Kehangatan keluarga

" Anak ku ada 3 Rum, " Desi menjawab sembari mengangkat 3 jari tangan nya,

" Danur putra sulung ku usia nya baru 10 tahun lebih.Adik nya umur 4 tahun .namanya Dimas Yang ke tiga ini Dara baru mau dua tahun, " ucap Desi panjang lebar,

Arum hanya menjawab dengan Ber Oh saja

sambil memperhatikan Danur yang sedang memangku adik nya,

" Kalau boleh tahu Arum dari Desa mana? Apa ada Saudara atau kerabat yang ingin di cari di kota Ini? "

Desi dengan ragu menanyakan hal itu, Takut jika Arum tersinggung dengan pertanyaan nya,

" Arum dari Desa XX mba, Nggak ada kerabat atau saudara, Bahkan kenalan pun nggak ada, " Arum menghentikan sejenak Kata'katanya dan menoleh Danur yang tengah membujuk Adik nya yang merengek meminta di belikan Ayam goreng,

" Maaf ya Rum Anak-anak mba memang begitu, " Ucap Desi meringis malu Arum menyaksikan kerewelan Anaknya,

" Nggak apa-apa Mba, Arum suka sama anak kecil, Bagiku mereka sangat lucu dan polos, "

Kemudian tangan Arum merogoh kantong celananya dan mengeluarkan selembar uang warna merah, Dan mengangsurkan nya kepada Danur,

" Kakak mau minta tolong sama Danur, tolong belikan Ayam Goreng ya, Sepertinya di depan gang tadi ada yang jual, Sekalian untuk kita semua, beli juga sayur yang lain ya, Biar ada kuah-kuah nya jadi nggak seret di tenggorokan,"

Danur terlihat bingung dan menoleh Ibu nya untuk meminta pendapat, Arum yang menyadari hal itu pun kembali berkata,

" Kakak laper banget seharian ini belum makan Nasi cuma minum dan makan roti aja, Kasian dedek bayi yang ada di dalam sini," Kata Arum sembari mengelus perut nya yang masih rata

Dan hal itu membuat Desi kaget, tak menyangka jika gadis yang masih sangat muda di depan nya ini ternyata tengah hamil muda.

Kemudian Desi terlihat mengangguk kepada Danur, sejurus kemudian Danur sudah berlalu masih dengan menggendong adik nya yang ingin ikut,

" Maaf Rum, Apa kamu sedang hamil?". Desi langsung bertanya tentang kebenaran yang baru saja dia dengar itu,

" Bener mba," Arum mengangguk dengan lemah, Dirinya memutuskan untuk berterus terang tentang keadaan nya, jangan sampai nanti menimbulkan masalah di kemudian hari,

Desi terlihat mengkerut kan Dahinya, seperti ingin bertanya Namun merasa sungkan takut jika di anggap lancang,

" Maaf sebelum nya Mba, Arum memang sedang hamil, Arum di tinggalkan begitu saja oleh lelaki yang telah menghamili Arum, "

Arum menjelaskan semua yang telah terjadi kepada nya, Tentang kebodohan nya yang dengan mudah nya memercayai perkataan seorang lelaki yang bermulut manis,

Dan berakhir dengan dirinya yang di tinggalkan begitu saja tanpa pamit, Setelah di renggut sesuatu yang berharga dari dirinya,

Desi mendekati Arum yang sesegukan, menahan kepedihan Hidup nya yang sedang di rundung nestapa,

Sapuan tangan hangat itu membuat hati Arum sedikit tenang, Ia merasakan kasih sayang yang tulus dari elusan lembut di punggung nya,

" Yang sabar ya Rum, Semoga kamu bisa melalui ini semua, "

" Makasih mba," ucap Arum sambil menghapus air matanya dengan lengan hodie nya,

" Untuk malam ini kamu tidur disini saja ya, Bersama kami, besok pagi baru kita bicarakan lagi soal kontrakan siapa tahu masih ada di sekitar sini, Tapi ya begini lah keadaan kami, tempat nya kecil, Aku hanya mampu membayar kontrakan kek gini, Dengan penghasilan jual minuman di terminal, "

