"Mbak Nayla,," ucap Rani sambil turun dari mobil begitu melihat Nayla lah yang hampir mereka tabrak.
"Mbak Nayla,, Rani rindu sama Mbak Nayla,," ucap Rani sambil memeluk Nayla.
Nayla pun membalas pelukan Rani, anak yang dirindukannya juga.
Nayla tersenyum getir begitu mengetahui ternyata di dalam mobil ada Devan dan juga Jessica,, Nayla kini sadar bahwa Devan buru-buru pulang untuk menghabiskan waktu bersama Jessica istri yang sangat dicintainya.
Nayla mengasihani dirinya sendiri sambil tersenyum miris.
Wanita cantik dan juga sexy di samping Devan benar-benar kesal melihat Nayla begitu mereka turun dari mobil,, Jessica heran Nayla selalu saja mencuri perhatian Devan bahkan setelah ke luar dari rumah.
"Rani,, ayo masuk ke dalam mobil,," ucap Jessica.
Rani tampak sedih sambil melihat Nayla,, Rani begitu merindukan Nayla pengasuhnya,, Rani seakan tidak mau berjauhan lagi dengan Nayla. Hingga belum bergerak juga dari tempatnya untuk masuk ke dalam mobil.
"Rani,, ayo masuk cepat jangan membuang-buang waktu disini,," ucap Jessica lagi tak ingin dibantah.
"Mbak Nayla,, ayo ikut pulang,, aku mau Mbak Nayla mengurus ku lagi,, ayo Mbak ikut pulang yah?" rengek Rani seakan tidak memperdulikan perintah Jessica tadi,, Rani hanya fokus pada Nayla pengasuh yang sangat dirindukannya.
Nayla mengelus rambut Rani,, bocah itu benar-benar merindukannya,, Nayla juga sebenarnya sangat merindukannya namun keadaan saat ini tidak memungkinkan dia untuk kembali.
"Mbak Nayla akan datang besok,, Mbak janji,," ucap Nayla agar Rani segera masuk ke dalam mobil.
"Nggak mau,, aku maunya sekarang Mbak Nayla ikut dengan ku untuk pulang ke rumah,,," rengek Rani lagi.
"Rani,, kalau dia nggak mau yah nggak usah dipaksa,, ayo kita pulang,," ucap Jessica.
"Rani,, ayo kita pulang yah,,," suara datar Devan akhirnya keluar untuk membujuk ponakan kesayangannya itu agar segera pulang.
"Aku mau pulang kalau Mbak Nayla ikut pulang juga,,," ucap Rani tetap bersikeras agar Nayla ikut pulang juga ke rumahnya.
"Nayla,, apa kamu bisa ikut dengan kami?" tanya Devan sambil melihat Nayla.
Nayla sedikit kaget begitu Devan mengajaknya untuk ikut juga mengingat keadaannya saat ini,, tapi karena Nayla benar-benar tidak tega pada Rani bocah imut yang sedang menatapnya penuh harap agar bisa ikut dengannya akhirnya Nayla menganggukkan kepalanya pertanda mau ikut pulang.
Rani langsung bersorak gembira begitu Nayla setuju untuk ikut pulang.
Rani seketika itu menarik tangan Nayla untuk segera masuk ke dalam mobil,, namun tidak sengaja kaki Nayla tersandung sehingga Nayla hampir jatuh,, beruntung itu tidak terjadi karena Devan sangat cepat menangkap tubuh Nayla.
Jessica benar-benar marah melihat adegan itu tepat di depan matanya.
"Sayang,, lepaskan dia ngapain peluk dia lama-lama,," ucap Jessica.
Setiap istri pasti akan marah jika melihat suaminya beradegan mesra dengan wanita lain di depan matanya meskipun itu tidak sengaja,, begitu pun dengan Jessica sangat marah melihat kejadian itu.
Meskipun Jessica tau jika Devan hanya berusaha menolong Nayla yang hampir terjatuh,, namun kecemburuan tidak bisa Jessica tahan,, tetap saja Jessica cemburu.
"Nayla,, kamu tidak usah mikir yang aneh-aneh ataupun kegeeran,, suamiku hanya berusaha menolong kamu,, tidak lebih,," ucap Jessica memperingati Nayla.
"Rani,, ayo masuk ke dalam mobil,," ucap Jessica lagi sambil membukakan pintu mobil untuk Rani lalu menggendongnya agar segera masuk ke dalam mobil.
"Mbak Nayla nanti akan menyusul yah,, Rani pulang saja duluan,," ucap Nayla sambil melihat Rani.
Seketika itu Rani menangis karena ingin Nayla langsung ikut pulang saja dengannya,, Nayla pun akhirnya ikut naik ke mobil Devan karena kasihan melihat Rani yang terus menangis.
Rumah Devan.....
"Oma,,!!! teriak Rani sambil berlari masuk ke dalam rumah.
"Cucu Oma darimana nih? kok teriak-teriak begini sepertinya cucu Oma lagi bahagia," ucap Ana sambil mencium pipi Rani yang sangat menggemaskan itu.
