Menikah

"Kamu ngomong apa, Niki!" Farel terbelalak tak percaya mendengar perkataan yang keluar dari mulut mahasiswinya itu, "Katakan kalau kamu berbohong, Niki!" Farel mencengkram lengan Niki.

"Pak Farel, jangan kasar. Anda sebagai tenaga pendidik harus bisa menguasai emosi. Kalau begini tuntutan anda bisa dobel. Pelecehan seksual dan penganiyayan," ujar Bu Andin tegas.

"Tapi dia sudah berkata yang tidak benar, Bu. Saya tidak pernah dan tak mungkin menyentuhnya." Farel kembali duduk dan terus berusaha meyakinkan rekan kerjanya.

Mendengar perkataan Farel yang tak mungkin menyentuhnya, ego Niki merasa tersentil.

"Semudah itu, Bapak lupa?" Niki memasang wajah sedihnya.

"Jangan mempermainkan saya, Niki!" Emosi Farel kembali memuncak.

"Pak Farel, sebaiknya masalah ini diselesaikan secara kekeluargaan. Jika tidak kasus ini akan sampai di telinga petinggi kampus. Anda tahu resikonya apa, bukan tidak mungkin akan di serahkan ke pihak berwajib."

"Saya tidak mengerti, Bu." Farel mengusap wajahnya. Otak cerdasnya mendadak tumpul menghadapi masalah yang sama sekali tidak terduga.

"Saya beri kalian waktu untuk membicarakan dulu berdua." Bu Andin keluar dari ruangannya meninggalkan Farel dan Niki hanya berdua.

"Apa maksudmu ngomong seperti tadi?" kejar Farel.

"Salah ya kalau saya suka sama Bapak?" Niki balik bertanya tanpa ragu.

"Jelas salah, Niki. Saya dosen kamu dan saya sudah beristri," ucap Farel pelan mencoba memberi pengertian pada gadis yang baru beranjak dewasa itu.

"Jadi kalau mahasiwa suka sama dosen ga boleh? memang ada aturan tertulis? dan kalau Bapak punya istri, Bapak tidak boleh nikah lagi?" Farel melongo mendengar rentetan jawaban dari Niki yang tidak diduganya sama sekali.

"Mungkin tidak salah, tapi saya tidak mau," ucap Farel tegas.

"Kenapa? apa saya kurang cantik?" Niki berdiri dan memutar tubuhnya di depan dosennya.

"Duduk, Niki!" seru Farel gusar. Matanya melihat ke arah pintu masuk, khawatir seseorang masuk dan melihat tingkah Niki.

"Bapak bilang saja, wanita yang bagaimana Bapak suka. Saya bisa berusaha menjadi seperti yang Bapak mau," ucap Niki semakin berani.

"Cukup, Niki!" seru Farel kesal, "Apa maumu?"

"Menikah dengan Bapak," ucap Niki lugas.

"Itu tidak mungkin, Niki. Saya punya istri!"

"Lalu?"

"Saya tidak mau menikah lagi dan saya tidak mau menikahimu." Farel menatap mahasiswinya dengan tajam.

"Bapak jahat." Air mata Niki mulai merebak, suara tangisnya mulai terdengar. Farel semakin panik saat mendengar suara orang bercakap di balik pintu.

"Stop jangan menangis, nanti mereka kira saya melakukan hal yang tidak-tidak sama kamu."

"Biar saja, saya akan bilang sama semua orang kalau Bapak jahat sudah perkosa saya." Tangis Niki semakin kencang.

"Oke! ... ki-kita menikah." Tepat setelah itu, Bu Andin dan rekannya masuk ke dalam ruangan.

"Bagaimana?"

"Saya akan menikahinya," ucap Farel lirih.

"Sebaiknya begitu, Pak. Terlepas dari benar atau tidaknya, di luar sana hubungan kalian sudah tersebar. Anda memang harus bertanggungjawab, dengan begitu berita yang simpang siur akan mereda dengan sendirinya," ucap Bu Andin bijak. Farel semakin tertunduk dalam tak sanggup berkata-kata, "Sebagai bentuk tanggung jawab anda dan agar semuanya jelas terbuka, saya akan datang saat kalian menikah untuk mewakili dari pihak kampus," tambah Bu Andin yang semakin membuat Farel menundukkan kepala.

"Saya mau bicara." Farel menarik tangan Niki setelah mereka berdua keluar dari ruang Ibu Andin, "Kamu masih ada kesempatan untuk menyangkal semua perkataanmu tadi."

"Saya ga mau."

"Kamu tidak benar-benar menyukai saya, Niki. Kita baru beberapa kali bertemu, perasaanmu itu mungkin hanya bentuk kekaguman atau sekedar obsesi." Farel kembali mencoba membujuk Niki.

