Terpaksa Menikah Dengan Suami Orang
Rumah Devan
"Nayla, tolong antar kan jas ini ke kamar Devan," ucap seorang wanita kepada Nayla.
Dengan menuruti perintah wanita tersebut,, Nayla segera melangkahkan kaki nya menuju ke kamar Devan,, calon pengantin yang akan menikah besok.
Begitu di depan pintu kamar,, tangan Nayla segera mengetuk pintu kamar Devan. Tetapi cukup lama mengetuk tak ada juga sambutan dari dalam kamar,, Nayla tersadar bahwa pintu itu ternyata setengah terbuka,, menandakan kemungkinan besar tidak ada orang di dalam kamar. Dengan perlahan Nayla mendorong pintu kamar sampai terbuka lebar.
Kepala Nayla terlebih dahulu menelusup ke dalam melihat keadaan di dalam kamar,, ketika Nayla merasa aman,, barulah Nayla melangkahkan kakinya untuk masuk ke dalam kamar Devan. Nayla masuk dengan langkah kaki yang sangat hati-hati.
Nayla sangat takut sang pemilik kamar melihatnya masuk tanpa izin darinya. Setelah meletakkan jas pengantin yang dibawa nya pada sofa,, tubuh tinggi dan langsing itu segera berbalik hendak ke luar dari kamar Devan.
Tapi,, Nayla benar-benar sangat terkejut begitu melihat Devan sang majikan ternyata sedang berdiri tepat dibelakangnya.
Darimana munculnya Devan?
Dan sejak kapan Devan berada di dalam kamar?
Pertanyaan-pertanyaan itu hanya terdapat di dalam otak Nayla tak mampu mengutarakannya karena saat ini Nayla benar-benar sangat terkejut dan juga takut.
Nayla yang merasa ada yang aneh dengan tatapan Devan,, ingin segera berlari ke luar dari dalam kamar,, tetapi dalam sekejap Devan membawa tubuh Nayla ke ranjang.
Nayla seketika menjadi keringat dingin karena ketakutan,, dan tanpa bicara apapun Devan langsung menindih tubuh Nayla.
"Tuan jangan!!!! aku mohon," ucap Nayla yang sudah mengeluarkan air mata.
Namun,, Devan bagaikan orang tuli,, sama sekali tidak menghiraukan permohonan Nayla,,, bahkan Nayla yang telah teriak sangat keras tidak dipedulikannya.
Mahkota yang telah Nayla jaga selama dirinya hidup,, kini direnggut paksa oleh anak majikannya sendiri. Cakaran yang dilakukan Nayla dipunggung Devan sama sekali tidak berpengaruh pada Devan,, Devan tetap melakukan apa yang ingin dia lakukan.
Nayla meremas sprei dengan sekuat tenaganya,, rasa sakit pada tubuhnya bercampur dengan rasa sakit hati. Tidak menyangka atas apa yang sedang terjadi saat ini.
Pagi harinya...
Pria bertubuh kekar dan juga sangat tampan itu terbangun dari tidurnya.
Devan mengerjapkan mata perlahan lalu dengan kepala yang terasa berat dan juga sangat tidak nyaman.
Mata yang terbuka dengan perlahan langsung melihat ranjang yang sangat berantakan, dengan tidak sabar Devan segera menyingkirkan selimut tebal yang menutupi pinggangnya.
Mata Devan seakan ingin keluar dari tempatnya begitu melihat dirinya yang tak menggunakan sehelai benangpun.
Devan lebih dibuat terkejut begitu melihat noda merah pada sprei.
"Darah?"
Devan berusaha mengingat-ingat apa yang terjadi tadi malam.
Tadi malam,, begitu keluar dari rumah Alex,, Devan terus memegang kepalanya yang terasa sangat pusing,, namun semakin lama rasa pusing itu berubah menjadi rasa panas,, bahkan Devan sangat tidak konsentrasi dalam mengemudi,, Devan hampir beberapa kali kecelakaan namun untungnya itu tidak terjadi.
Begitu sampai rumah,, Devan berjalan menuju kamar dengan kondisi tubuh yang tak bisa terkendali.
Devan memasuki kamar dan langsung menutup pintu kamar. Lampu kamarnya yang redup namun masih bisa melihat seorang wanita yang sedang membelakangi dirinya terlihat wanita itu sedang meletakkan sesuatu.
"Jessica."
Dengan tubuh yang tidak seperti biasanya dan juga sangat tak terkendali membuat Devan tidak melihat baik siapa wanita yang sedang berada di dalam kamarnya. Bahkan wanita itu belum melihat dirinya sama sekali.
