata-kata,

Itu kata mereka yang sudah pernah melahirkan, membuat nya semakin deg,degan,

Namun diriny sangat bahagia, Bahagia karena akan ada seorang bayi yang akan menemaninya hidup di dunia ini, yang akan menjadi harta nya di dunia ini, harta yang tak ternilai dengan apapun,

Tinggal bersama Desi yang berbaik hati mengurus nya, Dengan membuka usaha di rumah, yang Awal nya hanya menjual lauk pauk dan sayur, Kini sudah merambat ke katering, Menerima pesanan kotak kan dan prasmanan untuk acara kecil seperti selamatan, pengajian Ibu-ibu, atau Tasmiah

Arum sudah tidak banyak bergerak di dapur karena terkendala dengan perut nya yang sudah membesar, Ruang gerak nya sudah terbatas, belum lagi pinggangnya yang sering sakit, Tak jarang Desi selalu memijat nya dengan lembut hingga ia tertidur waktu malam Hari,

Tak terbayang jika dia hidup seorang diri di kota itu, tanpa sanak saudara, menghalangi keluhan-keluhan saat kehamilan nya memasuki jelang kelahiran bayi nya,

Kontrakan mereka pun telah pindah di tempat yang lebih besar, Dengan mengontrak Satu rumah di bayar setahun sekali, dan sudah memiliki dua orang yang ikut membantu mereka,

Danur kini sudah kembali bersekolah, sedang Dimas tengah menunggu tahun ajaran baru, Untuk masuk TK,

" Rum, Omset kita bulan ini mengingat, Lumayan buat buaya Dede bayi lahir, " Desi tersenyum, memandang Arum yang duduk di depan nya dengan satu tangan nya mengelus perut nya yang buncit,

" Syukur ya Mba, Aku seneng, kita nggak kelaparan tinggal di kota besar ini, Dulu saat aku memutuskan meninggalkan Desa kelahiran ku, Aku khawatir jika tidk bisa hidup di kota ini, Tapi ternyata Tuhan maha baik, mempertemukan Aku dengan keluarga mba yang luar biasa baik,"

Arum sudah berkaca-kaca saat mengingat saat-saat dirinya bertemu dengan Danur, Bocah laki-laki pedagang asongan di terminal,

" Sudah jangan sedih ihh, Akukan jadi pengen nangis juga ini," Desi memeluk Arum dengan suara bergetar, matanya sudah di genangi cairan bening yang siap meluncur membasahi pipi nya,

" Semua ini karena kamu Rum, Kamu yang pintar meracik bumbu dan ide-ide masakan yang enak, Aku yang harus nya bersyukur dan berterima kasih sama kamu, karena kamu Danur bisa melanjutkan sekolah nya, aku juga nggak harus jualan di terminal,"

Desi menyusut air mata nya yang jatuh berderai, Jika tidak di pertemukan dengan Arum beberapa bulan yang lalu, Entah akan seperti apa kehidupan nya bersama ketiga anak-anak nya,

" Aku nggak pernah menyangka jika kedatangan kamu akan merubah kehidupan aku dan anak-anak, "

Desi mengurai pelukan nya setelah puas menumpahkan air matanya,

di bahu Ibu hamil itu,

Mereka baru saja selesai menghitung seluruh pemasuk kan bulanan, setalah menyisihkan modal dan gaji pekerja nya, Dan menghitung laba mereka, pembagian laba 50/50,

Arum yang memodali usaha mereka, dengan kepandaian nya dalam memasak, masakan tradisional, yang kaya akan rempah-rempah, sangat di minati customer, dari berbagai kalangan, Sedang Desi yang bertugas sebagai untuk berbelanja, dan tenaga kerja di bantu dua orang lain nya,

Apalagi sekarang ini Ruang gerak Arum sudah tak bebas, karena perut buncit nya, Sering merasa lelah, jika berdiri terlalu lama,

di malam hari selalu sulit untuk tidur, selain bayi yang ada di dalam kandungan nya semakin aktif bergerak, Membuat nya linu, serta serba salah, Duduk salah, baring salah, berdiri juga salah, Rasanya Arum ingin teriak memanggil Nama lelaki pengecut yang tidak menepati janji nya itu,

" Auuuh!! " Rintih Arum Tangan nya seketika mencengkram tangan Desi dengan kuat, membuat Desi sedikit terlonjak, dirinya yang masih meresapi rasa haru, sambil mengelus perut buncit Arum Namun tiba-tiba saja tangan nya di cengkram dengan kuat oleh Arum,

