"Pergi dari sini wanita murahan,, kau sangat memalukan,, aku benar-benar tidak sudi melihat kamu,," teriak Ratih yang benar-benar marah sekaligus malu.
Ratih langsung menutup pintu dengan membantingnya cukup keras hingga membuat Nayla tersentak kaget. Nayla hanya menatap pilu pintu rumah ibunya yang telah tertutup rapat.
Tak ada kasih sayang sedikit pun untuk dirinya,, bahkan Ibu kandungnya sangat membencinya,, Ibu kandung rasa Ibu tiri.
Nayla teringat akan Ayah kandungnya Bobby,, namun seketika itu teringat juga pada Ibu tirinya.
Ibu tirinya juga sangat membenci Nayla. Nayla tidak tau bagaimana melanjutkan hidup karena tidak ada tempat dia untuk meminta tolong.
Nayla mengambil pakaian yang keluar dari dalam tas nya begitu dibuang oleh Ratih tadi,, lalu kembali memasukkan nya ke dalam tas dengan air mata yang terus saja keluar. Setelah memasukkan ke dalam tas Nayla lalu berdiri membawa tas nya untuk pergi entah kemana.
Dunia seakan sangat kejam padanya,, tidak ada yang bisa diandalkan Nayla selain dirinya sendiri.
Devan berdiri di samping mobilnya yang cukup jauh,, melihat semua kejadian tadi, Devan bahkan tidak tau siapa wanita yang mengusir Nayla tadi.
Begitu Nayla pergi dari rumah Devan,, secara diam-diam Devan langsung mengikuti Nayla. Devan benar-benar merasa bersalah atas pertanyaannya pada Nayla yang meragukan kehamilan Nayla.
Begitu melihat Nayla telah masuk ke suatu rumah yang terlihat sederhana Devan mulai merasa tenang,, tapi tak kunjung pergi juga,, hingga ketika akan pergi Devan melihat Nayla di usir keluar oleh seorang wanita paruh baya.
Malang sekali nasib mu Nayla,, sudah aku perkosa, hingga hamil dan sekarang kamu diusir, maaf Nayla maaf,, batin Devan yang berkali-kali mengucapkan kata maaf karena merasa sangat bersalah.
Mata Devan terus melihat Nayla yang sedang berjalan disisi jalan memeluk tasnya yang cukup besar dengan isak tangis. Devan segera berjalan mendekati Nayla.
"Ayo,, ikut aku,," ucap Devan sambil memegang tangan Nayla dan membawa Nayla masuk ke dalam mobil.
Nayla tersentak kaget dengan kehadiran Devan yang tiba-tiba dan juga tak menyangka Devan bisa ada di kampungnya.
"Mau apa lagi kamu?" ucap Nayla sambil menangis.
Nayla tidak menyangka pertemuan nya dengan Devan merupakan awal kehancuran hidupnya.
Devan hanya diam sambil mengemudikan mobilnya.
"Kenapa kamu membawaku ke sini?" tanya Nayla sambil melihat Devan tidak mengerti dengan maksud Devan.
Lagi-lagi Devan hanya diam saja sambil memegang tangan Nayla membawanya ke Apartemen miliknya yang sudah lama Devan tidak tinggali semenjak tinggal di rumah orang tuanya.
Nayla masih terus berusaha melepaskan pegangan tangan Devan,, namun Devan tidak melepaskan sama sekali.
"Apa mau mu Tuan Devan? apa belum cukup kamu menghancurkan hidupku? apa lagi yang mau kau lakukan,,, kamu mau membunuhku? bunuh saja,, aku memang ingin mati,," teriak Nayla.
Devan menutup pintu rapat-rapat lalu membiarkan Nayla teriak sepuasnya kepada dirinya karena ini semua terjadi memang karena Devan.
Devan seorang dokter Obgyn jadi mengerti dengan suasana hati ibu hamil.
Lelah karena berteriak dan menangis,, Nayla sampai jatuh pingsan,, Devan dengan sigap menangkap tubuh Nayla lalu membawa tubuh Nayla ke tempat tidurnya.
Devan lalu memeriksa keadaan Nayla,, Devan benar-benar bingung apa yang harus dia lakukan,, kondisi Nayla benar-benar sangat mengkhawatirkan. Devan sangat tidak mau anaknya menderita karena ulah bapaknya sendiri.
"Kita akan menikah,," ucap Devan begitu Nayla telah sadar.
Nayla hanya meremas sprei sambil melihat ke arah lain tidak mau melihat Devan,, begitu mendengar ucapan Devan. Rasanya hidupnya benar-benar sangat kacau.