Devan sangat yakin bahwa wanita itu pasti Jessica calon istrinya,, karena hanya Jessica yang berani masuk ke dalam kamarnya,, Devan juga berpikir kemungkinan besar Jessica ingin memberikan dirinya kejutan sebelum malam pertama mereka besok.
Besok pagi mereka akan menikah,, tubuh yang tak terkendali semakin menguasai diri Devan. Itu sebabnya Devan merasa tidak ada salahnya melakukan malam ini bersama Jessica,, karena besok juga Devan akan memiliki Jessica seutuhnya.
"Sayang, batin Devan."
Devan langsung membawa tubuh wanita itu ke ranjang lalu dengan cepat menindih tubuh wanita itu.
Tok tok tok tok
Belum selesai Devan mengingat-ingat kejadian semalam terdengar suara ketukan pintu,, Devan langsung membereskan pakaian yang berhamburan lalu melilitkan handuk pada pinggangnya.
"Ma,"
Devan melihat Ana,, ibunya, masuk ke dalam kamar tanpa menunggu jawaban dari Devan,, karena Ana sudah lama mengetuk pintu.
"Mama pikir kamu masih tidur Devan,, jadi mama masuk aja," ucap Ana.
Devan mengangguk pertanda mengerti dengan maksud Ana. Namun,, mata Devan tertuju pada noda merah yang ada di sprei nya.
"Kamu baik-baik saja?" tanya Ana sambil menepuk pundak Devan.
Ana melihat raut wajah cemas dari putranya itu.
Devan lagi-lagi mengangguk lemah seakan mengerti dengan maksud Ana.
"Kamu segera mandi yah karena 40 menit lagi acara akan segera dimulai," ucap Ana.
Setelah Ana ke luar,, Devan dengan segera mengguyur tubuh dibawah shower dan juga merasakan ada rasa sakit pada punggungnya,, namun karena Devan yang terburu-buru Devan tak memperdulikan rasa sakit itu.
Setelah memakai pakaian pengantin,, Devan segera keluar dari dalam kamar,, tapi tanpa sengaja berpapasan dengan Nayla.
Dengan wajah pucat dan mata sembab,, Nayla melihat Devan,, lalu dengan segera masuk ke dalam kamar Devan untuk mempersiapkan malam pertama Devan dengan Jessica.
Akad nikah di selenggarakan dengan sangat baik tanpa ada kendala sedikit pun, kini Jessica telah resmi menjadi istri Devan dan juga akan tinggal di kediaman keluarga besar Devan, seorang dokter OBGYN yang karirnya sangat bagus.
Namun,, sampai akad nikah selesai pikiran Devan terus memikirkan kejadian tadi malam,, Devan memutuskan memeriksa rekaman CCTV.
Rekaman CCTV menyala memperlihatkan seorang wanita masuk ke dalam kamar Devan dengan membawa jas pengantin,, lalu tidak lama Devan juga ikut masuk sebelum wanita itu keluar dari kamar Devan.
Cukup lama menunggu hingga akhirnya wanita itu keluar dengan pakaian yang berantakan dan juga tampak meremas baju nya.
"NAYLA!!!"
Devan mengusap wajahnya kasar sambil berharap bahwa noda merah yang ada di sprei nya bukan milik Nayla.
Nayla atau Jessica?
Devan masih merasa bahwa semalam wanita itu adalah Jessica,, namun rekaman CCTV sama sekali tidak memperlihatkan Jessica sama sekali. Di rekaman itu hanya memperlihatkan Nayla saja,, perawat yang mengasuh dua ponakannya.
Devan menghembuskan nafasnya kasar sambil berdebat dengan pikirannya yang sangat kacau saat ini.
Sedangkan di dalam kamar lain,, seorang wanita berusaha membalut luka nya dengan tenang dan sabar walaupun saat ini hatinya benar-benar sangat sakit.
Hati terasa hancur mengingat kejadian semalam dimana keperawanan nya di ambil dengan paksa. Air mata terus keluar sambil bersandar pada ranjang yang berada di belakangnya. Kejadian itu terus menghantui pikiran Nayla hingga rasanya Nayla ingin mati saja.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 302 Episodes
Comments
Shinta Chachaa
assalamualaikum kak q mampir ya di novelx mau siap2 baca marathon jadi maaf kalau gk sempet komen tpi aq selalu klik jempol sukax kok😅
2023-01-11
0
Assalamualaikum kk ... aku mampir ya ...
2022-10-16
0
Dhena
Kasihan...
2022-08-27
1