" Ada apa? Perut kamu sakit?" Desi panik melihat Arum meringis sambil meremas kuat pegangan kursi yang dia duduki,

" Mba.! Sakit...!" Hanya itu yang mampu Arum ucapkan, satu tangan nya memegang perut nya, yang terasa mules dan melilit, Serasa seperti mau buang air,

" Ya ampun Ru, kek nya kamu mau lahiran ini!, Astaga Sebentar aku pesan talxi dulu, Desi segera meraih hp Arum yang berada di meja di dekat mereka duduk, Dan mulai mencari Aplikasi online untuk memesan Taxi,

" Mbaaa! Sakit banget, Rasanya aku udah nggak kuat mba, " Arum mulai menangis, kala merasakan sakit yang luar biasa, Bayi dalam perut nya semakin lincah bergerak hal itu semakin membuat nya kesakitan,

" Sabar ya Rum, Taxi nya sudah menuju kesini, Aku mau bangunin Danur dulu, Sama mau ngambil tas perlengkapan bayi di kamar kamu, "

Desi terpaksa meninggalkan Arum di ruang Tengah yang sedang menahan sakit,

Dengan tergesa-gesa Desi membangunkan Danur untuk memberi tahu jika Arum akan kerumah sakit mau lahiran, dan juga menitipkan kedua Adik nya yang sudah tertidur lelap, malam itu, Jam sudah menunjukan pukul 12 malam,

" Ayo! Itu taksinya sudah datang, Kamu bisa jalan?" Tanya Desi yang datang dengan Tergopoh-gopoh sambil menenteng tas perlengkapan bayi dan ibunya,

" Masih mba! Aduh sakit banget!! huhu!," Arum menjawab pertanyaan Desi sambil menangis karena sakit yang melandanya,

"Ayo Aku papah, jangan nangis dong aku semakin panik ini," Desi memapah Arum keluar Rumah, supir taxy yang mereka pesan sudah bersiap membukakan pintu mobil nya, karena sebelum nya Desi sudah mengabari jika penumpang nya ibu hamil yang mau melahirkan,

" Tolong bantu pak, tarohkan tas ini di depan saja," Desi menyerahkan Tas perlengkapan bayi kepada sang sopir, Setelah itu dirinya ikut naik dan duduk di samping Arum yangvmenahan sakit di perut nya,

" Rumah sakit terdekat aja pak, Tolong aga cepat ya!". Desi berkata kepada supir taxi tersebut dengan tangan tak henti mengelus punggung Arum yang sakit, agar lebih Tenang,

.

Next...

Janga. lupa jempol nya ya, 🤗

biar Othor makin semangat ngetik nya 😋

Terima kasih🤗

mohon maaf bil banyak Typo nya🙏

Terpopuler

Comments

Mama lilik Lilik

Mama lilik Lilik

baca sampai bab ini baca typonya ya Thor🙏🏻

2024-01-06

0

ꪶꫝ🥀⃞oktavia ariani🔮S⃟M•

ꪶꫝ🥀⃞oktavia ariani🔮S⃟M•

semoga arum dan bayinya selamat

2023-10-17

0

Anak Lanang

Anak Lanang

ada kh di dunia nyata kedidupan sprti itu....ya allah menyakitkn....
baca novel yg begini sungguh sgt menyesakan dada saat baca...jd ingat masa2 susah zaman dulu...