Tukas Desi, Dengan tersenyum ramah kepada Arum yang kini sudah kembali tenang,

" Nggak apa-apa Mba, Arum makasih banget udah di tolong, Tapi.. apa nggak masalah sama Suami mba, " Tukas Arum, yang baru ingat jika sejak tadi dirinya belum melihat Suami Desi, Dan juga Arum belum sempat bertanya tentang hal itu,

" Kamu tenang aja, Suami saya nggak ada jadi aman, " Tak lama setelah nya Danur dan Dimas sudah muncul di ambang pintu, dengan dua kresek di tenteng Di tangan Danur sedang Dimas tengah memegang bungkusan Cilok,

" Kak Arum, Maaf tadi Dimas nangis minta jajan Cilok," Kata Danur dengan raut wajah tak enak, sambil menunjuk Dimas yang kini tengah menikmati cilok nya dengan sesekali menyuapi adik nya yang ingin juga merasai makanan berbumbu sambal kacang yang tidak pedas itu,

" Nggak apa-apa Dan, uang nya cukup?" tanya Arum, tidak mempermasalahkan soal Uang yang dia berikan tadi,

" Cukup Kak, Ini masih ada lebih nya, " Danur menyodorkan sisa uang yang di berikan Arum tadi,

" Ambil aja buat beli jajan kamu sam Adik-adik, " Tukas Arum lembut,

Malam itu mereka makan bersama dengan keadaan sederhana Namun penuh kehangatan, dengan keriuhan anak-anak, Dara yang merajuk kepada Dimas sebab ayam goreng nya di cuil sedikit oleh kakak nya itu

Arum merasa bahagia berada di tengah-tengah keluarga sederhana namun penuh kasih sayang dan kehangatan,

.

.............

.

" Nah ini kamar baru mu mas," Sabira mendorong kursi roda Azka kesebuah kamar yang berada di belakang sejejer dengan kamar para Pelayan d rumah itu,

Azka mengkerut kan kening nya, saat sang istri membawanya menuju kamar pelayan yang berada di belakang, dekat dapur, Dirinya belum mengerti dengan maksud Sabira membawanya ke tempat itu,

Ya Sore itu dirinya telah di ijinkan pulang setelah hampir 2 Minggu di rawat di rumah sakit, luka-luka ringan yang menghiasi wajah dan juga tangan nya sudah sembuh,

Hanya saja yang menjadi beban di hatinya adalah kaki nya yang lumpuh, Dokter mengatakan jika bagian pinggang nya terbentur lumayan keras, sehingga mempengaruhi beberapa syaraf tulang belakang nya dan menyebab kan kelumpuhan,

Dan Dokter menyarankan agar dirinya mengikuti serangkaian terapi yang di jadwalkan seminggu 2 kali,

" Sayang kenapa kamu membawaku kesini? " Tanya Azka, Sambil mengedarkan pandangan nya meneliti Rungan yang tidak terlalu luas,

Ruangan yang hanya berukuran 4x4 meter itu didalam nya ada sebuah ranjang kecil dengan sebuah kasur busa yang tidak empuk sama sekali, Dan juga di pojok kiri ada lemari kayu dua pintu yang berukuran kecil,

di samping tempat tidur ada meja laci kecil,

" Mulai hari ini mas Akan tidur disini," ucap nya enteng,

"Kamu jangan bercanda sayang!," Azka menoleh kepada Sabira yang kini tengah berdiri di ambang pintu dengan memandang kuku-kukunya yang baru saja dia cat,

" Aku nggak bercanda Azka, Kamu memang aku pindahkan kesini, biar gampang di urus sama Asih," Tukas nya,

Asih adalah Art yang baru saja di pekerjakan Sabira beberapa hari lalu,

" Asih? " gumam nya, Azka semakin bingung dengan apa yang di bicarakan Istri nya itu,