"Saya benar jatuh cinta sama Bapak, dan saya akan membuktikan kalau saya jauh lebih baik dari pada istri Bapak," ucap Niki tak kalah tegas. Setelah mengucapkan kalimat itu, Niki segera pergi sebelum Farel memaksanya kembali.

Perjanjiannya dengan pihak kampus dan berita yang tersebar semakin tidak terkendali, membuat Bu Andin terus mengejarnya terkait tanggal pernikahannya.

"Niki, saya mau bicara." Farel menahan langkah Niki saat gadis itu keluar dari kelas. Beberapa mata mahasiswa mulai memperhatikan mereka berdua.

Niki mengikuti langkah Farel ke ujung taman yang tidak seberapa ramai.

"Beri tahu orangtuamu saya akan datang untuk melamar." Suara Farel seakan tercekat di leher saat mengatakan hal itu.

"Bapak serius mau menikah dengan saya?" Mata Niki berbinar senang.

"Saya terpaksa, kamu tahu itu." Bibir Niki mengkerucut mendengar ucapan Farel.

Sebenarnya ia ingin membatalkan permintaan konyolnya, tapi rasa suka dan sindirian teman-teman kampusnya membuat ia semakin tertantang. Teman-temannya yang juga mengidolakan Farel mengatakan, kalau dia lah yang mengejar-ngejar Farel. Walaupun memang benar seperti itu, ego Niki menyangkal dan mengatakan kalau Farel dan dirinya akan segera menikah.

"Kapan Bapak mau ke rumah?" Niki mencoba mengabaikan ucapan ketus dosennya.

"Nanti malam."

"Mmmm, Bapak sudah ga sabar ya nikah sama sayaaa," goda Niki.

"Diam kamu, Niki. Saya melakukan ini karena saya juga diminta pertanggungjawabannya sama Bu Andin, dan ini semua gara-gara kamu. Satu lagi, jangan beri tahu orang tuamu kalau saya sudah menikah."

"Kenapa?"

"Menurutmu, orangtuamu akan membiarkan anaknya jadi istri kedua? selain itu saya tidak mau istri saya tahu kalau saya menikah lagi," putus Farel.

"Baiklah." Walaupun tidak suka dengan kalimat terakhir, mau tidak mau Niki menerima permintaan dari dosennya.

Kedatangan Farel ke rumah Niki di sambut baik oleh kedua orang tua Niki. Mereka hanya tahu, Farel adalah dosen dan sedang menjalin hubungan dengan putrinya.

"Menikah?" serentak Papa dan Mama Niki terkejut, "Apa saya tidak salah dengar, kalian berdua baru saja kenal dan sekarang mau menikah?" lanjut Papa Niki.

"Benar, Om. Saya serius ingin menikah dengan Niki." Keduanya yang sudah sepakat tampil mesra di depan kedua orangtua Niki, saling melempar senyum palsu.

"Tapi, Niki belum selesai kuliah, tidak bisakah menunggu sebentar lagi sampai tugas akhirnya selesai?" tawar Papa Niki.

"Maaf, Om. Kami berdua ingin segera menghalalkan hubungan kami dari pada mengundang fitnah," ucap Farel tenang. Walaupun dalam hatinya bergejolak, ingin memaki dan mengumpat gadis yang berada di sampingnya yang terus menebar senyum.

Kedua orangtua Niki saling memandang lalu akhirnya mengangguk pasrah.

Pernikahan Niki dilakukan secara cepat dan sederhana, di hadiri oleh keluarga Niki dan dari pihak kampus sebagai saksi. Niki hanya mengundang beberapa teman kampusnya, terutama yang sering menyebar gosip. Harapannya berita pernikahannya dengan dosen idaman semua mahasiswi tersebar luas.

Usai acara pernikahan, Farel membawa Niki ke sebuah apartement sederhana yang letaknya tak jauh dari kampus.

"Kamu tinggal di sini. Di bawah ada mini market, kamu bisa belanja keperluan sehari-hari kamu. Ke kampus dekat tinggal jalan kaki juga bisa," jelas Farel seraya memasukan koper milik Niki ke dalam kamar.

"Bapak mau kemana?" tanya Niki saat Farel membuka pintu apartement.

"Pulang. Istri saya sudah menunggu."

...❤️🤍...