2023-08-28

1

lihat semua
Episodes
1 Arum
2 Rangga Septiawan
3 Pilih kasih
4 Jalan-jalan
5 Buah dari segala perbuatan,
6 Kecelakaan.
7 Menghianati.
8 Sebuah rencana.
9 pergi.
10 Selamat tinggal tanah kelahiran
11 Tiba di kota
12 Kehangatan keluarga
13 Wati
14 Rencana masa depan
15 Melahirkan,
16 Baby Arkha
17 Perjanjian
18 Menikah.
19 Sahhh
20 ke jujuran
21 Menjadi suami istri,
22 keluarga baru
23 Berbagi tempat tidur.
24 Tetangga baru, Teman baru
25 memotong rambut
26 Hampir saja.
27 terapi
28 Harapan untuk sembuh
29 saling melengkapi,
30 Ibu
31 Luka dari versi yang berbeda,
32 sesak
33 Hp untuk Mas.
34 Surat dari pengadilan
35 harapan Azka
36 kesedihan Arum,
37 penyesalan tiada arti
38 bertemu Rangga
39 Lemes
40 Alergi.
41 Sayang kalian berdua
42 Bertemu teman
43 Nyonya Dewantara.
44 Rumah baru,
45 Tidak sesuai rencana
46 pindah Rumah
47 Empat Bapak-bapak,
48 Obrolan Bapak-bapak,
49 Milik Nyonya Dewantara,
50 nasi bakar,
51 kurang sehat
52 Ke Taman
53 berbunga-bunga
54 Ingin seblak
55 Ngidam,?
56 kebohongan Arini
57 Tatapan tak biasa,
58 Kesal,
59 Kode dari Citra
60 Makan siang, plus-plus,
61 Maaf terlambat menghiasimu,
62 kelakuan Ayah dan anak
63 menjalankan rencana.
64 Lulu.
65 Gadis kurang ajar dan pria aneh
66 Benar-benar gadis Aneh,
67 Kedengkian Sabira
68 Di timpuk sepatu.
69 kenekatan Nur,
70 Asisten pribadi
71 Gayatri
72 Lulu Anggraeni
73 Sarapan bersama
74 Teringat kakek nenek
75 Memanggil Ibu,
76 Bab 76
77 ketiban Durian kenyal
78 Bab 78
79 79
80 Kedatangan Nyonya Gayatri
81 Tugas dari Tuan muda
82 Sambel Rawit
83 Bab. 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab. 86
87 Bab. 87
88 Bab. 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab. 91
92 Bab. 92
93 Bab, 93
94 Bab. 94
95 Bab, 95
96 Bab, 96
97 Bab. 97
98 Bab. 98
99 Bab, 99
100 Bab, 100
101 Bab, 101
102 Bab. 102
103 Bab 103
104 Bab, 104
105 Bab, 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 108
109 Bab. 109
110 Bab 110
111 Bab, 111
112 Bab, 112
113 Bab,113
114 Bab, 114
115 Bab, 115
116 Bab 116
117 Bab, 117
118 Bab 118
119 Bab, 119
120 Bab, 120
121 Bab, 121
122 Bab, 122
123 Bab. 123
124 Bab. 124
125 Bab, 125
126 Bab, 126
127 Bab. 127
128 Bab. 128
129 Bab, 129
130 Bab 130
131 Bab, 131
132 Bab, 132
133 Bab:133
134 Bab: 134
135 Bab, 135
136 Bab, 136
137 Bab, 137
138 Bab. 138
139 Bab. 139
140 Bab. 140
141 Bab, 141
142 Bab, 142
143 Bab. 143
144 Bab, 144
145 Bab, 145
146 Bab,146
147 Bab, 147
148 Bab. 148
149 Bab, 149
150 Bab, 150
151 Bab, 151
152 Bab 152
153 Bab, 153
154 Bab, 154
155 Bab,155
156 Bab, 156
157 Bab, 157
158 Bab, 158
159 Bab, 159
160 Bab, 160
161 Bab, 161
162 Bab, 162
163 163
164 Bab, 164
165 Bab 165
166 Bab, 166
167 Bab, 167
168 Bab, 168
169 Bab, 169
170 Bab, 170
171 Bab, 171
172 Bab, 172
173 Bab, 173
174 Bab, 174
175 Bab, 175
176 Bab, 176
177 Bab, 177
178 Bab, 178
179 Bab, 179
180 Bab, 180
181 Bab, 181
182 Bab, 182
183 Bab, 183
184 Bab, 184
185 Bab, 185
186 Bab, 186
187 Bab, 187
188 Bab, 188
189 Bab, 189
190 Bab, 190
191 Bab, 191
192 Bab, 192
193 Bab, 193
194 Bab, 194
195 Bab, 195
196 Bab, 196
197 Bab, 197
198 Bab. 198
199 Bab, 199
200 Bab, 200
201 Bab, 201
202 Bab, 102
203 Bab, 203
204 Bab, 204
205 Bab, 205
206 Bab, 206
207 Bab, 207
208 Bab 208
209 Bab, 209
210 Bab 210
211 Bab, 211
212 Bab, 212
213 Bab, 213
214 Bab, 214
215 Bab 215
216 Bab 216
217 Bab 217
Episodes