"Ayahmu dimana? aku akan menemuinya dan meminta dia menikahkan kita,, menikah siri,," ucap Devan yang memang tak ingin keluarga besarnya sampai tau mengenai hal ini terutama Jessica.
Saat ini cuma inilah yang terpikirkan oleh Devan yaitu dengan menikahi Nayla,, Devan benar-benar khawatir melihat Nayla yang sudah beberapa kali pingsan karena terlalu stres. Biar bagaimanapun Nayla sedang mengandung anaknya.
Nayla menggeleng sambil menahan isak tangisnya,, Devan terdiam pikirannya juga sama kacaunya dengan Nayla saat ini. Tapi Devan teringat pada janin yang dikandung Nayla,, janin tidak berdosa,, dan itu adalah anaknya.
"Kita akan bercerai saat anak itu lahir,, kalau kamu mau membawanya tidak apa-apa,, asalkan jangan melarang ku untuk menemuinya,, dan sekarang kamu harus menjaga baik-baik janin mu,, karena itu adalah anakku,, aku tidak mau dia kenapa-kenapa karena ibunya yang stres banyak pikiran,," ucap Devan lagi.
Katakanlah Devan egois untuk saat ini, tapi apa yang bisa dia lakukan,, dia sangat mencintai Jessica dan tidak mungkin meninggalkan Jessica demi Nayla.
Perjalanan menuju rumah Bobby cukup jauh tapi itu tidak membuat Devan membatalkan niatnya,, Devan terus mengemudikan mobilnya menuju rumah Bobby.
Nayla sangat sulit untuk menerima ini semua,, menikah dengan Devan yang jelas-jelas sudah memiliki istri,, apalagi Nayla tidak ingin membuat Ana yang sudah sangat baik padanya selama ini kecewa karena menjadi orang ketiga di dalam rumah tangga Devan dan Jessica.
Tapi setiap Nayla menolak,, Devan selalu meyakinkan Nayla agar mau menikah ini semua demi janin yang dikandungnya,, Nayla yang tidak ingin egois pada janinnya akhirnya menyetujui.
Begitu sampai di depan rumah yang cukup sederhana,, Devan segera turun lalu membukakan pintu untuk Nayla agar Nayla mau turun,, tapi wajah Nayla tampak ragu-ragu,, Devan memasang ekspresi wajah memohonnya akhirnya Nayla pun turun.
Begitu mengetuk pintu tak lama pintu dibuka oleh seorang wanita yang sedang memakai masker perawatan wajah,, wanita itu adalah Santi Ibu tiri Nayla.
"Ada apa kesini?" tanya Santi dengan ekspresi wajah tak suka melihat Nayla.
Devan pun langsung tau bahwa wanita aneh yang sedang berdiri dihadapannya ini dengan memakai masker pada wajahnya pasti wanita yang tidak suka pada kehadiran Nayla di rumah ini.
Santi lalu beralih menatap Devan,, Santi melihat penampilan Devan yang sangat terpancar bukan orang sembarangan. Apalagi Santi melihat mobil mewah yang terparkir di depan rumahnya semakin menguatkan dugaannya bahwa pria yang dibawa oleh Nayla bukan orang sembarangan yang sudah tentu orang kaya.
Bobby yang melihat dari kejauhan seorang wanita seperti sosok Nayla anaknya yang sudah lama dirindukannya segera berjalan dengan cepat menuju rumahnya.
"Nayla," panggil Bobby yang baru pulang dari masjid sehabis shalat.
Nayla langsung menoleh ke arah sumber suara. Bobby tersenyum bahagia begitu mengetahui dirinya tidak salah orang,, wanita yang berada di depan pintu rumahnya benar-benar Nayla anaknya yang sangat dirindukannya.
Nayla segera berlari menuju kepada Bobby lalu memeluk Bobby dengan perasaan rindu yang luar biasa.
"Ayah," ucap Nayla sambil tersenyum dalam pelukan Bobby.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 302 Episodes
Comments
mintil
nay nay. hidupmu kok miris amat. punya orang tua sudah pisah gak sayang lagi sama kamu, kerja baik2 eehh diperkosa pula. mati aja dah palig bagus.
2022-10-07
1
Hanipah Fitri
pasti ada jalan, karna kamu tdk salah Nailah... dan Devan pun melakukan perbuatan lucnut karna sedang mabok
2022-08-17
1
Nci
Keluarga Devan orang baik bgtpun Devan hanya krn kehamilan Nayla dan baru menikah dgn Jessica wanita yg sangat dicintainya pasti membuat Devan kalut sehingga keluar katakata yg tdk enak unt Nayla, semua diluar ekspektasi jadi jalani apa yg saat ini terbersit Nay.. yg penting kamu aman dalam pantauan Devan..
2022-08-05
0