"Iya Oma,, Rani memang lagi bahagia saat ini," ucap Rani sambil melihat ke arah pintu begitupun Ana langsung mengikuti arah pandangan mata Rani.
"Oh ya,, apa yang membuat cucu Oma terlihat sangat bahagia?" tanya Ana penasaran.
"Ada Mbak Nayla di luar Oma," ucap Rani sambil terus tersenyum senang.
"Oh ya,, benarkah?" tanya Ana seakan tak percaya hingga akhirnya Nayla masuk dan tersenyum pada Ana,, begitu pun Ana langsung tersenyum lembut pada Nayla.
"Alhamdulillah Nayla kamu kembali lagi,, Rani dan Raka menjadi sangat nakal begitu kamu tinggal pulang kampung,, aku sampai setengah stress mengurus mereka berdua," ucap Ana sambil menghembuskan nafasnya kasar mengingat kenakalan cucu-cucu nya semenjak ditinggal Nayla pulang kampung.
Nayla hanya mengangguk bingung harus menjawab apa,, karena saat ini dia juga bingung dengan situasi yang dihadapinya. Andai dia tidak hamil tentu tidak akan pulang kampung.
"Nayla,, tas mu kemana? kok kamu nggak bawa?" tanya Ana begitu melihat Nayla datang membawa dirinya saja tanpa tas.
"Emm itu..tas ku..," Nayla bingung mau menjawab apa,, Nayla hanya tertunduk sambil berpikir.
"Ma, tadi Nayla kecopetan makanya Nayla tidak membawa tas," ucap Devan membantu Nayla memberikan alasan kepada Ana,, karena melihat Nayla sedang kebingungan mau menjawab apa kepada Ana.
Devan sangat tau tidak baik membohongi orang tua tapi itulah satu-satunya cara,, tidak mungkin Devan jujur bahwa tas Nayla ada di rumah yang baru dia belikan untuk Nayla bisa-bisa disunat dua kali dirinya,, beruntung Jessica sudah tidak ada,, Jessica sudah masuk ke dalam kamar jadi Ana tentu tak akan curiga dengan alasan yang diucapkan Devan.
Terbukti Ana mengangguk dan kasihan pada Nayla yang kecopetan.
Tengah malam,, Nayla terbangun karena mendengar suara ketukan pintu pada kamarnya,, Nayla bangun dengan malas untuk membuka pintu.
Terlihat Jessica di depan pintu kamarnya.
"Buatkan aku nasi goreng,, aku lapar,, cepat!!!," perintah Jessica.
Nayla pun menuruti keinginan Jessica meskipun matanya sangat ingin sekali tertutup karena mengantuk.
"Nayla,, kamu jangan pernah berpikir suami ku menyukai kamu,, dia tidak menyukai kamu sama sekali dia hanya kasihan sama kamu,, ingat itu,, jangan kegeeran,," ucap Jessica yang benar-benar takut Nayla akan menjadi orang ketiga dalam rumah tangganya.
Nayla hanya mengangguk sambil membuatkan nasi goreng untuk Jessica.
Setelah selesai Nayla segera menyajikan di atas meja,, mencium aroma nasi goreng membuat perut Jessica semakin lapar.
"Istriku,, kamu ternyata disini,, tadi aku cariin kemana-mana," ucap Devan tiba-tiba.
"Ini nasi goreng siapa?" tanya Devan lagi begitu melihat satu piring nasi goreng lezat berada di atas meja yang menggugah seleranya.
"Ini punyaku sayang,, tadi aku menyuruh Nayla membuatkan aku nasi goreng karena aku sangat lapar,, ayo kita makan," ucap Jessica sambil tersenyum bahagia melihat Devan.
"Baiklah ayo kita makan," ucap Devan sambil tersenyum juga pada Jessica.
"Suapin aku yah?," ucap Jessica lagi.
"Iya sayang,," ucap Devan.
Nayla benar-benar tidak dianggap padahal Nayla masih berdiri di sekitaran mereka.
"Nyonya,, apa boleh aku kembali ke kamar?" tanya Nayla pelan karena takut membuat Jessica marah.
"Buatkan teh," perintah Jessica lagi.
"Sayang,, ayo sini aku suapin," ucap Devan lembut sambil mengambil sendok dari piring Jessica lalu menyuapi Jessica dengan mesra.
Jessica tersenyum melihat Devan.
Hati Nayla sebenarnya sangat rapuh tapi berusaha menahan semuanya agar tak terlihat oleh Jessica dan Devan,, Nayla menaruh teh ke atas meja sambil menyaksikan kemesraan Devan dan Jessica.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 302 Episodes
Comments
momnaz
jangan bikin Nayla jadisn sama Devan ..devan nya gebleg...hhhmmmfff pigi aja bawa tuh anak nya...
2023-04-07
0
Arin
baca aja nysek....aplgi yg ngrsain ya🥲
2022-12-12
0
Hanipah Fitri
ikut sedih bacanya
2022-08-17
1