" Ya Asih pelayan yang akan mengurus mu, kedepan nya, jadi Aku harap kamu jangan cerewet ya,

" Sayang! bagaiman apa semua sudah beres?" Aditya muncul di belakang Sabira sambil melingkarkan sebelah tangan nya di pinggang ramping wanita itu,

Sontak saja hal itu membuat Mata Azka membulat dengan mengetatkan rahangnya menahan amarah,

" Apa yang kau lakukan Adit!!!? Lepaskan tangan kurang ajarmu itu dari istriku, " Azka berteriak murka, Mata nya sudah memerah serta kedua tangan nya terkepal kuat, sehingga otot-otot lengan nya terlihat mengetat,

Next...

Jangan lupa like dan komen nya ya reader sayang 😘

mohon maaf bila banyak typo, 🙏

untuk yang sudah mampir makaih banyak ya, Love you all 🌹🌹

Terpopuler

Comments

ꪶꫝ🥀⃞oktavia ariani🔮S⃟M•

ꪶꫝ🥀⃞oktavia ariani🔮S⃟M•

wah, ayo pecat aja adit

2023-10-17

0

Berdo'a saja

Berdo'a saja

waaah ketahuan belangnya

2023-08-28

0

Dewi Yana

Dewi Yana

dasar manusia" geblek
dikasih hati minta jantung lama" empedu
semoga mereka mndapatkan karma

