Hari minggu adalah hari yang ditunggu-tunggu oleh para pekerja yang bekerja dari hari senin sampai sabtu,, begitupun dengan Devan.
Devan memutuskan untuk di rumah selama hari liburnya untuk berkumpul bersama keluarga dan juga untuk memberikan Nayla sedikit perhatian.
Meskipun Nayla hanya istri siri yang tidak diketahui oleh orang lain,, tapi Devan ingin memberikan keadilan pada janin yang berada di rahim Nayla,, biar bagaimanapun janin itu tidak bersalah,, semua terjadi karena kekeliruan malam itu.
"Sayang,, temani aku lari pagi yah,, mau nggak?" tanya Devan kepada Jessica yang masih tidur.
"Sayang aku masih ngantuk banget,, lagi malas joging,," ucap Jessica yang masih memejamkan matanya masih ingin tidur.
"Oke sayang,, aku joging sendiri aja kalau gitu yah, aku pergi dulu," ucap Devan.
Setiap hari minggu Devan memang selalu menyempatkan diri untuk joging keliling kompleks perumahan yang dia tinggali.
Banyak warga yang tinggal di kompleks itu ikut olahraga pagi,, hingga tiba-tiba mata Devan melihat Nayla yang tampak berjalan terburu-buru menaiki sebuah taxi.
"Kenapa buru-buru seperti itu?" ucap Devan sambil melihat Nayla.
Devan juga ikut menahan taxi dan menyuruh sopir taxi untuk segera mengikuti taxi yang Nayla tumpangi.
Begitu sampai di tujuan,, Nayla segera masuk ke dalam sebuah restoran cepat saji sambil mencari-cari seseorang. Begitu melihat orang tersebut Nayla segera berjalan ke arahnya.
"Mas,," ucap Nayla sambil melihat Denis yang tampak melamun.
Denis seketika sadar dari lamunannya,, lalu tersenyum melihat Nayla wanita yang sangat dicintainya itu.
"Duduk dulu,," ucap Denis sambil melihat Nayla dengan tatapan penuh cintanya.
Nayla segera duduk berhadapan dengan Denis,, Nayla sedikit terkejut begitu Denis menelepon dirinya pagi-pagi,, masih terasa menyakitkan tapi Nayla juga harus menyelesaikan masalahnya dengan Denis,, Nayla akan menerima dengan lapang dada apapun keputusan Denis mengenai hubungan mereka kedepannya.
"Maaf mas langsung pergi kemarin,, mas benar-benar kaget kemarin makanya mas seperti itu," ucap Denis sambil melihat Nayla.
Nayla hanya mengangguk mengerti dengan perasaan Denis,, tidak ada yang bisa disalahkan disitusi ini,, semua yang terjadi adalah musibah.
"Sayang aku akan tetap menikahi kamu,, dan aku juga yang akan bertanggungjawab atas janin itu,, aku akan menyayangi dia seperti anakku sendiri,," ucap Denis dengan tulus.
Degh!!!
Nayla benar-benar terkejut begitu mendengar ucapan Denis,, Nayla pikir bahwa Denis meminta bertemu ingin menyudahi hubungan,, namun yang terjadi ternyata sebaliknya,, Denis ingin menikahi dirinya.
Bukan hanya Nayla yang terkejut tetapi Devan juga,, Devan duduk tidak jauh dari tempat duduk Nayla dan Denis jadi sudah tentu Devan bisa mendengar dengan jelas pembicaraan Nayla dan Denis.
"Apa maksud mas?" ucap Nayla masih butuh penjelasan dari Denis.
Ini benar-benar diluar dugaan Nayla sebelumnya.
Denis lalu berpindah tempat duduk ke samping Nayla menggenggam erat jari-jemari Nayla.
"Mas benar-benar tidak sanggup kehilangan kamu sayang,, mas akan melakukan apapun asal kita bisa bersama,, termasuk bertanggungjawab atas janin mu,, mas akan menyayangi nya seperti anak sendiri,," ucap Denis dengan penuh keyakinan sambil terus menggenggam jari-jemari Nayla.
Nayla perlahan melepaskan tangan Denis,, bukannya Nayla tidak cinta tapi Nayla merasa sadar diri tidak pantas untuk pria sebaik Denis.
"Kenapa sayang?" tanya Denis begitu Nayla melepaskan genggaman tangannya.
"Aku terlalu hina mas,, aku tidak pantas untuk kamu,, kamu pria yang baik,,, kamu pasti bisa mendapatkan wanita yang jauh lebih baik dari aku,," ucap Nayla sambil menahan air matanya,, ini bukanlah hal yang mudah ketika harus melepaskan orang yang dicintainya selama ini.
"Apa tak ada lagi cinta untukku?" tanya Denis dengan hati terluka sambil melihat Nayla.
Nayla dengan cepat menggelengkan kepalanya.