Terpopuler

Comments

Ursula Ursula

Ursula Ursula

nyesel baca novel ini benar2 benci dgn difat Niki yg MURAHAN

2023-05-25

1

Teh icha

Teh icha

aduh, padahal bisa diselsaikan tanpa menikah loh pak dosen.. kalaupun dibawa ke ranah hukum kan niki pasti masih perawan gak ada tanda2 pelecehan, greget sama cewe yg egois dan gak melihat akibat darisemuanya.

nama baik juga tercoreng , sabar ya pak farell..!

2022-09-26

0

lihat semua
Episodes
1 Dia tampan sekali
2 Aku ingin kamu
3 Menahanmu tetap bersamaku
4 Dua kali
5 Menikah
6 Aku dan dia cantik mana?
7 Dalam satu ruangan yang sama
8 Kecewa
9 Niki vs Marisa
10 Terungkap
11 First kiss
12 Hambar
13 Pasangan Laknat
14 Menjaga milik orang lain
15 Ingin seperti dia
16 Marisa bergerak
17 Pasrah
18 Mama dan masa lalunya
19 Perih
20 Lepaskan anak saya
21 Papa dan Mama
22 Ketahuan
23 Badut nakal
24 Tak bisa menghindar
25 Aku kembalikan dia padamu
26 terjebak
27 Hanya berdua
28 Tak seindah yang diharapkan
29 Terluka
30 Pertengkaran pertama
31 Mari kita berpisah
32 Berbalik arah
33 Bab 33
34 NAPD BAB 34
35 NAPD 35
36 NAPD 36
37 NAPD 37
38 NAPD 38
39 NAPD 39
40 Kenapa, Ma?
41 Video Call
42 Berusaha mengambil kembali
43 Permintaan Mama
44 Pulang
45 Penjelasan Farel
46 Tersinggung
47 Tidak butuh rasa sayang
48 Batasan antara aku dan kamu
49 Siapa yang dicintainya
50 Teman dengan maksud
51 Mempertahankan apa yang dimiliki
52 Istri yang nakal
53 Menggoda
54 Terluka
55 Dada untuk bersandar
56 Papa Niki dan Maura
57 Merasa aneh
58 sudut pandang yang berbeda
59 Harapan yang terlalu tinggi
60 Aku memang pelakor
61 adu mekanik
62 Nakal
63 Sisi lain Farel
64 Mengejar
65 Tak mau mengakui
66 Rencana
67 Boneka kain
68 Niki meminta
69 Negosiasi
70 Cari di mana
71 Ketemu
72 Pupus
73 Berat
74 Takut
75 Siap mental segalanya
76 Promo Novel Tamat TIC
77 Promo MPB
78 Promo "Rumah untuk Hatiku"
Episodes

Updated 78 Episodes

1
Dia tampan sekali
2
Aku ingin kamu
3
Menahanmu tetap bersamaku
4
Dua kali
5
Menikah
6
Aku dan dia cantik mana?
7
Dalam satu ruangan yang sama
8
Kecewa
9
Niki vs Marisa
10
Terungkap
11
First kiss
12
Hambar
13
Pasangan Laknat
14
Menjaga milik orang lain
15
Ingin seperti dia
16
Marisa bergerak
17
Pasrah
18
Mama dan masa lalunya
19
Perih
20
Lepaskan anak saya
21
Papa dan Mama
22
Ketahuan
23
Badut nakal
24
Tak bisa menghindar
25
Aku kembalikan dia padamu
26
terjebak
27
Hanya berdua
28
Tak seindah yang diharapkan
29
Terluka
30
Pertengkaran pertama
31
Mari kita berpisah
32
Berbalik arah
33
Bab 33
34
NAPD BAB 34
35
NAPD 35
36
NAPD 36
37
NAPD 37
38
NAPD 38
39
NAPD 39
40
Kenapa, Ma?
41
Video Call
42
Berusaha mengambil kembali
43
Permintaan Mama
44
Pulang
45
Penjelasan Farel
46
Tersinggung
47
Tidak butuh rasa sayang
48
Batasan antara aku dan kamu
49
Siapa yang dicintainya
50
Teman dengan maksud
51
Mempertahankan apa yang dimiliki
52
Istri yang nakal
53
Menggoda
54
Terluka
55
Dada untuk bersandar
56
Papa Niki dan Maura
57
Merasa aneh
58
sudut pandang yang berbeda
59
Harapan yang terlalu tinggi
60
Aku memang pelakor
61
adu mekanik
62
Nakal
63
Sisi lain Farel
64
Mengejar
65
Tak mau mengakui
66
Rencana
67
Boneka kain
68
Niki meminta
69
Negosiasi
70
Cari di mana
71
Ketemu
72
Pupus
73
Berat
74
Takut
75
Siap mental segalanya
76
Promo Novel Tamat TIC
77
Promo MPB
78
Promo "Rumah untuk Hatiku"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!