Updated 217 Episodes

1
Arum
2
Rangga Septiawan
3
Pilih kasih
4
Jalan-jalan
5
Buah dari segala perbuatan,
6
Kecelakaan.
7
Menghianati.
8
Sebuah rencana.
9
pergi.
10
Selamat tinggal tanah kelahiran
11
Tiba di kota
12
Kehangatan keluarga
13
Wati
14
Rencana masa depan
15
Melahirkan,
16
Baby Arkha
17
Perjanjian
18
Menikah.
19
Sahhh
20
ke jujuran
21
Menjadi suami istri,
22
keluarga baru
23
Berbagi tempat tidur.
24
Tetangga baru, Teman baru
25
memotong rambut
26
Hampir saja.
27
terapi
28
Harapan untuk sembuh
29
saling melengkapi,
30
Ibu
31
Luka dari versi yang berbeda,
32
sesak
33
Hp untuk Mas.
34
Surat dari pengadilan
35
harapan Azka
36
kesedihan Arum,
37
penyesalan tiada arti
38
bertemu Rangga
39
Lemes
40
Alergi.
41
Sayang kalian berdua
42
Bertemu teman
43
Nyonya Dewantara.
44
Rumah baru,
45
Tidak sesuai rencana
46
pindah Rumah
47
Empat Bapak-bapak,
48
Obrolan Bapak-bapak,
49
Milik Nyonya Dewantara,
50
nasi bakar,
51
kurang sehat
52
Ke Taman
53
berbunga-bunga
54
Ingin seblak
55
Ngidam,?
56
kebohongan Arini
57
Tatapan tak biasa,
58
Kesal,
59
Kode dari Citra
60
Makan siang, plus-plus,
61
Maaf terlambat menghiasimu,
62
kelakuan Ayah dan anak
63
menjalankan rencana.
64
Lulu.
65
Gadis kurang ajar dan pria aneh
66
Benar-benar gadis Aneh,
67
Kedengkian Sabira
68
Di timpuk sepatu.
69
kenekatan Nur,
70
Asisten pribadi
71
Gayatri
72
Lulu Anggraeni
73
Sarapan bersama
74
Teringat kakek nenek
75
Memanggil Ibu,
76
Bab 76
77
ketiban Durian kenyal
78
Bab 78
79
79
80
Kedatangan Nyonya Gayatri
81
Tugas dari Tuan muda
82
Sambel Rawit
83
Bab. 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab. 86
87
Bab. 87
88
Bab. 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab. 91
92
Bab. 92
93
Bab, 93
94
Bab. 94
95
Bab, 95
96
Bab, 96
97
Bab. 97
98
Bab. 98
99
Bab, 99
100
Bab, 100
101
Bab, 101
102
Bab. 102
103
Bab 103
104
Bab, 104
105
Bab, 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
108
109
Bab. 109
110
Bab 110
111
Bab, 111
112
Bab, 112
113
Bab,113
114
Bab, 114
115
Bab, 115
116
Bab 116
117
Bab, 117
118
Bab 118
119
Bab, 119
120
Bab, 120
121
Bab, 121
122
Bab, 122
123
Bab. 123
124
Bab. 124
125
Bab, 125
126
Bab, 126
127
Bab. 127
128
Bab. 128
129
Bab, 129
130
Bab 130
131
Bab, 131
132
Bab, 132
133
Bab:133
134
Bab: 134
135
Bab, 135
136
Bab, 136
137
Bab, 137
138
Bab. 138
139
Bab. 139
140
Bab. 140
141
Bab, 141
142
Bab, 142
143
Bab. 143
144
Bab, 144
145
Bab, 145
146
Bab,146
147
Bab, 147
148
Bab. 148
149
Bab, 149
150
Bab, 150
151
Bab, 151
152
Bab 152
153
Bab, 153
154
Bab, 154
155
Bab,155
156
Bab, 156
157
Bab, 157
158
Bab, 158
159
Bab, 159
160
Bab, 160
161
Bab, 161
162
Bab, 162
163
163
164
Bab, 164
165
Bab 165
166
Bab, 166
167
Bab, 167
168
Bab, 168
169
Bab, 169
170
Bab, 170
171
Bab, 171
172
Bab, 172
173
Bab, 173
174
Bab, 174
175
Bab, 175
176
Bab, 176
177
Bab, 177
178
Bab, 178
179
Bab, 179
180
Bab, 180
181
Bab, 181
182
Bab, 182
183
Bab, 183
184
Bab, 184
185
Bab, 185
186
Bab, 186
187
Bab, 187
188
Bab, 188
189
Bab, 189
190
Bab, 190
191
Bab, 191
192
Bab, 192
193
Bab, 193
194
Bab, 194
195
Bab, 195
196
Bab, 196
197
Bab, 197
198
Bab. 198
199
Bab, 199
200
Bab, 200
201
Bab, 201
202
Bab, 102
203
Bab, 203
204
Bab, 204
205
Bab, 205
206
Bab, 206
207
Bab, 207
208
Bab 208
209
Bab, 209
210
Bab 210
211
Bab, 211
212
Bab, 212
213
Bab, 213
214
Bab, 214
215
Bab 215
216
Bab 216
217
Bab 217

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!