"Tidak begitu mas,, kamu adalah pria yang sangat aku cintai dari dulu sampai sekarang,, tapi aku sudah menikah mas,, dan juga...," ucap Nayla tertahan karena benar-benar merasa sedih disaat ingin menikah dengan pria yang dicintainya tetapi keadaan tidak mengizinkan mereka lagi untuk bersama.
"Dan apa?" tanya Denis tidak sabar ingin mendengarkan lanjutan ucapan Nayla.
"Kami sudah menikah mas,, aku istri kedua dan istri siri,, istri yang disembunyikan,,," ucap Nayla sambil menahan sesak di dadanya.
Kenyataan menjadi istri yang disembunyikan belum sepenuhnya Nayla terima,, karena dia juga wanita yang ingin dicintai dan diakui oleh orang lain telah menikah,, dia juga ingin bahagia jalan-jalan bersama suaminya,, bukan seperti saat ini mempunyai suami tetapi tak ada yang tau.
Akhirnya air mata Nayla keluar juga,, Nayla tak mampu menahan air mata kesedihannya.
"Sayang,, tidak ada yang bisa kamu harapkan dari pernikahan mu itu,, aku adalah pria yang sangat mencintai mu,, aku akan menjadi Ayah yang baik juga untuk anakmu,," ucap Denis dengan sangat yakin.
Nayla melihat mata Denis,, terlihat disana ketulusan dari Denis tak ada kebohongan sedikit pun.
"Tolong jangan menyakiti dirimu lagi,, aku akan membahagiakan kamu,, aku sangat mencintai mu,, bercerai dengan dia sekarang tidak akan lebih baik dengan bercerai setelah melahirkan,, jadi lebih baik bercerai lah sekarang,," ucap Denis lagi.
Devan mengepalkan tangannya dengan erat ingin meninju Denis,, sekalipun Devan tidak mencintai Nayla, tapi Devan juga tidak mau jika anaknya nanti tidak mengenali dirinya sebagai Ayah kandungnya.
Devan tidak akan pernah rela jika posisinya sebagai Ayah dari janin Nayla digantikan oleh pria lain.
"Tapi mas itu...," ucapan Nayla terhenti begitu Denis menutup bibir Nayla dengan jari telunjuknya.
"Kita sudah kenal lama,, berpacaran lama,, saling mencintai,, apa kamu masih meragukan cintaku padamu?" ucap Denis lagi.
Nayla pun menimbang-nimbang ucapan Denis dan membenarkan apa yang diucapkan oleh Denis. Mereka sudah kenal lama saling mencintai jadi apa yang harus diragukan oleh Nayla kepada Denis daripada dengan Devan yang ada sakit hati terus karena tak dianggap. Nayla juga ingin bahagia bersama orang yang mencintai dirinya.
"Nayla,, aku berjanji akan membahagiakan kamu dan anak di rahimmu,, meskipun dia bukan anakku,, tapi aku akan menyayanginya seperti anak aku sendiri,, kita akan hidup bahagia,," ucap Denis dengan penuh keyakinan.
Denis berpikir semalaman penuh,, dan itulah keputusannya,, asal bersama Nayla,, Denis pasti akan bahagia,, tidak perduli apapun masa lalu Nayla,, Denis akan menerima itu semua termasuk anak Nayla.
"Aku akan meminta cerai dari dia mas,," ucap Nayla benar-benar yakin sambil tersenyum pada Denis.
Menikah dengan Denis adalah doa di setiap sujud nya. Jadi bagaimana bisa dia akan menolak,, Nayla juga tau betul Denis sangat mencintai dirinya dan Nayla juga mencintai Denis. Jadi untuk apa bertahan menjadi istri tak dianggap disaat sang kekasih mau menerima dirinya.
Denis memeluk Nayla dengan perasaan bahagia luar biasa, Denis benar-benar bahagia Nayla mau menikah dengannya. Wanita yang sangat dicintainya.
Sementara Devan tersenyum miring begitu mendengar itu semua. Bagaimana bisa Nayla mau meminta cerai darinya sementara Devan menyayangi anaknya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 302 Episodes
Comments
Bunda Bunda
jngn egois donk Devan, biarkan Nayla bahagia bersama orang yg mencintai dia, karean kamu nggak punya keberanian untuk membahagiakn Nayla
2022-12-11
0
Hanipah Fitri
dilema untuk Nayla, dinikahi tapi tdk dianggap, namun disisi lain pacarnya Nayla menerima Nayla apa adanya dan siap membahagiakan
2022-08-17
1
Nci
Devan ingin bersikap adil terhadap Nayla tapi tdk ada keberanian unt diketahui keluarganya terlebih Jessica istri yg baru dinikahi. Devan sangat mencintai Jessica dan Nayla juga sangat dicintai Denis yg selama ini menjadi kekasihnya. Tragedi Devan dan Nayla membuyarkan kedua pasangan itu dan krn diluar dugaan unt sementara Nayla lbh baik tdk cerai dulu dgn Devan sampai anak itu lahir dan lbh baiknya pindah ke rmh yg sdh disediakan Devan.. Unt Denis bersabarlah hrs bisa terima musibah ini..
2022-08-09
2