2023-08-18

1

lihat semua
Episodes
1 Arum
2 Rangga Septiawan
3 Pilih kasih
4 Jalan-jalan
5 Buah dari segala perbuatan,
6 Kecelakaan.
7 Menghianati.
8 Sebuah rencana.
9 pergi.
10 Selamat tinggal tanah kelahiran
11 Tiba di kota
12 Kehangatan keluarga
13 Wati
14 Rencana masa depan
15 Melahirkan,
16 Baby Arkha
17 Perjanjian
18 Menikah.
19 Sahhh
20 ke jujuran
21 Menjadi suami istri,
22 keluarga baru
23 Berbagi tempat tidur.
24 Tetangga baru, Teman baru
25 memotong rambut
26 Hampir saja.
27 terapi
28 Harapan untuk sembuh
29 saling melengkapi,
30 Ibu
31 Luka dari versi yang berbeda,
32 sesak
33 Hp untuk Mas.
34 Surat dari pengadilan
35 harapan Azka
36 kesedihan Arum,
37 penyesalan tiada arti
38 bertemu Rangga
39 Lemes
40 Alergi.
41 Sayang kalian berdua
42 Bertemu teman
43 Nyonya Dewantara.
44 Rumah baru,
45 Tidak sesuai rencana
46 pindah Rumah
47 Empat Bapak-bapak,
48 Obrolan Bapak-bapak,
49 Milik Nyonya Dewantara,
50 nasi bakar,
51 kurang sehat
52 Ke Taman
53 berbunga-bunga
54 Ingin seblak
55 Ngidam,?
56 kebohongan Arini
57 Tatapan tak biasa,
58 Kesal,
59 Kode dari Citra
60 Makan siang, plus-plus,
61 Maaf terlambat menghiasimu,
62 kelakuan Ayah dan anak
63 menjalankan rencana.
64 Lulu.
65 Gadis kurang ajar dan pria aneh
66 Benar-benar gadis Aneh,
67 Kedengkian Sabira
68 Di timpuk sepatu.
69 kenekatan Nur,
70 Asisten pribadi
71 Gayatri
72 Lulu Anggraeni
73 Sarapan bersama
74 Teringat kakek nenek
75 Memanggil Ibu,
76 Bab 76
77 ketiban Durian kenyal
78 Bab 78
79 79
80 Kedatangan Nyonya Gayatri
81 Tugas dari Tuan muda
82 Sambel Rawit
83 Bab. 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab. 86
87 Bab. 87
88 Bab. 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab. 91
92 Bab. 92
93 Bab, 93
94 Bab. 94
95 Bab, 95
96 Bab, 96
97 Bab. 97
98 Bab. 98
99 Bab, 99
100 Bab, 100
101 Bab, 101
102 Bab. 102
103 Bab 103
104 Bab, 104
105 Bab, 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 108
109 Bab. 109
110 Bab 110
111 Bab, 111
112 Bab, 112
113 Bab,113
114 Bab, 114
115 Bab, 115
116 Bab 116
117 Bab, 117
118 Bab 118
119 Bab, 119
120 Bab, 120
121 Bab, 121
122 Bab, 122
123 Bab. 123
124 Bab. 124
125 Bab, 125
126 Bab, 126
127 Bab. 127
128 Bab. 128
129 Bab, 129
130 Bab 130
131 Bab, 131
132 Bab, 132
133 Bab:133
134 Bab: 134
135 Bab, 135
136 Bab, 136
137 Bab, 137
138 Bab. 138
139 Bab. 139
140 Bab. 140
141 Bab, 141
142 Bab, 142
143 Bab. 143
144 Bab, 144
145 Bab, 145
146 Bab,146
147 Bab, 147
148 Bab. 148
149 Bab, 149
150 Bab, 150
151 Bab, 151
152 Bab 152
153 Bab, 153
154 Bab, 154
155 Bab,155
156 Bab, 156
157 Bab, 157
158 Bab, 158
159 Bab, 159
160 Bab, 160
161 Bab, 161
162 Bab, 162
163 163
164 Bab, 164
165 Bab 165
166 Bab, 166
167 Bab, 167
168 Bab, 168
169 Bab, 169
170 Bab, 170
171 Bab, 171
172 Bab, 172
173 Bab, 173
174 Bab, 174
175 Bab, 175
176 Bab, 176
177 Bab, 177
178 Bab, 178
179 Bab, 179
180 Bab, 180
181 Bab, 181
182 Bab, 182
183 Bab, 183
184 Bab, 184
185 Bab, 185
186 Bab, 186
187 Bab, 187
188 Bab, 188
189 Bab, 189
190 Bab, 190
191 Bab, 191
192 Bab, 192
193 Bab, 193
194 Bab, 194
195 Bab, 195
196 Bab, 196
197 Bab, 197
198 Bab. 198
199 Bab, 199
200 Bab, 200
201 Bab, 201
202 Bab, 102
203 Bab, 203
204 Bab, 204
205 Bab, 205
206 Bab, 206
207 Bab, 207
208 Bab 208
209 Bab, 209
210 Bab 210
211 Bab, 211
212 Bab, 212
213 Bab, 213
214 Bab, 214
215 Bab 215
216 Bab 216
217 Bab 217
Episodes

Updated 217 Episodes

1
Arum
2
Rangga Septiawan
3
Pilih kasih
4
Jalan-jalan
5
Buah dari segala perbuatan,
6
Kecelakaan.
7
Menghianati.
8
Sebuah rencana.
9
pergi.
10
Selamat tinggal tanah kelahiran
11
Tiba di kota
12
Kehangatan keluarga
13
Wati
14
Rencana masa depan
15
Melahirkan,
16
Baby Arkha
17
Perjanjian
18
Menikah.
19
Sahhh
20
ke jujuran
21
Menjadi suami istri,
22
keluarga baru
23
Berbagi tempat tidur.
24
Tetangga baru, Teman baru
25
memotong rambut
26
Hampir saja.
27
terapi
28
Harapan untuk sembuh
29
saling melengkapi,
30
Ibu
31
Luka dari versi yang berbeda,
32
sesak
33
Hp untuk Mas.
34
Surat dari pengadilan
35
harapan Azka
36
kesedihan Arum,
37
penyesalan tiada arti
38
bertemu Rangga
39
Lemes
40
Alergi.
41
Sayang kalian berdua
42
Bertemu teman
43
Nyonya Dewantara.
44
Rumah baru,
45
Tidak sesuai rencana
46
pindah Rumah
47
Empat Bapak-bapak,
48
Obrolan Bapak-bapak,
49
Milik Nyonya Dewantara,
50
nasi bakar,
51
kurang sehat
52
Ke Taman
53
berbunga-bunga
54
Ingin seblak
55
Ngidam,?
56
kebohongan Arini
57
Tatapan tak biasa,
58
Kesal,
59
Kode dari Citra
60
Makan siang, plus-plus,
61
Maaf terlambat menghiasimu,
62
kelakuan Ayah dan anak
63
menjalankan rencana.
64
Lulu.
65
Gadis kurang ajar dan pria aneh
66
Benar-benar gadis Aneh,
67
Kedengkian Sabira
68
Di timpuk sepatu.
69
kenekatan Nur,
70
Asisten pribadi
71
Gayatri
72
Lulu Anggraeni
73
Sarapan bersama
74
Teringat kakek nenek
75
Memanggil Ibu,
76
Bab 76
77
ketiban Durian kenyal
78
Bab 78
79
79
80
Kedatangan Nyonya Gayatri
81
Tugas dari Tuan muda
82
Sambel Rawit
83
Bab. 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab. 86
87
Bab. 87
88
Bab. 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab. 91
92
Bab. 92
93
Bab, 93
94
Bab. 94
95
Bab, 95
96
Bab, 96
97
Bab. 97
98
Bab. 98
99
Bab, 99
100
Bab, 100
101
Bab, 101
102
Bab. 102
103
Bab 103
104
Bab, 104
105
Bab, 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
108
109
Bab. 109
110
Bab 110
111
Bab, 111
112
Bab, 112
113
Bab,113
114
Bab, 114
115
Bab, 115
116
Bab 116
117
Bab, 117
118
Bab 118
119
Bab, 119
120
Bab, 120
121
Bab, 121
122
Bab, 122
123
Bab. 123
124
Bab. 124
125
Bab, 125
126
Bab, 126
127
Bab. 127
128
Bab. 128
129
Bab, 129
130
Bab 130
131
Bab, 131
132
Bab, 132
133
Bab:133
134
Bab: 134
135
Bab, 135
136
Bab, 136
137
Bab, 137
138
Bab. 138
139
Bab. 139
140
Bab. 140
141
Bab, 141
142
Bab, 142
143
Bab. 143
144
Bab, 144
145
Bab, 145
146
Bab,146
147
Bab, 147
148
Bab. 148
149
Bab, 149
150
Bab, 150
151
Bab, 151
152
Bab 152
153
Bab, 153
154
Bab, 154
155
Bab,155
156
Bab, 156
157
Bab, 157
158
Bab, 158
159
Bab, 159
160
Bab, 160
161
Bab, 161
162
Bab, 162
163
163
164
Bab, 164
165
Bab 165
166
Bab, 166
167
Bab, 167
168
Bab, 168
169
Bab, 169
170
Bab, 170
171
Bab, 171
172
Bab, 172
173
Bab, 173
174
Bab, 174
175
Bab, 175
176
Bab, 176
177
Bab, 177
178
Bab, 178
179
Bab, 179
180
Bab, 180
181
Bab, 181
182
Bab, 182
183
Bab, 183
184
Bab, 184
185
Bab, 185
186
Bab, 186
187
Bab, 187
188
Bab, 188
189
Bab, 189
190
Bab, 190
191
Bab, 191
192
Bab, 192
193
Bab, 193
194
Bab, 194
195
Bab, 195
196
Bab, 196
197
Bab, 197
198
Bab. 198
199
Bab, 199
200
Bab, 200
201
Bab, 201
202
Bab, 102
203
Bab, 203
204
Bab, 204
205
Bab, 205
206
Bab, 206
207
Bab, 207
208
Bab 208
209
Bab, 209
210
Bab 210
211
Bab, 211
212
Bab, 212
213
Bab, 213
214
Bab, 214
215
Bab 215
216
Bab 216
217
Bab 217

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!